Sabtu, 07 April 2012

::: SUJUD YANG MELEKAT .... :::


Bismillahirahmannirahim,

Dikisahkan oleh Rabiah bin Ka’ab al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang dilakukan oleh Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah sesuatu dariku, wahai Rabiah.”

Rabiah pun menyebutkan permintaannya. “Wahai Rasulullah, aku minta agar Allah menjadikanku sebagai pendampingmu di surga kelak.” Rasulullah bertanya lagi, “Apakah tak ada permintaan selain itu?”

“Tidak ada, wahai Baginda Nabi. Hanya itu yang ingin aku minta darimu,” jawab Rabiah. “Jika demikian, maka jagalah dirimu untuk memperbanyak sujud.” (HR Muslim).


Sujud pada hakikatnya bukanlah sekadar gerakan dan ritual yang ada dalam shalat. Lebih dari itu, sujud adalah salah satu bentuk "kepasrahan secara total dengan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan keagungan Allah yang Mahakuasa."

Sujud merupakan bentuk pengharapan, ridha dan cinta dari Dzat Yang Maha Melihat, serta bentuk syukur atas beragam nikmat Allah, (Ridha dan Harap)


Sujud ialah bukti keimanan seorang Mukmin. “Sesungguhnya orang yang benar-benar beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu, mereka segera bersujud seraya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka tidak menyombongkan diri.” (QS al-Sajdah [32]: 15).


Sujud merupakan bukti nikmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya’qub), dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam [19]: 58).


Sujud juga merupakan momen " Paling Intim" antara seorang hamba dengan Rabb nya. Sujud yang begitu melekat , seakan-akan tak ingin berpisah dengan kerinduan yang memuncak dan kecintaan penuh seorang hamba kepada Rabb nya.

“Sesungguhnya saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang bersujud.” (HR Muslim).


Dengan memperbanyak sujud , seorang hamba akan memperoleh nikmat " Ibadurrahman ", yaitu hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang, yang kelak Allah menjamin dirinya masuk surga.

“Dan Ibadurrahman (hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang) ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan, mereka adalah orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS al-Furqan [25]: 63-64).


Dengan sujud pula Allah berkenan " Mengangkat derajat " para sahabat Rasul dan menjadikan mereka sebagai " Golongan paling mulia" dalam sejarah umat manusia.

"Dan, orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang dengan sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (QS al-Fath [48]: 39).


Ya Allah yang Maha Sempurna,
Kami datang kepada MU ,
dengan segala kehinaan diri ..



Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar