بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Setiap amalan anak adam, pahalanya akan digandakan sepuluh kali ganda sehinggalah tujuh ratus kali ganda. Allah berkata: Kecuali puasa. Sesungguhnya ia milik Aku. Aku lah yang akan memberikan ganjaran pahalanya. Orang yang berpuasa itu telah meninggalkan nafsu syahwat dan makan minum karena Aku. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan: Kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi daripada wangian kasturi. [Sahih Muslim, Kitab Puasa, Bab Fadhilat Puasa, hadis no:1952]
Kenapakah Allah membedakan antara puasa dan ibadah yang lain?
** Puasa itu Sabar
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [az-Zumar 39:10]
sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.
Seorang lelaki daripada Bani Sulaim berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengira-ngira dengan tangannya; Tasbih (Subhanallah) itu separuh daripada timbangan mizan, Alhamdulillah pula memenuhi timbangan itu, Takbir (Allahuakbar) pula mengisi apa yang ada antara langit dan bumi. Puasa itu separuh daripada kesabaran. Bersuci itu separuh keimanan. [Sunan at-Tirmizi, Kitab ad-Daawat (Doa), hadis no: 3465, hadis hasan]
Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali menguraikan dalam Lathoif al-Maarif:
Amalan puasa terkecuali daripada amal-amal yang dilipat gandakan. Kesemua amalan yang lain digandakan pahalanya sepuluh kali ganda sehingga tujuh ratus kali ganda kecuali puasa. Sesungguhnya pahala puasa tidaklah dibataskan gandaan pahalanya, bahkan Allah akan menggandakan pahalanya dengan gandaan yang banyak tanpa ada batasan.
Kata Al-Imam Ibn Rajab lagi:
Sabar itu ada tiga jenis: (Pertama) Sabar dalam mentaati Allah. (Kedua) Sabar daripada melakukan perkara yang Allah haramkan. (Ketiga) Sabar atas segala musibah yang mendatang. Ketiga-tiga jenis sabar ini berkumpul dalam ibadah puasa. Dalam ibadah puasa terdapat kesabaran dalam mentaati Allah, sabar dalam menghadapi perkara yang Allah haramkan ke atas orang berpuasa daripada nafsu syahwatnya, dan bersabar atas apa yang akan menimpa seseorang yang berpuasa seperti kelaparan, dahaga, lemahnya tubuh badan. Semua penderitaan ini yang berpunca daripada ketaatan kepada Allah akan membuahkan pahala kepada pelakunya.
Gandaan pahala puasa tanpa batas di atas hakikatnya umum untuk semua jenis puasa tidak hanya dalam bulan Ramadhan atau pun luar Ramadhan.
Al-Imam Ibn Rajab menukilkan beberapa kalam ilmuan Islam dalam hal ini:
Abu Bakar bin Abi Maryam meriwayatkan daripada guru-gurunya bahwa mereka pernah berkata: Apabila masuknya bulan Ramadhan, bergembiralah dengan bersedekah. Sesungguhnya sedekah pada bulan Ramadhan itu digandakan pahalanya seperti pahala yang orang di jalan Allah. Tasbih dalam bulan Ramadhan lebih afdhal daripada seribu kali tasbih di tempat lain.
Imam an-Nakhai pula berkata: Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih baik daripada puasa seribu hari. Bertasbih dalam bulan Ramadhan lebih baik sebanyak seribu kali bacaan tasbih. Satu rakaat solat dalam Ramadhan lebih baik daripada seribu rakaat di luar sana. Ibadah puasa itu sendiri secara zatnya menggandakan puasa pelakunya berbanding amal-amal yang lain. Berpuasa di bulan Ramadhan lebih afdhal daripada segala jenis puasa. Ini karena kemuliaan bulan Ramadhan dan kemuliaan puasa yang Allah wajibkan atas hamba-hambanya..
** Puasa Ibadah Rahasia Seorang Hamba dan Tuhan
Puasa itu adalah rahasia antara seorang hamba dengan tuhannya. Tiada seorang pun tahu yang dia berpuasa atau tidak karena ia bergantung kepada niat hatinya. Tiada yang mengetahui kecuali Allah. Seorang hamba itu (apabila berpuasa) dia meninggalkan kehendak nafsu syahwatnya yang mana kebiasaannya dia secara sembunyi-sembunyi melakukannya.
Sesungguhnya sesiapa yang meninggalkan kehendak nafsunya karena Allah, bukan karena yang lain. melainkan karena suruhan dan larangan Allah. Ia menunjukkan betapa murninya keimanan dia dan " Allah CINTA kepada hamba-hambaNya yang bergaul denganNya secara RAHASIA antara mereka dan Allah.
Orang yang mencintai Allah suka agar hubungan cintanya berlaku secara rahasia antara mereka dengan yang mana tiada seorang pun yang mengetahui tentang hubungan mereka. Sehingga sebahagian mereka suka jika ibadah mereka tidak diketahui oleh malaikat yang mencatat amalnya..
** Pahala Puasa Tidak Terhapus Sebagai Kafarah Dosa
Al-Imam Ibn Rajab berkata:
Pengecualian puasa daripada ibadah-ibadah lain adalah berbalik kepada persoalan kafarah kepada dosa-dosa yang dilakukan.
Imam al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra menjelaskan ulasan Al-Imam Sufyan bin Uyainah kepada hadis di atas:
Seorang lelaki telah bertanya kepada al-Imam Sufyan bin ‘Uyainah:
Wahai Abu Muhammad! Terangkan kepada aku tentang hadis nabi sallallahu ‘alaihi wasallam daripada Allah: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya ia milik aku dan akulah yang akan membalasnya.
Al-Imam Ibn ‘Uyainah menjawab: Ini merupakan hadis yang paling pemurah isi kandungannya. Apabila berlakunya hari kiamat, Allah akan menghisab amalan hambanya. Kezaliman akan dihukum dengan semua amalan pelakunya dijadikan kafarah kepada dosa kezaliman tersebut tanpa tinggal sedikit pun kecuali puasa. Lalu Allah menjadikan pahala puasa untuk memperbaiki kezaliman tersebut. Lalu pelaku kezaliman itu dimasukkan ke dalam syurga karena pahala puasa tadi.
Imam Ibn Rajab lalu menyimpulkan:
Sesungguhnya puasa adalah milik Allah. Dan pahala puasa itu akan kekal bersama pemiliknya..
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar ..
Wallahu a'lam bishawab
Semoga Allah senantiasa membimbing kita , menerima amal ibadah kita dan menyampaikan kita pada ampunan, rahmat dan kasih sayang serta Cinta Nya. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ
Sumber:
Lathoif al-Maarif oleh Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali (Maktabah Syamilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar