Sabtu, 21 Mei 2011

PADANG MAHSYAR , LADANG PENGHITUNGAN AMAL MANUSIA

Manusia-manusia akan digiring ke Mahsyar pada hari kiamat nanti yang pertama dalam keadaan berjalan, kedua mereka yang berkendaraan, dan ketiga mereka yang berjalan dengan menggunakan mukanya (HR. Ath Tirmidzi)

Berkumpulnya manusia di padang Mahsyar adalah suatu kepastian. Mereka berada disana setelah bunyi sangkakala ditiup kembali untuk kesekian kalinya membangkitkan mereka yang telah mati.

“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan dibumi. Kecuali yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup kembali , maka berdirilah mereka menunggu (QS AZ Zumar : 68)


Setelah itu mereka digiring oleh Tuhan ke suatu tanah lapang yang sangat luas, rata , warnanya putih dan tidak ada tempat persembunyiannya . Itulah gambaran padang mahsyar kata Imam Al Ghazali dalam : Rahasia Hari Kebangkitan.

“Dan ingatlah hari ketika kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami . lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). (QS An Naml : 83)

Manusia pada saat itu ada yang mukanya seperti kera, babi, dalam keadaan terjungkir kakinya diatas kepalanya dibawah, dalam keadaan buta dan tuli serta tidak berakal, dalam keadaan mengunyah ludahnya sendiri. Sedang lidahnya itu menjulur kebawah sampai dadanya. Dan dari mulutnya keluar nanah yang menjijikkan, dalam keadaan terpotong kedua tangannya dan kedua kakinya , dalam keadaan tersalib di pohon kurma, dalam kedaan berbau busuk, dan dalam keadaan menggunakan pakaian dari ter yang panas. Mereka inilah orang-orang yang tidak mendengarkan ajaran Tuhan.
Sementara bagi orang yang bertakwa , wajah mereka berseri-seri dan terlihat tampan sekali. Adanya perbedaan penggambaran beberapa golongan ini secara persis di isyaratkan oleh Tuhan dalam QS Maryam : 85-86,

“Dan ingatlah hari ketika kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah, sebagai perutusan yang terhormat dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga. “

Ketika Siti Aisyah mendengar Rasulullah bersabda :
Manusia diikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang kaki, telanjang badan dan tidak dikhitan, ia bertanya : wahai rasulullah , semua laki-laki dan perempuan saling melihat satu sama lain. Dan Rasul menjawab, wahai Aisyah : Urusan pada saat itu jauh lebih penting ketimbang sekedar memandang satu sama lain (HR Bukhari Muslim)
Allah pun berfirman :

“Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang pertama, begitulah Kami mengulanginya. Itulah janji Kami , Kami sungguh akan melaksanakannya” (QS An Ambiya : 104)

Setelah berkumpul di padang mahsyar semua amal perbuatan manusiapun siap-siap untuk dihitung. Namun sebelum itu, mereka mengadakan upacara terlebih dahulu. Dalam upacara itu semua manusia berbaris dan berkumpul dengan pemimpin-pemimpinnya dan imam-imamnya yang mereka ikuti sewakti hidup di dunia.

“ Ingatlah suatu hari yang di hari itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinya “
(QS Al Isra : 71)



Bersamaan dengan itu bendera-bendera spanduk dan panji-panji dipasanng dan dikibarkan sebagai tanda pengenal dan identitas golongan umat manusia. Bendera panji-panji itulah yang disebut Liwaa’ul Hamdi, yang artinya bendera pujian. Umat Islam akan berbaris dengan beberapa barisan dibawah panji-panji sesuai apa yang telah mereka lakukan dalam hidupnya.


Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh orang-orang pilihan :

Bendera Kebenaran (Liwa al shidqi) dikibarkan oleh Abubakar Al Shiddiq
Bendera Fuqaha’ , dikibarkan oleh Mu’adz bin Jabal
Bendera Zuhud , oleh Abu Zarr
Bendera Amal Jariyah (social) oleh Utsman Bin Affan
Bendera Syuhada oleh Ali
Bendera Qurra , oleh Ubay Bin Ka’ab
Bendera Muazin , oleh Bilal

Bendera orang-orang yang dibunuh dengan dianiaya, oleh Sayidina Husein ra

(ref : M Ali Chasan Umar dalam : Mahkamah di Padang Mahsyar , digali dari al Quran dan Hadist , Semarang , CV Toha Putra, 1979)

Selain kondisi manusia yang berbeda-beda sesuai kadar keimanannya , di padang Mahsyar juga cuaca sangat panas. Karena jarak matahari sangat dekat dengan kepala-kepala manusia. Sehingga mereka mengeluarkan peluh yang dapat menenggelamkan mereka.
Sesungguhnya matahari itu dekat pada hari kiamat , sehingga keringat seseorang itu dapat sampai setengah telinganya (Abu Dawud dan Al Hakim)

Namun Allah berkehendak memberikan naungan bagi 7 golongan , yakni :
1. Pemimpin yang adil
2. Remaja yang mengawali keremajaannya dengan beribadah kepada Allah
3. Seorang laki-laki yang hatinya dipertautkan dengan mesjid
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah
5. Seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita , namun menolaknya dan berkata : Sungguh aku takut kepada Allah
6. Seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembuyi
7. Seseorang yang berdikir kepada Allah di tempat yang sunyi sehingga kedua matanya mencucurkan airmata
(Imam Bukhari – Muslim)



Setelah manusia selesai melaksanakan upacara , barulah kemudian amal-amal mereka ditimbang , tidak ada seorangpun yang bisa membantah segala keputusan Allah. Karena sistim peradilan Tuhan sangat adil. Semua anggota badan kita akan menjadi saksi bagi dirinya sendiri.

Menurut riwayat sahabat Ka’ab dan Qatadah, lamanya manusia dan makhluk di padang mahsyar sekitar 300 tahun.


Adapun menurut sahabat Ibnu Umar : lamanya sekitar 50.000 tahun , berdasar pada firman Allah dalam Al Quran Al Ma’arij ayat 4 :
“Naik para malaikat dan jibril kehadirat Allah pada hari kiamat yang lamanya kira-kira 50.000 tahun. “
Demikianlah gambaran keadaan manusia kelak, sangat sulit dibayangkan betapa pedihnya siksa disana , kecuali bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan naungan Allah … amin Allahumma amin ..



Wallahu'allam,
Segala Kebenaran adalah milik Allah semata ...
@Hidayah Edisi 28/Nov 2003
Semoga bermanfaat …

1 komentar:

  1. Jazaakillahu khoiron .. saudariku silahkan kunjungi blog saya semoga lebih berkah.... salam kami

    BalasHapus