KISAH & KEUTAMAAN MENYAYANGI ORANGTUA

Alkisah dahulu Nabi Musa as ingin mengetahui siapa kawannya kelak di surga.
Kemudian beliau berdoa : "Ya Allah , tunjukkanlah kepadaku siapa kawanku kelak di surga".
Kemudian Allah memberi petunjuk : Pergilah engkau ke kota A, dan menujulah ke pasar A, maka engkau akan bertemu dengan seorang pria dengan ciri-ciri yang telah Allah tunjukkan. Dia akan menjadi kawanmu kelak di surga. Setelah memperoleh petunjuk tersebut, kemudian Nabi Musa berangkat mencarinya. Hingga sampailah beliau pada tujuan, bertemu dengan orang tersebut. Ia tengah mengambil sekerat daging dan memasukkan ke dalam keranjang. Bertanyala Nabi Musa as : Apakah anda akan kedatangan seorang tamu ? Jawabnya : Betul, aku punya tamu. Maka diajaklah Nabi Musa masuk ke dalam rumahnya, dan ia pun sibuk memasak sekerat daging tersebut. Nabi Musa melihat ada seorang nenek tua yang lemah. Pria tersebut mengangkatnya, menyuapinya dan mengurusnya dengan penuh kasih sayang. Berikut mencucikan pakaian dan mengenakannya. Nenek tersebut seperti menggerak-gerakkan bibirnya, entah apa yang diucapkan. Namun sebagai seorang Nabi, Nabi Musa as mengetahui apa yang nenek tersebut ucapkan.
Yakni doa yang ditujukan kepada anaknya : "Ya Allah, tempatkanlah anakku bersama Nabi Musa kelak di surga."
Nenek tersebut adalah ibu kandung pria tersebut dan sangat lemah , sehingga ia tidak mampu duduk dan berdiri.
Akhirnya Nabi Musa pun berkata : Terimalah kabar gembira bagi anda, dan kenalkanlah aku Nabi Musa, engkau adalah kawanku kelak di surga. Mudah-mudahan perjumpaan kita nanti di surga dimudahkan oleh Allah SWT, berkat Keagungan Asma NYA yang Mulia,
Sahabat .. sungguh Rahmat Allah sangatlah luas, Banyak cara Allah hendak memuliakan hamba-hambaNYA kelak di surga. .. salah satunya adalah dengan menyayangi orangtua kita dengan penuh kasih. Semoga kisah ini bermanfaat , betapa ridha Allah menyertai Ridha orang tua … Selamat memuliakan orang tua kita sahabat , .. Semoga Rahmat dan Karunia Allah menyertai kita ..

Amin ya Rabbal alamin..





Wallahu 'alam  
Dikutip dari Kitab Durratun Nasihin , bab Keutamaan Birrul Walidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar