Sabtu, 09 Juni 2012

::: MENCARI KARUNIA ALLAH ..



Bismillahirrahmannirahim,

Allah SW.T. berfirman:

"Apabila salat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS al-Jum-ah : 10)

"Sesungguhnya Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik." (QS al-Kahfi : 30)

Bekerja merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah SWT, selain untuk memenuhi kebutuhan duniawi, bekerja bisa menjadi ladang amal yang subur apabila kita memanfaatkannya dengan baik, jujur dan halal. Ikhlas mengharapkan keridhoaan Allah akan menjadi sebuah keberkahan pada rezeki yang kita terima dari bekerja.


Bagaimana cara memotivasi dan menyalakan semangat dalam diri , sehingga menghasilkan produktivitas yang baik. ?


ETOS KERJA DALAM ISLAM

1. Selalu Melakukan Perhitungan dan Perencanaan.

Tanpa rencana, sudah bisa dipastikan hal atau pekerjaan yang kita kerjakan menjadi tidak maksimal dan tidak terarah. Namun kita tetap harus pandai jangan sampai terjebak pada perhitungan dan rencana-rencana saja tanpa melakukan sesuatu. Perjalanan seribu mil itu dimulai dengan langkah pertama.



Disipin dalam bekerja, dan tepat waktu dalam ibadah, adalah perencanaan yang seimbang. Bukankah setiap rizki yang kita usahakan , tetaplah Allah yang membukakan.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok,
dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
(QS 59:18).



2. Menghargai Waktu.

Waktu pemegang peranan penting untuk meraih keberhasilan. Jika tak pandai memanfaatkan waktu, tentu saja kita jauh dari istilah keberhasilan. Kita bisa lihat orang yang sukses selalu memanfaatkan setiap detik waktunya dengan hal-hal lebih bermanfaat.


Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh (QS 103:1-3).


3. Selalu Ingin Yang Terbaik.

Bekerjalah dengan kemampuan terbaik. Meskipun tidak ada yang melihat. Siapa yang menanam dialah yang menuai. Kalau kita menginginkan yang terbaik maka mulailah dengan usaha yang terbaik
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (QS 94:7).


4. Fastabiqul Khairat.

Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebajikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS 2:148).


5. Bersikap Mandiri dan Tawakal kepada Allah

Jangan pernah bergantung sesuatu hal pun kepada orang lain kecuali pada Allah. Karena bergantung dengan orang/makhluk bisa kecewa.
Kemandirian ekonomi ini dicontohkan oleh sahabat Abdurrahman bin Auf yang tidak mau diberi setengah harta dari Sa’ad bin Rabi di Madinah.


6. Senantiasa istiqomah dalam beribadah kepada Allah dan memperbanyak sedekah sebagai ungkapan rasa syukur


7. Jangan berlebih-lebihan dan berbuat kerusakan

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
[QS. Al Qoshosh (28) : 77]


Katakanlah : Siapakah yang mengharamkan perhiasan Allah yang Dia keluarkan untuk hamba-hambanya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah (semuanya) itu untuk orang-orang yang beriman (saja) dalam kehidupan dunia dan tertentu untuk mereka saja pada hari kiamat . Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui ,

.... pakailah perhiasanmu pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah , tapi jangan berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan QS Al A'raaf : 31-32)

Rasulullah saw telah bersabda dalam sebuah hadisnya, "Tidak ada satu pun makanan yang lebih baik dibandingkan makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangan sendiri."

Bekerjalah .. karena sesungguhnya muslim yang kuat lebih Allah sukai daripada muslim yang lemah.




Wallahu a'lam bishawab,

1 komentar: