Sabtu, 09 Juni 2012

::: CARA ALLAH MENGABULKAN DO'A HAMBA-NYA


Bismillahirrahmannirahim,


KAPAN do’a dikabulkan adalah pada waktu yang dikehendaki oleh Allah. Yang jelas, do’a seorang mukmin tidak akan pernah sia-sia. Bahkan, do’a seorang mukmin pasti akan “dikabulkan” oleh Allah, tetapi bagaimana, dalam bentuk apa, dan dengan cara apa do’a itu dikabulkan adalah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah.

Rasulullah salallhu ‘alaihi wasallam bersabda,

♥ ♥ ♥ ♥”Tidaklah seorang muslim berdo’a dengan suatu do’a yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan silaturahim, kecuali Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal: Allah akan mengabulkan do’anya dengan segera, atau Allah akan menyimpan do’anya (sebagai suatu pahala) di akhirat, atau Allah akan memalingkan dan menghindarkannya dari suatu keburukan yang sebanding dengan do’anya itu.” (HR Ahmad, Al-Bazzar, dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid. Diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan beliau berkata: sanadnya shahih. Demikian pula Adz-Dzahabi sependapat dengan beliau)

Demikianlah cara Allah mengabulkan do’a seorang mukmin. Ada do’a yang dikabulkan dengan segera. Inilah yang sering kita sebut sebagai do’a yang dikabulkan. Ketika do’a seseorang tidak dikabulkan dengan segera, ia akan mengatakan bahwa do’anya tidak dikabulkan. Padahal Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.


||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Karena itulah bagi sebagian orang, Allah justru menyimpan pahala do’anya di akhirat. Akhirat adalah hari dimana setiap orang sangat butuh dengan pahala. Ketika itulah setiap orang berharap seandainya do’a-do’anya di dunia tidak ada yang dikabulkan di dunia, sehingga bisa menjadi simpanan pahala di akhirat.

Bentuk lain dari pengabulan do’a adalah dipalingkan dan dihindarkannya seseorang dari keburukan, kejahatan, musibah, atau marabahaya yang sebanding dengan do’anya. Jika Anda berdo’a agar diberi rizki sebanyak 50 juta rupiah, manakah yang lebih Anda sukai: mendapatkan uang sejumlah itu lalu jatuh sakit yang biaya pengobatannya sebesar 50 juta rupiah, ataukah Anda terhindar dari sakit tersebut? Tentunya Anda akan lebih memilih yang kedua bukan? Demikianlah Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.

(Menaraislam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar