Jumat, 16 November 2012

:: SUBHANALLAH, KISAH IBU DAN ANAK, SERTA RAHMAT ALLAH ATAS SHALAWAT NABI




Bismillahirrahmannirrahim,
Dikisahkan bahwasanya ada seorang wanita yang memiliki anak yang sangat jahat dan hari-harinya pun dilalui dengan lumuran dosa. Si ibu yang merupakan s
osok wanita shalihah yang menyadari anaknya seperti itu, tentu saja menyuruh si anak untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya dan kemudian berbuat kebajikan serta tidak berpindah lagi kepada kebiasaan buruknya tersebut.

Tetapi, anaknya tetap membandel, ia tidak mau berpindah dari kelakuan jahatnya yang telah dilakukannya selama ini. Perbuatan maksiat itu terus dilakukannya sampai ia menemui ajalnya. Maka bersedihlah sang ibu demi melihat anaknya yang mati tanpa tobat, dimana ia tidak melihat satu sisi pun dari kehidupan anaknya yang akan menyelamatkannya di hadapan Tuhan Penguasa Akhirat. Sang ibu tampaknya pasrah dengan nasib buruk yang akan dialami oleh sang anak di dalam kubur dan lebih-lebih di neraka.

Di suatu malam, ketika wanita itu tertidur, ia bermimpi tentang anaknya disiksa oleh malaikat penjaga kubur di dalam kuburnya. Akibatnya, semakin bertambah kedukaan sang ibu tersebut manakala bayangannya selama ini dilihatnya secara langsung sekali pun hanya dalam mimpi.

Tetapi benarkah sang anak disiksa? Ternyata, ketika sang ibu memimpikan lagi anaknya di lain kesempatan, ia melihat anaknya dalam rupa dan kondisi yang sebaliknya dalam mimpi sebelumnya. Ia melihat anaknya saat itu diperlakukan dengan perlakuan yang sangat elok, yang berada dalam keadaan suka dan bahagia. Sehingga, ibunya pun terheran-heran dan bertanya pada sang anak, “Apa gerangan yang membuatmu bisa diperlakukan seperti ini, padahal dulu semasa engkau hidup engkau penuh dengan lumuran dosa?”

Sang anak menjawab, “Wahai ibunda, di suatu ketika telah lewat di hadapanku sekelompok orang yang sedang mengusung jenazah yang hendak dikuburkan. Mayat itu kukenal, dan ia semasa hidupnya ternyata lebih jahat daripada diriku. Kemudian aku ikut mengiringi pemakamanny, dan disana aku sempat menyaksikan makam-makam lainnya. Ketika itulah aku berpikir bahwa laki-laki sial itu sudah pasti ditimpa oleh huru-hara akhirat akibat perbuatan maksiatnya.

Secara tidak sadar aku menangis dan membayangkan kalau diriku juga bakal ditimpa peristiwa yang mengerikan yang sama. Pada saat itulah aku menyesali segala kesalahan dan dosa yang telah kuperbuat, dan bertobat dengan sebenar-benarnya tobat di hadapan Ilahi.

Kemudian, aku membaca Al-quran dan shalawat Nabi SAW sebanyak sepuluh kali dan membacakan shalawat kesebelas kalinya dan pahalanya kuhadiahkan kepad ahli kubur yang naas tersebut, sehingga disitulah Allah SWT menunjukkan kemahapengampunanNya. Dia mengampuni dosa-dosaku.
Jadi apa yang telah engkau lihat wahai ibunda, itulah nikmat yang telah diberikan Allah SWT atasku. Ketahuilah ibunda, bahwa shalawat atas Nabi SAW itu menjadi cahaya di dalam kuburku, menghapuskan dosa-dosaku dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal.”
  
Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaul batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’." (Az-Zumar: 53),
 
"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-Nisa': 110).

Dari Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat (memberikan rahmat) kepadanya 10 kali , dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat / tingkatan di surga kelak .” (HR. an-Nasa’i,)


Subhanallah , wallhamdulillah , walaa ilaahailallah,
Allahu Akbar , Laa haulaawalaa quwwata'ilaabilah
Allaahumma shalli ‘alaa (sayyidinaa) Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam …



Wallahu a'lam bishawab,

Barakallahufikum ..

:: KISAH SANG SUAMI



Bismillahirrahmannirrahim,

Pernikahan itu telah berjalan 4 tahun, namun pasangan tersebut belum dikaruniai seorang anak.

Tanpa sepengetahuan siapapun, pasangan itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melaksanakan pemeriksaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apapun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh da

lam arti tidak ada peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak. Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Lalu sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki. Sang suami berkata pada dokter, "Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti dokter jelaskan pada istri saya bahwa masalahnya ada pada saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa". Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa dokter, akhirnya sang dokter setuju.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersamaan sang istri ia memasuki ruang dokter lalu meminta sang dokter membuka amplop hasil lab, untuk membaca dan menelaahnya, dan kemudian ia berkata:

" ... Oooh, ternyata Bapak yang mandul, sementara istri Bapak tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagi Bapak untuk sembuh. Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, dan terlihat pada raut wajahnya, wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para kerabat dan sanak saudara. Lima tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan pasangan itu tetap bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, dimana sang istri berkata pada suaminya, "Wahai Suamiku, saya telah bersabar selama 9 tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata: "betapa baik dan shalihahnya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama 9 tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan".

Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin engkau menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Sang suami kemudian berkata : " Sabar dik, ini adalah ujian dari Allah untuk kita, bersabarlah ..

Akhirnya sang istri berkata: " Baiklah, saya akan coba bersabar dan menahan kesabaranku satu tahun lagi . Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhlah psikologis sang istri, terpuruk dan menangis tiada henti.

Sang istri pun bed rest di rumah sakit. Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: "Maaf ya dik, saya ada panggilan tugas keluar negeri, dan harus segera berangkat. Saya berharap semoga engkau baik-baik saja". " Sang istri semakin sedih, dalam keadaan terpuruk seperti ini , ia harus berjuang menahan sakit sendiri tanpa suami di dekatnya.
"Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat". Kata sang suami.

Tak lama setelahnya , dikabarkan adanya donatur bagi sang istri dan akan segera dilakukan pembedahan.

Selang waktu kemudian, Alhamdulillah operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan berlalu , sang suami datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Dan subhanallah ... Setelah 9 bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah pasangan tersebut, keluarga besar dan para tetangga. Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan study S2 dan S3-nya di sebuah fakultas Syari'ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari 'Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada panggilan tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya. Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung dengan penyesalan yang mendalam. Ampuni aku ya Allah, ampuni aku wahai suamiku. Begitu mulia sekali hatimu, dan betapa malunya aku .. demikian jerit hati sang istri.

Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf kepada suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan tangisan pula. Ya dik, … Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidaklah orang lain melainkan Sang Suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk sang istri. Dan setelah peristiwa tersebut, selama 3 bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, sang istri berbicara dengan menundukkan kepalanya, karena tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

***

Sahabat, demikianlah sebuah kisah nyata yang semoga kita dapat mengambil hikmahnya. Bahwa menikah sesungguhnya bukanlah hanya sekedar melampiaskan nafsu yang sudah bergolak, menikah adalah BAI’AT kita kepada Allah SWT untuk membangun sebuah Komunitas Terkecil yang menegakkan Aturan Allah SWT,

Ketika Aturan Allah SWT itu kita tegakkan bersama pasangan hidup kita maka yang tejadi adalah Keindahan, Ketenteraman, Kedamaian, Kebahagiaan dan Ketenangan, dan inilah Modal untuk MEMACU meraih VISI Keummatan yang lebih besar yaitu Kaaffatan Linnas dan Rahmatan Lil’Alamin, menebar Kasih Sayang seluas-luasnya untuk member manfaat kepada seluruh ummat.

Allah subhana wa Ta a'la berfirman :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Q.S. Ar Ruum, 030:021)

"Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya."

(Q.S. Al A'raf, 007:189)

:: ENERGI MEMAAFKAN ..




Bismillahirrahmannirrahim,
"Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. Apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian? " (An Nuur: 22)

Dalam sebuah perkampungan Yahudi, Khaibar, Zainab binti al-Harits, isteri Salam bin Misykam, salah seorang pemimpin yahudi berhasil memperoleh hadiah karena dapat membubuhkan racun pada paha kambing yang disajikan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang beliau makan bersama Bisyr bin Bara bin Marur. Bisyr sempat menelan daging beracun itu, tetapi Rasulullah صلى الله عليه وسلم baru sampai mengunyahnya, lalu dimuntahkannya kembali sambil berkata:

"Daging ini memberitakan kepadaku bahwa dia beracun."

Beberapa hari kemudian Bisyr meninggal dunia. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memanggil wanita yahudi tersebut dan bertanya:

"Mengapa engkau sampai hati melakukan hal itu." Wanita itu menjawab: "Sungguh kaumku tidak ingin membunuhmu, sekiranya engkau seorang raja tentu akan mati karena racun itu dan kami akan merasa senang, tetapi jika engkau seorang nabi, tentu akan diberitahu oleh Allah bahwa daging itu mengandung racun, dan ternyata engkau memang seorang Nabi."

Kemudian Rasulullah memaafkan wanita itu.


Dalam perang Uhud Rasulullah mendapat luka pada muka dan patah beberapa buah giginya, salah seorang sahabatnya berkata: "Wahai Rasulullah kenapa anda tidak doakan agar mereka celaka." Rasulullah menjawab:

"Aku sekali kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat."

Lalu beliau menengadahkan tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan berdoa:

"Ya Allah ampunikah kaumku, karena mereka tidak mengetahui."


Memaafkan orang yang memusuhi dan menyakiti adalah hal berat bagi seseorang jika telah disakiti, apalagi saat ia dapat melakukan balas dendam atas perbuatan itu. Namun memaafkan adalah satu perbuatan yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah, bahkan juga dapat meninggikan martabat seseorang di sisi Allah dan dalam pandangan masyarakat dan musuh sekalipun.

Diantara sebab pentingnya memaafkan antara lain:

1. Memberi maaf merupakan perintah Allah yang dijanjikan dengan pahala besar bagi mereka yang memaafkan, sebagaimana firman Allah:

"Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil."(Al A'raf: 199)

"... dan orang-orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan yang suka memaafkan orang lain dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." (Ali Imran: 134)

"Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. Barangsiapa yang memaafkan dan berlaku damai, pahalanya "ada di tangan Allah". (As Syuraa: 40)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Barangsiapa yang dapat menahan luapan amarahnya, sedang ia mampu melampiaskannya, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat dihadapan semua makhluk dan mempersilahkannya untuk memilih bidadari yang ia kehendaki." (HR. Ahmad)

“Semua amal manusia diperlihatkan (kepada Allah) pada setiap jum’at (pekan) dua kali; hari senin dan hari kamis. Maka setiap hamba yang beriman diampuni (dosanya) kecuali hamba yang di antara dirinya dengan saudaranya ada permusuhan. Difirmankan kepada malaikat: ” Tinggalkanlah atau tangguhkanlah (pengampunan untuk) dua orang ini sehingga keduanya kembali berdamai”. (HR Muslim)


2. Memberi maaf akan mendapatkan banyak manfaat di dunia.

Selain mendapatkan ganjaran akherat sebagaimana dalam ayat-ayat Al Quran dan hadits di atas, memaafkan ternyata juga akan mendatangkan banyak manfaat di dunia.

Ketika seseorang memaafkan orang lain dan kemudian mengikhlaskannya, dengan segera ia merasa lebih ringan dan lebih bahagia. Ketika pemikiran-pemikiran yang mengandung kemarahan dan kekecewaan mulai menghilang, benak seseorang sesungguhnya dengan segera akan terisi dengan pemikiran-pemikiran yang POSITIF. Ia akan dapat memiliki lebih banyak lagi energi dan antusiasme, akan merasa lebih kuat dan lebih percaya diri.


3. Maaf adalah kata kunci untuk membuka pintu dendam dan belenggu kebencian. "Maaf mengandung sebuah kekuatan yang sanggup mematahkan rantai kepahitan dan keterikatan pada sifat mementingkan diri," demikianlah ungkapan manis yang keluar dari seorang yang bernama William Arthur Ward.

Kebencian kronis mempunyai efek melemahkan seseorang. Ini menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan terluka dari waktu ke waktu. Emosi ini melepaskan hormon kortisol pada sistem tubuh. Di sisi lain, belajar untuk memaafkan memberikan banyak manfaat kesehatan, antara lain: meningkatkan respon imunitas, menurunkan tekanan darah, meningkatkan tidur, mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan harga diri dan memberikan ketenangan pikiran.

Karena itu, mari jadikan diri kita pribadi yang mampu memaafkan kesalahan orang lain, bagaimana pun pedih dan sakitnya. Karena dengan demikian kita akan terbebas dari beban batin, akan menjadi orang yang bahagia, karena mampu menghindari keburukan, dengan tidak membalas suatu keburukan dengan keburukan. Energi kita tidak terkuras untuk hak-hal yang tak bermanfaat, dan silaturahim tetap terjaga.



Wallahu a'lam bishowab
Barakallahufikum ..
Abu Zaid

Kamis, 15 November 2012

:: NASEHAT ALI BIN ABI THALIB

 
 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

❤ Nasihat Ali bin Abi Thalib ✿

♥Kalau rezeki dari Allah terlambat, maka beristigfarlah kepada Allah dan mohonlah semoga Allah melapangkan rezekiNya bagi kita. Sebab, kunci surga adalah sabar, kunci kemuliaan adalah rendah hati, dan kunci kebaikan (kehormatan) adalah taqwa. ♥•.

♥Jika memerlukan nikmat dunia, cukuplah islam sebagai nikmatmu. Jika memerl
ukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu. ♥•.

.•° ♥Allah telah memberikan petunjuk kepadaku, sehingga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. ♥•.

.•° ♥ Kalau engkau ingin menjadi raja, pakailah sifat qanaah. Kalau engkau ingin mendapat surga dunia sebelum surga akhirat, pakailah budi pekerti yang baik. Kedua sifat ini ialah kawan bahagia. ♥•.

.•♥Wahai Saudagar! Ambillah yang benar, niscaya kamu selamat. Janganlah kamu menolak keuntungan yang sedikit, karena kamu tidak memperoleh keuntungan banyak. ♥•.

♥ Apabila sempurna akal, kurangi perkataan♥

.•♥Lebih sedikit orang menggunakan akalnya, lebih banyak pula ia berkata-kata. ♥˜ •.

•° ♥Teman manusia sebenarnya adalah akal, dan musuh yang celaka ialah jahil. ♥•.

.•° ♥ Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh, lalu aku dimasukkan kedalam surga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah, yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjakan ibadah serta menerima apa-apa yang telah diberikan Allah kepadaku. ♥˜•.

.•°♥Bahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi kusir untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. ♥•.

♥Dada orang yang berakal itu ialah peti rahasianya. ♥

•° ♥Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar♥

Barakallahufikum ...

:: KEUTAMAAN SURAT AL IKHLAS




Dari Abi Sa'id Al Khudriy ra :
"Sungguh Seseorang mendengar sahabatnya membaca Qul Huwallahu Ahad (Surat Al Ikhlas), dan mengulang-ulangnya di malam hari, maka ketika pagi harinya ia datang kepada Nabi saw dan menceritakan itu, maka Rasulullah saw bersabda : "Demi Diriku yang berada dalam Genggaman Allah swt , sungguh Surat Al Ikhlas menyamai sepertiga Alqur'an." (ShahihBukhari)


Diriwayatkan pula dalam Shahih Al Bukhari bahwa Al Imam Masjid Quba' setelah membaca Al Fatihah selalu membaca surat Al Ikhlas kemudian dilanjutkan dengan surat yang lainnya, maka ia diprotes oleh makmumnya karena hal ini, maka sang imam berkata: "jika engkau masih menginginkan aku untuk menjadi imam, maka aku akan terus melakukan hal ini, jika tidak carilah imam yang lain", maka si makmum mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "wahai Rasulullah, tidak pernah engkau mengajarkan kepada kami untuk selalu membaca surat Al Ikhlas setelah Al Fatihah, namun imam itu melakukannya". Zaman sekarang hal seperti ini disebut sebagai bid'ah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada sang imam: "Mengapa engkau melakukan hal itu wahai imam masjid Quba, padahal aku tidak pernah mengajarkannya?", maka sang imam menjawab dengan singkat : إِنِّيْ أُحِبُّهَا (sungguh aku mencintai surat Al Ikhlas), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab : "cintamu pada surat Al Ikhlas membuatmu masuk kedalam surga Allah".

Karena mencintai kalimat هُوَ اللهُ أَحَدٌ, Dialah (Allah) Yang Maha Tunggal, maka jadikanlah Dia tunggal di dalam jiwa kita di saat kita berdzikir kepada Allah, di saat kita shalat, di saat kita berdoa dan bermunajat, hilangkan semua nama dari hati kita kecuali nama اللهُ أَحَدٌ هُوَ. Jadikan nama itu menguasai jiwa dan sanubari melebihi segalanya

Teringat kisah ketika sayyidina Bilal ketika disiksa ia mengelurkan rinduannya kepada sang Maha Tunggal dengan kalimat أَحَدٌ, أَحَدٌ . Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah (kuat) bahwa sayyidina Bilal tidak merasakan sakit saat ia disiksa, bahkan ia dalam kesejukan tanpa merasakan kepedihan atas siksaan yang diperbuat oleh kuffar quraisy karena ia dalam kelezatan menyebut nama Allah subhnahu wata'ala.

Subhanallah ..

:: PERUMPAMAAN HATI …





Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah berkata, “Apabila badan sakit tidak bermanfaat lagi padanya makanan dan minuman. begitu juga apabila hati sakit karena syahwat, tidak bermanfaat lagi padanya nasehat-nasehat.

Barangsiapa yang menginginkan kebeningan hati, hendaklah ia mengedepankan Allah atas syahwatnya (nafsu ubud dunia).




Kemudahan dan kesenangan dunia..,akan menjauhkan diri dari pintu pintu kedekatan dengan ALLAH....,
ALLAH SWT sembunyikan pintu pintu Hidayah.., dibalik kehidupan yang Mujahadah

Hati yang terikat oleh syahwat akan ter-hijab dari Allah sesuai kadar keterikatannya dengan syahwatnya tersebut.

Hati itu ibarat bejana-bejana Allah di muka bumi, yang paling dicintai-Nya adalah yang paling lembut, paling tegar dan yang paling bening”. (Kitab Al-Fawaid)

 
 
KH. Abdullah Gymnastiar

:: Hadits dan Sains: Penelitian menunjukkan keajaiban Hadits tentang lalat



Bismillahirrahmannirrahim,
Pernahkah anda mendengar tentang hadits lalat? Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa jika ada lalat jatuh ke dalam minuman kita,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memberitahu kita untuk mencelupkan lalat tersebut sepenuhnya ke dalam minuman kemudian membuangnya, karena sayap yang satu mengandung racun dan sayap yang satunya lagi mengandung penawar racun atau mengandung obat.

Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

"Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya".

Dari Anas bin Malik radiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

Dari Anas bahwasanya Nabi bersabda: "Apabila lalat jatuh pada bejana salah satu diantara kalian, maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat obat".

(HR. Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Berikut sebuah bukti bagaimana benarnya Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan bagaimana mukjizat beliau akhirnya terkuak oleh sains dan pengetahuan modern.

Penelitian

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ' dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza'ar al-Utaibi.

Yang dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash- Shalih (seorang da'i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara "Student Research Seminar" di Universitas Qâshim, KSA.

Lalat sangat banyak di bumi. Mereka hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan bahwa mereka makan dari sampah dan limbah bahan organik dari sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba dan kuman lainnya.

Bakteri adalah organisme hidup yang sangat kecil. Mereka hidup dalam miliar dalam satu gram tanah pertanian dan di jutaan dalam satu tetes air liur. Pengaruh bakteri pada kehidupan biologis di bumi tidak terbatas, tanpa itu tidak ada tanaman bisa tumbuh, dan tanpa tanaman tidak akan ada kehidupan bagi manusia dan hewan di bumi. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, tetapi beberapa menyebabkan beberapa penyakit.

Allah Subhanahu Wa ta'ala memberikan lalat kemampuan untuk membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada yang lain. Kalau tidak, spesies lalat akan binasa sekarang, semua terkena kuman. Namun, mereka masih ada di lebih dari 87.000 spesies.

Metode yang para peneliti gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan lalat ke media Agar [media yang berasal dari musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang merah, yang mencari pada suhu 100°C dan memadat pada suhu 40°C yang tidak dapat dicerna oleh mikroba], kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.

Lalat yang digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies terdiri dari dua sample, yaitu

sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan

sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias.

Setelah itu, sampel air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama beberapa harisehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya :

Spesies Lalat A

Cawan Petri 1 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian :

Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Spesies Lalat B

Cawan Petri 1 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:

Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Coynobacterium dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotic yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan ersifat antibakteri dan antifungi.

Spesies Lalat C

Cawan Petri 1 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :

sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:

Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Staphylococcus sp., yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikroorganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi. Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp. dan Proteus sp., yang terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces.

Kesimpulan :

Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan dan tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.

Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang hadits lalat dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Baru di zaman sekarang, para pakar penyakit bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.

Subhanallah, Allahu Akbar ,
Maha benar Allah dan tiadalah Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia .

:: HADIRKAN HATI SAAT BERDOA ..



Bismillahirrahmannirrahim,

.. Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min: 60)

“ Ketahuilah, sungguh Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lupa dan lalai.” (HR. Tirmidzi & Hakim)

Hadirkan Hati Ketika Berdoa

Hati yang lalai, adalah hati yang kosong ketika berdoa, atau hanya bibir saja yang bergerak tanpa ada perasaan apa-apa ketika berdoa. Ar-Razi mengatakan: “Para ulama sepakat bahwa doa yang diucapkan dengan hati kosong akan sedikit manfaat dan tidak membawa pengaruh apa-apa dalam jiwanya.”

Mendidik hati untuk menghadirkan Allah dalam dzikir dan doa adalah dengan mengosongkan hati , ingatlah akan dosa-dosa kita, ingat maksiat yang pernah kita lakukan. Ingat hanya Allah yang berhak mengampuni. Dan hanya Allah yang berhak mengabulkan setiap doa.

Hadirkan pula rasa kelak kita mati, tidak ada yang bisa menolong di alam kubur dan akhirat nanti kecuali Allah.
Berusahalah terus sampai terasa bahwa tanpa pertolongan Allah kita tidak mampu apa-apa.

Pecahkan kekerasan dan keegoan hati kita.
Sesungguhnya hati yang lembut adalah hati yang bergetar dan mudah meneteskan airmata manakala asma Allah, Dzat Yang Maha Agung disebut.

@@@

Ya Allah, karuniakanlah ketakwaan kepada jiwa kami , sucikanlah jiwa kami , karena Engkaulah sebaik-baik yang menyucikan jiwa, Engkaulah Yang Menguasai dan melindungi jiwa.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu', hawa nafsu yang tidak pernah puas dan doa yang tidak dikabulkan.. (HR. Muslim)

Aamiin yaa Robbal alamin ..

:: KISAH KEDERMAWANAN ABDURRAHMAN BIN AUF RA



Kehidupan Abdurrahman bin 'Auf di Madinah berjaya dalam berniaga. Apa saja yang ia pegang dan dijadikannya pokok perniagaan pasti menguntungkannya. Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Wahai ibnu 'Auf! anda termasuh golongan orang kaya dan anda akan masuk surga secara perlahan-lahan....! Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti A
llah mempermudah langkah anda....!" Semenjak ia mendengar nasihat Rasulullah ini dan ia menyediakan bagi Allah pinjaman yang balk, maka Allah pun memberi ganjaran kepadanya dengan berlipat ganda

Di suatu hari ia menjual tanah seharga 40 ribu dinar, kemudian uang itu dibagi-bagikannya semua untuk keluarganya dari Bani Zuhrah, untuk para isteri Nabi dan untuk kaum fakir miskin.

Diserahkannya pada suatu hari limaratus ekor kuda untuk perlengkapan balatentara islam menolong agama Allah SWT...dan di hari yang lain seribu limaratus kendaraan. Menjelang wafatnya ia berwasiat lima puluh ribu dinar untuk jalan Allah, lain diwasiatkannya pula bagi setiap orang yang ikut perang Badar dan masih hidup, masing-masing empat ratus dinar, hingga Utsman bin Affan r.a. yang terbilang kaya juga mengambil bagiannya dari wasiat itu, serta berkata : " Harta Abdurrahman bin 'Auf halal lagi bersih, dan memakan harta itu membawa selamat dan berkat".

Ibnu 'Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya

Pada suatu hari dihidangkan kepadanya makanan untuk berbuka, karena waktu itu ia sedang shaum .... Sewaktu pandangannya jatuh pada hidangan tersebut, timbul selera makannya, tetapi iapun menangis sambil mengeluh dan mengenang :

"Mushab bin Umeir telah gugur sebagai syahid, ia seorang yang jauh lebih baik daripadaku, ia hanya mendapat kafan sehelai burdah; jika ditutupkan ke kepalanya maka kelihatan kakinya, dan jika ditutupkan kedua kakinya terbuka kepalanya!

Demikian pula Hamzah yang jauh lebih baik daripadaku, ia pun gugur sebagai syahid, dan di saat akan dikuburkan hanya terdapat baginya sehelai selendang. Telah dihamparkan bagi kami dunia seluas-luasnya, dan telah diberikan pula kepada kami hasil sebanyak-banyaknya.

Sungguh kami khawatir kalau-kalau telah diadukan pahala kebaikan kami...!" Pada suatu peristiwa lain sebagian shahabatnya berkumpul bersamanya menghadapi jamuan di rumahnya. Tak lama sesudah makanan diletakkan di hadapan mereka, ia pun menangis; karena itu mereka bertanya: "Apa sebabnya anda menangis wahai Abu Muhammad ... ?" Ujarnya: "Rasulullah saw. telah wafat dan tak pernah beliau berikut ahli rumahnya sampai kenyang makan roti gandum, apa harapan kita apabila dipanjangkan usia tetapi tidak menambah kebaikan bagi kita ... ?"

Begitulah ia, kekayaannya yang melimpah-limpah, sedikitpun tidak membangkitkan kesombongan dan takabur dalam dirinya.
Sampai-sampai dikatakan orang tentang dirinya: " Seandainya seorang asing yang belum pernah mengenalnya, kebetulan melihatnya sedang duduk-duduk bersama pelayan-pelayannya, niscaya ia tak akan sanggup membedakannya dari antara mereka! Tetapi bila orang asing itu mengenal satu segi saja dari perjuangan ibnu 'Auf dan jasa-jasanya, misalnya diketahuinya bahwa di badannya terdapat duapuluh bekas luka di perang Uhud, dan bahwa salah satu dari bekas luka ini meninggalkan cacad pincang yang tidak sembuhsembuh pada salah satu kakinya......sebagaimana pula beberapa gigi seri rontok di perang Uhud, yang menyebabkan kecadelan yang jelas pada ucapan dan pembicaraannya .... Di waktu itulah orang baru akan menyadari bahwa laki-laki yang berperawakan tinggi dengan air muka berseri dan kulit halus, pincang serta cadel, sebagai tanda jasa dari perang Uhud, itulah orang yang bernama Abdurrahman bin 'Auf

Layaknya orang-orang kaya , mereka cenderung gandrung untuk memiliki pengaruh guna melindungi kekayaan mereka, serta sifat-sifat lainnya yang biasa dibangkitkan oleh kekayaan.

Tetapi bila kita melihat Abdurrahman bin 'Auf dengan kekayaannya yang melimpah ini, kita akan menemukan manusia ajaib yang sanggup menguasai tabi'at kemanusiaan dalam bidang ini dan melangkahinya ke puncak ketinggian yang unik.

Peristiwa ini terjadi sewaktu Umar bin Khatthab hendak berpisah dengan ruhnya yang suci dan ia memilih enam orang tokoh dari para shahabat Rasulullah saw. sebagai formatur agar mereka memilih salah seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah yang baru....

Jari-jari tangan sama-sama menunjuk dan mengisyaratkan Ibnu 'Auf .... Bahkan sebagian shahabat telah menegaskan bahwa dialah orang yang lebih berhak dengan khalifah di antara yang enam itu, maka ujamya:"Demi Allah, daripada aku menerima jabatan tersebut, lebih balk ambil pisau lain taruh ke atas leherku, kemudian kalian tusukkan sampai tembus ke sebelah. ..!

Demikianlah, baru saja kelompok Enam formatur itu mengadakan pertemuan untuk memilih salah seorang diantara mereka untuk menjadi khalifah yang akan menggantikan al-Faruk, Umar bin Khatthab maka kepada kawan-kawannya yang lima dinyatakannya bahwa ia telah melepaskan haknya yang dilimpahkan Umar kepadanya sebagai salah seorang dari enam orang calon yang akan dipilih menjadi khalifah. Dan adalah kewajiban mereka untuk melakukan pemilihan itu terbatas diantara mereka yang berlima saja ....

Sikap zuhudnya terhadap jabatan pangkat ini dengan cepat telah menempatkan dirinya sebagai hakim diantara lima orang tokoh terkemuka itu. Mereka menerima dengan senang hati agar Abdurrahman bin 'Auf menetapkan pilihan khalifah itu terhadap salah seorang di antara mereka yang berlima, sementara Imam Ali mengatakan: "Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa anda adalah orang yang dipercaya oleh penduduk langit, dan dipercaya pula oleh penduduk bumi ... !" Oleh Ibnu 'Auf dipilihlah Utsman bin Affan untuk jabatan khalifah dan yang lain pun menyetujui pilihannya.

Selagi ruhnya bersiap-siap memulai perjalanannya yang baru, air matanya meleleh sedang lidahnya bergerak-gerak mengucapkan kata-kata: "Sesungguhnya aku khawatir dipisahkan dari shahabat-shahabatku karena kekayaanku yang melimpah ruah ... !" Tetapi sakinah dari Allah segera menyelimutinya, lain satu senyuman tipis menghiasi wajahnya disebabkan sukacita yang memberi cahaya serta kebahagiaan yang menenteramkan jiwa

....Ia sedang mengenangkan kebenaran sabda Rasulullah saw.yang pernah beliau ucapkan: "Abdurrahman bin 'Auf dalam surga!", lagi pula ia sedang mengingat-ingat janji Allah dalam kitab-Nya: "Orang-orang yang membelanjakan hartanya dijalan Alloh kemudian mereka tidak mengiringi apa yang telah mereka nafqahkan itu dengan membangkit-bangkit pemberiannnya dan tidak pula kata-kata yang menyakitkan, niscaya mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka; mereka tidak usah merasa takut dan tidak pula berdukacita ... "(QS. 2 al-Baqarah: 262)

Subhanallah, Maha Suci Allah ,,

Barangsiapa menolong agama Allah maka Allah akan meneguhkan kedudukan-Nya ( QS. Muhammad : 7 )

:: DENGKI YANG TERPUJI



Bismillahirrahmannirrahim,

Al-Hasad yang artinya iri hati dan dengki adalah salah satu penyakit hati yang sering menimpa kebanyakan manusia. Hasad hukumnya HARAM, bahkan ia merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan pelakunya di dunia dan akhirat.

Al-Hasad memiliki bahaya yang banyak, diantaranya adalah sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasal
lam di dalam sebuah hadits yang shohih berikut ini:

Artinya: " Berhati-hatilah engkau dari sifat hasad (dengki), karena sesungguhnya hasad itu menggerogoti /menghabiskan amal-amal kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar."

Namun, di sana terdapat hasad yg terpuji, dan pelakunya tidak tercela dan tidak berdosa. Hasad terpuji tersebut sebagaimana diterangkan di dalam hadits shohih berikut ini:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَتهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ,وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ القُرْآنَ فَهُوَ يَقُوْمُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh hasad kecuali dalam dua perkara (yaitu):

(1) Seseorang yang Allah berikan harta kepadanya, lalu ia infakkan sebagiannya (di jalan Allah, pent) pada waktu-waktu malam dan siang hari.

(2) Dan seseorang yang Allah karuniakan Al-Qur’an kepadanya, lalu ia menegakkannya (membaca dan mengamalkannya, pent) di waktu-waktu malam dan siang hari.” (Hadits SHOHIH. Diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shohihnya).


:: REZEKI ALLAH SESUAI TAKARAN



Bismillahirrahmannirrahim,

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30).

“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehenda
ki-Nya dengan ukuran.

Allah Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27).

Begitulah kasih sayang Allah : “Seandainya Allah memberi hamba tersebut rezeki lebih dari yang mereka butuhkan, tentu mereka akan melampaui batas,

“Akan tetapi Allah memberi rezeki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk hambaNya.

Sahabat, Kaya dan miskin bukanlah tanda seorang hamba itu mulia dan hina dihadapan Allah. Karena orang kafir saja Allah beri rezeki, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pun.
Jadi rezeki tidak dibatasi pada orang beriman saja. Itulah lathif-nya Allah (Maha Lembutnya Allah). Sebagaimana dalam ayat disebutkan, “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Asy Syura: 19)

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang Tinggi (dalam syurga).” (QS. Saba’: 35-37)

Mari jadikan Sabar dan Syukur menghiasi takwa ...

:: MANFAAT TIDUR DALAM GELAP



Ahli biologi Joan Robert, Ia mengatakan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tdk ada cahaya, Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi & mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat..

Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala d malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon me
latonin terhenti..

Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari inggris dan israel, Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini telah dikabarkan Rasulullah sejak 14 abad silam :

"PADAMKANLAH LAMPU dI MALAM HARI APABILA KAMU AKAN TIDUR, Tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih)..

Mari Hidup sehat ala Rasulullah
Indahnya IslamKu ..
 
Barakallahufikum ..


Jumat, 02 November 2012

:: TENTANG TAUBAT





Bismillahirrahmanirrahim,

Saudaraku .. 



Apa artinya Taubat?

Tobat adalah penyesalan atas semua maksiaat atau dosa yang pernah dilakukan kemudian bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, baik sejak sekarang atau akan datang.


Apakah Tobat itu Wajib?

Taubat hukumnya wajib bagi semua muslim setelah melakukan maksiat. Karena Taubat dianggap sebagai Tazkiyatun Nafs (penyuci jiwa). Jiwa yang kotor tentunya harus dibersihkan dulu dan belum bisa masuk Rahmat dan karunia Allah.


Apa hubungan antara Muhasabah dan Taubat?

Orang yang sering Muhasabah ataupun yang menjadikan Muhasabah itu kontinunitas harian tentu nya akan tergerak untuk melakukanTaubat. Bila ia sadar betapa banyak kemaksiatan yang telah dilakukan nya, maka dengan sendirinya ia akan banyak ber Taubat. Maka antara Muhasabah dan Taubaut itu terkait erat.


Apa dalil yang mewajibkan Taubat ?

Banyak sekali ayat-ayat atau hadist Nabi Saw yang mewajibkan Taubat diantara nya:

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, agar kalian sukses." (QS. An-Nur: 31)

"Hai orang-orang yang beriman,bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang benar). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu ." (QS. At-Tahrim: 8)


Sedangkan dalam hadist disebutkan:

" Hai manusia, taubatlah kalian kepada Allah Swt, karena aku sendiri ber taubat 100 x dalam sehari." (HR. Muslim)


Apa yang disebut dengan Taubat Nasuha itu?

Ibnu Katsir mengatakan tentang Taubat Nasuha:

"Adalah Taubat yang benar dan serius, yaitu membersihkan dosa-dosa yang lalu, kemudian meninggalkan semua dosa saat ini juga, sambil menyesalinya dan bertekad tidak mengulanginya lagi di masa datang."


Lalu Bagaimana pandangan Allah Swt jika tidak taubat?

Allah Swt membagi hamba-hambanya 2 kategori: Yang ber Taubat dan yang Zalim.

Siapa saja hamba-hamba Nya yang tidak ber Taubat dari dosa yang pernah dilakukan nya maka Allah Swt mengkategorikan nya sebagai orang ZALIM.


Hal ini diketahui dari firmanNya:

" Siapa saja yang belum bertaubat, mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS.al-Hujurat: 11)


Apakah Taubat itu harus saat itu juga atau bisa ditunda ?

Taubat wajib dilakukan saat itu juga, dan tidak boleh di tunda. Karena dengan menunda taubat dianggap juga sebagai dosa.


Apakah Taubat itu untuk dosa besar (Kabair) saja atau juga dosa kecil (Shogho-ir)?

Taubat wajib baik untuk dosa besar atau kecil, dan jika meremehkan dosa kecil pasti dosa itu makin bertumpuk. Satu taubat untuk satu dosa dan jika dihitung tidak mungkin dengan 1 taubat saja akan menghilangkan semua dosa-dosa besar. Disinilah pentingnya terus menerus taubat.


Bagiamana Jika orang itu meremehkan dosa yang dianggap kecil?

Sebuah hadist menjelaskan:

"Hati-hatilah kalian, jangan menyepelekan dosa-dosa. Karena dengan menyepelekan nya seperti kaum yang mendapati sebuah lubang. Masing-masing membawa kayu bakar, sehingga banyak dan dapat menghanguskan roti. Demikian orang yang menyelepelekan dosa yang akan menghancurkan nya."


Bagaimana cara ber Taubat itu?

Taubat itu terbagi 2:

Taubat karena melanggar perintah Allah Swt, dan
Taubat karena menyakiti sesama.

Taubat kepada Allah memerlukan 3 syarat, yaitu:

Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya saat itu juga
Menyesali perbuatannya
Bertekad kuat tidak mengulangi lagi selama-lamanya.

Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka ia harus minta maaf atau mengembalikan sesuatu kepada pemilik nya



Apakah saya harus sholat Taubat juga:

Sholat taubat hukum nya sunnah saja, namun baiknya dilakukan. Sholat taubat itu terdiri dari 2 rokaat, rokaat pertama membaca al-fatihah kemudian surat apa saja yang dihafal begitu pula rokaat ke-2 seperti rokaat pertama.


Apa perlu saya membaca surat Taubat pula ketika ber Taubat:


Antara Taubat dan membaca surat Taubat dalam Qur'an tidak ada kaitannya. Surat Taubat hanya nama salah satu surat dalam Al-Qur'an.


Apakah dengan sholat 5 waktu dianggap Taubat?

Tidak, sholat 5 waktu adalah kewajiban dan tidak dianggap taubat. Karena Taubat itu ada syarat-syarat nya seperti yang telah dijelaskan di atas.

Tapi mengapa ada sebuah hadist yang menjelaskan bahwa antara umroh dengan umroh, jum'at dengan jum'at lain nya atau antara Romadhon dengan romadhon dianggap Kafarot (pelebur dosa)?

Memang betul itu pelebur dosa, namun dosa yang disebutkan hadist adalah dosa-dosa kecil dan bukan dosa besar. Dosa besar wajib ber Taubat meskipun dia tidak meninggalkan Solat Jum'at atau puasa Romadhon.



Apa contoh dosa-dosa besar (Kabair)?

Syirik kepada Allah (mendatangi dukun, percaya horoskop, tarot dll), meninggalkan Shalat, tidak Mengeluarkan Zakat, tidak puasa Ramadhan tanpa alasan, durhaka kepada ibu bapak, zina, sodomi, makan harta anak yatim, saksi palsu, sombong, makan dari harta haram, bohong, menyebar fitanh, mencela sesama Muslim, percaya sihir, membuka aib orang lain, dll



Apa contoh dosa-dosa kecil (Shogho-ir)?

Memakai jilbab tapi rambutnya masih terlihat, pacaran, pegangan tangan karena nafsu yang bukan muhrim, ghasab ( memakai sesuatu tanpa izin) seperti memakai sandal tanpa izin pemilik nya dll


Apa ada tambahan lain nya?


Rasulullah Saw bersabda:

"Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebabjika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya." (HR,. Ahmad dan Thabrani dalam Al Awsath).


Anas ra pernah berkata kepada sebagian tabi'in:

"Sesungguhnya kalian semua melakukan suatu perbuatan yang kalian pandang lebih kecil dari pada biji gandum padahal di masa Nabi Saw kami menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat membinasakan."(HR Al-Bukhari)

Semoga Allah  mengampuni dosa-dosa kita, membukakan rahmat karuanianya serta memberi kita petunjuk jalan yang lurus .. Aamin yaa Robbal alamin ..


Wallahu a'lam bishawab
Ust. Ackmanz Lc

:: NASEHAT IMAM SYAFI'E



Imam al-Syafie (semoga Allah merahmati) adalah seorang ulama yang banyak menghamba kepada Allah. Beliau dengan ketekunannya dalam menuntut ilmu, menegakkan sunnah dan penegak kebenaran sekaligus imam besar dalam bidang fekah. Beliau banyak meninggalkan kata-kata nasihat bagi kita , yang diantaranya adalah :

1. Imam al-Syafie pernah bercerita :

Aku mengadukan kepada Waki’ (guru beliau) tentang buruk

nya hafalan Al Qur'anku
Maka beliau membimbingku untuk memperbanyak taubat dan meninggalkan perbuatan dosa/maksiat
Dan berkata, ‘Ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat’

2. Beliau Berkata :

Barangsiapa ingin agar Allah membukakan mata hatinya atau meneranginya, maka dia harus mensucikan diri dan hati dengan taubat, meninggalkan pembicaraan yang tiada bermanfaat, meninggalkan dosa-dosa, menghindari perbuatan-perbuatan maksiat dan menyembunyikan amalan yang dikerjakan antara dia dan Allah. Jika dia mengerjakan hal tersebut, maka niscaya Allah akan membukakan ilmu baginya yang akan menyibukkan dia dari selain NYA .. (memberikan ni'mat munajat bersama NYA)
Sesungguhnya dalam kematian terdapat perkara yang menyibukkan.”

3. Melakukan amalan-alaman sunah secara tersembunyi dan tidak diketahui oleh sesiapapun. Ini antara cara untuk ikhlas dalam beramal soleh. Dan Allah sangat mencintai amal ibadah yang sifatnya rahasia. Yakni rahasia antara Rabb dan hamba Nya. (semisal shalat sunah, puasa sunah , dzikir qalbi dan sedekah secara diam-diam)

4. Orang yang mendapat bimbingan Allah senantiasa menghabiskan masanya dengan ilmu dan amalan yang berfaedah untuk dunia dan akhiratnya.

5. Orang yang cerdas adalah mereka yang senantiasa mengingat akan kematian dan berusaha bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan pertemuan dengan Rabb nya.

Jiwa akan menjadi baik bila senantiasa ingat akan tempat kembalinya. Jika seorang hamba ingat bahwa ia akan berbantalkan tanah sendirian dalam kuburnya tanpa ada teman yang menghibur, ingat bahwa tidak ada yang berguna baginya selain amal shalehnya, ingat bahwa seluruh manusia tidak berdaya meringankan sedikit pun siksa kubur darinya, ingat bahwa seluruh urusannya berada di tangan Allah, ketika itulah ia yakin bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali dengan mengikhlaskan dan berserah diri hanya kepada Allah Yang Maha Pencipta semata.

|| “Bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan perjumpaan dengan Allah merupakan bekal yang paling bermanfaat dan paling menghantarkan seseorang untuk mencapai keistiqamahan; karena orang yang siap menghadap Allah hatinya akan terputus dari dunia dan seluruh isinya

@@@

Ya Allah Dzat yang Maha Penyantun, Yang Maha Pencipta langit dan bumi, Dzat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan ..
Bagi Mu lah segala puja dan puji ...
Shalawat dan salam bagi junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan keluarga berserta para sahabat ..

:: PERBANYAK DOA SAAT HARI ARAFAH ..


Bismillahirrahmannirahim,

Jutaan jamaah haji melakukan Wukuf di Sekitar Jabal Rahmah di Padang Arafah. Wukuf adalah bermunajat dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT hingga terbenamnya matahari tanggal 9 Dzulhijah di Arafah merupakan
puncak Haji.

PUASA Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR.Muslim).


Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan,

“Hari Arofah adalah hari pembebasan dari api neraka. Pada hari itu, Allah akan membebaskan siapa saja yang sedang wukuf di Arofah dan penduduk negeri kaum muslimin yang tidak melaksanakan wukuf. Oleh karena itu, hari setelah hari Arofah –yaitu hari Idul Adha- adalah hari ‘ied bagi kaum muslimin di seluruh dunia.
Baik yang melaksanakan haji dan yang tidak melaksanakannya sama-sama akan mendapatkan pembebasan dari api neraka dan ampunan pada hari Arofah.” (Lathoif Al Ma’arif, 482)


Hari Arafah merupakan waktu mustajabnya do’a sebagaimana disebutkan dalam hadits,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“ Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah.

Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu) .”
(HR. Tirmidzi, hasan)


@@@@

Astagfirullahal adzim , astahfirullahal adzim ..
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir ...Allahu yaa Ghafur , yaa Hayyul Qayyum ..

Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam …

:: AMALAN DAN KEUTAMAAN HARI TASYRIK



Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, wa ba’du
Pengertian Hari Tasyrik

Istilah tasyrik diambil dari kata [شرقت الشمش] yang artinya matahari terbit. Menjemur sesuatu, dalam bahasa Arab dinyatak

an: [شَرَّقَ الشَيْءَ لِلشَّمْشِ].

Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ada juga yang menyatakan, bahwa hari tasyrik meliputi empat hari, hari Idul Adha dan 3 hari setelahnya.


Allah berfirman,

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

“Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203).

Yang dimaksud dengan “hari-hari yang terbilang” adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari tasyrik. Ini merupakan pendapat Ibnu Umar dan mayoritas ulama. Sementara Ibnu Abbas dan Atha berpendapat bahwa “hari-hari yang terbilang” jumlahnya empat hari; Idul Adha dan 3 hari setelahnya. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 314).

Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, dengan Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir. Sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari ini.

Dalam hadis dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan dishahihkan al-Albani. Al-A’dzami mengatakan dalam Ta’liq Shahih Ibn Khuzaimah: Sanadnya Sahih).

Yang dimaksud hari ‘al-qarr’ adalah tanggal 11 Dzulhijjah. Ini berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah, bahwa Abu Bakar mengatakan:

يَوْمَ الْقَرِّ يَعْنِي يَوْمَ الثَّانِي مِنْ يَوْمِ النَّحْرِ

“Hari ‘al-qarr’ adalah hari kedua setelah hari qurban”


Di hari Tasyrik, Dilarang Puasa

Di hari tasyrik, kita dilarang untuk berpuasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai hari makan dan minum, serta banyak berdzikir kepada Allah.

Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).


Ibnu Rajab mengatakan:

و إنما نهى عن صيام أيام التشريق لأنها أعياد للمسلمين مع يوم النحر فلا تصام بمنى و لا غيرها عند جمهور العلماء، خلافا لعطاء في قوله : إن النهي يختص بأهل منى

“Kita dilarang berpuasa pada hari tasyrik karena hari tasyrik adalah hari raya kaum muslimin, disamping hari raya qurban. Karena itu, tidak boleh puasa di Mina maupun di daerah lainnya, menurut mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Atha yang mengatakan, sesungguhnya larangan puasa di hari tasyrik, khusus bagi orang yang tinggal di Mina.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 509).


Selanjutnya Ibnu Rajab menjelaskan rahasia di balik larangan puasa di hari tasyrik,

Ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah telah mengalami keletihan karena perjalanan berat yang mereka lalui, di samping kelelahan setelah ihram dan melaksanakan manasik haji dan umrah, Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beristirahat dengan tinggal di Mina pada hari qurban dan 3 hari setelahnya. Allah perintahkan mereka untuk makan daging sembelihan mereka. Di saat itulah, mereka mendapatkan jamuan dari Allah, karena kasih sayang Allah kepada mereka.

Sementara itu, kaum muslimin di belahan negeri yang lain, turut menyemarakkan ibadah seperti yang dilakukan jamaah haji. Kaum muslimin memperbanyak amalan ibadah selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka juga disyariatkan untuk memperbanyak dzikir, bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan bersama-sama berusaha menggapai ampunan Allah, dengan menyembelih hewan qurban. Setelah itu, mereka bersama-sama merayakan Idul Adha dan hari tasyrik. Setelah mereka lelah dengan memperbanyak ibadah, selanjutnya mereka beristirahat, menikmati hidangan daging qurban di hari tasyrik.

Allah syariatkan kaum muslimin untuk menjadikan hari ini sebagai hari makan-makan dan minum, agar mereka bisa membantu mereka untuk semakin giat dalam berdzikir mengingat Allah dan melakukan ketaatan kepada-Nya. Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yang paling sempurna. Dimana, nikmat yang kita terima, menjadi sarana untuk membantu agar semakin giat melakukan ibadah.



Amalan di Hari Tasyrik

Mengingat keistimewaan hari tasyrik, sebagai orang yang beriman, hendaknya kita maksimalkan upaya untuk mendapatkan limpahan rahmat dan pahala dari Allah di hari itu. Berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Memperbanyak amal soleh dan berbagai bentuk ibadah kepada Allah. Hanya saja, ada beberapa amal yang disyariatkan untuk dilakukan di hari tasyrik:

Pertama, anjuran memperbanyak berdzikir

Allah berfirman,

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

“Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203). Yaitu di hari tasyrik.

Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Menyemarakkan dzikir pada hari tasyrik, bisa dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya (Lathaiful Ma’arif, 504 – 505):

Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib. Ini sebagaimana yang dilakukan para sahabat. Sebagaimana praktek Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dzuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi dan sanadnya dishahihkan al-Albani)

Demikian juga dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar. (HR. Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi. Al-Albani mengatakan: “Shahih dari Ali”).


Mengingat Allah dan berdzikir ketika menyembelih. Karena penyembelihan qurban, bisa dilaksanakan sampai hari tasyrik berakhir.

Mengingat Allah dengan melantunkan takbir ketika melempar jumrah di hari tasyrik. Yang hanya dilakukan jamaah haji.

Mengingat Allah dengan memperbanyak takbiran secara mutlak, di manapun dan kapanpun. Sebagaimana yang dilakukan oleh Umar radhiyallahu ‘anhu. Beliau melakukan takbiran di kemahnya di Mina, kemudian diikuti oleh banyak orang, sehingga Mina bergetar karena gema takbir. (HR. Bukhari sebelum hadis no.970)


Kedua, memperbanyak berdoa kepada Allah

Sebagian ulama menganjurkan untuk memperbanyak berdoa di hari ini.

Ikrimah (murid Ibn Abbas) mengatakan:

كان يستحب أن يقال في أيام التشريق : { رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ }

Doa berikut dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik: RABBANAA AATINAA FID-DUN-YAA HASANAH WA FIL AA-KHIRATI HASANAH, WA QINAA ADZAABAN-NAAR. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 505).

Doa ini kita kenal dengan doa sapu jagad. Dan memang demikian, doa ini dianggap sebagai doa yang isinya mengumpulkan semua bentuk kebaikan dan menolak semua bentuk keburukan. Karena itulah, doa ini menjadi pilihan yang sangat sering dilantunkan oleh manusia terbaik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Anas bin Malik mengatakan:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»

Doa yang paling banyak dilantunkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah RABBANAA AATINAA FID-DUN-YAA HASANAH dst.. (HR. Bukhari 6389 dan Muslim 2690).

Disamping itu, doa merupakan bentuk mengingat Allah yang sangat agung. Berisi pujian dan harapan manusia kepada Tuhannya. Sehingga, hari ini menjadi hari yang istimewa untuk memperbanyak doa.

Ziyad Al-Jasshas meriwayatkan dari Abu Kinanah al-Qurasyi, bahwa beliau mendengar Abu Musa al-Asy’ari berceramah dalam khutbahnya ketika Idul Adha:

بعد يوم النحر ثلاثة أيام التي ذكر الله الأيام المعدودات لا يرد فيهن الدعاء فارفعوا رغبتكم إلى الله عز و جل

Setelah hari raya qurban ada tiga hari, dimana Allah menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma’dudat (hari-hari yang terbilang), doa pada hari-hari ini, tidak akan ditolak. Karena itu, perbesarlah harapan kalian. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 506).

Demikian, semoga Allah memudahkan kita untuk senantiasa istiqamah dalam menggapai ampunan-Nya.



Allahu a’lam
Semoga bermanfaat ..
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah)

:: SUASANA HARI ARAFAH, MENGINGATKAN KEADAAN KELAK DI HARI KIAMAT



Bismillahirrahmannirrahim,

Diantara pelajaran penting dan penuh makna dari pelaksanaan ibadah haji adalah perkumpulan banyak orang di tempat penuh berkah yang di saksikan oleh semua jama'ah haji di hari Arafah.Mereka wukuf di Arafah sambil mengucapkan talbiyah dan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla , mengharap rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya, memohon karnunia-Nya yang berlimpah di hari perkumpulan umat Islam terbesar yang pernah di saksikan.

Wukuf (di Arafah) mengingatkan kaum Muslimin akan adanya perkumpulan yang mahabesar nanti di hari kiamat. Kala itu, seluruh manusia dari yang pertama sampai yang terakhir akan berkumpul untuk menunggu keputusan Allâh Azza wa Jalla kemudian mereka akan berjalan menuju tempatnya masing masing.

Ada yang mendapatkan nikmat yang kekal dan adapula yang tertimpa azab yang sangat pedih. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk golongan yang pertama.


Ibnul Qayyim rahimahullah dalam sya'ir mimiyyahnya mengatakan

Sungguh agungnya hari perkumpulan itu
Seperti perkumpulan di hari kiamat, namun hari kiamat itu lebih dahsyat

Kedahsyatan hari kiamat itu sudah tidak diragukan lagi oleh kaum Muslimin. Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَعُرِضُوا عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا

Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris. [al-Kahfi/18:48]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allâh). [al-Haqqah/69:18]

Pada hari kiamat itu, Allâh Azza wa Jalla mengumpulkan semua hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya:

لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ

Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. [an-Nisa'/4:87]

Dan Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ

(Ingatlah) hari (yang di waktu itu), Allâh mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan. [at-Taghâbun/64:9]

Dan Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ذَٰلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَٰلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ

Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh semua makhluk). [Huud/11:103]

Pada hari perkumpulan itu tidak ada perbedaan antara ummat terdahulu dan yang terakhir. Semua berkumpul di waktu yang sangat agung itu :

قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ

Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. [al-Waaqi'ah/56:49-50]

Tidak ada seorangpun yang tidak menghadiri perkumpulan ini, walupun badannya hancur di ruang angkasa, dan hilang di telan bumi dan di makan burung dan binatang buas. Semuanya akan di kumpulkan dan tidak ada cara untuk menghindar. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. [al-Kahfi/18:47]

Allah juga berfirman :

أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Di mana saja kamu berada pasti Allâh akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allâh Maha Kuasa atas segala sesuatu. [al-Baqarah/2:148]

إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدً الَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا

Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allâh telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allâh pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. [Maryam/19:93-95]

Mereka akan di kumpulkan di bumi yang berbeda dengan bumi mereka di dunia. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allâh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. [Ibrahim/14:48]

Bumi yang menjadi tempat berkumpulnya manusia nanti di akhirat telah dijelaskan oleh Rasûlullâhn. Dalam kitab Shahih Bukhâri dan Muslim dari Sahal bin Sa'ad Radhiyallahu anhu, ia mengatakan, "Aku telah mendengarkan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لِأَحَدٍ

Pada hari kiamat kelak, manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tidak ada tanda (bangunan) milik siapapun di atasnya. [HR. Bukhâri, no. 6521 dan Muslim, no. 2790]

Maksudnya (mereka di kumpulkan) di atas bumi yang datar, tidak ada dataran yang tinggi ataupun rendah, tidak ada pegunungan dan bebatuan dan tidak ada tanda tempat tinggal ataupun bangunan.

Mereka di kumpulkan dalam kadaan tidak mengenakan sandal, telanjang tidak mengenakan pakaian, dalam keadaan tidak berkhitan. Dalam Shahîh Bukhâri dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, ia menceritakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا ثُمَّ قَرَأَ : كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِين

Sesungguhnya kalian akan di kumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum dikhitan, lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca firman Allâh Azza wa Jalla : Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya (al-Anbiya'/21:104). [HR. Bukhâri, no. 3349 dan Muslim, no. 2860]

Di sebutkan dalam Shahîh Bukhâri dan Muslim dari A'isyah Radhiyallahu anhuma, ketika Ia mendengarkan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُيَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ

Manusia akan di kumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum dikhitan. Aku bertanya, 'Wahai Rasûlullâh, wanita dan laki laki semua akan saling melihat satu sama lain? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Wahai 'Aisyah kondisinya mengalahkan keinginan mereka untuk saling melihat satu sama lain."[HR. Bukhari, no. 6527 dan Muslim, no. 2859]

Pada hari itu, letak matahari semakin dekat ke manusia sehingga jaraknya hanya satu mil saja, sementara itu tidak ada tempat bernaung kecuali naungan Arsy (singgasana Allâh). Diantara manusia, ada yang mendapat naungan Arsy dan adapula yang terpangganng panasnya matahari.

Panas matahari itumenyengat dan menambah penderitaan serta semakin menimbulkan kegilasahannya. Kala itu, manusia saling berdesakan dan saling berhimpitan satu sama lain, sehingga terjadi saling dorong mendorong, kaki-kaki saling menginjak dan tenggorokan kering karena kehausan.

Sungguh pada waktu itu, manusia mengalami tiga hal yang sangat berat dalam waktu yang bersamaan yaitu panasnya sengatan matahari, kerongkongan yang kering serta badan berdesakan. Sehingga tak ayal lagi, keringat bercucuran dan tumpah ke tanah, sehingga membasahi kaki kaki mereka sesuai dengan kedudukan dan kedekatan mereka dengan Rabb mereka.

Diantara manusia ada yang keringatnya sampai ke bahu dan pinggangnya; Dan di antara mereka ada yang keringatnya sampai ke telinga; Dan ada yang benar-benar tenggelam dalam keringatnya sendiri. Semoga Allâh Azza wa Jalla memelihara dan menyelamatkan kita.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ

Pada hari kiamat, manusia berkeringat, sehingga keringat mengalir ke bumi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telingga [HR. Bukhâri, no. 6532]

Dari Miqdad bin al-Aswad , ia mengatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا قَالَ وَأَشَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ

Pada hari kiamat, matahari di dekatkan ke manusia hingga kira-kira sebatas satu mil. Lalu manusia berkeringat sesuai amal perbuatan mereka, di antara mereka ada yang berkeringat hingga (merendam) tumitnya; Diantara mereka, ada yang berkeringat sampai (menenggelamkan) lutut ; Diantara mereka, ada yang berkeringat sampai (merendam) pinggangnya ; Dan ada yang benar-benar di kendalikan oleh keringatnya sendiri. (al-Miqdad Radhiyallahu anhu, shahabat yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, "Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan tangan ke arah mulut beliau."[HR. Muslim, no. 2864]

Sehari mereka berdiri (di padang mahsyar) sama dengan 50.000 tahun dunia ini.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. [al-Ma'arij/70:4]


Disebutkan dalam Shahîh Muslim, Rasûlullâh Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ فَيَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ

Tidak ada seorang pun pemilik emas dan perak yang tidak mengeluarkan zakatnya melainkan di hari kiamat akan di buatkan setrika dari api yang di nyalakan dalam neraka. Lalu disetrikakan pada perut, dahi, dan punggungnya, setiap kali setrika itu dingin maka akan di panaskan kembali untuknya di hari yang setara dengan lima ribu tahun(di dunia) hingga perkaranya di putuskan, barulah ia melihat jalan keluarnya apakah akan ke surga atau ke neraka. [HR. Muslim, no. 987]

Namun kondisi ini akan diringankan oleh Allâh Azza wa Jalla bagi orang-orang yang beriman. Kita memohon karunia kepada Allâh Azza wa Jalla yang Maha Pemurah.Dalam kitab al-Mustadrak Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَوْمُ الْقِيَامَةِ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ

Lama hari kiamat bagi orang-orang beriman seperti waktu antara zhuhur dan Ashar. [al- Mustadrak, 1/84] Dan di shahihkan al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi', no. 8193

Allâh Azza wa Jalla juga akan menaungi orang orang beriman dengan naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Allâh berfirman dalam hadits qudsi :

أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي

Dimana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka saat tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku.[HR. Muslim, no. 2566]


Pada hari itu, seluruh manusia meminta tolong kepada para Nabi. Mereka meminta agar diberikan syafa'at di sisi Allâh Azza wa Jalla untuk segera menentukan dan memutuskan perkara diantara para hamba. Namun semua nabi menyampaikan alasan tidak bisa memberikan syafa'at kecuali nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Itu untuk saya." Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pergi dan sujud di bawah Arsy Rabbil alamin, Allâh Azza wa Jalla mudahkan beliau untuk mengucapkan ucapan syukur dan pujian-pujian yang baik yang sebelumnya tidak pernah di mudahkan untuk seorangpun, kemudian Allâh Azza wa Jalla berfirman kepada Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam,

"Angkatlah kepalamu ! Mintalah niscaya engkau akan di berikan ! Dan berilah syafa'at niscaya syafa'atmu (akan didengar) ! Dan di saat itulah Allâh Azza wa Jalla datang untuk memberikan keputusan untuk para hamba-Nya.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

Dan Rabbmu datang,sementara para malaikat berbaris-baris, dan pada hari itu neraka Jahannam diperlihatkan; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia (manusia) mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya Aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." [al-Fajr/89:22-24]


Ingatlah ketika engkau datang menghadap Allâh seorang diri ..
Sementara timbangan untuk amalan telah di tegakkan ..
Segala yang menutupi maksiat telah dimusnahkan ..
Sementara dosa datang tanpa ada penutup ..


Allâh Azza wa Jalla berfirman di akhir ayat-ayat tentang ibadah haji:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Dan bertakwalah kepada Allâh, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. [al-Baqarah/2:203]

Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita semua termasuk para hamba-Nya yang senantiasa bertakwa, dan semoga Allâh Azza wa Jalla melindungi kita semua dari kehinaan dihari kiamat dan kita memohon dengan karunia dan kemurahan Allâh supaya kita termasuk orang-orang yang selamat.
Aamin ya Robbal alamin ..



Wallahu a'lam bishawab,
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Abbad