::: NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM KEPADA PUTRANYA :::



Bismillahirahmannirahim,

Al-Qur’an adalah sumber hukum dan ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk ditimba, penuh dengan pelajaran, di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah satu isi pokok dari Al-Qur’an adalah kisah perjalanan kehidupan para Nabi dan Rasul serta orang-orang saleh dari umat-umat sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.

Hikmah di ceritakannya sirah manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya manfaat dari keteladanan iman, sifat dan akhlaq mereka. Semoga dapat memberi hikmah dan teladan bagi kita bersama.


NASIHAT LUKMAN AL-HAKIM KEPADA ANAKNYA

"Wahai anakku ,
Apabila perutmu penuh dengan makanan (kenyang) maka akan matilah fikiran dan hikmah kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan menjadi malas untuk melakukan ibadah dan akan hilanglah kebersihan hati dan kehalusannya, di mana hati yang bersih itu hanya akan tercapai dengan kelazatan bermunajat (menghadap ALLAH) dan manfaat berxikir (ingat kepada ALLAH)"


"Wahai anakku ! Kalau sewaktu kecil engkau rajin belajar dengan tekun menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, maka apabila kamu dewasa kelak kamu akan memetik buahnya dan kamu akan menikmatinya"


"Wahai anakku ,
lebih senanglah engkau dalam rombongan ketika orang membawa jenazah, daripada dalam jamuan perkawinan dan pesta lainnya. Karena hal itu akan mengingatkan engkau pada kematian, memupus hawa nafsu yang berlebihan dan bersegera dalam ketaatan.


"Wahai anakku ,
aku sudah memikul batu-batu yang besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tetapi aku tidak pernah merasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya"


"Wahai anakku ,
Aku sudah merasakan segala benda-benda yang pahit, tetapi aku belum pernah merasakan sesuatu yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan"


"Wahai anakku ,
Aku sudah pernah mengalami penderitaan dan bermacam-macam kesusahan dan kepayahan, tetapi aku belum pernah mengalami penderitaan yang lebih susah dan lebih payah dari menanggung hutang"


"Wahai anakku ,
Ingatlah kepada ALLAH Subhana wa Ta'ala , Lupakanlah budi baikmu terhadap orang lain dan Lupakanlah semua kesalahan orang terhadap dirimu


"Wahai anakku,
Tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan di perdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya"


Hai anakku ,
Ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.


Sesunggunya orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemuliaan dari ALLAH juga.


Wahai anakku ,
orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.


Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.


Anakku ,
Janganlah engkau langsung menelan saja karena manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, karena manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.

Bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mau menambahkannya.

Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

Bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.

Jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya' yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

Janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan oleh dunia saja , karena engkau di ciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.



Wahai anakku,
Pergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya karena sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu di sirami air hujan.


Wahai anakku ,
Ambillah harta dunia sekadar keperluanmu saja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah karena nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka.


Sekiranya engkau ingin melakukan maksiat kepada ALLAH, carilah tempat yang lain di mana Allah dan malaikat-Nya tidak dapat melihat dirimu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar