Dokter Khalid Al-Jabir berkata, “Saya melihat ini dengan mata kepala saya sendiri di salah satu operasi yang saya tangani. Di tengah-tengah operasi, ketika s
aya berusaha menangani
keadaan pasien, tiba-tiba urat nadinya pecah.. Darah mengalir deras.
Saya tidak bisa berbuat apapun untuk pasien itu.
Saya berusaha dan berusaha tetapi tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Keadaan pasien sangat kritis, hampir-hampir mati. Maka saya ingat kepada Allah yang Maha Esa yang segala sesuatu berada di tangan-Nya dan perkaranya di antara kaf dan nun.[1]
Kemudian Saya merendahkan diri di hadapan-Nya. Saya berdoa kepada-Nya dengan doa orang yang sedang dalam kesulitan.
Ya Rabbi … Ya Rahman … Ya Rahim … saya memohon kepadaMu hentikanlah darah. Saya tidak memiliki daya dan kekuatan, usaha dan kemampuan kecuali hanya dengan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
Subhanallah ! Apa yang terjadi? Darah langsung berhenti, Alhamdulillah, Allahu Akbar ..
Lalu kami melanjutkan operasi dan pasien berhasil diselamatkan dengan pertolongan ALLAH .
Saya berusaha dan berusaha tetapi tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Keadaan pasien sangat kritis, hampir-hampir mati. Maka saya ingat kepada Allah yang Maha Esa yang segala sesuatu berada di tangan-Nya dan perkaranya di antara kaf dan nun.[1]
Kemudian Saya merendahkan diri di hadapan-Nya. Saya berdoa kepada-Nya dengan doa orang yang sedang dalam kesulitan.
Ya Rabbi … Ya Rahman … Ya Rahim … saya memohon kepadaMu hentikanlah darah. Saya tidak memiliki daya dan kekuatan, usaha dan kemampuan kecuali hanya dengan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
Subhanallah ! Apa yang terjadi? Darah langsung berhenti, Alhamdulillah, Allahu Akbar ..
Lalu kami melanjutkan operasi dan pasien berhasil diselamatkan dengan pertolongan ALLAH .
Subhanallah , Allahu Akbar ..
Foot Note:
[1] Maksudnya firman Allah, “Jadilah, maka jadilah ia.”
Sumber: Buku “Dan Datanglah Kemudahan..”, Ahmad Salim Baduwailan, Pustaka Elba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar