Senin, 29 Agustus 2011

DOA HARIAN BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan adalah bulan berkah, dimana Allah membuka pintu Ampunan, Rahmat dan Kasih sayang Nya bagi kita semua ..
Dialah yang Maha mendengar dan mengabulkan doa kita..
Manfaatkan setiap detik dalam bulan Ramadhan ini penuh dengan doa -doa dan ibadah ubudiah untuk Nya ..

Hadirkanlah hati penuh ketertundukan dan khusyu' ...


Berikut adalah tuntunan doa-doa harian bulan Ramadhan ,
Semoga bermanfaat ...

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::


Doa Hari Pertama

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini seperti puasa orang-orang sejati, bangunkanlah aku di bulan ini dari kelelapan tidur orang-orang yang lupa ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.



Doa Hari Kedua

اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, dekatkanlah aku di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah aku di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.



Doa Hari Ketiga

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ، بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِيْنَ

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah aku di bulan ini dari ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.



Doa Hari Keempat

اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لِأَدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ

Ya Allah, kuatkanlah diriku di bulan ini untuk melaksanakan perintah-Mu, anugerahkan kepadaku di bulan ini kemanisan mengingat-Mu, dengan kemurahan-Mu berikanlah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk bersyukur kepada-Mu demi kemurahan-Mu, dan dengan penjagaan dan tirai-Mu jagalah diriku di bulan ini, wahai Dzat Yang Lebih Melihat dari orang-orang yang melihat.



Doa Hari Kelima

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang memohon pengampunan, jadikanlah aku di bulan ini dari dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih dan pasrah, dan jadikanlah aku di bulan ini dari golongan para kekasih-Mu yang dekat dengan-Mu. Dengan kasih sayang-mu wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.



Doa Hari keenam

اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ

Ya Allah, jangan Kau hinakan aku di bulan ini karena keberanianku bermaksiat kepada-Mu, jangan Kau cambuk aku dengan cambuk kemurkaan-Mu dan jauhkanlah aku dari (segala perbuatan) yang menyebabkan murka-Mu. Dengan anugerah dan kekuasaan-Mu wahai Puncak Harapan para pengharap.



Doa Hari Ketujuh

اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ

Ya Allah, bantulah aku di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah, jauhkanlah aku di bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya. Dengan taufik-Mu, wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.



Doa Hari Kedelapan

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الْأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الْآمِلِيْنَ

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini untuk mengasihani anak-anak yatim, memberi makan, menebarkan salam dan bersahabat dengan orang-orang mulia. Dengan keutamaan-Mu, wahai Tempat Bernaung orang-orang yang berharap.



Doa Hari Kesembilan

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ

Ya Allah, limpahkanlah kepadaku di bulan sebagian dari rahmat-Mu yang luas, tunjukanlah aku di bulan ini kepada tanda-tanda-Mu yang terang, dan tuntunlah aku kepada ridha-Mu yang maha luas. Dengan cinta-Mu wahai harapan orang-orang yang rindu.



Doa Hari Kesepuluh

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang bertawakal kepada-Mu, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang jaya di haribaan-Mu, dan jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang telah dekat kepada-Mu. Dengan kebaikan-Mu wahai tujuan orang-orang yang berharap.



Doa Hari Kesebelas

اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ

Ya Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu). Dengan pertolongan-Mu wahai Penolong para peminta pertolongan.



Doa Hari Kedua Belas

اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَ الْإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

Ya Allah, hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu, pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana'ah dan mencegah diri, tuntunlah aku di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan jagalah aku di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.



Doa Hari Ketiga Belas

اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الْأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ

Ya Allah, sucikanlah aku di bulan ini dari segala jenis kotoran, jadikanlah aku di bulan ini sabar menerima setiap ketentuan-(Mu), dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk meraih takwa dan bersahabat dengan orang-orang yang bijak. Dengan pertolongan-Mu wahai Kententraman hati orang-orang miskin.



Doa Hari keempat Belas

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الْآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ

Ya Allah, jangan Kau siksa aku di bulan ini karena kesalahan-kesalahanku, selamatkanlah aku di bulan ini dari segala kesalahan, dan jangan Kau jadikan aku di bulan ini tempat persinggahan malapetaka dan bala. Dengan kemuliaan-Mu wahai Kemuliaan muslimin.



Doa Hari Kelima Belas

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ

Ya Allah, anugrahkanlah kepadaku di bulan ini ketaatan orang-orang yang khusyu', dan lapangkanlah dadaku di bulan ini karena taubat orang-orang yang mencintai-Mu. Dengan perlindungan-Mu wahai Pengaman orang-orang yang takut.



Doa Hari Keenam Belas

اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ

Ya Allah, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk berkumpul bersama orang-orang baik, jauhkanlah aku di bulan ini dari bersahabat dengan orang-orang jahat, dan dengan rahmat-Mu tampatkanlah aku di bulan ini di dalam rumah keabadian. Dengan ketuhanan-Mu wahai Tuhan sekalian alam.



Doa Hari Ketujuh Belas

اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الْأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الْآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

Ya Allah, tunjukkanlah aku di bulan ini kepada amal yang salih, dan berikanlah kepadaku di bulan ini segala keperluan dan cita-citaku, wahai Dzat yang tidak membutuhkan penjelasan dan permintaan, wahai Dzat yang mengetahui segala rahasia yang ada di hati manusia, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.



Doa Hari Kedelapan Belas

اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

Ya Allah, beritahukanlah kepadaku di bulan ini segala berkah yang tersimpan di dua pertiga malamnya, terangkan hatiku di bulan ini dengan cahayanya, dan bimbinglah seluruh anggota tubuhku di bulan ini untuk mengikuti tanda-tanda keagungannya. Dengan cahaya-Mu wahai penerang hati para 'arif.



Doa Hari Kesembilan Belas

اَللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنِ

Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya, wahai Penunjuk Jalankepada kebenaran yang nyata.


Doa Hari Kedua Puluh


اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu surga, tutuplah untukku di bulan ini pintu-pintu neraka, dan berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca al-Quran, wahai Penurun ketenangan di hati Mukminin.



Doa Hari Kedua Puluh Satu

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ

Ya Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan di bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku, wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.



Doa Hari Kedua Puluh Dua

اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ

Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu anugerah-Mu, turunkanlah kepadaku di bulan ini berkah-berkah-Mu, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk mencapai keridhaan-Mu, dan tempatkanlah aku di bulan ini di tengah-tengah surga-Mu, wahai Pengabul permintaan orang-orang yang ditimpa kesulitan.



Doa Hari Kedua Puluh Tiga

اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ

Ya Allah, sucikanlah aku di bulan ini dari dosa-dosa, bersihkanlah aku di bulan ini dari segala aib, dan ujilah aku di bulan ini dengan ketakwaan, wahai Pemaaf segala kesalahan orang-orang yang berdosa.



Doa Hari Kedua Puluh Empat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لِأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu di bulan ini segala yang mendatangkan keridhaan-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari segala yang dapat menimbulkan murka-Mu, dan aku memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan tidak bermaksiat kepada-Mu, wahai Yang Maha Dermawan terhadap para pemohon.



Doa Hari Kedua Puluh Lima

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لِأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini pencinta para kekasih-Mu, pembenci para musuh-Mu, mengikuti sunnah penutup para nabi-Mu, wahai Penjaga hati para nabi.



Doa Hari Kedua Puluh Enam

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah usahaku di bulan ini disyukuri, dosaku diampuni, amalku diterima dan kejelekanku ditutupi, wahai Dzat Yang Lebih Mendengar dari orang-orang yang mendengar.



Doa Hari Kedua Puluh Tujuh

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini keutamaan Lailatul Qadr, jadikanlah urusanku yang sulit menjadi mudah, terimalah ketidakmampuanku, dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku, wahai Yang Maha Kasih kepada hamba-hamba-Nya yang salih.



Doa Hari Kedua Puluh Delapan

اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ

Ya Allah, sempurnakanlah bagiku di bulan ini ibadah-ibadah sunnah, muliakanlah aku di bulan ini dengan memahami setiap masalah (yang kuhadapi), dan dekatkanlah di bulan ini perantaraku menuju ke haribaan-Mu, wahai Dzat yang tak disibukkan oleh rintihan para perintih.



Doa Hari Kedua Puluh Sembilan


اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu atasku, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini taufik dan penjagaan, dan bersihkan hatiku di bulan ini dari mencela, wahai Dzat yang Maha Pengasih atas hamba-hamba-Nya yang Mukmin.



Doa Hari Ketiga Puluh


اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالْأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ‏

Ya Allah, kabulkan puasaku di bulan ini sesuai dengan ridha-Mu dan ridha Rasul-Mu (sehingga) cabang-cabangnya kokoh karena pondasinya. Demi junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Dan segala puja bagi Allah Tuhan semesta alam.




Dikutip dari  : Kitab Mafatihul Jinan  (Doa Harian Bulan Ramadhan)

Jumat, 26 Agustus 2011

PERISTIWA ANEH SEBUAH JENAZAH ... (Kisah Nyata) .......


Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....

Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal menjemput.

Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini :

Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat kesempatan 'istimewa' sepanjang hidup. Inilah pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah.

Sebagai Modin tetap di desa, saya diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum, sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah SWT.

Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan saya potong. Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus "fardu kifayah" atau pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka mambantu saya dan mereka setuju.


Tetapi selama memandikan mayat itu,kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum. Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan.


Allah SWT berkehendak dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir.


Tiba-tiba ketentuan Allah SWT berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum.


Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah terhadap kita". Kemudian saya minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua anak almarhum.


Almarhum pada dasarnya seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak almarhum masuk,saya nasehati mereka. Saya mengingatkan mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu menguruskan jenazah Bapak mereka,bukan menguruskan semuanya,tanggung jawab ada pada ahli warisnya.


Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu,bukan hanya iman,hanya bilal,atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka untuk menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat tersebut,tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan.


Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib akan terjadi. Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat mengikat kepala dan kaki.


Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah, mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang.Memang kain kafan jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang dapat saya lakukan.Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah "Ya Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar peringatan kepada hamba-Mu ini."


Selepas itu saya beri taklimat tentang sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya, tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang digunakan pula.


Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan. Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata dikhalayak ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya dia tidak pernah mengijinkan kita naik mobilnya." Renungkanlah kalau tidak ada apa-apanya,tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya akan berkata demikian. Jadi saya suruh tuan yp punya van itu membawa kembali vannya.


Selepas itu muncul pula seorang lelaki menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup. Mobil yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar,dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan,saya berpesan kepada dua pembantu tadi supaya masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah,cukup tinggal di camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat memilukan.


Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan tiga lagi menurunkan jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya kering.


Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas dalam peti dengan hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau telungkup na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk mendapat safa'at Nabi. Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan bila hujan ia tidak mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam telah tenggelam oleh air hitam yang busuk itu.


Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu. Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan talqin, saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan serapan air.


Masya Allah, dalam sejarah peristiwa seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk selesaikan penguburan secepat mungkin.


Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah saya pulang ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.

1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?

2. Mendapat harta secara merampas,menipu dan mengambil yang bukan haknya?

3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?

4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?

5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?


Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum menghubungi saya. Untuk pengetahuan umum, anak almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika, seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi istrinya orang Jepang. Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua kebenaran saya kembalikan kepada Allah SWT pencipta jagad raya ini.


Kepada kita semua pembaca setia renungan Media Informasi ini, tanyalah diri kita akankah kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita sendiri, ibu, bapak kita, anak kita atau kaum keluarga kita ?


Renungkanlah...

Pada akhirnya setelah semalam merenungkan artikel ini dalam hati terbersit do'a: "Ya Allah jauhkanlah Aku dan keluargaku dari peristiwa itu dan peristiwa yang semacam dengan itu. Ya Allah jauhkanlah Aku dan keluargaku dari akhlaq yang menjadikan peristiwa itu dan peristiwa yang semacam dengan itu."

Wassalamu'alaikum.


Untuk saudara-saudaraku yang kucintai karena Allah...kirimkan Berita ini kepada saudara-saudara kita yang lain untuk mengingatkan diri kita semua untuk selalu memperbaiki semua amalan dalam diri kita dan kita adalah mahluk yang lemah dimana apapun yang Allah inginkan tiada yang dapat menghalangiNya.


===== Sumber:
- Peristiwa aneh dari sebuah jenazah oleh Sugeng Marjoko (LOC II)
- majalah.hidayatullah.com



Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah.....
Vicky
Zawiyah Sirul Barokah

ZIKIR TERAPI AJAIB, OBAT KEGERSANGAN HATI, ROH INSAN



Allahumma a’inni ‘ala dhikrika wa shukrika wa husni ‘ibadatika

One day the (Prophet Muhammad) took Mu’adh ibn Jabal (radiاللهu anhu) by the hand and said:

‘O Mu’adh, by الله I love you, and I advise you, O Mu’adh, never forget to recite (this dua), after every prayer (the above).’ [Sahih Ahmad 5:245, Sahih abu Dawud 2:86, an-Nasa’i]

Terjemahan:

Nabi Muhammad SAW berwasiat kepada Muaz bin Jabal ra agar dapat mengamalkan do'a ini setiap lepas solat :

"Allahumma inni ala zikrika wasyukrika wahusni ibadatik"

(Ya Allah, tolonglah aku agar dapat berzikir kepada-Mu (mengingati Allah), bersyukur kepada-Mu, dan memperelokkan ibadah kepada-Mu.)


~~~~~~~~~ ⓓⓞⓐ ~~~~ ⓓⓞⓐ ~~~~ ⓓⓞⓐ ~~~~~~~~

ZIKIR mempunyai kedudukan sangat istimewa kerana ibadah ini digalakkan Islam sebagai satu bentuk amal ibadah yang menunjukkan sifat tunduk serta patuh sepenuhnya kepada الله, disertai pula rasa kasih, reda dan yakin kepada-NYA.

Mukmin yang sentiasa mengamalkan ZIKIR akan dapat merasai kesannya seperti ketenangan jiwa. Firman الله yang bermaksud:

♥ ♥ ♥ ♥ “(Iaitu) orang yang beriman dan tenang tenteram HATI mereka dengan ZIKRULLAH. Ketahuilah dengan ZIKRULLAH itu tenang dan tenteramlah HATI manusia.” (Surah Ar-Rad, ayat 28)


Dalam kehidupan, kita sering berdepan pelbagai cabaran dan dugaan sehingga ada ketikanya membawa kepada keresahan jiwa. Justeru, dengan sentiasa mengamalkan ibadah ZIKIR, ia ibarat terapi ajaib yang menyembuhkan keresahan jiwa manusia. Namun, penyerapan ROH ZIKRULLAH tidak datang kepada pengamalnya jika HATI tidak bersama tatkala BERZIKIR. Ketenangan HATI orang mukmin terhasil daripada ZIKRULLAH adalah hakikat dalaman yang hanya boleh dirasakan oleh HATI yang diselaputi kemanisan IMAN.

Selain itu, mukmin yang sentiasa BERZIKIR akan diberikan ganjaran pahala yang besar. Ini janji الله dalam firman-NYA yang bermaksud:

♥ ♥ ♥ ♥ “Dan orang lelaki yang menyebut nama الله sebanyak-banyaknya serta orang perempuan yang menyebut nama الله sebanyak-banyaknya, الله menyediakan bagi mereka keampunan dan pahala yang besar.” (Surah al-Ahzaab, ayat 35)

Walaupun ZIKIR amalan yang mudah dilakukan, tetapi menjadi berat untuk dibiasakan. Antara penghalang kepada seseorang untuk membiasakan lidah BERZIKIR ialah disebabkan DOSA yang dilakukan.

Apabila daki DOSA tertampal pada HATI, ia terhijab untuk menggerakkan seseorang BERZIKIR. Faktor lain, seseorang itu dibelenggu sifat mazmumah seperti hasad dengki, suka mengumpat dan sebagainya. Sifat keji seperti ini juga akan menghijab HATI untuk BERZIKIR.

Ibnu Taimiyah berkata, keperluan HATI terhadap ZIKIR umpama keperluan ikan terhadap air. Cuba bayangkan, bagaimana keadaan ikan jika kita keluarkan dari air.

Al-Imam Syamsuddin Ibnu Qayyim mengatakan:

★ ★ ★ ★ “Sesungguhnya ZIKIR adalah makanan asas bagi HATI dan roh, apabila hamba الله gersang daripada siraman ZIKIR, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan asasnya.”

Demikian penting dan tingginya kedudukan ZIKIR kepada seseorang mukmin. Kita seharusnya berpegang kepada prinsip hidup, tidak sempurna hari tanpa ZIKIR. Inilah yang seharusnya kita didik supaya lidah dan HATI sentiasa BERZIKIR kepada الله.

Ibnu Mas'ud ada mengatakan:

★ ★ ★ ★ “Sesungguhnya aku bertasbih beberapa kali itu lebih aku sukai daripada aku menderma beberapa dinar dalam jumlah yang sama di jalan الله.”


<<<<<<<<< ⓑⓘⓒⓐⓡⓐ ღ ⓗⓘⓓⓐⓨⓐⓗ >>>>>>>>>

ZIKIR BERKHASIAT PULA SEBAGAI UBAT BAGI KEKERASAN HATI

Dikisahkan bahawa ada seseorang bertanya kepada Hasan al-Basri:

★ ★ ★ ★ “Ya Abu Said, aku ingin mengadu kepada tuan, mengapa HATI aku ini menjadi keras begini?” Lantas kata Hasan: “Lunakkanlah hatimu itu dengan ZIKIR.”

Kedudukan tinggi amalan BERZIKIR turut digambarkan dalam kisah seorang bertanya kepada Salman al-Farisi:

★ ★ ★ ★ ‘Amal apakah yang paling utama? Kemudian dijawab Salman: “Tidakkah engkau pernah membaca ayat, Sesungguhnya mengingati الله adalah lebih besar (keutamaannya) daripada ibadah yang lain.” ( Surah Al-Ankabut ayat 45)’


Abdullah bin Mas'ud pernah berkata:

★ ★ ★ ★ “Sesungguhnya sebuah gunung menyeru gunung yang lainnya dengan namanya dan bertanya, apakah hari ini ada orang yang lalui di atasmu dan menyebut الله (BERZIKIR)? Maka apabila gunung itu menjawab, ya, maka ia akan gembira.”

Demikian juga riwayat yang mengatakan Abdullah bin Abbas pernah berkata:

★ ★ ★ ★ “Tidak ada sebuah lembah yang di atasnya disebut nama الله kecuali ia akan merasa bangga atas lembah yang berada di sekelilingnya, ia merasa gembira dengan ZIKIR yang diucapkan itu. Kegembiraan itu juga turut dirasai oleh tujuh lapis di bawah lembah itu.”

Begitulah gambaran jelas menunjukkan betapa amalan ZIKIR mempunyai keistimewaan besar yang seharusnya menjadi amalan rebutan setiap mukmin untuk mencapai keredaan الله dan menikmati ketenangan hidup.



Oleh: Mohd Rizal Azman Rifin
Shared by Bicara Hidayah

JIWAI DENGAN KASIH SAYANG.



Anakku,
taburi lisanmu dengan keLEMBUTan,
sayangi yang membecimu.

taburi hatimu dengan ke CINTAan,
maafkan yang menyakitimu.

taburi pikirmu dengan ke RISAUan,
do'akan yang mendzalimimu.

Batu yang keras akan berlubang,
bila ditetesi berulang ulang.

Sabarlah dan jiwai UJIAN dengan kasih sayang, maka ALLAH akan beresi masaalah yang menghadang.

Tanda ALLAH CINTA akan seorang hamba,
dia akan di sibukkan dengan perkara AGAMA.

Ujian yang dihadirkan tak seberapa, bila perihnya cobaan di ubah rasa, jadi anugerah nikmat dari NYA.

Amiiin.



Bekasi, 02.11.10
Abuaisyah.

BANYAK BERKORBAN UNTUK UMAT, ALLAH AKAN KARUNIAI BANYAK KEPAHAMAN


Anakku,
Ditepian siang dan malam..,
tak boleh ada MASA yang berlalu.
WAKTU akan mecibirkanmu,
rugi dan pasti malu.

Istiqomahlah di jalanNYA.
Tak ada waktu untuk rehat,
ngaso nanti bila sudah dikubur.

Subhanallah...,
ALLAH telah mengajarimu,
DIA telah membimbingmu.

engkau sedang memasuki gerbang ILMU LADUNNI.

Amalkan ilmu yang di ketahui,
maka DIA akan ajarkan ILMU Yang belum di ketahui.

Korbankan diri dan harta untuk ALLAH,
maka DIA akan berikan kepahaman tentang DIRI NYA.

Korban diri dan harta untuk agama ALLAH,
maka ALLAH akan berikan kepahaman tentang agama NYA.

Sebanyak apa engkau berkorban,
sebanyak itu pula engkau meraih kepahaman.


Bila tak korban..,
tak akan paham paham, malah bisa salah paham.


Anakku,
Sabarlah..., dalam setiap gerak dan usaha dakwah.

Sabarlah...,
dalam setiap langkah dakwah.

Sabarlah...,
ujiannya tak ringan, berat dan melelahkan.

Semoga ALLAH tambahkan kepahaman, amiin.

Ditepian siang dan malam itulah MASA mu,
jangan merugi, waktu belalu tak peduli keadaanmu.




Bekasi, 24.10.10.
Abuaisyah Cares.

"PENYESALAN PENGHUNI MAHSYAR"


"Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah?" (Firman Allah QS Al Infhitarr 1-6)



Rasulullah saw bersabda:

"Allah Taala melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong?" (Shahih Muslim No.4995 | Riwayat dari Abdullah bin Umar ra)



Hari itu itu Malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang kedua untuk membangkitkan seluruh manusia dari Alam Kuburnya..

Suara itu menggema menggetarkan Alam Mahsyar..

"Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka". (QS Yasiin 51)


Saat itulah manusia manusia terbangun dari tidur panjangnya..

Saat itulah manusia memasuki alam lain yang menggetarkan. Mereka dikejutkan dari kuburnya, mereka dikumpulkan oleh satu seruan. Disana mereka menemui wajah bumi telah berubah, tidak lagi indah seperti dulu. Matahari telah dipadamkan, bintang-bintang berserakan..



Maka sadarlah manusia..
Hari itu mereka berada ditempat yang telah dijanjikan.. hari kiamat..
Hari itu bumi terguncang dengan guncangannya yang dahsyat..

"...manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?"
(QS Az Zalzalah 3)


"Mereka berkata: 'Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?'. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul Nya".QS Yasin 52)



Mereka pun keluar dari kubur tanpa sehelai pakaian, telanjang...


"Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu." (Mutafaq'alaih)


Hari itu sangat dahsyat..
Mereka dikumpulkan di tengah tengah padang luas memerah..
Disana tak ada wajah bumi telah berubah, tak ada pepohonan atau gunung gunung..

"Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun".(Muslim No.4998| Riwayat Sahal bin Saad ra)


Disana penghuni mahsyar bertanya tanya.
Akan berapa lamakah mereka berada di padang mahsyar?
Tidak sesiapapun tahu.

Disanalah penderitaan dan tangis keluh tiada henti, mulut mereka terbungkam, mereka membisu tanpa sepatah kata, mereka tidak tahu hendak mengadu kepada siapa. Mereka dihinggapi lapar dan dahaga yang panjang..
Disana nikmat bernafas telah dihilangkan..


Mereka berdiri terpaku berhimpitan..
Disana orang orang kafir berdiri dengan keadaan terbalik, kepala mereka dibawah..

"Wahai Rasulullah!
Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: "Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?".(Muslim No.5020 | Riwayat Anas bin Malik ra)


Disanalah seluruh manusia manusia yang dulu kafir dan membangkang itu seluruhnya tunduk dan beriman..

Rasulullah saw bersabda:
"Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit dari barat maka seluruh manusia akan beriman" (Bukhari 1557, Muslim 226)


Mereka berada disana selama 50.000 tahun..
Sebuah jangka masa yang tidak lagi diukur dengan peredaran bulan atau matahari..
Karena matahari tidak beredar lagi, cahayanya telah dipadamkan..

Waktu yang begitu panjang itu adalah tempo yang sebentar bagi Allah membiarkan manusia dibumi mahsyar, suatu tempo deraan yang tidak tertanggung oleh manusia menuggu hari perhitungan amal.

Aduhai..
Berdiri berhimpit-himpitan

"Bagaimana keadaan kalian, jika Allah mengumpulkan kalian di suatu tempat seperti berkumpulnya anak-anak panah di dalam wadahnya selama 50.000 tahun dan Dia tidak menaruh kepedulian terhadap kalian?"(HR Hakim dan Thabrani)

Demikianlah penghuni mahsyar berhimpit padat sehingga tidak ada ruang untuk bernafas, menahan dahaga yang membakar tenggorokan dan rasa lapar yang tidak dapat dibayangkan lagi.


Disana Allah menunjukan kekuasaan Nya.
Allah mendiamkan penghuni mahsyar yang ia kehendaki dalam jangka puluhan ribu tahun diantara penderitaan penderitaan yang tiada tara.


Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda:

"Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah dan mereka mendapat siksa yang pedih, yaitu: Orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tapi tidak mau memberikannya kepada musafir, orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asar; ia bersumpah demi Allah bahwa telah membeli barang itu dengan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya padahal sebenarnya tidak begitu, Orang yang berbaiat kepada peminpin untuk kepentingan dunia. Jika sang peminpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, jika tidak maka ia tidak penuhi janjinya"
(Sahih Muslim 157, Bukhari 2186, At Tirmidzi Abu Daud, Ibn majah dan Imam Ahmad)



Didalam hadits lainnya, seperti yang saya kutif dari kitab Riyadhussalihin disebutkan, Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih (dari dosa), juga tidak hendak melihat mereka itu dan bahkan mereka akan memperolehi siksa yang pedih sekali, yaitu orang tua yang berzina, raja (pemimpin negara) yang suka membohong dan orang miskin yang sombong." (Riwayat Muslim).


Semoga kita semua dilindungi oleh Allah daripada termasuk salah satu dari orang-orang diatas.

Naudzubillah Himindzalik ya Allah.

Setelah manusia di diamkan selama ribuan tahun tersebut, kemudian satu suara menyeru penghuni mahsyar. Allah Subhanahuwwataala memerintahkan seluruh penghuni mahsyar supaya berpaling kearah Neraka. Ini arahan pertama dari Allah SWT kepada ahli mahsyar setelah mereka dibiarkan selama 50.000 tahun, tidak dipedulikan oleh Allah adalah azab buat mereka..

Dengan satu arahan itu tidak seorang pun dari penghuni mahsyar dapat menolak dan berpaling dari neraka kecuali mereka yang mendapat rahmat Allah.

"Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja".QS Thaha 108)

Dihari Mahsyar itu tibalah saatnya Allah membuktikan peringatan peringatannya tentang bahaya hari akhirat bagi mereka yang mendustakannya.

Ini adalah peringatan kepada manusia manusia yang lalai dan dzalim.
Peringatan kepada penguasa penguasa dan manusia manusia dzalim, mereka akan berdiri di Alam mahsyar dalam kegelapan yang gelap gulita.


Ibnu Ummar Ra meriwayatkan sabda Rasulullah saw:

"Sesungguhnya kezaliman kezaliman itu akan mendatangkan kegelapan kegelapan pada hari kiamat" (Bukhari 2267, Muslim 4676)


Hari Mahsyar bukanlah hari pembalasan yang sebenarnya.

Mahsyar hanyalah satu hari hitungan akhirat, disana hanya sementara untuk menunggu perhitungan amal. Namun penghuni mahsyar telah menderita dan tidak tahan lagi berada lebih lama disana.

Disana penghuni Mahsyar merayu untuk disegerakan Hukuman karena tak tahan lagi..

"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin..."
(Qs As Sajdah 12)



Tapi sayang, penyesalan yang menyesakan dada penghuni mahsyar itu telah terlambat. Dunia sudah berakhir. Disanalah keabadian dimulai..

Disana tidak akan ada kematian lagi..

Rasulullah saw bersabda:

"Pada hari kiamat nanti maut akan didatangkan seperti seekor biri biri yang berwarna keputih putihan, lalu dihentikan diantara syurga dan neraka. Kemudian penghuni syurga dan neraka ditanya; apakah kalian mengenai ini ? Lalu maut itu diperintahkan untuk disembelih... dan diserukan; wahai ahli syurga, keabadian dan tak ada kematian lagi! wahai Ahli neraka, keabadian dan tak ada kematian lagi. Lalu Rasulullah saw menunjuk dunia dengan tanggannya". (Kutifan Sahih Bukhari 4361, Muslim 5087)



Disanalah manusia teringat kepada Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam..
Disanalah orang orang beriman teringat tentang sebuah harapan Syafaat dari Rasullnya.. Disanalah orang orang kafir menangis darah atas perbuatannya memperolok olok Rasulullah yang mulia..


Disana Ummat Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam berjumpa dengan kekasihnya, meminta agar diri mereka diberi syafaat. Disanalah Nabi memberikan syafaatnya sebagaimana yang pernah dijanjikan kepada orang-orang tertentu yang pernah mengikat perjanjian dengan Allah dengan keimanan yang tinggi dan amal soleh.

Nabi Muhammad Saw diizinkan oleh Allah SWT untuk memberi syafaat.

"Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya". (QS Thaha 109)



Annas bin Malik ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda:

"Setiap Nabi mempunyai do'a yang digunakan untuk kebaikan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan do'aku sebagai syafaat bagi ummatku pada hari kiamat" (Bukhari 5830, Muslim 299)

Subhanalah..
Jazakallah ya Rasulallah shalallahu alaihi wassalam..

Inilah sebentuk cinta Rasulullah kepada Ummatnya. Dialah yang paling tahu atas peristiwa peristiwa dahsyat setelah kehidupan ini. Begitu mulianya, dalam hidupnya beliau menyimpan do'a untuk kita ummatnya. Do'a, sebuah Syafaat dan harapan dihari yang tiada naungan..

Menurut Imam Al-Ghazali, sesiapa yang berumur panjang dan ia bersabar dalam susah payah menanggung ujian karena keimanannya terhadap Allah, sabar dari segala hawa nafsu, sabar menghadapi ancaman musuh musuh Allah, maka bagi mereka hari mahsyar itu akan terasa singkat.


Selama di dunia ini, orang-orang yang beriman dan patuh kepada perintah perintah Allah - dan tetap menghindari segala pantangan dan larangan dari perkara perkara yang haram - mereka sering dihadapkan kepada masalah masalah, kesukaran dan berbagai ujian karena mentaati suruhan Allah .

Manusia beriman merasakan waktu yang terlalu lama hidup di dunia dengan berbagai cobaan dan penderitaan. Tapi mereka tetap sabar menempuh segala halangan dan cobaan, maka wajarlah ia menerima rahmat dari Allah dengan menjadikan masa yang singkat sewaktu berada di Mashyar.



Ikhwahfillah..
Inilah hal yang seharusnya kita jadikan energy dan semangat dalam berjihad mendukung perjuangan di harakah harakah Islam digolongan manapun.

Berada dalam gerakan Islam itu pasti akan menempuh berbagai ujian, dimusuhi, diludahi, dicaci, dipenjara, dibenci oleh orang-orang yang tidak senang karena mendukung perjuangan. Namun, kesemua itu akan menjadi suatu yang mendatangkan rahmat kepadanya di mashyar kelak, apabila kita sabar diatas segala rintangan itu.

Ketika penghuni mahsyar tenggelam lautan keringat dan airmata dihari Mashyar, maka Allah kurniakan rahmat terhadap mereka dengan menjadikan masa yang singkat di bumi Mashyar.

Orang-orang yang beriman sering memikirkan kesengsaraan hari mashyar yang akan dideritanya, dia sadar bahwa mereka tidak mampu menanggung azab yang begitu lama di bumi mashyar. Orang yang beriman seharusnya tangguh dan mampu menanggung kesusahan yang sebentar didunia ini, terus berdiri mentaati segala perintah Allah dan menjauhi apa jua larangan-Nya, serta memperjuangkan agama-Nya.


Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw bersabda:

"Kepada orang mukmin yang menanggung sengsara kerana beriman dengan Allah SWT , maka ia akan diringankan seperti lebih ringannya dia melakukan solat fardhu semasa di dunia".



SUBHANALLAH..
Sahabat ini bukan dongeng..
Lima puluh ribu tahun adalah bukan masa yang sebentar...
Menunggu adalah hal yang tidak mengenakan,.
Betapa sengsaranya kita disana, menanti hari hisab..


Diriwayatkan Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Setiap pemilik emas atau perak yang tidak mau memenuhi haknya (tidak membayar zakat), pada hari kiamat pasti ia akan diratakan dengan lempengan lempengan bagaikan api, kemudian lempengan lempengan itu dipanaskan di neraka jahanam, kemudian lambungnya diseterika dengan lempengan itu. Setiap kali lempengan itu mendingin, akan dipanaskan kembali. Hal itu terjadi dalam sehari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun. Hal ini berlangsung tersu sampai selesai keputusan untuk tiap hamba...."


(Shahih Al Bukhari dalam Bab Zakat Hadits No. 1314, Muslim No.1647, At Tirmidzi No.1560, An Nasai No. 2405, Abu Daud No. 1414, Ibn Majah No.1766, Imam Malik No. 530 dan juga diriwayatkan Imam Ahmad)



Inilah satu satunya hadits shahih yang meriwayatkan bahwa di Alam Mahsyar itu akan berlangsung satu hari yang kadarnya sama dengan Lima Puluh Ribu tahun di Dunia.

Kata "Lima Puluh Ribu Tahun" ini juga diperkuat dengan FIRMAN ALLAH dalam surat Al Ma'rij.


تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ


"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun"QS Al Ma'arij 4).


SUBHANALLAH..
Bukankah usia kita di dunia ini kurang dari 100 tahun saja?

Silahkan ambil kalkulator, dan hitung bersama sama:
Jika katakanlah, usia kita di dunia ini 70 Tahun. Mari kita lihat perbandingannya dengan "Satu Hari" di yaumil mahsyar.

Berikut ini adalah persamaan matematikanya:

Jika 50.000 tahun adalah 1 hari, maka untuk memperoleh perbandingan kita akan bagi 70 tahun dengan dengan 50.000 tahun. Hasilnya adalah 0.0014 hari atau sekitar 2 menit 1 detik.



Berikut persamaan matematikan nya:
50.000 tahun = 1 hari
70 tahun = X hari
X (hari) = 70/50.000 = 0.0014 hari = 2,016 menit = 2 menit 1 detik

Catatan:
Ini hanya perbandingan saja, Allah lah yang Maha Mengetahuinya.

Sekarang mari renungkanlah, jika saja usia kita jika mencapai 70 tahun di dunia ini, maka keseluruhan hidup kita di dunia ini hanya berbanding dengan 2 menit 1 detik.

2 MENIT 1 DETIK

Apa yang bisa kita persiapkan dalam jangaka 2 Menit sedangkan Akhirat itu bukan 2 juta tahun, atau 20 juta tahun... tapi Abadi..



Dari dasar pemikiran inilah,

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah memilih kesederhanaan (Zuhud) kepada dunia ini,.


Abdullah bin Mas'ud ra. pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah tidur beralaskan tikar, hingga ketika beliau bangun tikar itu membekas di tubuhnya.

Lalu dia menawarkan kasur untuk Rasulullah..
Dan Rasulullah menolaknya dengan mengatakan:

"Apakah untukku ini dan apa pula untuk dunia (maksudnya bagaimana saya akan senang pada dunia ini). Aku di dunia ini tidaklah lain kecuali seperti seorang yang mengendarai kendaraan yang bernaung di bawah pohon, kemudian tentu akan pergi dan meninggalkan pohon itu." (HR Tirmidzi)



SEBENTAR SAJA...
Hari yang sebentar untuk masa yang abadi..

Rasulullah bersabda:

"Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: "Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar".Shahih Muslim No.5036



SUBHANALLAH..
Semoga Catatan ini menggetarkan hati hati yang dilembutkan oleh Allah..

Berbahagialah kita saat ini masih berdiri bebas melangkah di dunia ini.

Ini adalah Ramadhan, saat saat yang tepat untuk meraih ampunan Allah. Saat yang tepat untuk meninggalkan hal hal yang tidak penting untuk kepentingan kita diakhirat, saat saat terpenting untk melipatgandakan bekal kita dihari yang panjang kelak.

Sungguh tidak ada waktu untuk berkeluh kesah,
Hidup ini teramat singkat.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi". (QS Al Munafiquun: 9)






Maha Benar Allah dengan Segala Firman Nya.

Ahukumfillah,
NURUDDIN AL INDUNISSY-RIYADH 2011

AMALAN PADA MALAM-MALAM LAILATUL QADAR


---------------------------------------------------------

Berikut ini dapat diamalkan pada malam lailatul qadar (sebaiknya mulai tengah malam):

1. Sholat sunnah wudhu’.

2. Sholat sunnah hajat , berdoa minta dipertemukan Allah dengan malam Lailatul Qadar.

3. Membaca al-Quran.

4. Istighfar: (ASTAGHFIRULLAAHAL’AZHIIMA WA ATUUBU ILAIHI)

5. Zikrullah:

(LAA ILAAHA ILLALLAAH(U) ; LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAN(R)-RASUULULLAAH(I); ALLAAHU AKBAR , 1000x / sebanyak-banyaknya / semampunya - dan hadirkan Allah dalam hati

6. Bertasbih:

- (SUB-HAANALLAAHI WAL-HAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL’ALIYYIL’AZHIIM(I);

- SUB-HAANALLAAHI WA BIHAMDIHI SUB-HAANALLAAHIL’AZHIIM(I);

- SUB-HAANA RABBIYAL A’LAA. SUB-HAANA RABBIYAL’AZHIIMI WA BIHAMDIH(I)



7. Sholawat: (ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD)

8. Sholat sunnah tahajjud.

9. Sembahyang sunnah tasbih.

10. Hubungkan dengan zikrullah atau membaca quran sampai shalat subuh...



Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar dipercayai akan terus dingin badannya karena dihampiri oleh para malaikat (sebentar saja). Hendaklah segera membaca:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII


Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa beribadat sesaat pada malam Qadar, kira-kira selama seorang penggembala memerah susu kambingnya, maka adalah lebih disukai Allah daripada berpuasa setahun penuh. Demi Allah yang telah mengutus daku dengan hak menjadi nabi, sesungguhnya membaca satu ayat dari al-Quran pada malam Qadar adalah lebih disukai Allah daripada mengkhatamkannya pada malam-malam yang lain.”

Dari Aisyah r.a bahwa dia mengatakan, aku bertanya: “Ya Rasulullah, kalau aku bertepatan dengan malam Qadar, maka apakah yang patut aku baca? Jawab Rasulullah s.a.w.: Ucapkanlah:

ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII


Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pemaaf lagi Pemurah, yang suka memberi kemaafan, maka maafkanlah aku.”


Mukmin sejati semakin menggiatkan ibadah mereka khususnya di seluruh 10 malam terakhir bulan Ramadhan..

Pada 10 malam tersebut.. demi berebut untuk mendapatkannya.. Rasulullah Saw mengasingkan dirinya dari isteri-isterinya..
Beriktikaf di dalam Masjid Nabawi..beribadah dan bermunajat kepada Allah Swt sambil diikuti oleh para Sahabat sahabat radiallahu'an...

Semoga Allah menkaruniakan ketaqwaan kepada kita setelah menjalani ibadah di bulan Ramadan ini...

Aamiin yaa Robbal alamin ..


TANGISAN YANG DI KASIHI ALLAH



MANUSIA mempunyai perasaan suka, duka, tawa dan hiba dan sebagainya. Perasaan sedih adakalanya timbul akibat dari gangguan emosi. Justeru itu apabila keadaan ini berlaku, manusia dengan mudah menitiskan air mata. Ada yang beranggapan apabila seseorang itu menangis, ia merupakan suatu tindakan yang lemah dan tidak menurut ajaran Islam. Anggapan ini sebenarnya tidak tepat kerana Islam sendiri telah menggariskan TANGISAN yang dilarang dan dibenarkan.


TANGISAN boleh dibahagikan kepada dua iaitu:

TANGISAN yang berbentuk NEGATIF dan TANGISAN yang berbentuk POSITIF. TANGISAN yang dilarang dalam Islam ialah TANGISAN yang berbentuk NEGATIF seperti meraung dan melolong dengan sekuat hati apabila menerima atau meratapi kematian. TANGISAN seumpama ini bukan sahaja di pandang NEGATIF kepada orang yang melakukannya tetapi juga mayat yang di ratapinya itu juga turut tersiksa.

Berbeza dengan TANGISAN positif iaitu TANGISAN yang dikatakan mulia, ia terjadi kerana cinta dan takut kepada Allah SWT


Seorang ulama’ pernah berkata

"Untuk menangis kerana takut kepada Allah sehingga air mataku menitis, adalah lebih aku suka daripada aku bersedekah emas seberat badanku. Kerana tidak seorang pun yang menangis kerana takut kepada Allah kerana sehingga setitis air matanya mengalir jatuh ke atas bumi, kecuali api neraka takkan menyentuhnya."


Antara TANGISAN atau titisan air mata yang dikatakan positif, mulia dan harus dalam Islam adalah seperti berikut.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN KESYUKURAN

Orang-orang yang beriman dan bertaqwa akan sentiasa bersyukur dengan apa yang dikurniakan oleh Allah سبحانه وتعالى, mereka sama sekali tidak pernah mengeluh malah sentiasa redha dengan apa yang mereka terima. Oleh sebab itu kita dapati orang-orang sebegini adakalanya sampai menitiskan air mata apabila menerima rahmat dan nikmat-nikmat tersebut. Sebagai contoh yang diriwayatkan oleh Anas bahawa Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata kepada Ubay bin Ka’ab yang mafhumnya

♥ ♥ ♥ ♥ "Allah menyuruh membacakan kepadamu surah Al-Baiyinah ayat 1:

Maksudnya: Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik(mengatakan bahawa mereka) tidak akan meninggalkan(agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata"

Ubay bertanya ; " Apakah Allah menyebut namaku?" Jawab nabi "ya" lalu menangislah Ubay (kerana mendengar berita gembira itu). Ayat ini memperkatakan pendirian kaum Yahudi dan Nasrani terhadap seruan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai Rasul yang telah menerangkaan kepada mereka agama yang telah dibawa olehnya iaitu Agama Islam. Mereka kenal Nabi yang bakal diutus sebagai Nabi akhir zaman, tetapi setelah Nabi Muhammad dibangkitkan mereka tidak percaya malah tidak mahu beriman.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN PENYELESAIAN

TANGISAN penyesalan biasanya terjadi apabila seseorang yang telah melakukan dosa, menyedari dan menyesali perbuatannya dengan bersungguh-sungguh. Maka penyesalan itu timbul rasa sedih yang mendalam, yang akhirnya menitiskan air mata. TANGISAN yang sedemikian timbul akibat wujudnya rasa kesedaran dan rasa takut kepada Allah سبحانه وتعالى

♥ ♥ ♥ ♥ "Maka hendaklah mereka sedikit tertawa dan banyak menangis. Sebagai pembalasan dari apa yang telah mereka kerjakan" (At-Taubah: 82)

||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN AKIBAT RASA KEIMANAN YANG MENEBAL

Iman yang bersemi dalam hati akan terus subur dan mekar, apatah lagi keimanan yang kukuh dan padu itu apabila disirami pula dengan ayat-ayat suci Al-Quran, ia akan bertambah mantap sehingga boleh menyebabkan seseorang itu menitiskan air mata. TANGISAN sebegini merupakan TANGISAN yang tinggi nilainya kerana merupakan campuran antara rasa keimanan yang amat mendalam. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah سبحانه وتعالى didalam firmannya Surah Maryam ayat 58, maksudnya:

♥ ♥ ♥ ♥ "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Tuhan Yang Pemurah, mereka tunduk bersujud dan menangis"

||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN KERANA KUSYUKKAN||¦¦||¦¦||

TANGISAN itu boleh terjadi apabila seseorang itu khusuk dalam beribadat. Air mata yang menitis itu bukan kerana perasaan sedih, tetapi kerana menyedari betapa diri yang begitu kerdil ketika berhadapan dengan penciptaNya.

Dikatakan orang yang mencapai tahap kekhusyukan itu termasuklah salah satu dari tujuh golongan yang memperolehi keistimewaan pada hari qiamat seperti sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

♥ ♥ ♥ ♥ "Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah سبحانه وتعالى pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungaNya: Imam yang adil, pemuda yang dibesarkan dalam beribadat kepada Allah, orang yang hatinya selalu rindu pada masjid, dua orang yang berkasih sayang semata-mata kerana Allah iaitu berkumpul kerana Allah dan berpisah kerana Allah. Seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan dan rupawan lalu ditolaknya dengan ucapan "aku takut kepada Allah", seorang yang bersedekah yang dirahsiakan sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan akhir sekali seorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan menyendiri lalu MENITISKAN air matanya".


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN KERANA BIMBANG TERPUTUSNYA
RAHMAT ALLAH SWT


Suatu hal yang menyedihkan dan amat dikhuatiri oleh orang-orang yang beriman adalah terputusnya rahmat kebajikan dan rahmat Allah سبحانه وتعالى. Apabila keadaan ini berlaku ianya boleh merobohkan suasana hati dan perasaan sehingga menjadi sedih dan terharu.

Sebagai contoh pada suatu hari sesudah Rasulullah wafat Abu Bakar radhiAllahuanhu mengajak Umar radhiAllahuanhu kerumah Ummu Aiman seperti mana Rasulullah semasa hayatnya sering menziarahinya. Ketika sampai dirumah Ummu Aiman, tiba-tiba Ummu Aiman menangis. Kedua-duanya bertanya, " Apakah yang menyebabkan kamu menangis"? Tidakkah engkau tahu bahawa yang tersedia disisi Allah untuk Rasulullah jauh lebih baik. "Ummu Aiman menjawab, " Aku tidak menangis kerana itu melainkan kerana wahyu dari langit telah terputus (terhenti) " kata-kata Ummu Aiman itu ternyata mengharukan Abu Bakar dan Umar, lalu kedua-duanya turut menangis.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||

|| TANGISAN APABILA MENEMUKAN KEBENARAN

Adakalanya air mata seseorang itu akan menitis apabila ia menemukan kebenaran setelah sekian lama hanyut dalam kesesatan. Orang sebegini tanpa segan silu akan menangis dan tangisannya bukan kerana rasa sedih tetapi kerana terlalu gembira dengan penemuan itu. Sebagai contoh hal ini pernah terjadi kepada segolongan pendeta apabila mengetahui Al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم merupakan kebenaran dari Allah سبحانه وتعالى seperti firmannya dalam Surah Al -Maidah ayat 83-84:

♥ ♥ ♥ ♥ "Dan apabila mereka itu(segolongan pendeta) mendengar apa-apa yang diturunkan kepada Rasul, engkau akan lihat mereka menitiskan air matanya, lantaran mengetahui kebenaran(seraya) mereka berkata "Hai Tuhan Kami! Kami telah beriman. Oleh kerana itu catatlah kami dalam golongan orang-orang yang menyaksikan. Dan tidak patut kami tidak beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, pada hal ini kami ingin supaya Tuhan kami memasukkan kami bersama kaum-kaum yang soleh."


|| KESIMPULAN ||¦¦||¦¦||

Berdasarkan huraian diatas jelaslah TANGISAN yang positif mempunyai keutamaan disisi Islam sehinggakan TANGISAN seumpama itu boleh mendatangkan manfaat. Ini kerana orang yang menitiskan air mata kerana Allah, sebenarnya merupakan orang yang cukup tinggi rasa keimanan dan takwanya seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Termidzi bermaksud

♥ ♥ ♥ ♥ "Kami datang kepada Rasulullah saw sedang baginda menunaikan solat. Maka terdengar nafas tangisnya bagaikan suara air mendidih dalam bejana"



Sebagai kesimpulan, marilah kita renungi kata-kata seorang ulama tentang kemuliaan TANGISAN yang positif. Katanya:


"Sucikanlah empat perkara pada setiap masa: pertama cucilah wajahmu dengan air matamu, kedua cucilah lidahmu dengan berzikir kepad Allah, ketiga cucilah hatimu dengan rasa takut kepada Tuhanmu dan akhir sekali cucilah dosa-dosamu dengan bertaubat kepada Allah"



____________
http://groups.yahoo.com/group/teratak_ilmu/message/676

Shared by Bicara Hidayah

FIQH : PANDUAN SINGKAT I'TIKAF

Assalamualaikum wr.wb

Sahabatku rahimakumullah,

Mungkin agak sedikit terlambat, tapi tidak ada salahnya saya share artikel fiqih I’tikaf di Masjid ini untuk menambah pengetahuan kita
Semoga bermanfaat ya.

Wassalamualaikum. IPH (Gus Im)

=======================================

I. Pengertian umum

Secara harfiyah, I’tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I’tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. Penggunaan kata I’tikaf di dalam Al-Qur’an terdapat pada firman Allah Swt:

“Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf di dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertaqwa.” (QS 2: 187).


Di dalam Islam, seseorang bisa beri’tikaf di masjid kapan saja, namun dalam konteks bulan Ramadhan, maka dalam kehidupan Rasulullah Saw, I’tikaf itu dilakukan selama sepuluh hari terakhir. Di antara rangkaian ibadah dalam bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus diperintahkan (dianjurkan) oleh Rasulullah SAW adalah I’tikaf. I’tikaf merupakan sarana muhasabah dan kontemplasi yang efektif bagi muslim dalam memelihara dan meningkatkan keislamannya, khususnya dalam era globalisasi, materialisasi dan informasi kontemporer.

Mengapa 10 akhir Ramadhan? Karena diyakini oleh kebanyakan umat Islam bahwa pada malam-malam tersebut ada Lailatul Qadar. Kadar ibadah yang dilakukan pada saat itu bernilai lebih baik dari seribu bulan.

Ulama dari Mazhab Syafi’i mensyaratkan iktikaf harus tinggal dalam waktu tertentu yang lamanya sama dengan waktu tuma’ninah (berhenti sebentar) dalam rukuk atau sujud. Adapun menurut ulama Mazhab Hambali, iktikaf sekurang-kurangnya berlangsung selama satu jam.


II. Tujuan I’tikaf


Iktikaf bertujuan membersihkan hati pada waktuwaktu tertentu karena Allah SWT, melepaskan diri dari kesibukan keduniaan dengan menye rahkan diri kepada Allah SWT, dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengharap rahmat-Nya.


III. Dasar Hukum I’tikaf

Dasar hukum iktikaf adalah Al -quran dan hadis. Iktikaf berarti tinggal di dalam masjid yang dila kukan oleh seseorang dengan niat.

Dalam Alquran surat al Baqarah ayat 125 yang artinya, "Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail; bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk, dan yang sujud."

Sedangkan hadistnya adalah sbb :


Dari Aisyah ra (Isteri Rasulullah SAW) bahwa Nabi SAW selalu beriktikaf pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan hingga diwafatkannya oleh Allah, kemudian (diteruskan sunnah) iktikaf selepasnya oleh para isterinya. (Muttafaq ‘Alaih (Al-Bukhari 2026, Muslim / 1772).



Dari Abi Hurairah , ia berkata : Adalah Nabi SAW selalu beriktikaf pada tiap-tiap Ramadhan sepuluh hari (akhirnya). Sedangkan pada tahun baginda diwafatkan, baginda beriktikaf dua puluh hari. (Shahih Al-Bukhari 2024)


Hal ini dilakukan oleh beliau hingga wafat, bahkan pada tahun wafatnya beliau beri’tikaf selama 20 hari. Demikian pula halnya dengan para sahabat dan istri Rasulullah Saw senantiasa melaksanakan ibadah yang amat agung ini. Imam Ahmad berkata :”Sepengetahuan saya tidak ada seorang pun dari ulama yang mengatakan bahwa I’tikaf itu bukan sunnah”.


IV. Keutamaan, Tujuan I’tikaf dan Hikmah I’tikaf

Iktikaf bertujuan membersihkan hati pada waktuwaktu tertentu karena Allah SWT, melepaskan diri dari kesibukan keduniaan dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT, dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengharap rahmat-Nya.

Selain itu Iktikaf juga dimaksudkan untuk menyucikan roh dan mengembalikannya kepada fitrah iman (Al-A’raf [7]: 172) dan fitrah Islam (Ar-Rum [30]: 30) dengan berupaya mematikan kecenderungan fujur (kefasikan) dan menghidupkan kecenderungan takwa (Asy-Syams [91]: 7-8). Membebaskan diri sementara dari kesibukan dunia agar terbebas dari penyakit al wahn, yakni hubbu al-dunia wa qarahiyah al-maut (cinta kepada dunia dan takut akan kematian).


Abu Daud pernah bertanya kepada Imam Ahmad: Tahukah Anda hadits yang menunjukkan keutamaan I’tikaf ? Ahmad menjawab: tidak, kecuali hadits yang lemah. Namun demikian tidaklah mengurangi nilai ibadah I’tikaf itu sendiri sebagai taqarrub kepada Allah SWT. Dan cukuplah keutamaannya bahwa Rasulullah, para Sahabat, para Istri Rasulullah SAW dan para ulama salafusholeh senantiasa melakukan ibadah ini.

I’tikaf disyariatkan dalam rangka mensucikan hati dengan berkonsentrasi semaksimal mungkin dalam beribadah dan bertaqorrub kepada Allah pada waktu yang terbatas tetapi teramat tinggi nilainya. Jauh dari rutinitas kehidupan dunia, dengan berserah diri sepenuhnya kepada Sang Kholiq (Pencipta). Bermunajat sambil berdoa dan beristighfar kepada-Nya sehingga saat kembali lagi dalam aktivitas keseharian dapat dijalani secara lebih berkualitas dan berarti.

Ibnu Qayyim berkata : I’tikaf disyariatkan dengan tujuan agar hati beri’tikaf dan bersimpuh di hadapan Allah, berkhalwat dengan-Nya, serta memutuskan hubungan sementara dengan sesama makhluk dan berkonsentrasi sepenuhnya kepada Allah.


Di antara hikmah lainnya adalah kita akan mudah mengusir nafsu dari dalam diri melalui upaya taqarrub (mendekatkan) kepada Allah SWT serta memperkaya diri dengan ibadah-ibadah yang disunahkan. Senantiasa merasa belum cukup dengan yang diharamkan, lalu menjauhi yang dimakruhkan.

Menurut Ibnu Atho’illah as-Sakandary, yang terbaik bagi kita untuk selamat dari kejaran setan dan para anteknya adalah berlari dan berlindung di rumah Allah. Niscaya rumah Allah akan sangat kuat dan kokoh. Pada akhirnya, kita akan selalu terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat. Karena dalam melestarikan iktikaf, ruang hati selalu tertambat dengan rumah Allah


V. Macam-macam I’tikaf


I’tikaf yang disyariatkan ada dua macam :

1. I’tikaf sunnah yaitu I’tikaf yang dilakukan secara sukarela, semata mata untuk bertaqorrub kepada Allah, seperti I’tikaf 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.

2. I’tikaf wajib yaitu yang didahului dengan nadzar atau janji, seperti ucapan seseorang “kalau Allah ta’ala menyembuhkan penyakitku ini, maka aku akan beri’tikaf di masjid selama tiga hari”, maka I’tikaf tiga hari itu menjadi wajib hukumnya.



VI. Waktu I’tikaf

Iktikaf dapat berlangsung selama bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan. Para ulama berbeda pendapat tentang lama beriktikaf. Ulama dari Mazhab Hanafi mengatakan ikti kaf itu sunah pada waktu-waktu tertentu, yang mudah bagi pelakunya wa laupun hanya sesaat, tanpa disyariatkan berpuasa.

Sementara menurut ulama Mazhab Maliki, waktu iktikaf itu sekurang-kurangnya sehari semalam dan lebih baik lagi kalau tidak kurang dari 10 hari dengan syarat berpuasa, baik dalam bulan Ramadhan maupun di luar bulan itu.

Iktikaf wajib tergantung pada berapa lama waktu yang dinazarkan, sedangkan iktikaf sunat tidak ada batasan waktu tertentu, kapan saja pada malam atau siang hari, waktunya boleh lama atau singkat.

Ya'la bin Umayyah berkata: "Sesungguhnya aku berdiam satu jam di masjid tak lain hanya untuk beriktikaf."

Untuk I’tikaf wajib tergantung pada berapa lama waktu yang dinadzarkan, sedangkan I’tikaf sunnah tidak ada batasan waktu tertentu. Kapan saja, pada malam atau siang hari, waktunya bisa lama dan juga bisa singkat, minimal dalam mazhab Hanafi : sekejap tanpa batas waktu tertentu, sekadar berdiam diri dengan niat. Atau dalam mazhab Syafi’i : sesaat atau sejenak (yang penting bisa dikatakan berdiam diri), dan dalam mazhab Hambali, satu jam saja.

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tadi, waktu I’tikaf yang paling afdhal pada bulan Ramadhan ialah sebagaimana dipraktekkan langsung oleh Baginda Nabi SAW yaitu 10 hari terakhir bulan Ramadhan.


VII. Tempat I’tikaf

Ahli fiqih berbeda pendapat tentang tempat yang boleh dijadikan untuk I’tikaf,

Yang paling baik adalah Masjidil Haram di Mekah Al-Mukarramah, Al-Masjil An-Nabawi di Madinah Al-Munawwarah, Al-Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis dan Masjid-masjid jami’. (Al-Umm li As-Syafi’e 1/107)

Abu Hanifah dan Ahmad berpendapat bahwa I’tikaf harus dilakukan di masjid yang selalu digunakan untuk shalat berjamaah, sedangkan Malik dan Syafi’i berpendapat bahwa I’tikaf boleh dilakukan di masjid manapun baik yang digunakan untuk shalat berjamaah ataupun tidak, sedangkan pengikut syafi’iyah berpendapat bahwa sebaiknya I’tikaf itu dilakukan di masjid jami’ yang biasa digunakan untuk shalat Jum’at, agar ia tidak perlu keluar masjid ketika mau melakukan shalat Jum’at, (lihat: Al Mughni 4/462, Fiqh Sunnah 1/402)

- Sah iktikaf di dalam semua masjid. (Syarah Shahih Muslim 8/68)


VIII. Syarat Syarat dan Rukun I’tikaf

Orang yang I’tikaf harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Muslim
2. Berakal
3. Suci dari janabah (junub), haidh dan nifas
4. Niat
5. Di lakukan di Masjid
6. Mendapat izin suaminya (jika ia adalah seorang isteri) dan tidak (bagi perempuan) di dalam masa ‘idah. (Al-Umm li As-Syafi’e 1/108, As-Sunan Al-Kubra li Al-Baihaqi 4/323)


IX. Rukun Iktikaf

Cara beriktikaf sepuluh akhir Ramadhan

1. Dimulai masuk masjid sebelum jatuh matahari bagi petang hari kedua puluh Ramadhan dengan niat iktikaf sepuluh akhir Ramadhan dan keluar darinya pada pagi Aidilfitri atau selepas jatuh matahari pada malamnya.

2. Wajib bagi orang yang beriktikaf membawa perbekalan untuknya masuk ke dalam masjid dan mengambil tempat tertentu di masjid sebagai tempat khusus baginya, namun tidak boleh menghalangi/membuat sempit orang lain yang akan melaksanakan shalat di dalam masjid.

3. Mengadakan shalat sunat tahiyyatul masjid dua rakaat, kemudian menetap diri di dalamnya dan tidak keluar darinya kecuali ada sebab-sebab yang diharuskan.

4. Wajib menjalankan ibadat iktikaf sunat secara tidak penuh atau tidak muwalah seperti iktikaf hanya sehari atau dua hari, nisbah kepada iktikaf di dalam masa sepuluh akhir Ramadhan, atau selang sehari atau hanya waktu malam dan sebagainya. (Fathul Bari 4/283, Raudhah At-Tolibin li An-Nawawi 2/393)


X. Syarat lainnya,

1) - Disunatkan seseorang perempuan yang beriktikaf di dalam masjid dipisahkan dari jamaah laki-laki untuk dapat melindungi dirinya dari penglihatan. (Fathul Bari 4/277, Al-Mughni Li Qudamah 3/191)

2) - Sah iktikaf perempuan di dalam masjid di rumahnya, yaitu di ruangan dari rumahnya yang disediakan khusus untuk shalat.nya menurut pendapat Imam Abu Hanifah dan pendapat Imam As-Syafi’e.(Syarah Shahih Muslim 8/68, Fathul Bari 4/275 dan Raudhah At-Tolibin 2/398)

3) - Wajib bagi perempuan beriktikaf di dalam masjid bersama-sama dengan suaminya menurut pendapat Al-Hanafiah dan Ahmad. (Bada’i As-Sona’i 2/113, Aujaz Al-Masalik li Kandahlawi 5/204)

4) - Makruh bagi perempuan beriktikaf di masjid umum yang didirikan shalat Jum’at menurut pendapat Imam As-Syafie. (Fathul Bari 4/275)

5) - Suami berhak melarang isteri dari beriktikaf dan mengeluarkannya darinya. (Al-Umm 2/108, Syarah Shahih Muslim 8/70)

6) I’tikaf tidak sah dilakukan oleh orang kafir, anak yang belum mumayyiz (mampu membedakan), orang junub, wanita haidh dan nifas.

7) Menurut ulama Mazhab Maliki, tidak sah iktikaf seseorang yang tidak berpuasa karena suatu halangan atau tidak sanggup berpuasa.

8) Menurut ahli fikih Mesir, Wahbah al Zuhaili, sah melakukan iktikaf da lam keadaan berikut, pertama, dila kukan di luar waktu shalat, seperti waktu malam. Kedua, yang mela ku kan iktikaf adalah orang yang tidak mempunyai halangan untuk meng ikuti shalat jamaah. Syarat sah iktikaf antara lain; pertama, Islam, kedua, berakal, ketiga, di dalam masjid, tidak sah kalau di rumah. Keempat, berniat, dan kelima, berpuasa

9) Menurut Mazhab Maliki, berpuasa adalah syarat mutlak. Mazhab Hanafi menganggap puasa adalah syarat dalam iktikaf nazar. Sementara menurut Mazhab Syafii dan Hanbali, puasa tidak disyaratkan.


XI. Awal Dan Akhir I’tikaf


Bagi yang mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan beri’tikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka waktunya dimulai sebelum terbenam matahari malam ke-21 sebagaimana sabda Rasulullah Saw; ”Barangsiapa yang ingin I’tikaf dengan aku, hendaklah ia I’tikaf pada 10 hari terakhir”.

Adapun waktu keluarnya atau berakhirnya, yaitu setelah terbenam matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan. Akan tetapi beberapa kalangan ulama mengatakan yang lebih mustahab (disenangi) adalah menunggu sampai akan dilaksanakannya shalat ied.


XII. Hal-hal Yang Disunnahkan disaat I’tikaf

Amalan yang biasa tampak dari orang-orang yang iktikaf adalah membaca dan menadaburi Alquran, berzikir, memperbanyak shalat sunah, membaca buku-buku keagamaan, mengikuti pengajian, mendengarkan tausiyah, dan lain sebagainya. Iktikaf menjadi program unggulan sejumlah masjid, termasuk di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Disunnahkan bagi orang yang beri’tikaf untuk memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, shalawat kepada Nabi Saw, doa dan sebagainya. Namun demikian yang menjadi prioritas utama adalah ibadah – ibadah mahdhah. Bahkan sebagian ulama seperti Imam Malik, meninggalkan segala aktivitas ilmiah lainnya dan berkonsentrasi penuh pada ibadah – ibadah mahdhah.

Dalam upaya memperkokoh keislaman dan ketaqwaan, diperlukan bimbingan dari orang-orang yang ahli, karenanya dalam memanfaatkan momentum I’tikaf bisa dibenarkan melakukan berbagai kajian keislaman yang mengarahkan para peserta I’tikaf untuk membersihkan diri dari segala dosa dan sifat tercela serta menjalani kehidupan sesudah I’tikaf secara lebih baik sebagaimana yang ditentukan Allah Swt dan Rasul-Nya.


XIII. Hal-Hal Yang Diperbolehkan

Orang yang beri’tikaf bukan berarti hanya berdiam diri di masjid untuk menjalankan peribadatan secara khusus, ada beberapa hal yang diperbolehkan.

1. Keluar dari tempat I’tikaf untuk mengantar istri, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap istrinya Shofiyah Radhiallahu ‘Anhu (HR. Bukhari Muslim).

2. Menyisir atau mencukur rambut, memotong kuku, membersihkan tubuh dari kotoran dan bau badan.

3. Keluar ke tempat yang memang amat diperlukan seperti untuk buang air besar dan kecil, makan, minum, (jika tidak ada yang mengantarkan), dan segala sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di masjid. Tetapi ia harus segera kembali setelah menyelesaikan keperluannya.

4. Makan, minum dan tidur di masjid dengan senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan masjid.


XIV. Hal-Hal Yang Membatalkan I’tikaf

1. Meninggalkan masjid dengan sengaja tanpa keperluan, meski sebentar, karena meninggalkan masjid berarti mengabaikan salah satu rukun I’tikaf yaitu berdiam di masjid.
2. Murtad (keluar dari agama Islam)
3. Hilang Akal, karena gila atau mabuk
4. Haidh
5. Nifas
6. Berjima’ (bersetubuh dengan istri), tetapi memegang tanpa nafsu (syahwat), tidak apa-apa sebagaimana yang dilakukan Nabi dengan istri istrinya
7. Pergi Shalat Jum’at (bagi mereka yang memperbolehkan I’tikaf di mushalla yang tidak dipakai shalat Jum’at).

Demikian ketentuan tentang I’tikaf yang menjadi panduan praktis, semoga pada Ramadhan tahun ini, kita dapat menghidupkan kembali sunnah I’tikaf sebagai bekal kita meraih nilai taqwa yang maksimal. Amiin



Bârakallâhu lî wa lakum,
Semoga Bermanfaat ya

Jakarta, 21 Agustus 2011
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr.wb

Imam Puji Hartono/IPH

HUBUNGAN INTIM DENGAN ALLAH.



anakku,
bila hubungan telah tersambung dengan NYA
getaran lembut dari QOLBU menjalar ke sendi sendi jiwa.

hangatkan...,
sukma yang beku.

kokohkan...,
jiwa yang rapuh,

tenangkan...,
hati yang galau.

inilah makna...,
hubungan INTIM yang HAQIQI.

anakku,
maka dikatakan engkau dalam kerugian yang nyata.
tak memiliki hubungan INTIM dengan ALLAH.

waktu mu berlalu percuma..,
karena selain NYA telah memalingkan perhatianmu.
kenikmatan CINTA yang dahsyat terlepas dari genggaman.
engkau tertipu dengan cinta cinta selain NYA.

angan angan birahi menyesatkan..,
impian kosong dibangkitkan MUSUH mu.
engkau di jebak dengan dirimu sendiri.
rantai ikatannya kuat sekali.


anakku,
bangkitlah...,
bermujahadahlah.


lepaskan ikatan kemalasan yang pasung sukma.
sentakkan buhul kelalaian yang belenggu jiwa.
berlindung lah pada NYA.
sesali diri dalam istighfarmu.

DIA memandang penuh mesra.
RAHMAT NYA menepiskan murka NYA.
saat langkah mu digerakkan.
hamparan karpet merah seketika di hamparkan .


tetesan wudhu membasuh kotoran jiwamu.
ber akrab akrablah dengan NYA.
DIA memang dekat..,
dan sangatlah dekat.
rugi.....,
bila tak INTIM dengan NYA.



Abuaisyah,ramadhan ke sembilan 1431H/19.08.10.
bekasi.

Jumat, 05 Agustus 2011

DOA NABI DAUD MEMOHON CINTA ALLAH

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhBismllahirrahmaanirrahiim..

Nabi Daud ’alihis-salaam merupakan seorang hamba Allah yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat rajin mendekatkan diri kepada Allah. Beliau sangat rajin memohon kepada Allah agar dirinya dicintai Allah.

Beliau sangat mengutamakan cinta Allah lebih daripada mengutamakan dirinya sendiri, keluarganya sendiri dan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga musafir dalam perjalanan terik di tengah padang pasir. Inilah penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai doa Nabi Daud tersebut:

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)


Setidaknya terdapat empat hal penting di dalam doa ini.

Pertama, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon cinta Allah. Beliau sangat faham bahwa di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan diharapkan manusia selain daripada cinta yang berasal dari Allah Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Apalah artinya seseorang hidup di dunia mendapat cinta manusia –bahkan seluruh manusia- bilamana Allah tidak mencintainya. Semua cinta yang datang dari segenap manusia itu menjadi sia-sia sebab tidak mendatangkan cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, apalah yang perlu dikhawatirkan seseorang bila Allah mencintainya sementara manusia –bahkan seluruh manusia- membencinya. Semua kebencian manusia tersebut tidak bermakna sedikitpun karena dirinya memperoleh cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sebab itulah Nabi Daud ’alihis-salaam tidak menyebutkan dalam awal doanya harapan akan cinta manusia. Beliau mendahulukan cinta Allah di atas segala-galanya. Beliau sangat menyadari bahwa bila Allah telah mencntai dirinya, maka mudah saja bagi Allah untuk menanamkan cinta ke dalam hati manusia terhadap Nabi Daud ’alihis-salaam. Tetapi bila Allah sudah mebenci dirinya apalah gunanya cinta manusia terhadap dirinya. Sebab cinta manusia terhadap dirinya tidak bisa menjamin datangnya cinta Allah kepada Nabi Daud ’alihis-salaam.

Dari Nabi shollallahu ’alaih wa sallam beliau bersabda: “Bila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah berseru kepada Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia.” Jibrilpun mencintainya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni langit: ”Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka kalian cintailah dia.” Penghuni langitpun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah cinta penghuni bumi kepadanya.” (HR Bukhary 5580)

Kedua, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah cinta orang-orang yang mencintai Allah. Sesudah mengharapkan cinta Allah lalu Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah kasih-sayang dari orang-orang yang mencintai Allah, sebab orang-orang tersebut tentunya adalah orang-orang beriman sejati yang sangat pantas diharapkan cintanya.

Hal ini sangat berkaitan dengan Al-Wala’ dan Al-Bara’(loyalitas dan berlepas diri). Yang dimaksud dengan Al-Wala’ ialah memelihara loyalitas kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman. Sedangkan yang dimaksud dengan Al-Bara’ ialah berlepas diri dari kaum kuffar dan munafiqin.

Karena loyalitas mu’min hendaknya kepada Allah, RasulNya dan orang-orang beriman, maka Nabi Daud ’alihis-salaam berdoa agar dirinya dipertemukan dan dipersatukan dengan kalangan sesama orang-orang beriman yang mencintai Allah. Dan ia sangat meyakini akan hal ini.

Sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallambersada: “Ruh-ruh manusia diciptakan laksana prajurit berbaris, maka mana yang saling kenal di antara satu sama lain akan bersatu. Dan mana yang saling mengingkari di antara satu sama lain akan berpisah.” (HR muslim 4773)

Ketiga,
Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah agar ditunjuki perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan cinta Allah. Setelah memohon cinta Allah kemudian cinta para pecinta Allah, selanjutnya Nabi Daud’alihis-salaam memohon kepada Allah agar ditunjuki perbuatan dan amal kebaikan yang mendatangkan cinta Allah. Ia sangat khawatir bila melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan murka Allah. Beliau sangat khawatir bila berbuat dengan hanya mengandalkan perasaan bahwa Allah pasti mencintainya bila niat sudah baik padahal kualitas dan pelaksanaan ’amalnya bermasalah.

Maka Nabi Daud ’alihis-salaam sangat memperhatikan apa saja perkara yang bisa mendatangkan cinta Allah pada dirnya. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah mencintai Ash-Shobirin (orang-orang yang sabar). Siapakah yang dimaksud dengan Ash-Shobirin? Apa sifat dan perbuatan mereka sehingga menjadi dicintai Allah?

”Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran ayat 146)

Keempat, Nabi Daud ’alihis-salaam memohon kepada Allah agar menjadikan cinta Allah sebagai hal yang lebih dia utamakan daripada dirinya sendiri, keluarganya dan air dingin. Kemudian pada bagian akhir doa ini Nabi Daud ’alihis-salaam kembali menegaskan betapa beliau sangat peduli dan mengutamakan cinta Allah. Sehingga beliau sampai memohon kepada Allah agar cinta Allah yang ia dambakan itu jangan sampai kalah penting bagi dirinya daripada cinta dirinya terhadap dirinya sendiri, terhadap keluarganya sendiri dan terhadap air dingin.

Mengapa di dalam doanya Nabi Daud ’alihis-salaam perlu mengkontraskan cinta Allah dengan cinta dirinya sendiri, keluarganya dan air dingin? Sebab kebanyakan orang bilamana harus memilih antara mengorbankan diri dan keluarga dengan mengorbankan prinsip hidup pada umumnya lebih rela mengorbankan prinsip hidupnya.

Yang penting jangan sampai diri dan keluarga terkorbankan. Kenapa air dingin? Karena air dingin merupakan representasi kenikmatan dunia yang indah dan menggoda. Pada umumnya orang rela mengorbankan prinsip hidupnya asal jangan mengorbankan kelezatan duniawi yang telah dimilikinya.

Jadi bagian terakhir doa Nabi Daud ’alihis-salaam mengandung pesan pengorbanan. Ia rela mengorbankan segalanya, termasuk dirinya sendiri, keluarganya sendiri maupun kesenangan duniawinya asal jangan sampai ia mengorbankan cinta Allah. Ia amat mendambakan cinta Allah. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat faham maksud Allah di dalam Al-Qur’an:

“Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS At-Taubah ayat 24


by Susi Amir Hasan

"GUNUNG PUN BERJALAN SEPERTI AWAN"

"Akan Kami Perlihatkan Kebesaran Kami pada Manusia" Fushilat : 53



Sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan.

Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya.

Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan.

Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.

(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

--------------------------​--------------------

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai seperti awan berjalan. (Itulah) Ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an Surah AN Naml ayat 88)
--------------------------​---------------------

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan.

(Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

:: TINGKAT-TINGKAT KEPRIBADIAN MANUSIA :::





Abdul Fattah Rashid Hamid Ph.D., Seorang psikolog Muslim lulusan St. Louis University USA , dalam bukunya “ Pengenalan Diri dan Dambaan Spiritual” menyebutkan bahwa perjalanaan setiap Individu dalam menuju kesempurnaan kepribadiannya akan melewati tingkatan kepribadian sebagai berikut :

Kepribadian Tingkat I : AN-NAFS al- AMARAH

Pada tingkat ini manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan Ego. Di tingkat ini iri, serakah, sombong, nafsu seksual, pamer, fitnah, dusta, marah dan sejenisnya, menjadi paling dominan.

Kepribadian Tingkat II : AN-NAFS al-LAWWAMAH


Pada tingkat ini manusia sudah mulai melawan nafsu jahat yang timbul, meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subjek yang dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu oleh muslihat dunia yang sementara ini.

Kepribadian Tingkat III : AN-NAFS al- MULHIMA

Pada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain adalah petunjuk Allah. Semangat Takwa dan mencari Ridha Allah adalah semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi ia selalu introspeksi untuk menjadi hamba Allah yang lurus. Ia selalu berzikir dan mengikuti sunnah nabi Muhammad SAW.

Kepribadian Tingkat IV : AN- NAFS al-QANAAH


Pada tingkat ini hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain .
Ketinggalan ‘status ‘baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia menyadari bahwa ketidakpuasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah menunjukkan keserakahan dan ketidakmatangan pribadi. Pada tingkat ini , manusia mengetahui bahwa seseorang tidak dapat memperoleh kebaikan apapun kecuali dengan kehendak Allah. Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apapun.

Kepribadian Tingkat V : AN-NAFS al- Mut’MAINNAH

Pada tingkat ini manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai Allah SWT. Ia tidak ingin memperoleh pengakuan dalam masyarakat atau apapun tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali pada Allah. Ia benar-benar telah memperoleh kualitas yang sangat baik dalam ketenangan dan keheningan.

Kepribadian Tingkat VI : An-NAFS al- RADIYAH


Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa bahagia karena Allah Ridha padanya . Ia selalu waspada akan tumbuhnya keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia menyadari bahwa islam adalah fitrah insan dan ia pun haqqul yaqin pada firman Allah : “.....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu...” Ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terimakasih nya.

Kepribadian Tingkat VII : An-Nafs al-KAMILAH

Ini adalah tingkat manusia yang telah sempurna (al-insan al –Kamil)
Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang sempurna tentang Allah. “Selubung diri “ nya telah terbuka hanya mengikuti kesadaran Ilahi. Nabi Muhammad SAW adalah contoh manusia yang telah sampai pada tingkat ini. Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia dalam kodrat manusia .

Ditingkat mana diri berada? ..........................

Seorang ahli hikmah berkata ; “Barangsiapa hendak memperbaiki jiwa hendaklah bersungguh-sungguh menekan diri sampai terbebas dari keburukannya “
Wallahualam bishawab



(Sumber : Ir Permadi Alibasyah : “Bahan Renungan Kalbu” )
BC06022010