Jumat, 29 Juni 2012

::: DOA MOHON DIBERI ANUGERAH AKHLAK DAN BUDI PEKERTI YANG BAIK



Bismillahirrahmannirahim,

اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad & HR Ibnu Hibban)


اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ

"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku, dan haramkan wajahku tersentuh neraka." (riwayat Ibnu Mardawaih, dishahihkan oleh Al-Albani)



Kapan Dibacanya?

Tidak ada keterangan yang menghususkan, baik dari tempat maupun waktu, dalam membaca doa tersebut. Maka doa di atas bisa dibaca kapan saja.


Keterangan Doa

Sesungguhnya akhlak mulia merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi, shiddiqin, dan shalihin. Dengan akhlak mulia tersebut, mereka mendapatkan derajat yang tinggi, dan kedudukan terhormat. Dan Allah telah mengistimewakan Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan satu ayat yang mencakup akhlak terpuji dan budi pekerti yang indah padanya dalam firman-Nya:

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)


Akhlak yang baik akan membuahkan kecintaan dan kasih sayang. Bahkan bisa menutup kekurangan dan kesalahan. Sebaliknya, akhlak buruk akan menumbuhkann kebencian, permusuhan dan dengki. Dan bisa juga mengubur kelebihan dan kebaikan.

>> Akhlak yang baik akan membuahkan kecintaan dan kasih sayang. Bahkan bisa menutup kekurangan dan kesalahan.



Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyuruh untuk berakhlak baik dan selalu menjaganya. Bahkan beliau menempatkannya sejajar dengan takwa sebagai sebab yang paling banyak menghantarkan kepada surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. "Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Takwa kepada Allah dan akhlak baik." (HR. al-Tirmidzi dan al-Hakim)


Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mewasiatkan kepada Abu Hurairah satu wasiat yang agung dalam sabdanya, "Wahai Abu Hurairah! Hendaknya engkau berakhlak yang baik." Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bertanya, "Apa itu husnul khuluk (akhlak baik), wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Engkau menyambung silaturahim orang yang memutuskannya darimu, memaafkan orang yang menzalimimu, dan memberi orang yang tidak mau memberi kepadamu." (HR. Al-Baihaqi)


Perhatikan keterangan hadits Nabi tentang besarnya pahala berakhlak mulia. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Sesungguhnya seseorang mendapatkan derajat orang berpuasa dan shalat malam karena akhlaknya yang mulia." (HR. Ahmad)


Diriwayatkan dari Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

"Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari qiyamat selain kebaikan akhlaknya." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)


Bahkan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjanjikan bagi orang yang berakhlak mulia mendapatkan tempat yang lebih dekat dengannya di hari kiamat di dalam surga.

إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبُكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَسِانُكُمِ أَخْلَاقًا

"Sesunggunya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari qiyamat adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, dan Ibnu HIbban. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam ShAhih al-Jami', no. 15350)


Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memasukkan akhlak mulia sebagai bagian dari kesempurnaan iman dalam sabdanya:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

"Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang terbagus akhlaknya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi)



>> "Bertakwalah engkau kepada Allah di mana saja berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya perbuatan baik tersebut akan menghapuskannya, serta bergaulah bersama manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Ahmad dan Al-Tirmidzi )


Lalu kerjakan apa yang disabdakan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam berikut ini:

>> "Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat di antara mereka. Sedangkan amal yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah kesenangan yang engkau masukkan dalam diri seorang muslim, atau engkau lenyapkan kesulitannya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh sekiranya aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk memenuhi kebutuhannya lebih aku sukai daripada beri'tikaf sebulan di masjid (yakni masjid Nabawi)." (HR. Thabrani)


>> "Perkataan yang baik adalah shadaqah (berpahala)." (Muttafaq 'alaih) bahkan tersenyumpun yang tidak harus mengeluarkan tenaga besar juga diberi pahala. "Dan senyuman di wajahmu kepada saudaramu juga shadaqah (berpahala)." (HR. al-Tirmidzi)


Allah Ta'ala berfirman,

وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS. Al-Maidah: 8)


BERAKHLAK MULIA DAN BERBUDI PEKERTI MULIA dapat dilihat dalam beberapa sifatnya, antara lain: banyak rasa malunya, tidak berbuat yang menyakiti hati orang, berkata jujur, sedikit bicara, banyak berbuat, tidak sering salah dan menyimpang, tidak berlebih-lebihan, banyak berbuat baik dan menyambung silaturahim, lapang hati dan senang memaafkan, merendahkan diri, banyak sabar dan syukur, lemah lembut, penyayang, tidak bersikap kasar, tiidak hasad/iri /sombong, tidak banyak mencela dan mencaci, tidak mengadu domba, tidak banyak menggunjing, tidak terburu-buru, tidak iri dan dengki, mencintai karena Allah dan meridhai karenaNya, membenci karena Allah dan memusuhi karena-Nya, dan semisalnya.


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah jasad dan rupa kami .. , maka perindahlah pula akhlak kami ., dan haramkan jasad dan wajah kami tersentuh neraka."

Aamiin yaa Robbal alamin .




Wallahu a'lam bishawab,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar