Bismillahirahmannirahim,
Kematian, tidak ada seorangpun yang bisa memperkirakan kedatangannya. Sakit memang terkadang merupakan pendahuluan sebelum datangnya kematian. Namun tidak jarang orang yang sebelumnya sehat wal alfiat, tanpa adanya sebab akhirnya meninggal dunia. Bahkan kematian mungkin akan datang disaat manusia sedang tidur.
Tidur merupakan kematian kecil, yaitu perpaduan antara kehidupan dan kematian. Ketika seorang sedang tidur berarti ruhnya berpisah sementara dari badannya. Maka saat ia bangun dari tidurnya berarti Allah berkenan mengembalikan ruh ke dalam jasad orang itu. Namun jika Allah berkehendak lain, Dia akan menahan ruh orang itu untuk selamanya sehingga tidak kembali ke badannya. Dan inilah yang disebut dengan peristiwa kematian.
"Allah menggenggam jiwa manusia ketika matinya dan menggenggam jiwa (manusia) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka dia tahanlah jiwa orang yang telah ditetapkan kematiannya, dan dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (QS. Az Zumar: 42)
Seorang mukmin yang mengerti dan meyakini konsep ini tentu tidak akan berangkat tidur begitu saja tanpa mempersiapkan kemungkinan dirinya tidak bangun lagi untuk selamanya. Rasulullah SAW telah memberikan teladan kepada kita untuk melazimi amalan-amalan sunah sebelum tidur, salah satunya adalah wudhu. Tujuannya agar setiap muslim dalam kondisi suci pada setiap keadaannya, termasuk saat tidur. Hingga bila memang ajalnya datang menjemput, maka diapun kembali kehadapan Rabb-Nya dalam keadaan suci.
Suatu ketika sahabat Al-Bara' bin 'Azib berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku:
"Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu ketika hendak shalat. Kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh yang kanan. Lalu ucapkanlah: "Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang dan takut. Tidak ada tempat perlindungan dan penyelematan dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan dan Nabi yang telah Engkau utus." Apabila kamu meninggal dunia, maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah. Dan jadikanlah ia ucapan terakhirmu." (HR. Bukhari)
Maksud firah dalam hadits ini adalah berada diatas dinul Islam, yaitu bertauhid kepada Allah subhana wa Ta'ala. Orang yang meninggal dunia dalam keadaan bertauhid maka akan dimasukkan ke dalam jannah. Dengan menjalankan sunnah ini, juga akan menyebabkan seseorang bermimpi baik dalam tidurnya dan terjauhkan diri dari permainan setan yang selalu mengincarnya.
Sedang manfaat lainnya, Malaikat - makhluk Allah yang mulia, yang memiliki penampilan istimewa, dimana tahlil dan tasbih makan dan minumnya, yang selalu taat terhadap perintah Rabbnya- akan selalu menyertai para hambanya yang selalu bersuci dan memohonkan ampunan kepada Allah atas dosa-dosanya.
Dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sucikanlah badan kalian niscaya Allah mensucikan kalian. Tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci kecuali pada baju dalamnya terdapat malaikat yang bermalam bersamanya. Dia tidak berbalik di waktu malam kecuali malaikat itu berdoa, 'Ya Allah, ampunilah hamba-Mu karena ia bermalam dalam keadaan suci". (Diriwayatkan oleh At Thabrani)
Ketika harus tidur dalam keadaan junub ..
Memang ketika seorang dalam keadaan junub, lebih utama jika ia bersegera untuk mandi. Namun Rasulullah SAW memberikan rukhsah kepada orang yang sedang junub untuk menunda mandi dan menggantinya dengan berwudhu sebelum tidur.
Dari Aisyah, ia berkata bahwa apabila Rasulullah SAW hendak tidur, padahal beliau sedang junub, maka beliau berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu untuk mengerjakan shalat, sesudah itu barulah beliau tidur. (HR. Bukhari dan Muslim). Salah satu sebabnya adalah karena malaikat enggan mendekati seseorang yang tidur dalam keadaan junub, padahal ia belum berwudhu.
Dari Ammar bin Yasir, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya malaikat tidak akan mendekati jenazah orang kafir, orang yang melumuri tubuhnya dengan za'faran (kunyit) dan seorang yang sedang junub; kecuali ketika hendak makan, minum, dan tidur ia berwudhu terlebih dahulu." (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah , pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
Ssungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bersinar muka, tangan dan kakinya karena "wudhu". Maka barangsiapa diatara kamu mampu memperpanjang sinarnya, hendaklah dia (sering) melakukannya
(HR. Bukhari - Muslim).
Perhiasan orang mukmin (di surga) akan sampai pada tempat-tempat yang dibasahi oleh air wudhu (HR. Muslim)
Barangsiapa wudhu lalu membaguskan wudhunya maka kesalahan2nya keluar dari jasadnya hingga keluar dari bawah kukunya (HR Muslim)
Tidak seorangpun dari kamu berwudhu lalu dia bersungguh-sungguh (menyempurnakan wudhunya ) kemudian berdoa : Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah , tiada sekutu bagiNYA, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah" melainkan dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, ia boleh masuk dari pintu mana saja ia suka
(HR Muslim)
Subhanallah, begitu banyak manfaat yang akan kita dapat jika mau melazimi bersuci setiap saat.
Wallahua'lam bishawab,
Barakallahufikum,
Disadur dari : Majalah Islam Ar- Risalah Hal. 54 Edisi 94 / Vol. VIII / No.10 April 2009
~Vicky R. ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar