::: NI'MAT DAN TENTERAM MENGINGAT ALLAH ...



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ,

Sahabat fillah,

Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui proses kesungguhan hati yang panjang. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu dengan selalu taat mematuhi aturan main-Nya, dimana berzikir termasuk salah satu diantaranya.

Dzikir adalah sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah, bermanfaat pula untuk menenangkan jiwa . Di zaman yang serba instan ini, -dimana budaya pragmatis sudah mendarah daging, kehidupan ibarat rimba raya, serta aneka hiruk pikuk duniawi yang kadang tidak bermanfaat dan tidak kita inginkan- dimana kesemuanya itu selalu hadir dalam tiap jenak kehidupan kita. Hal ini benar-benar menguras tenaga dan ketenangan jiwa kita sebagai manusia yang secara naluri membutuhkan ketenangan.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” ( QS, Ar Ra’d 13 : 28) )

Allah subhana wa Ta'ala berfirman Dalam surat Al – ahzab 41- 42 yang Artinya : "Wahai Orang-orang yang beriman, sebut-sebutlah nama Allah Ta'ala sebanyak-banyaknya. Sucikanlah nama Tuhan mu pagi maupun sore hari. “

Dalam Ayat lain Q.S Al – Anfal 45 yang artinya : "Maka sebutlah nama Allah subhana wa Ta'ala sebanyak – banyaknya demikian itu akan melembutkan dirimu. "

Q.S Al – Imran 141 yang artinya : " Dan mereka yang menyebut-nyebut nama Allah dalam keadaan berdiri dan duduk mengharap ampunan dari Allah subhana wa Ta'ala ."


Bersabda nabi Muhammad SAW yang diwahyukan dari Abu Darda, berkata Rasullah SAW : " Maka Ketahuilah amalan yang paling terbaik dari amal kalian & mengangkat derajat kalian setelah kalian mendirikan shalat, berzakat, berpuasa dan berhaji ada yang lebih dari pada itu. “

Berkata Sahabat :"Apa itu ya Rasulullah SAW ..? "
Maka Rasulullah SAW bersabda : "Ingat kepada Allah dalam keadaan terang-terangan maupun tersembunyi".


Dari Abu Daut Al-Khudri bertanya kepada Rasulullah SAW : "Apakah amalan yang lebih utama nanti di hari kiamat..?"
Bersabda Rasulullah SAW : "memperbanyak menyebut-nyebut nama Allah SWT".
Bertanya lagi Sahabat: "Bagai mana dengan jihad fi sabilillah ya Rasulullah…?".
Bersabda Rasulullah SAW : "Walaupun mereka memukulkan pedangnya sehingga keluar darah kepada musuhnya tetap lebih afdol berzikir kepada Allah SWT atas nya dan di angkat derajatnya oleh Allah SWT".

( Diriwayatkan dari Turmidzi dari Abdullah bin Umar ra )


Rasulullah SAW juga telah bersabda : "Tidaklah seseorang menyebut di muka bumi Allah subhana wa Ta'ala ini : "Subhanallah walhamdulillah wa laa'ilaha'ilallah wallahuakbar," tanpa kecuali terleburlah semua kesalahanya walaupun dosanya seluas lautan". (riwayat Hakim shahih).

Menyebut-nyebut asma Allah Ta'ala dan memperbanyak menyebut nama-Nya di dalam membaca Al-Qur'an maupun asmaul husna menjadikan orang tersebut dari kerugian di hari kiamat sebagai mana yang diriwayatkan dari Baihaqi dari Aisah ra bersabda Rasulullah SAW: "Tidak lah semua anak cucu adam dalam keadaan rugi di hari kiamat kecuali orang yang mengingat-gingat Allah Ta'ala di dalam dunia".


Ketahuilah hati itu bagaikan batu cincin maka gosoklah iya dengan berzikir ke pada Alah SWT sehingga iya mengeluarkan cahaya/kilauan, maka orang yang meninggalkan zikir dia akan mendapatkan dua kegelapan hati :

1. Kegelapan noda-noda dosa yang teramat gelap , dan 2. Kerasnya hati . Dan tidaklah keduanya akan sirna kecuali dengan berzikir kepada Allah subhana wa Ta'ala .


Dalam Al-Qur’an surat Al-Haj 46 yang artinya : “Sesunguhnya mata-mata mereka tidak buta akan tetapi mata-mata mereka melihat”, apa yang menyebabkan mereka buta mengingat Allah Ta'ala , yang menyebabkan mereka buta adalah mata hati mereka yang ada di dalam dada mereka dalam mengingat Allah ”.

Rasulullah saw bersabda " "Perumpamaan orang yang suka berdzikir kepada Tuhannya (Allah) dengan yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (Yakni "mati" hatinya. -red) (HR. Bukhari)


Banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa sallam yang mengungkapkan berbagai keutamaan dzikir dan doa, sehingga tidak diragukan lagi bahwa amalan lisan yang paling baik adalah memperbanyak dzikir. Dzikir tidak memerlukan tempat dan waktu yang khusus. Kapan dan dimanapun kita bisa berdzikir. Baik dzikir dgn lisan terlebih lagi dzikir dengan hati. Tentunya maksud daripada dzikir tersebut agar kita senantiasa mengingat kepada Allah.


" Aku selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat kepadaku ditempat ramai, Akupun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku pun mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku pun ingat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat "

(Hadits Qudsi)



Beberapa keutamaan berzikir adalah sebagai berikut :

1. Berzikir, akan membukakan pintu ampunan & rahmat Allah .

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

(QS. Al Ahzaab:41-43)


2. Dzikir adalah tanaman syurga

Rasulullah SAW dalam hadits Abdillah bin Mas’ud yang berbunyi:

لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Aku berjumpa dengan Ibrahim pada malam isra’ dan mi’raj, lalu ia berkata: “Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahulah mereka bahwa syurga memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling menyejukkan. Syurga itu dataran kosong (Qai’aan) dan tumbuhannya adalah (dzikir), Subhanallahi Wala ilaha illa Allah wallahu Akbar.”

[Hadits riwayat At Tirmidziy /105]


3. Dzikir menjadi cahaya penerang bagi yang berdzikir di dunia, di alam kubur dan di akherat.

Meneranginya di shirot, sehingga tidaklah hati dan kuburan memiliki cahaya seperti cahaya dzikrullah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :

Artinya: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya.” (QS. Al An’am:122)


4. Dzikir menjadi sebab mendapatkan sholawat dari Allah dan para malaikatNya,

sebagamana firman Allah:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzaab:41-43)


5. Banyak berdzikir dapat menjauhkan seseorang dari kemunafikan, karena orang munafik sangat sedikit berdzikir kepada Allah,

sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa’:142)


Syeikh Abdurrozaq bin Abdulmuhsin Al Abad berkata: ‘Bisa jadi karena hal tersebut Allah menutup surat Munafiqin dengan firmanNya:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al Munafiquun:9).


Allah Ta'ala berfirman :
“Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Surat Al A’raf:205)


Rasulullah dalam sabdanya:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

Artinya: “Bergantian pada kalian malaikat di malam dan malaikat di waktu siang. Mereka berjumpa diwaktu sholat fajr dan ashr kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian dan Rabb merreka menanyakan mereka dan Allah lebih tahu dengan mereka: “Bagaimana keadaan hambaKu ketika kamu tinggalkan?” mereka menjawab: ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami datangi mereka dalam keadaan sholat’“[Hadits riwayat Al Bukhori - Muslim )


Mengingat Allah adalah salah satu tanda terimakasih kita kepada-NYa, sesunguhnya kita tidak bisa menghitung nikmat-nikmat yang telah di berikannya yang terasa maupun yang tak terasa , yang terlihat maupun yang tak terlihat, yang terdengar maupun yang tak terdengar, begitu banyak nikmat yang telah di berikan Allah kepada hambanya yang di jadikan di muka bumi ini seperti para Nabi, Sahabat, Sholihin mereka dijadikan oleh Allah subhana wa Ta'ala sebagai kekasihnya dikarenakan mereka banyak mengingat-ingat nama-Nya dan mensiarkan agama-Nya.


Sahabat yang dirahmati Allah ..
Ucapkan dengan lembut .. hadirkan segenap hati khusyu' penuh Kecintaan dan Keagungan Allah ..

SUBHANALLAH .. WALHAMDULILLAH ..
WALAA 'ILAA HAILALLAH ...
ALLAHU AKBAR ,
LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL AZHIM
YA RAHMAN .., YA RAHIM..
YA MALIK ..YA QUDDUS .. YA SALAM,..
YA MU’MIN, ..YA MUHAIMIN ...YA AZIZ,..
YA JABBAR,.. YA MUTAKABBIR
ALLAHU .. ALLAHU... ALLAH ..




Wallahu a'lam bishawab,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar