Jumat, 29 April 2011

SHALAT SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ALLAH DENGAN HAMBANYA

Shalat adalah sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Allah. Wujud komunikasi dalam shalat ini tampak ketika membaca surah AL FATIHAH, dimana terjadi dialog langsung antara hamba dengan ALLAH. Komunikasi ini hanya mampu dirasakan orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya , sebagaimana dalam hadist qudsi ALLAH menerangkan :



"Bahwa AKU membagi shalat menjadi dua bagian , bagian KU dan bagian lain untuk hamba KU sesuai dengan apa yang dimintanya.

Apabila ia membaca Al hamdulillahirabbil alamin dalam shalat, Allah menjawab :
“Hamba KU telah memuji KU,

Apabila ia membaca al Rahman al Rahim , Allah menjawab :
“Hamba Ku telah menyanjung KU”

Apabila ia membaca Malik yaum al din, Allah menjawab :
“Hamba Ku telah memulian KU” dan kali lain Allah berkata : “Hamba KU telah menyerahkan segala urusan nya kepada KU”

Apabila ia membaca Iyyaka na’budu wa iyyaka nastain, Allah menjawab :
“ Ini perjanjian antara AKU dengan hamba KU dan aku akan mengabulkan apa saja yang diminta hamba KU”

Apabila ia membaca Ihdina al shirath al mustaqim shirath al lazina an’amta alaihin wala al dhallin , maka Allah menjawab :
“ Ini adalah hamba KU dan AKU akan mengabulkan apa yang diminta hamba KU

(HADIST QUDSI)



Bila Allah telah menerangkan sedemikian dekatnya hamba Allah dan Allah ketika shalat , maka sayang sekali bila kita tidak memanfaatkan kedekatan yang begitu indah dengan Rabb ketika shalat dan meresapinya ketika membaca Al Fatihah dalam shalat …..



Subhanallah …Maha Besar dan Pengasih nya Engkau ya Allah ….

Lalu nikmat MU manalagikah yang akan kami dustakan ….


PENDERITAAN BUKANLAH KELEMAHAN MELAINKAN KEKUATAN

SETIAP kali kita mengalami peristiwa yang membuat kita bersedih atau menderita seringkali kita menutupinya atau menekan perasaan kita agar tidak terlihat lemah atau takut dianggap sebagai orang yang lemah iman sehingga bila ditanya ‘apa kabar? kemudian kita menjawab, ‘baik..!’ Tanpa kita sadari kita menolak penderitaan.

Dilingkungan kita berada bila terjadi peristiwa duka cita, kehilangan orang yang kita cintai biasanya ada ungkapan, ‘sudahlah, jangan menangis. Ikhlaskan saja kepergiannya.’ atau ada juga yang mengatakan, ‘kayak bukan orang beriman saja, begitu kok menangis.’ Itulah sebabnya kita menekan perasaan kita, menekan emosi kita, tidak menunjukkan menangis di depan umum agar kita tidak dianggap sebagai orang yang lemah bahkan dianggap sebagai orang yang kufur.

Padahal bila kita memahami lebih dalam setiap duka cita dan penderitaan yang kita alami sesungguhnya banyak manfaatnya dalam hidup kita. Penderitaan dan duka cita yang sering kita alami sesungguhnya bukan kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang ada di dalam diri kita. Ada beberapa manfaat di dalam penderitaan yang kita rasakan sebagai kekuatan.


① LIMPAHAN KASIH SAYANG ALLAH

Pertama, Pengalaman duka cita atau yang kita rasakan sebagai menderitaan justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta’ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita.


② KEBAHAGIAAN MENJADI SEMPURNA DENGAN PENDERITAAN

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

③ PEKA TERHADAP PENDERITAAN ORANG LAIN

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.


④ MENANGIS MEMBERSIHKAN HATI

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis, menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kesabaran dalam menjalani hidup ini sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

♥ ♥ ♥ ♥ “Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” ( an- Nahl : 96).



Sahabat ... sebuah ujian hakikatnya adalah "KEKUATAN "untuk meraih CINTA ALLAH ....meraih "KEIKHLASAN TERTINGGI " untuk SANG PEMILIK JIWA ..... Subhanallah

Sesungguhnya nikmat indah bersama bersandar pada Allah akan mengalahkan ujian2 apapun dalam sebuah kehidupan ....

Semoga bermanfaat ...


________________
Disunting dari: http://indradotadota.wordpress.com/2010/07/14/penderitaan-bukanlah-kelemahan-melainkan-kekuatan/

Shared by Bicara Hidayah

KEUTAMAAN MENANGIS KETIKA MEMBACA AL QURAN


Bismillahirahmannirahim,

Sahabat fillah,

Ada banyak jenis tangis dalam kehidupan kita... Namun tak ada yang lebih baik dibandingkan dengan menangis karena ALLAH, ALLAH yang Maha Suci ...

Mereka menangis karena Allah, dan mereka bergembira karena Allah. Alangkah indah akhlak orang-orang mulia yang berinteraksi dengan Al Quran, yang menjadikan petunjuk hidup bagi manusia. Mereka bukanlah cengeng, dan bukanlah sentimentil .. melainkan Allah mmberi karunia kelembutan hati atas tanda-tanda dan ayat-ayat NYA (menangkap petunjuk Allah) dengan kejernihan hati.

Tak ada balasan yang indah untuk hati yang lembut karena ALLAH, kecuali dipenuhi dengan Cahaya Cinta yang mulia.

Semoga Allah memberi kita rahmat dan karunia bagi kita semua. Aamiin.


::::::::::::::::::::::::::::::::::

Menangis merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada setiap orang. Namun menangis dengan sebab mendengar atau membaca ayat Al-Qur’an tentu merupakan peristiwa yang tidak terjadi pada setiap orang. Hanya orang-orang yang beriman yang mampu meresapi makna ayat-ayat Al-Qur’an dan memahami kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bisa menetes air matanya saat membaca atau mendengar bacaan Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan pula kelembutan hatinya. Sesungguhnya lunaknya hati dan cucuran air mata di saat membaca Al-Qur’an adalah ciri-ciri orang-orang yang shaleh


Menangis di saat berdzikir dan membaca Al-Qur’an adalah sifat dari orang-orang yang arif dan syiar hamba-hamba Allah yang shalih.

Dalam hal ini Allah memberi pujian bagi mereka yang mampu merasakan dengan hati firman-firman Nya, khusyuk, tunduk dan merendah diri ketika mendengar bacaan Al-Qur’an. Maka barangsiapa yang memiliki hati dan ilmu namun tidak bisa membuatnya menangis maka patut dikatakan ia telah mendapatkan ilmu yang tidak bermanfaat baginya.

Sebagaimana Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (Al-Isra’: 107-109)


Sesungguhnya apa yang didapati oleh seseorang dari perasaan gemetar pada hatinya, air mata menetes dan tubuh yang merinding di saat mendengar ayat-ayat Allah atau dzikir yang masyru’ (disyariatkan) maka ini adalah seutama-utama keadaan yang telah disebutkan dalam Al-Kitab dan As-Sunnah.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.” (Az-Zumar: 23)


Dan Allah berfirman:

“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (Maryam: 58)


Ibnul Qoyyim menjelaskan menangis itu ada beberapa macam :

- Menangis sebagai curahan kasih sayang dan belas kasih.
- Menangis yang timbul dari perasaan takut dan khasyyah.
- Menangis karena perasaan cinta dan rindu kepada Rabb.
- Menangis sebagai luapan rasa bahagia dan senang.
- Menangis lantaran keluh kesah terhadap perkara yang menyakitkan hati lalu tidak mampu menanggung beban tersebut.
- Menangis yang timbul lantaran perasaan sedih.


Rasulullah SAW menangis sebagai bentuk ungkapan kasih sayang , sebagai ungkapan rasa kekhawatiran dan belas kasih terhadap umatnya dan kadang karena rasa takut kepada Allah atau ketika mendengar Al-Qur’an timbul rasa rindu, cinta dan pengagungan bercampur rasa takut kepada Allah.


Abdullah bin Mas’ud menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacakan (Al-Qur’an) untukku.” Lalu aku katakan: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku baca untuk engkau padahal Al-Qur’an turun kepadamu?” Beliau berkata: “Ya, sesungguhnya saya ingin mendengarkannya dari selainku.”

Lalu aku baca surat An-Nisa’ hingga sampai ayat:

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kamimendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai) umatmu.”

Beliau lantas berkata: “Ya cukup.” Tiba-tiba air mata beliau menetes.


Demikian pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menangis ketika menyaksikan salah satu cucunya yang nafasnya sudah mulai terputus-putur dan ketika putra beliau Ibrahim meninggal, air mata beliau menetes karena belas kasih beliau kepadanya. Beliau juga menangis ketika meninggalnya Utsman bin Madh’un, beliau menangis ketika terjadi gerhana matahari lantas beliau shalat gerhana dan beliau menangis dalam shalatnya, kadang pula beliau menangis di saat menunaikan shalat malam.


Diriwayatkan dari Tsabit Al-Bunaniy dari Muthorrif dari bapaknya berkata: Saya menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan shalat, terdengar dalam perut beliau Al-Aziz (seperti suara air yang mendidih dalam mirjal yaitu bejana) maksudnya beliau sedang menangis. (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Abu Dawud)


Terdapat dalam suatu riwayat bahwasanya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan: Beberapa surat telah membuatku beruban seperti surat Hud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalaat, Amma Yatasa’alun dan surat Idzasy-Syamsu Kuwwirat. (Shahihul Jami']


Dari Jubair bin Muth’im, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat Ath-Thur dalam shalat maghrib, tidaklah aku mendengar suara yang paling bagus dari beliau. Dalam sebagian riwayat lain: Maka tatkala aku mendengar beliau membaca:

“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri?”

Lantas ia mengatakan: Hampir saja jantungku terbang.


Maka cukuplah bagi kamu dengan orang yang bacaannya punya pengaruh bagi seseorang yang mendengarnya , yang menjadi sebab ia mendapatkan hidayah dari Allah , oleh karena itu, sebaik-baik bacaan adalah yang muncul adalah dari kekhusyukan hati. Thawus berkata: Manusia yang paling bagus suaranya dalam membaca Al-Qur’an adalah yang mereka paling takut kepada Allah.


Sungguh apa yang didapati di saat mendengar dan berdzikir dengan dzikir yang masyru’ dari perasaan gemetar, air mata yang menetes dan jasad yang merinding maka ini adalah seutama-utama keadaan yang telah disinggung oleh Al-Kitab dan As-Sunnah.


“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, makasesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Maidah: 118)


“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telag menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-A’raf: 54)


“Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”


Semua ayat -ayat diatas adalah apa-apa yang menimbulkan tangis karena mengingat keagungan Allah dan kesempurnaan, kebaikannya kepada hambanya serta kesempurnaan Nya.


Sahabat fillah,

Ketika membaca Al-Qur’an, mendengarkannya lantunannya, atau merenungi nya , hadirkanlah hatimu ,.. rasakan dengan segenap jiwamu getar-getar Keagungan Nya, rasakan kehadiran Nya .. seakan-akan Rabb berbicara kepadamu melalui ayat-ayat Cinta Nya yang mulia.

Semoga Rahmat Allah Ta'ala menyertai kita bersama. aamiin.




Wallahu a'lam bishawab,
--------------

Sumber:
Air Mata Iman karya Abdullah bin Ibrahim Al-Haidan
(penerjemah: Al-Ustadz Abu Affan Asasuddin)

TENTANG RAMALAN

Aisyah ra berkata:

Orang2 bertanya pd Rasul ttg para peramal yg telah ada dizaman Rasul. Beliau bersabda : Mereka tdk ada apa-apanya . Para sahabat bertanya Ya Rasul, mereka kadang2 bisa menceritakan sesuatu yg benar kpd kami. Rasul menjawab : Berita itu berasal dr kebenaran yg dicuri dengar oleh jin, kmdn dibisikkan ke telinga peramal tsb, kmdn dia (jin) menambahnya dgn seratus kebohongan (HR Bukhari Muslim & Ahmad)


Barangsiapa yg mendatangi dukun /peramal kemudian percaya pada apa yg diucapkan , maka sungguh dia telah kufur terhadap apa yg diturunkan kepada Muhammad.
( HR Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad)

Termasuk padanya ttg mempercayai ramalan hari lahir, zodiak, hitungan nama , weton, "mama " , "ki" , kartu tarot dan sejenisnya ...


Sahabat ...sesungguhnya sesuatu yg akan datang adalah ghaib, yg sengaja ditutup oleh Allah agar manusia memaksimalkan ikthtiar dlm menjalani kehidupan... Bila ikhtiar gagal , maka hendaknya bersabar & ikhlas, bila berhasil banyaklah bersyukur.. Begitulah yg segala... sesuatu hrs kembali kepada Allah

Dijelaskan setan & jin tdk mengetahui berita ghaib. Al Quran menceritakan dlm (QS Saba : 14), jikalah mereka tahu bila Nabi sulaiman telah lama meninggal, tentu mereka akan lari meninggalkannya... hal itu diketahui dr tongkatnya yg termakan rayap.

Dan tiada seorang pun yg dapat mengetahui (dgn pasti) apa yg diusahakannya besok, dan tiada seorangpun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetehui lagi Maha Mengenal (QS Lukman : 34)



Marilah kita murnikan keimanan kita dan berikhtiar dengan maksimal ...Insya Allah pertolongan , rezeki dan jodoh akan datang dengan jalan yg Allah kehendaki ...

Sekedar berbagi pengetahuan ya sahabat semua ... semoga bermanfaat & Allah merahmati selalu ....amin ..

PENTINGNYA AMALAN HATI

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi KETAKWAAN dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap HIDAYAH-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang MUHSININ (berbuat baik). “ (al Hajj: 37)


KEBANYAKAN orang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan zahir. Kita dapati sebagian orang benar-benar berusaha untuk bisa sholat sebagaimana sholatnya Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم , maka seluruh gerakan-gerakan sholat Nabi yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih berusaha untuk diterapkannya. Sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagian bagi orang yang seperti ini. Bukankah Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم pernah bersabda:

"Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat"

Demikian juga perihalnya dengan haji, kebanyakan orang benar-benar berusaha untuk bisa berhaji sebagaimana haji Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم , sebagai bentuk pengamalan dari sabda Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم :

"Hendaknya kalian mengambil manasik haji kalian dariku"

Akan tetapi …


Ternyata banyak juga orang-orang yang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan yang zahir – termasuk penulis sendiri - yang ternyata lalai dari amalan hati.


Sebagai bukti betapa banyak orang yang bisa jadi gerakan sholatnya seratus persen sama seperti gerakan sholat Nabi akan tetapi apakah mereka juga memberi perhatian besar terhadap kekhusyu'an dalam sholat mereka??



Bukankah Nabi bersabda

"Sesungguhnya seseorang selesai dari sholatnya dan tidaklah dicatat baginya dari pahala sholatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya" (HR bu Dawud no 761 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Al-Munaawi rahimahullah berkata

"Perbedaan pahala sholat tersebut sesuai dengan perbedaan orang-orang yang sholat berdasarkan kekhusyu'an dan tadabbur (bacaan sholat) dan yang semisalnya dari perkara-perkara yang mendatangkan kesempurnaan sholat" (Faidhul Qodiir 2/422)


Bukankah khusyuk merupakan ruhnya sholat?. Bukankah الله tidak memuji semua orang yang sholat, akan tetapi hanya memuji orang beriman yang khusyuk dalam sholatnya??



الله berfirman (artinya) :

”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya” (Al-Mukminun : 1-2)

Hal ini dengan jelas menunjukan akan pentingnya amalan hati. Oleh karananya Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah berkata;

"Dalam sebuah atsar bahwasanya sungguh dua orang berada di satu saf sholat namun perbedaan antara nilai sholat keduanya sebagaimana antara timur dan barat" (Minhaajus Sunnah 6/137)



Sungguh merupakan perkara yang menyedihkan banyak diantara kita yang memiliki ilmu yang tinggi, melakukan amalan-amalan zahir yang luar biasa akan tetapi dalam masalah amalan hati maka sangatlah lemah. Ada diantara mereka yang sangat mudah marah, sangat tidak sabar, kurang tawakka, yang hal ini menunjukkan lemahnya iman terhadap taqdiir. Tatkala datang perkara yang genting maka terlihat dia seperti anak kecil yang tidak sabar dan mudah marah, menunjukan lemahnya amalan hatinya. Meskipun ilmunya tinggi, meskipun amalannya banyak, akan tetapi ia adalah orang awam dalam masalah hati. Bahkan bisa jadi banyak orang awam yang jauh lebih baik darinya dalam amalan hati.


Renungkanlah hadits berikut ini sebagaimana dituturkan oleh Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:

"Kami sedang duduk bersama Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم , maka beliapun berkata: "Akan muncul kepada kalian sekarang seorang penduduk surga". Maka munculah seseorang dari kaum Anshoor, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di tangan kirinya. Tatkala keesokan hari Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم mengucapkan perkataan yang sama, dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin. Tatkala keesokan harinya lagi (hari yang ketiga) Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم juga mengucapkan perkataan yang sama dan muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Tatkala Nabi berdiri (pergi) maka Abdullah bin 'Amr bin Al-'Aash mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya : "Aku bermasalah dengan ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Jika menurutmu aku boleh menginap di rumahmu selama tiga hari?. Maka orang tersebut berkata, "Silahkan."

Anas bin Malik melanjutkan tuturan kisahnya :

"Abdullah bin 'Amr bin al-'Aaash bercerita bahwasanya iapun menginap bersama orang tersebut selama tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan sholat malam, hanya saja jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka iapun berdzikir kepada الله dan bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk sholat subuh. Abdullah bertutur : "Hanya saja aku tidak pernah mendengarnya berucap kecuali kebaikan. Dan tatkala berlalu tiga hari –dan hampir saja aku meremehkan amalannya- maka akupun berkata kepadanya : Wahai hamba الله (fulan), sesungguhnya tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم berkata sebanyak tiga kali : Akan muncul sekarang kepada kalian seorang penduduk surga", lantas engkaulah yang muncul, maka akupun ingin menginap bersamamu untuk melihat apa sih amalanmu untuk aku contohi, namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Maka apakah yang telah menyampaikan engkau sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?". Orang itu berkata : "Tidak ada kecuali amalanku yang kau lihat". Abdullah bertutur : "Tatkala aku berpaling pergi maka iapun memanggilku dan berkata : Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang الله berikan kepadanya". Abdullah berkata, "Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surge-pen), dan inilah yang tidak kami mampui." (HR Ahmad 20/124 no 12697, dengan sanad yang shahih)


Perhatikanlah hadits yang sangat agung ini, betapa tinggi nilai amalan hati di sisi الله . Sahabat tersebut sampai dinyatakan sebagai penduduk surga oleh Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم sebanyak tiga kali selama tiga hari berturut-turut. Padahal amalan hati yang ia lakukan –yaitu tidak dengki dan hasad- bukanlah amalan hati yang paling mulia, karena masih banyak amalan hati yang lebih mulia lagi seperti ikhlas, tawakkal, sabar, berhusnudzon kepada الله , dan lain-lain. Namun demikian telah menjadikan sahabat ini menjadi penduduk surga. Padahal amalan zahirnya sedikit, sahabat ini tidak rajin berpuasa sunnah dan tidak rajin sholat malam, akan tetapi yang menjadikannya mulia adalah amalan hatinya.



Hadits ini juga menunjukan bahwa amalan hati jauh lebih berat daripada amalan zahir. Semua orang bisa saja puasa, semua orang bisa saja bangun sholat malam, semua orang bisa saja sholat sesuai sunnah Nabi, semua orang bisa saja berpakaian sebagaimana yang disunnahkan oleh Nabi, akan tetapi ..:

* Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahayanya riyaa namun masih saja terlena dengan kenikmatan semu riyaa', bangga tatkala dipuji hingga kepala membesar hampir sebesar gunung.

* Betapa banyak diantara kita yang tahu akan bahaya 'ujub, akan tetapi tetap saja bangga dengan amalan dan karya sendiri.

* Betapa banyak diantara kita sudah menghapalkan sabda Nabi "Janganlah marah …", akan tetapi hati ini susah untuk bersabar dan menerima taqdir الله yang memilukan.

* Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui bahwasanya semua taqdir dan keputusan الله adalah yang terbaik akan tetapi tetap saja bersuudzon kepada الله .

* Betapa banyak diantara kita yang sudah mengilmui dengan ilmu yang tinggi bahwasanya Allahlah yang mengatur dan memutuskan segala sesuatu, akan tetapi tetap saja tawakkalnya kurang kepada الله




Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم pernah bersabda

"Janganlah kalian mencela para sahabatku, kalau seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud maka tidak akan menyamai infaq mereka (kurma atau gandum sebanyak-pen) dua genggam tangan atau segenggam tangan" (HR Al-Bukhari no 3673 dan Muslim no 221)

Perhatikanlah, tahukah para pembaca yang budiman bahwasanya gunung Uhud panjangnya sekitar 7 km dan lebarnya 2 sampai 3 km, dengan ketinggian sekitar 350 meter?. Tentunya kalau ada emas seukuran ini maka beratnya tibuan ton tentunya. Kalau kita memiliki emas sebesar itu, apakah kita akan menginfakkannya?


Lantas kenapa para sahabat mendapat kemuliaan yang luar biasa ini?, mengapa ganjaran amalan mereka sangat besar di sisi الله ?



Al-Baydhoowi berkata :

"Makna hadits ini adalah salah seorang dari kalian meskipun menginfakan emas sebesar gunung Uhud maka tidak akan meraih pahala dan karunia sebagaimana yang diraih oleh salah seorang dari mereka (para sahabat) meskipun hanya menginfakan satu mud makanan atau setengah mud. Sebab perbedaan tersebut adalah karena (mereka) yang lebih utama (yaitu para sahabat) disertai dengan keikhlasan yang lebih dan niat yang benar" (sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 7/34)


Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

"Sesungguhnya amalan-amalan berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan perbedaan tingkatan keimanan dan keikhlasan yang terdapat di hati. Dan sungguh ada dua orang yang berada di satu shaf sholat akan tetapi perbedaan nilai sholat mereka berdua sejauh antara langit dan bumi" (Minhaajus sunnah 6/136-137)


Beliau juga berkata,

"Sesungguhnya amalan-amalan lahiriah (zahir) nilainya menjadi besar atau menjadi kecil sesuai dengan apa yang ada di hati, dan apa yang ada di hati bertingkat-tingkat. Tidak ada yang tahu tingkatan-tingkatan keimanan dalam hati-hati manusia kecuali الله " (Minhaajus Sunnah 6/137)


Oleh karenanya الله berfirman (artinya):

“ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. “ (Al-Hajj : 37)

Tentunya banyak orang yang menyembelih hewan kurban, dan banyak pula yang menyembelih hewan hadyu (tatkala hajian), dan banyak pula orang yang bersedekah dengan menyembelih hewan, akan tetapi bukanlah yang sampai kepada الله darah hewan-hewan tersebut akan tetapi yang sampai kepada الله adalah ketakwaan yang terdapat di hati (lihat minhaajus sunnah 6/137)



Dari sini jelas bagi kita rahasia kenapa الله menjadikan pahala sedikit infaq yang dikeluarkan oleh para sahabat lebih tinggi nilainya dari beribu-ribu ton emas yang kita sedekahkan. Sesungguhnya amalan-amalan hati para sahabat sangatlah tinggi, keimanan para sahabat sangatlah jauh dibandingkan keimanan kita. Mungkin kita bisa saja menilai amalan dzhohir seseorang, akan tetapi amalan hatinya tidak ada yang mengetahuinya kecuali الله . Para sahabat yang luar biasa amalan zahirnya bisa saja ada seorang tabiin yang meniru mereka akan tetapi yang menjadikan mereka tetap istimewa adalah amalan hati mereka yang sangat tinggi nilainya di sisi الله .



Ibnu Taimiyyah berkata tentang para sahabat,

"Hal ini (ditinggikannya pahala para sahabat-pen) dikarenakan keimanan yang terdapat dalam hati mereka tatkala mereka berinfaq di awal-awal Islam, dan masih sedikitnya para pemeluk agama Islam, banyaknya hal-hal yang menggoda untuk memalingkan mereka dari Islam, serta lemahnya motivasi yang mendorong untuk berinfaq. Oleh karenanya orang-orang yang datang setelah para sahabat tidak akan bisa memperoleh sebagaimana yang diperoleh para sahabat oleh karenanya tidak akan ada seorangpun yang menyamai Abu Bakr radhiallahu 'anhu. Keimanan dan keyakinan yang ada di hatinya tidak akan bisa disamai oleh seorangpun. Abu Bakr bin 'Ayyaas berkata مَا سَبَقَهُمْ أَبُو بَكْرٍ بِكَثْرَةِ صَلاَةٍ وَلاَ صِيَامٍ وَلَكنْ بشَىْءٍ وَقَرَ في قَلْبِهِ "Tidaklah Abu Bakr mengungguli para sahabat yang lain dengan banyaknya sholat dan puasa akan tetapi karena sesuatu yang terpatri di hatinya"




Demikian pula para sahabat yang lain yang telah menemani Rasulullah dalam keadaan beriman kepada Nabi dan berjihad bersamanya maka timbul dalam hati mereka keimanan dan keyakinan yang tidak akan dicapai oleh orang-orang setelah mereka.


Sesungguhnya para ulama telah sepakat bahwasanya para sahabat secara umum (global) lebih baik dari para tabi'in secara umum. Akan tetapi apakah setiap individu dari para sahabat lebih mulia dari dari setiap individu dari generasi setelah mereka?, dan apakah Mu'aawiyah radhiallahu 'anhu lebih mulia daripada Umar bin Abdil Aziz rahimahullah??. Al-Qodhi Iyaadh dan ulama yang lain menyebutkan ada dua pendapat dalam permasalahan ini. Mayoritas ulama memilih pendapat bahwasanya setiap individu sahabat lebih mulia dari setiap individu dari generasi setelah mereka. Ini adalah pendapat Ibnul Mubarok, Ahmad bin Hnbal dan selain mereka berdua.


Diantara argumentasi mereka adalah amalan (zahir) para tabi'in meskipun lebih banyak, sikap adilnya Umar bin Abdil Aziz lebih nampak dari pada sikap adilnya Mu'aawiyah, dan ia lebih zuhud daripada Mu'aawiyah, akan tetapi mulianya seseorang di sisi الله adalah tergantung hakekat keimanannya yang terdapat di hatinya. Mungkin bisa saja kita mengetahui amalan (zahir) sebagian mereka lebih banyak dari pada sebagian yang lain, akan tetapi bagaimana kita bisa mengetahui bahwasanya keimanannya yang terdapat di hatinya lebih besar daripada keimanan hati yang lain?" (Minhaajus Sunnah An-Nabawiyyah 6/137-139)




Kota Nabi, 24 Muharram 1432 / 30 Desember 2010

Firanda Andirja
___________________
Dipetik Dari:
www.firanda.com
Tajuk Asal: PENTINGNYA AMALAN HATI


Shared By Bicara Hidayah

Minggu, 17 April 2011

DOA DAN MUNAJAT

Bismillahir Rahmanir Rahim, Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Kuasa, yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Mulia ...



Wahai Allah, Pencukup segala kebutuhan kami ..
Aku tahu , rizkiku tak mungkin diambil orang lain, maka hatiku tenang...
Amal-amalku tak mungkin diambil orang, maka sibukkan diriku untuk beramal.
Aku tahu Allah senantiasa melihatku, maka aku malu bila Allah mendapatkanku sedang maksiat.



Aku tahu bahwa kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku, maka aku munajat kepada-Mu, khusnul khatimahkan diakhir hayatku. Amin. Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu agar mensucikan hati-hati kami dari kotoran dengki dan iri hati, kecenderungan kepada keburukan dan nista, penyakit dendam dan benci, serta tanamkanlah rasa cinta dan kasih sayang ke dalam hati kami, penuhilah dengan kebaikan dan anugrah, serta segerakanlah dengan perasaan belas kasihan. Amin.



Rengkuhlah penyucian jiwa dan raga dengan bangun malam. Tidak melewatkan waktu kecuali dengan solat, dzikir dan munajat, mohon kepada sang khaliq dengan khusyu dan tawaddu. Amin.



Ya Allah, Sesungguhnya Engkau dekat dengan hamba-hambaMU ..

Bukakanlah keatas kami hikmat-Mu dan limpahkanlah keatas kami khazanah rahmat-Mu, Wahai Tuhan Rabbul Izzati yang maha pemurah lagi maha penyayang, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku,


Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku, terimalah pemohonanku Ya Rabb...Duhai Dzat yang memiliki siang dan malam, manakala malam menyelimuti kegelapannya kami bersujud dengan penuh harap atas ridho-Mu, Ya Rabb terimalah ibadah kami dan sucikanlah hati kami. Amin.


Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan tingkatkanlah derajatku dan berikanlah rizki kepada ku,


Ya Rabb aku bersujud dan bersimpuh berserah diri kepada-Mu.Turunkanlah magfirah-Mu. Amin. Ya Allah, ditempat ini aku bertaubat kepada-Mu dari dosa kecil dan dosa besar, dari kesalahan yang tampak dan yang tersembunyi, dari tergelinciran yang lama dan yang baru, dengan tobatnya orang yang tidak menghendaki lagi melakukan kemaksiatan dan tidak berniat kembali kepada kedurhakaan,


Ya Rabb hanya Engkaulah Maha Pengampun. Amin.

Ya Rabb, kami tidak ragu atas rahmat-Mu, engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku Ya Rabb dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh. Ya Allah, karuniakanlah keikhlasan dalam jiwa kami. Jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa peduli dengan hamba yang lainnya. Ya Allah bantulah kami, untuk mendekati-Mu dengan amal-amal yang suci. Amal yang membersihkan kami dari dosa dan menjaga kami dari mengulangi celaka. Amin.


Ya Allah, limpahkanlah malam-malam barakah kepada hamba-hamba-Mu ini. Malam dimana hamba-Mu senantiasa bersujud kepada-Mu, malam dimana hamba-Mu dengan khusyu’ menghadap-Mu dengan penuh linangan air mata berharap ampunan dan ridho-Mu, sementara banyak hamba-hamba-Mu yang lain sedang terbuai mimpi dalam tidur mereka. Amin.


Ya Allah, berikan aku ilham untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan agar dapat beramal sholeh yang engkau ridhoi, jadikanlah keturunanku orang-orang yang sholeh. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Amin.


Ya Allah, jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang mendirikan sholat, Ya Allah kabulkanlah do’aku, kasihi kesendirianku dihadapan-Mu. Gemetar hatiku karena gentar kepada-Mu. Goncangan tubuhku karena takut kepada-Mu. Dosa-dosaku wahai Tuhanku, telah membawa kepada tempat kehinaan dihadapan-Mu. Amin.


Ya Allah, jadikanlah pendengaran kami, pandangan dan kekuatan kami menyenangi jalan petunjuk-Mu dan jadikanlah hawa nafsu kami patuh pada ajaran yang dibawa oleh kekasih-Mu Muhammad SAW, Ya Allah berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Amin. Ya Allah hapuskanlah segala dosaku, dosaku bagaikan pasir hingga tak mampu menghitungnya,



Ya Rabb jauhkanlah kami dari selang sengketa, fitnah dan duri durjana, Engkaulah Ya Rabb Maha mengetahui tentang kelemahan hamba-Nya. Sebab itu Ya Rabb kuatkan imanku agar tidak mudah berbuat maksiat. Amin. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam menjalankan agama, sehat bandannya, bertambah ilmunya, berkah rizkinya, sempat bertaubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati, Ya Rabb hanya engkaulah tempat hamba memohon, selamatkan keluarga kami yang saat ini sedang dalam menanti kesembuhan atas kehendak-Mu. Amin. Kami bertawasul denganmu kepada Allah dan memohon syafaatmu kepada Allah dan mengharap denganmu kepada Allah Wahai Rasulullah SAW. Dipundak kami terpikul hutang-hutang dan tanggung jawab anak keturunan dan tiada yang memadai beban tersebut, melainkan harapan dan anugrah Allah, Engkau Maha pembri kepada yang meminta, Engkau Maha mengabulkan segala permohonan. Amin. Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu agar mensucikan hati-hati kami dari kotoran dengki dan iri hati, kecenderungan kepada keburukan dan nista, penyakit dendam dan benci, serta tanamkanlah rasa cinta dan kasih sayang ke dalam hati kami, penuhilah dengan kebaikan dan anugrah, serta segerakanlah dengan perasan belas kasihan. Amin


Ya Allah jika imanku kemasukan syakwasangka atau keraguan, padahal aku tidak tahu mengapa demikian ataupun memang aku mengetahuinya, maka dengan ini aku beratubat dan menyerahkan diri kepada-Mu sambil mengucap La ilaha Illallah Muhammadur Rasululah Shallallahu ‘Alayhi Wasallam. Amin.


Ya Allah, Ampunilah semua dosa yang telah kulakukan, semua kesalahan yang telah kuperbuat dan aku datang menghampiri-Mu dengan mengingat-Mu, aku memohon pertolongan melalui diri-Mu dan kemuruahan-Mu, dekatkan aku keharibaan-Mu, sempatkan aku untuk bersyukur dan bimbinglah aku untuk selalu mengingat-Mu. Amin. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kesulitan dan kesedihan, aku berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada Engkau dari kekikiran dan berhati pengecut, aku berlindung kepada Engkau dari terbelit utang dan tertindas orang lain. Amin.


Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu dengan permohonan hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkanlah aku, sayangilah aku. Jadikan aku selalu rela dan puas dengan pemberian-Mu, selalu tunduk dan patuh kepada-Mu dalam segala keadaan. Ya Rabb, aku memohon dengan permohonan orang yang berat keperluannya. Amin. Wahai Dzat yang Maha Pemurah dengan pemberian-pemberian, wahai pemberi bantuan dan pertolongan. Anugrahkanlah Shalawat serta rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, ciptaan-Mu yang paling luhur budinya, ampunilah dosa-dosa kami di malam ini, wahai dzat yang Maha luhur terimalah munajat kami. Amin.


Ya Allah, Maha besar kuasa-Mu, Maha Tinggi kedudukan-Mu, selalu tersembunyi rencana-Mu. Ampunilah dosa-dosaku yang menahan do’a. Ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana. Aduhai Dzat yang memiliki langit dan bumi serta isinya, Aku memohon kepada-Mu melalui kemuliaan-Mu jangan Engkau tolak doaku. Amin Aduhai sembahanku, kini aku mengahadap-Mu, memohon ampun dan berserah diri dengan rendah hati mengakui segala kenistaan. Tiada tepat berlindung untuk menyelesaikan masalahku, kecuali Engkau menerima pengakuan masalahku. Ya Allah, terimalah pengakuanku ini, kasihanilah aku yang menanggung beratnya kepedihan. Amin


Aduhai Tuhan pemberi karunia, Engkau tahu aku sangat lemah untuk menanggung beban siksa dunia meski hanya sedikit, meskipun semua bencana dan kejelekan dunia teramat singkat masanya. Serta teramat berat bagi orang yang menanggunnya, semua itu tidak terjadi kecuali karena murka-Mu. Ya Rabb dengan merendah aku memohon ampunan. Amin. Maha Suci Engkau Aduhai Sembahanku, sayangilah kami yang hanya berbekal harapan, senjatanya hanya tangisan. Aduhai Yang Maha Tahu tanpa diberitahu. Anugrahkan Cahaya yang menerangi yang terjebak dalam kegelapan. Ampunilah dosa-dosa kami di malam ini,

Wahai Yang Maha Luhur. Amin. Ya Allah jangan putuskan harapanku untuk mendapat karunia-Mu, lindungilah aku dari kejahatan Jin dan Manusia musuh-musuhku, Aduhai Yang Maha Cepat Ridho-Nya. Ampunilah orang yang hartanya hanyalah doa, Wahai yang asma-Nya adalah kekayaan, limpahkan Rahmat-Mu. Amin.


Engkau Ya Rabb, telah mewajibkan hamba-hamba-Mu untuk beribadah kepada-Mu, Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, Engkau janjikan kepada mereka ijabah-Mu. Karena itu aku hadapkan wajahku kepada-Mu. Aduhai Tuhan! Aku ulurkan tanganku demi kebesaran-Mu. Maka perkenankan doaku, sampaikan aku pada cita-cita ku. Amin. Ya Allah! Aku ketuk pintu Rahmat-Mu dengan tangan harapanku, aku berlari menuju-Mu untuk meminta lindungan dari hawa nafsuku yang merajalela. Aku ikat jari-jari cintaku dengan ujung-ujung tali-Mu. Ya Rabb, ampunilah ketergelinciran dan kesalahan yang telah kuperbuat, selamatkanlah aku agar tidak terjerumus ke dalam kehancuran. Amin.


Ya Rabb, kupasrahkan kendali jiwaku dengan tali kehendak-Mu! Kutanggalkan beban-beban dosaku, kumusnahkan ia dengan ampunan dan Rahmat-Mu! Kulepaskan hawa nafsuku yang menyesatkan, kugantikan ia dengan karunia dan belas kasih-Mu. Ya Allah, tetapkanlah bagiku malam ini agar mendatangiku bertabur cahaya petunjuk dan keselamatan dunia dan akhirat. Amin.



Ya Allah,

Bukalah untuk kami daun-daun pintu magfirah-Mu di malam ini . Ya Allah kenakanlah kepadaku toga-toga petunjuk dan kesalehan yang paling cemerlang. Melalui keagungan-Mu, tanamkanlah di dalam lubuk hatiku sumber-sumber kekhusyu’an, alirkanlah bulir-bulir bening air mataku karena takut akan keagungan-Mu. Amin.


Engkau Ya Rabb, telah mewajibkan hamba-hamba-Mu untuk beribadah kepada-Mu, Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, Engkau janjikan kepada mereka ijabah-Mu. Karena itu aku hadapkan wajahku kepada-Mu. Aduhai Tuhan! Aku ulurkan tanganku. Demi kebesaran-Mu, maka perkenankan doaku, sampaikan aku pada cita-citaku. Amin.


Ya Allah..
Ku ketuk pintu rahmat-Mu dengan tangan harapanku,
aku berlari menuju-Mu untuk meminta lindungan dari hawa nafsuku yang merajalela.
Aku ikat jari-jari cintaku dengan ujung-ujung tali-Mu.
Ya Rabb, ampunilah ketergelinciran dan kesalahan yang telah kuperbuat.
Selamatkanlah aku agar tidak terjerumus ke dalam kehancuran. Amin.


Ya Rabb, kupasrahkan kendali jiwaku dengan tali kehendak-Mu. Kutanggalkan beban-beban dosaku. Kumusnahkan ia dengan ampunan dan rahmat-Mu! Kulepaskan hawa nafsuku yang menyesatkan, kugantikan ia dengan karunia dan belas kasih-Mu. Ya Allah tetapkanlah bagiku malam ini agar mendatangiku bertabur cahaya petunjuk dan keselamatan dunia dan akhirat. Amin.


Ya Allah,
Bukalah untuk kami daun-daun pintu magfirah-Mu di malam ini.
Ya Allah , kenakanlah kepadaku toga-toga petunjuk dan kesalehan yang paling cemerlang, melalui keagungan-Mu. Tanamkanlah di dalam lubuk hatiku sumber-sumber kekhuusyu’an, alirkanlah bulir-bulir bening air mataku karena takut akan keagungan-Mu. Amin.

Ya Allah, sertailah kami! Jadikan kami mencintai-Mu, hari-hari kami, jadikanlah hari-hari yang bahagia Ya Allah, dan hidup kami hidup yang tentram lagi diridhoi. Amin.

Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku dari sisi-Mu, limpahkan kepadaku karunia-Mu, curahkan rahmat-Mu dan turunkanlah kepadaku berkah-Mu. Amin. Ya Allah, kini malam-Mu telah menjelang dan siang-Mu telah berlalu. Inilah suara orang-orang yang menyeru diri-Mu dan datangnya doa-doa kepada-Mu, aku mohon ampunan bagi diriku. Amin.


Ya Allah, selamatkan aku dari neraka dan berilah ampunan di malam dan siang.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebebasan dari nereka dengan selamat.
Masukkan aku kesurga dengan tentram. Amin.



Ya Allah,

Perbaiki hubungan antar kami, rukunkan antar hati kami, tunjuki kami jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang didunia dan akhirat. Amin


Ya Allah, Wahai yang memudahkan segala yang sukar dan yang menyambung segala yang patah. Wahai yang menemani semua yang tersendiri dan pengaman segala yang takut. Aku mohon kasih-Mu. Amin Wahai Tuhan yang tidak memerlukan penjelasan dan penafsiran. Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak, Engkau Maha Tahu dan Melihat. Kami takut kepada-Mu selamatkan kami dari siksa-Mu. Amin Ya Allah, hamba memohon melalui nama-Mu. Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Yang Maha Arif dan Bijaksana. Maha Suci Engkau. Wahai yang menerima segala Taubat. Amin



Ya Allah,

Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami, jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami, jaga kami dengan mata-Mu yang tiada tidur, lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus. Kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu. Berlaku pasti atas kami hokum-hukum-Mu. Adil pasti atas kami keputusan-Mu. Amin

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau dan telah jadikan aku adalah hamba-Mu, aku menurut perintah dan janji-Mu sesanggupku. Aku mohon perlindungan bahanya dosa yang aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan mengakui pula banyaknya dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Amin Ya Allah, Wahai Dzat yang memiliki anugrah, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Tiada Tuhan melainkan Engkau Yang Maha mulia, terimalah amal ibadah kami. Amin



Ya Allah,

Ampunilah kami, orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang berbuat baik kepada kami dan bagi kaum muslimin muslimat, mukminin dan mukminat, wahai Tuhan penguasa alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa. Amin


Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memelihara wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, Ya Allah peliharalah wajah kami dengan kemudahan rezeki dan jangan Engkau merendahkan kami dengan kesempitan rezeki-Mu. Maka peliharalah diri kami dari meminta-minta hajat kami kecuali kepada-Mu dengan kemurahan dan kaunia-Mu. Wahai dzat yang paling penyayang. Amin Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu kami mohon pertolongan, terimalah doa kami, Wahai Tuhan Kekalian Alam. Amin Ya Allah, peliharalah kami dari musibah yang Engkau turunkan, berikanlah kami nikmat-nikmat-Mu dan jadikanlah kami hamba-hamba yang mendapatkan kebaikan, bukan hamba-hamba yang mendapat ujian, dengan rahmat-Mu, Wahai yang paling penyayang diantara yang penyayang. Anugerahkan kepada kami kesehatan lahir dan bathin. Amin


Wahai Yang Maha Lembut, Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat lahi Maha Penyayang.Amin


Ya Allah, yang melepaskan kesulitan, yang menghilangkan kesedihan, yang memenuhi permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Amin.





Ya Allah,
Ya Aziz, Ya Jabbar, Ya Mutakkabir
Ya Ghafur, Ya Syakur
Ya Rahman , Ya Rahim
Ya Malikul Mulki, Ya Dzal Jalaliwal Ihram ..






Ust Azis Setiawan



:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::


Sahabat fillah .. doa diatas saya copy ulang agar banyak teman2 dapat mengambil manfaatnya .. sangat baik dibaca setelah shalat ... berdoa dengan penuh khusyu' dan tawadhu ' dengan segala kerendahan, kehinaan dan ketidakberdayaan kita sebagai hamba NYA ...


Semoga Rahmat dan Kasih Sayang Allah senantiasa terlimpah untuk kita semuanya ... amin ya ALLAH, YA RAHMAN , YA RAHIM ..

Jumat, 01 April 2011

“KASIH SAYANG ALLAH MENGATASI KEMURKAAN NYA ”



MURKA الله adalah suatu sifat الله yang kita tidak akan dapat melarikan diri daripadanya kecuali bagi orang yang telah benar-benar dapat membersihkan hatinya. Di dalam Al Quran, murka atau marah الله disebutkan sebagai Zuntiqam yang bermaksud Pembalas segala kejahatan dengan azab seksa. Juga disebutkan sebagai Syadiidul ‘Iqab yang membawa maksud amat pedih seksaan-NYA.

Di dalam Al Quran telah berulang-ulang diingatkan akan sifat murka الله سبحانا وتعاﱃ ini. Antaranya:

♥ ♥ ♥ ♥ “Mahukah kamu Aku tunjukkan tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya daripada (orang-orang fasiq) itu di sisi الله, iaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai الله, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi iaitu orang-orang yang menyembah berhala. Merekalah orang yang paling buruk kedudukannya, paling sesat dari jalan yang lurus.” – Al Maidah : 60

♥ ♥ ♥ ♥ “Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap الله. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan الله memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka Neraka Jahanam.”- Al Fath : 6

Sifat marah atau murka الله tidak tergolong di dalam salah satu daripada Asmaul Husna-NYA seperti sifat-sifat Ar Rahman, As Syabur, Al Ghafur, Al Wali dll. Sifat-sifat Pengasih, Penyabar, Pemaaf, Pemelihara itu adalah sifat-sifat yang sentiasa, tetap dan kekal adanya pada Zat الله sehingga dijadikanlah nama-nama indah bagi-NYA. Sedangkan sifat murka atau marah الله bukan satu suatu sifat yang tetap bagi-NYA.

Maknanya, الله bersifat murka atau marah hanya pada waktu-waktu atau pada tempoh-tempoh yang tertentu. الله akan murka dan marah hanya apabila hambaNya melakukan kejahatan dan dosa. Bila hamba yang berbuat kejahatan itu sedar kembali lantas bertaubat, akan segera hilang marah dan murka الله. الله terus memaafkan dan kembali melahirkan kasih sayang-NYA kepada si hamba tadi.

Tetapi lain pula keadaannya terhadap orang-orang kafir. Murka الله kepada mereka akan kekal selama mana mereka mengekalkan dosa mensyirikkan الله. Namun akan hilang juga murka الله kepada mereka yang bertaubat dan kembali meng-Esakan Tuhan dengan menganut agama Islam.

Sepertilah seorang ibu yang begitu sayang kepada anaknya. Apa saja permintaan si anak, ibu akan berusaha memenuhi kehendaknya. Cuma kadangkala apabila anaknya berbuat kesalahan atau kejahatan, akan timbul rasa marah, kecil hati dan tidak suka pada tingkah laku anaknya. Tetapi apabila si anak meminta maaf serta mengubah kelakuannya pasti ibu akan segera memaafkan. Si ibu akan kembali melahirkan kasih dan sayang terhadap anaknya.

Kemarahan si ibu hanya sekali sekala iaitu apabila anaknya melakukan kesalahan. Kemarahan tersebut bukanlah suatu sifat yang tetap dan sentiasa ada tetapi datangnya sesekali.

Begitulah hakikatnya murka الله sebenarnya adalah diselaputi Rahmat (Kasih Sayang) Tuhan yang Maha Perkasa. Ada rahmat dan hikmah yang tersembunyi di sebalik setiap bencana yang menimpa akibat kemurkaan الله.

Murka الله bukanlah sengaja di ada-adakan, tetapi ada sebab-sebabnya. Sekiranya kita tergolong di kalangan orang yang sentiasa mengingati الله sewaktu ditimpa kesusahan, kegelisahan dan bala, pasti kita akan dapat rasakan belaian kasih sayang الله yang tersembunyi di sebalik setiap kesusahan yang menimpa kita. Hanya orang-orang yang tidak pernah pedulikan الله sahaja yang merasakan ujian dan bala yang menimpa itu adalah untuk menyusahkan dan menyiksa diri mereka.

Begitu penyayangnya الله terhadap makhluk-NYA. Marah Allah adalah kerana sayang bukan kerana benci.

Rasulullah صلی الله علیﻪ و سلم bersabda:

♥ ♥ ♥ ♥ "Ketika الله menciptakan makhluk, الله menulis di dalam kitab-NYA, Dia (الله) menulis atas diri-NYA, lalu DIA meletakkan di sisi-NYA pada Arasy : “Sesungguhnya rahmat KU mengalahkan kemurkaan KU”. ( Shahih Al Bukhari )


❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿ ❀ ✿

Samudera pengampunan ILAHI tiada pernah tertutup, pintu taubat-NYA memanggil para pendosa untuk sampai kepada pengampunan dan maaf. Maka adakah yang lebih merugi dari yang menolak cinta الله? Adakah yang lebih hancur lebur kehidupan dunia dan akhiratnya tiada berguna melebihi mereka yang menolak untuk dicintai الله?

Ya, setiap hal yang dimurkai الله, bukan tidak ada hal yang dimurkai الله, banyak hal yang dimurkai الله jika kita perbuat, namun الله memberi kejelasan pada setiap para pendosa bahwa الله akan bersabar dan mengampuni serta menyayangi jika mereka mau bertaubat dan kembali kepada kelembutan-NYA.

Demikian indahnya الله, ingin memperkenalkan kepada kita inilah (Aku) Rabbul ‘alamin yang mempunyai sifat murka, tapi kasih sayang-Ku jauh lebih besar daripada kemurkaan-Ku. Maka mereka yang memilih jalan kemurkaan الله itu salah mereka sendiri, namun jika ia terjebak dalam kemurakaan الله sebab perbuatannya, maka ketahuliah bahwa kasih sayang-NYA lebih besar dari kemurkaan-NYA.

Alangkah indahnya الله mengenalkan Dzat-NYA kepada kita, maka beruntunglah yang memahaminya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, الله subhanahu wata’ala berfirman kepada malaikat di dalam hadith Qudsi:

♥ ♥ ♥ ♥ “ Ketika hamba-Ku berniat ingin berbuat dosa maka janganlah terlebih dahulu ditulis dosanya, dan jika ia telah berbuat dosa maka tuliskan satu dosa baginya. Dan jika hamba-Ku berniat untuk berbuat baik maka tulis baginya satu pahala sebelum ia melakukannya , dan jika ia melakukannya maka lipatgandakan pahalanya sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat.” (Shahih Al Bukhari)

Begitulah الله memanjakan kita -

✪ Adakah yang lebih memanjakan kita melebihi الله?

✪ Adakah yang lebih berlemah lembut dan menginginkan cinta kita melebihi الله

الله tidak butuh pada setiap hambaNya, namun الله meminta kita untuk mencintai-NYA,

الله melamar kita untuk menjadi hamba yang yang dicintai-NYA.

Lamaran ILAHI setiap waktu dan saat mengangkat setiap hamba yang ingin berfikir akan hal ini untuk semakin menaiki tangga-tangga derajat mahabbah, tangga-tangga keluhuran cinta kepada الله.

الله سبحانا وتعاﱃ menyiapkan keluhuran bagi hamba-hamba-NYA yang mau membenahi dirinya, الله سبحانا وتعاﱃ Maha berlemah lembut kepada segenap hamba-NYA, sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika seorang hamba yang wafat dan sebelum wafatnya ia taubat kepada الله kemudian ia menyesal karena tidak pernah beribadah kepada الله, maka ia berwasiat kepada anak dan isterinya:

♥ ♥ ♥ ♥ “Jika ia meninggal agar tidak dimandikan , dan dikafani serta dikuburkan tetapi bakarlah kemudian debunya buang di laut sebagian dan buang di darat sebagian”, anaknya berkata : “ kenapa ayah?” dia menjawab: “ tidak pantas aku dishalatkan dan dikuburkan dengan mulia karena aku tidak pernah berbuat amal shalih”.

Maka Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم bersabda ketika wafat ia dihadapkan kepada الله dan ditanya: “Mengapa engkau berbuat demikian wahai hamba-KU ?” ia menjawab: “aku malu pada-Mu wahai الله” maka Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم bersabda bahwa الله سبحانا وتعاﱃmengampuni dosa-dosanya karena ia malu kepada الله.

Maka janganlah menunggu sakaratul maut untuk malu kepada الله, mulai sekarang malulah, aku bernafas dan setiap nafas ini adalah lambang cinta-MU kepadaku wahai الله, setiap detak jantungku adalah lambang kasih sayang-MU kepadaku wahai الله, dan sepanjang siang dan malam aku terus berdosa dan berbuat salah wahai الله, maka kemana aku akan mengadu jika tidak kepada-MU wahai الله, seraya berfirman dalam hadits qudsi riwayat Shahih Al Bukhari:

♥ ♥ ♥ ♥ “Aku siapkan untuk hamba-hambaKu hal-hal yang belum pernah terlihat mata dan tiada pernah terdengar oleh mata serta tiada pernah terlintas pada fikiran manusia.”

Hal ini bagi mereka yang hari-harinya banyak tertimpa kesedihan, ingatlah ada sesuatu yang disembunyikan oleh الله dibelakang kehidupan kita apakah kebaikan yang abadi atau kehinaan yang abadi wal’iyadzubillah. الله سبحانا وتعاﱃ berfirman:

♥ ♥ ♥ ♥ “Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajadah: 17 )

Semoga الله menjadikan kita dalam kelompok mereka.



shared by Bicara Hidayah

MERAUP PAHALA KETIKA SAKIT

Indahnya menjadi Muslim, sakitnya adalah sebagai penggugur dosa dan merubah diri melesat menjadi lebih baik ...


BANYAK sekali orang yang merasa kesal dan jengkel (annoyed, irritated) karena sakitnya yang tiada kunjung sembuh. Segala jenis pengobatan telah dilakukan, mulai dari pengobatan medis, pengobatan tradisional (terapi) bahkan hingga ada yang datang ke dukun (orang bisa) yang dianggap sholeh/suci hingga bisa menyembuhkan. Tak jarang orang mengeluarkan puluhan juta demi kesembuhan atas penyakit yang dideritanya, sejauh apapun tempatnya dan semahal apapun pengobatannya tidak menjadi suatu masalah asal sembuh dari sakitnya.


Sadarkah anda, bahwa ternyata didunia ini kesehatan adalah sesuatu yang sangat mahal?


Maukah kaki anda ditukar dengan 1 milyar? Atau mata anda yang terkadang dikeluhkan karena sudah minus besar, ditukar dengan 1 milyar?


Terkadang kita tidak menyadari bahwa sehat adalah sesuatu rezeki yang الله berikan kepada kita, agar kita bisa bersyukur dan memanfaatkannya untuk bisa melakukan hal-hal yang positif.


Sahabat, akankah kita menyadari bahwa, sakit yang الله berikan adalah salah satu bentuk kasih sayang الله, yang الله berikan kepada kita?


Ada orang yang diberikan sakit selama bertahun-tahun, hingga pada akhirnya orang tersebut meninggal. Mungkin kita berfikir, mengapa الله tidak menyembuhkan orang tersebut? Padahal apalah sulitnya bagi الله سبحانا وتعاﱃ untuk menyembuhkan seseorang dari sakitnya.


Dari Ummul ‘Alaa’ رضي الله عنه , ia berkata : Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم pernah menjengukku pada waktu aku sedang sakit. Beliau bersabda, “Bergembiralah wahai Ummul ‘Alaa’, karena sakitnya orang muslim itu dengannya الله menghilangkan kesalahan-kesalahannya sebagaiman api menghilangkan kotoran-kotoran perak.” (HR. Abu Dawud)

Sahabat, bisa saja الله berlaku demikian, namun kita tidak mengetahui apa maksud didalamnya. Bisa saja الله memberikan sakit kepada seseorang agar terhapus dosa-dosanya di dunia, sehingga ketika ajal datang dia sudah bersih dari dosa. Sakitnya seseorang jika disikapi dengan sabar, tanpa keluh kesah maka setiap sakitnya adalah ampunan baginya. Betapa الله sangat menyayangi kita sebagai hambaNya, sehingga sakitpun adalah penghapus bagi dosa-dosa yang kita lakukan.


Ketika sakit, dan kita sabar menghadapi sakit yang diderita, dan berlapang dada menerimanya, maka sungguh الله meninggikan derajatnya. Karena kesabaran dan keikhlasan menerima sakit yang diderita, bayangkan, jika sudah sakit kemudian mencaci, kesal dan penuh amarah, maka sudah sakit tak mendapatkan apa-apa pula.


Dari ‘Aisyah radhiallahu anaha ia berkata : Saya mendengar Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم bersabda, “Tidaklah suatu penyakit mengenai orang mukmin kecuali dengannya الله menghapus kulesalahannya, mencatat kebaikan untuknya, dan mengangkat derajatnya.” (HR. Ibnu Abid Dunya, Thabrani lafadh itu baginya dan Hakim, ia berkata : Shahih sanadnya)


Sahabat, memang terkadang kita harus diberikan rasa sakit terlebih dahulu agar kita bisa menyadari akan nikmat yang telah الله berikan kepada kita. Ketika kita diuji dengan sakit gigi, baru kita sadar akan nikmatnya memiliki sebuah gigi, bayangkan jika kita mengalami sakit gigi pada keseluruhan gigi yang kita miliki, apa yang bisa kita lakukan? Satu saja sudah membuat kita kerepotan (stir, bustle, very busy), apalagi jika yang sakit semua gigi.


“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan الله memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) ”. (As-syuaara, 42 : 30)

Namun secara sadar ataupun tidak sadar, kita sendiri yang memberikan saham badan kita menjadi sakit. Sakit menyadarkan diri akan nikmat yang telah الله berikan. Ketika sakit datang pula, bibir ini terucap istigfar, karena menyadari bahwa terlalu banyak dosa yang telah dilakukan dibanding kebaikan yang telah dilakukan, hingga timbul rasa takut maut akan menjemput, mulailah diri mengintropeksi kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Dengan sakit membuat diri berintropeksi dengan kesalahan yang telah diperbuat.


Sakit tak menghalangi kita untuk beribadah, الله memberikan rukhsah (keringanan) kepada orang yang sakit, seperti ketika shalat, berhaji dsb. Tapi semua ibadah itu tetap bisa dilakukan, namun ada yang istimewa ketika sakit. Yaitu buah dari kesabaran dalam menjalani rasa sakit yaitu pahala yang sangat besar yang menanti. Namun, tentu saja kita harus berusaha untuk sembuh, dengan berobat mengkonsumsi makanan yang sehat dan lain sebagainya. Jika sudah berusaha untuk mengobati sakit yang diderita namun belum sembuh juga, maka setiap sakit yang dirasakan itu adalah penggugur dosa, dan ditengah sakit itu tetap melakukan ibadah-ibadah, ibadah tersenyum, ibadah kesabaran, ibadah mensyukuri nikmat dan lain sebagainya.


Dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه , bahwasanya ia mendengar Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم bersabda, “Tidaklah sakit orang mukmin maupun mukminah, muslim maupun muslimah, kecuali dengannya الله menghapus kesalahan-kesalahannya”. Dan dalam satu riwayat, “Kecuali الله menghapus kesalahan-kesalahan darinya.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar dan Abu Ya’la)

Maka ketika sakit datang pada diri kita, bersabar dan berpositif thinking, serta jadikan ini sebagai ladang untuk beribadah agar dapat meraut pahala ketika sakit. Wallahu a’lam bishawab.





Shared By Bicara Hidayah

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat (memuji dan berdoa) ke atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu ke atasnya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan. “ [Al-Ahzab: 56]