Jumat, 31 Januari 2014

:: ADAKAH YANG HENDAK KITA SOMBONGKAN ..



Bagaimana bisa kekayaan untuk disombongkan, sedangkan kekayaan itu adalah pinjaman, titipan yang akan ditinggalkan dengan kematian dan akan di hisab di hari kiamat.
Waktu yang kita habiskan untuk mengumpulkannya dan seberapa besar kekayaan yang dipunya , jika Allah berkehendak , dalam sekejap pun sirna .

Adakah harta dan kekayaan menjadi sekutu bagi Nya di hati kita .. ?

Bermegah-megah pun kelak kita akan ditanya ,

Bagaimana bisa kecantikan / ketampanan untuk disombongkan sedangkan keduanya adalah pemberian sementara ( batas tua ) yang akan diminta pertanggung jawabnya.

Bagaimana ilmu bisa disombongkan, sedangkan ilmu dituntut untuk mengamalkanya dan manusia hanya diberi sedikit dalam ilmu.

Adakah yang hendak kita sombongkan ..

Ya Allah, ampunilah kami , selamatkanlah kami.. Dan rahmatilah kami

,, اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

:: KETIKA ALLAH MEMBERIKAN NIKMAT RASA KECUKUPAN DALAM HATINYA




Ketika Allah memberikan nikmat rasa kecukupan pada diri seorang hamba , sesungguhnya Allah sedang memberikan banyak kebaikan kepadanya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang meminta kecukupan, maka Allah akan mencukupinya.” [HR. al-Bukhari: 1427, Muslim: 2471]

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Terimalah apa yang Allah berikan padamu, niscaya engkau menjadi manusia yang paling kaya.” [HR. Tirmidzi]

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di Rahimahullah berkata:
“Barangsiapa yang merasa cukup dengan pemberian Allah, maka dia adalah orang yang kaya sejati Bukanlah kaya itu dengan banyaknya harta, tetapi hakekat kaya adalah kaya hatinya. Dengan menjaga diri dari meminta-minta dan merasa cukup terhadap pemberian Allah Azza wa Jalla, maka sempurnalah kebahagiaan hidup bagi seorang hamba, mendapat nikmat duniawi dan qona’ah dengan apa yang Allah berikan padanya.” (Bahja Qulub al-Abror hal. 73)



Semoga Allah memberikan keberkahan bagi kita semua ,
اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ


:: MANUSIA MANUSIA PILIHAN ..



Saudaraku fillah ...”
Orang yang mulia selalu menghiasi dirinya dengan kemuliaan dan selalu berusaha agar dalam hatinya tidak bersemayam sifat-sifat kejelekan..

Para Nabi Allah merupakan teladan dalam hal memaafkan kesalahan orang. Misalnya adalah Nabi Yusuf 'Alaihissalam. Beliau telah disakiti oleh saudara-saudaranya sendiri dengan dilemparkan ke dalam sumur, lantas dijual kepada kafilah dagang sehingga berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan menanggung penderitaan yang tiada taranya..
Namun Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak memuliakan hamba-Nya melalui ujian ini.

Allah pun mengangkat kedudukan Nabi Yusuf 'Alaihissalam sehingga menjadi bendahara negara di Mesir kala itu.
Semua orang membutuhkannya, tidak terkecuali saudara-saudaranya yang dahulu pernah menyakitinya.

Tatkala mereka datang ke Mesir untuk membeli kebutuhan pokok mereka, betapa terkejutnya saudara-saudara Nabi Yusuf ketika tahu bahwa Nabi Yusuf 'Alaihissalam telah diangkat kedudukannya sebegitu mulianya.
Mereka pun meminta maaf atas kesalahan mereka selama ini. Nabi Yusuf 'Alaihissalam memaafkannya dan tidak membalas. Beliau mengatakan:

“Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni (kalian), dan Dia adalah Maha penyayang di antara para Penyayang.” (Yusuf: 92)

Demikian pula Nabi Musa dan Nabi Khidhir, ketika keduanya melakukan perjalanan dan telah sampai pada penduduk suatu negeri. Keduanya meminta untuk dijamu oleh penduduk negeri itu karena mereka adalah tamu yang punya hak untuk dijamu.
Namun penduduk negeri itu tidak mau menjamu. Ketika keduanya berjalan di negeri itu, didapatkannya dinding rumah yang hampir roboh, maka Nabi Khidhir 'Alaihissalam menegakkan dinding tersebut.

Adapun Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, beliau adalah manusia yang terdepan dalam segala kebaikan.
Pada suatu ketika ada seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam berupa daging kambing.

Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam tidak tahu ternyata daging itu telah diberi racun. Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam pun memakannya.
Setelah itu Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam diberi tahu bahwa daging itu ada racunnya. Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam berbekam dan dengan seizin Allah Subhanahu wa ta'ala beliau tidak meninggal.

Wanita tadi dipanggil dan ditanya maksud tujuannya. Ternyata dia ingin membunuh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Maka Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam memaafkan dan tidak menghukumnya. (Shahih Al-Bukhari no. 2617 dan Zadul Ma’ad 3/298)





Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda, "Tuhanku memerintahkanku melakukan 9 hal ;
* Ikhlas disaat sendirian dan dihadapan orang lain,
* Berlaku adil disaat senang dan marah,
* Sederhana disaat kaya dan fakir,
* Memaafkan orang yang mendzalimiku,
* Menyambung persaudaraan dengan orang yang memutuskannya dariku,
* Memberi kepada orang yg tidak pernah memberi kepadaku,
* Menjadikan diamku berfikir
* Menjadikan bicaraku berdzikir,
* Menjadikan pandanganku sebagai pembelajaran"

(HR. Ibn Atsir dan Al-Qurthubi)

 
Subhanallah , Sungguh Allah sangat mencintai hamba-hamba Nya yang memiliki budi pekerti serta akhlak yang mulia.


Semoga Allah memberikan kita karunia akhlak yang mulia , yang mampu menghantarkan pada rahmat Allah serta cinta Nya .. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

:: SAAT PROSES HISAB MAKHLUK



Didalam kitab Qartul Ghois karya Syaikh Nawawi Al-Jawi dijelaskan.

Disebutkan dalam Hadits, bahwa yang pertama kali dihisab oleh Allah adalah Lauhul Mahfudz ( tempat tulisan Taqdir-taqdir Makhluq ).

Lauhul Mahfudz di panggil, maka seketika itu gemetarlah seluruh tubuhnya seraya Allah berfirman : Apakah kamu telah sampaikan apa yang tertulis padamu kepada Israfil ?

Lauhul Mahfudz menjawab : "Benar, sudah"

Lalu Israfil di panggil : Wahai Israfil". Gemetarlah Israfil karena takut kepada Allah.

Allah :"Apa yang kamu lakukan atas pemberitahuan Lauhul Mahfudz ?

Israfil :"Saya telah menyampaikan kepada Jibril."

maka dipanggilah JIbril seraya gemetarlah seluruh tubuhnya.

Allah : "Wahai Jibril, apa yang kamu perbuat sehubungan dengan pemberitahuan Israfil kepadamu.

Jibril : "Sudah saya sampaikan kepada para para utusanmu ( Rasul-Rasul )

Kemudian Para Rasul dipanggil

Allah : Wahai para rasul apa yang kalian perbuat sehubungan dengan pemberitahuan Jibril kepada kalian"

Rasul : Sudah kami sampaikan kepada umat manusia.

Kemudian para Manusia ditanya ( Oleh Allah ) tentang :

Umurnya dihabiskan untuk apa ?
Masa mudanya di pergunakan untuk apa ?
Hartanya diperoleh darimana dan dibelanjakan untuk apa ?
Dan Ilmunya untuk apa ?

Semua itu sebagaimana Firman Allah ( QS : Al-A'raf 6-7 )

فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ

"Maka sungguh kami akan menanyai orang-orang yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sungguh kami akan menanyai rasul-rasul, maka sungguh akan kami kabarkan kepada mereka ( apa-apa yang telah mereka perbuat ), sedang ( Kami ) mengetahui ( keadaan mereka ) dan kami sekali-kali tidak jauh ( dari mereka )

Dan Firman Allah ( QS : Al-Hijr 91-92 )

فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Maka demi tuhanmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang mereka kerjakan dahulu."

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, ringankanlah hisaban kami kelak dan jadikanlah kami dari golongan ahli surgaMu tanpa Hisab...

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

 

Wallahu a'lam bishawab
Kitab Kuning

:: 9 MIMPI NABI MUHAMMAD.. YUK JANGAN GA DIBACA YA



Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra berkata, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada malam aku sebelum di Israqkan........"

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datang oleh malaikatul maut dengan keadaan yang amat mengenaskan untuk mengambil nyawanya, maka datanglah pertolongan atas sebab KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDU'NYA YANG SEMPURNA.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis lakhnatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut Ahzab, tetapi SOLATNYA YANG KHUSYUK DAN IKHLAS KARENA ALLAH telah melepaskannya dari siksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya,ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH TA'ALA memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku mencoba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpul , setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadaan gelap gulita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan bingung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-benderang.

8. Aku melihat umatku berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidak dapat membalas bicaranya, maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya,lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya, maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KARENA ALLAH lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.

Ya Allah , jadikanlah setiap amal ibadah kami ikhlas karena Engkau , dan bimbinglah kami agar tetap berada di jalanMU yang Engkau Ridhai dan semoga kelak Engkau pertemukan kami dengan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang kami rindukan. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

Allahumma shalli wassalim alaa (sayyidina) Muhammad wa'ala ali (sayyidina) Muhammad ,,


 

Wallahu a'lam bishawab
Ust Yusuf Mansur

:: KONDISI MEREKA YANG BERTAKWA PADA SAAT DITAMPAKKAN AMAL



Takwa mempunyai banyak tingkatan...
Setiap kali derajat ketakwaan seseorang didunia bertambah , akan bertambah tinggi pula kemuliaan dan kedudukannya di akhirat pada saat kiamat.
Ia berada di level yang aman dari goncangan kiamat serta rasa takut yang sangat.

Sementara Allah sendiri telah menegaskan bahwa diri Nya Wali bagi orang-orang mukmin yang shadiq (benar-benar beriman). Mereka yang istiqomah diatas jalanNya dan mengerjakan amal salih. Allah lah wali mereka di dunia dan wali mereka saat hari kebangkitan, juga wali saat penghisaban dan saat mereka menyeberang di atas titian.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Rabb kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka , maka malaikat turun kepada mereka dan mengatakan :
" Janganlah kamu takut dan janganlah merasa bersedih, Gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung pelindungmu di dunia dan akhirat, yang didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Rabb yang Maha pengampun lagi Maha Penyayang ". (QS Fuslihat 30-32)

" Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (Yunus : 62-63)

" Hai hamba-hamba Ku , tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri" (Az Zukhruf : 68-69)

Allah menjanjikan bagi mereka yang bertakwa, para wali dan orang-orang yang beriman dengan benar mereka tidak akan merasa takut pada hari dimana seluruh manusia merasa takut.

Ya Allah, ampunilah kami , bimbinglah kami selalu pada jalan Mu , dekatkan kami pada MU dan masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambaMU yang bertakwa ,
  

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ



Wallahu a'lam bishawab
Syaikh Mahir Ahmad ash Shufi
Ensiklopedia hari kiamat 2

:: MENANGISLAH WAHAI DIRI



Tidak berkumpul dua perkara dalam satu masa. Barangsiapa gembira (lalai) di dunia akan berdukacita di akhirat. Barangsiapa yang banyak dukacitanya (takut) di dunia akan gembira di akhirat.

Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang Abid.
Alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan.

“Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang.”(al- Hasr: 20)

Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :
“Ada dua titisan yang ALLAH cintai,pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh karena takut pada ALLAH.”

Nabi Muhammad bersabda lagi : “Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali.”

Nabi bersabda :
“Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih.. ,lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takabur.”

Tertawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Tertawa seorang ulama dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Tertawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.

Nabi Muhammad bersabda :
“Jika kamu tahu apa yang aku tahu niscaya kamu banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Seorang Hukama pernah bersyair
“Aku heran, melihat orang tertawa karena perkara-perkara yang akan menyusahkan, lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan. ”

Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal, takut- takut tidak diterima ibadatnya, dan kita tertawa walaupun sadar diri kosong daripada amalan.

Kita gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut riak, kedukaan menjemput duka.

Nabi pernah bersabda: “Sesungguhnya Neraka dipagari nikmat (kesenangan yang melalaikan), sedangkan syurga dipagari dengan ujian-ujian (amal soleh yang mendekatkan).”

Menangislah wahai diri,
agar senyumanmu banyak di kemudian hari.

Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata:
“Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu.”

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya :
“Kenapa engkau menangis?”
“Aku tidak mempunyai anak lagi untuk dihantar berperang,”jawabnya .

Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup, lalu berkata :
“Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu.”

Ibnu Masud r.a.berkata :
“Seorang yang mengerti al Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur,dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang gembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti al Quran itu tenang,lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan pemarah.

Menangislah di sini wahai diri, sebelum engkau menangis di sana …

:: YANG PALING DEKAT DIKUMPULKAN BERSAMA RASULULLAH



Yang paling dekat dikumpulkan bersama Rasulullâh shalallahu alaihi wassallam adalah:

1. Yang paling baik akhlaqnya.

Rasulullâh shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Orang yang paling aku cintai dan paling dekat kepadaku di antara kalian di akhirat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling ku benci dan paling jauh dariku di akhirat adalah orang yang paling buruk akhlaknya, yaitu orang yang banyak bicara, suka bercakap dan suka melecehkan orang lain” (HR. Ahmad).


2. Yang mencintai Rasulullâh sesudah Allâh Ta'ala melebihi segala sesuatu.

Anas bin Malik ra mengisahkan, “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shalallahu alaihi wassallam tentang hari kiamat, “Kapankah kiamat datang?” Nabi pun menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullâh, aku belum mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allâh dan Rasul-Nya”
Maka Rasulullâh bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Anas pun berkata, “Kami tidak lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.’”
Anas kembali berkata, “Aku mencintai Nabi saw, Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka (di hari kiamat), dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum (bisa) beramal sebanyak amalan mereka.” (HR. Al-Bukhari no: 6171 dan at-Tirmidzi 2385).

Pada suatu hari Umar bin Khattab berkata kepada Rasulullâh saw, “Wahai Rasulullâh, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri.” Rasulullâh saw pun menjawab, “Tidak, demi Allâh, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Maka berkatalah Umar, “Demi Allâh, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri!” (HR. Al-Bukhari no: 6632).

Dalam hadits lain, Rasulullâh saw bersabda, “Demi Allâh, salah seorang dari kalian tidak akan dianggap beriman hingga diriku lebih dia cintai dari pada orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari no: 15, dan Muslim no: 69).


3. Yang paling sering ber-shalawat kepada Rasulullâh shalallahu alaihi wassalam .

"Manusia yang paling utama (dekat) di sisiku kelak pada hari kiamat adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR. Turmudzi dari Ibnu Mas'ud).


4. Para pengasuh anak yatim.

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Aku dan orang yang mengurus anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.” (HR. Al-Bukhari no. 6005).


5. Yang paling banyak ber-sujud (Paling istiqamah mendirikan shalat fardhu dan memperbanyak shalat sunnah).

Dari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami ra dia berkata:
“Saya bermalam bersama Rasulullâh shallallâhu’alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhu nya dan air untuk hajatnya. Maka beliau bersabda kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku meminta kepadamu agar aku menjadi teman dekatmu di surga.” Nabi saw bersabda, “Bukan permintaan yang lain?”. Aku menjawab, “Bukan, itu saja.” Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan banyak melakukan sujud.” (HR. Muslim no. 489).

6. Pedagang yang jujur.

Pedagang yang jujur amanatnya kelak di hari kiamat bersama-sama para Nabi, Shiddiqin dan para Syuhada. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Semoga Allah memberikan rahmat bagi kita semua, Aamin . Allahumma shalli alaa (sayyidina) Muhammad wa'ala ali (sayyidina) Muhammad ..

:: TINGKATAN SURGA DAN PENGHUNINYA




Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan Rasul-Nya dan mendirikan shalat serta berpuasa di bulan Ramadhan, maka wajib bagi ALLAH untuk memasukkannya ke dalam surga. Dan orang yang berjihad dijalan ALLAH atau duduk di negerinya dimana ia dilahirkan. Maka sahabat berkata : 'Ya Rasulullah, tidakkah kamu beritakan kepada orang-orang?" Rasul SAW menjawab : "Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan yang disediakan ALLAH, jarak antara dua tingkatan seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kamu memohon kepada ALLAH, mohonlah (surga) Firdaus kepada-Nya, karena ia terletak ditengah surga-surga yang tertinggi'. Saya rasa beliau mengucapkan :' Dan diatas-Nya ada Arsy Ar-Rahman dan dari situ dipancarkan sungai-sungai surga". (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra).

Dalam riwayat lain dijelaskan :
"Sesungguhnya penghuni tingkatan-tingkatan yang tinggi bisa terlihat orang-orang dibawah mereka sebagaimana kalian melihat bintang yang naik di cakrawala langit, dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk dari mereka dan keduanya bersenang-senang". (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dari Abi Said).

Menurut Al-Qurthubi, bahwa kamar-kamar disurga itu berbeda-beda dalam ketinggian dan sifatnya sesuai dengan perbedaan amal-amal para penghuninya. Sebagiannya lebih tinggi dan mulia dari pada sebagian yang lain. Penghuni tingkatan yang tinggi berada dalam kenikmatan yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang dibawah mereka. ALLAH telah menyebutkan bahwa Dia menyediakan dua surga bagi orang-orang yang takut.

"Dan bagi yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga". (QS Ar-Rahman:46).

“Dan selain dari dua surga itu ada dua syurga lagi” (QS Ar Rahman:62)

Menurut Ibnu Abbas dan Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa dua surga yang pertama itu disediakan ALLAH untuk para muqaribbin. Sedangkan dua surga yang dibawahnya diperuntukkan mereka dari golongan kanan.

Perbedaan keduanya terkait dengan sifat yang ada didalamnya. Seperti Firman ALLAH :
“Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir” (QS. Ar Rahman 50), sedangkan dua surga yang dibawahnya :
“Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar”
(QS. Ar Rahman:66).

Begitu juga mengenai buah-buahan yang ada didalamnya. Dalam dua surga yang pertama terdapat macam-macam : “… buah-buahan yang berpasangan” (QS Ar Rahman: 52), sedangkan dua surga dibawahnya hanya disebutkan : “ada (macam-macam buah-buahan dan kurma serta delima". (QS. Ar Rahman: 68).

Dalam dua surga pertama ALLAH berfirman :

“Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat” (QS Ar Rahman:54).

Sedangkan dua surga dibawahnya ALLAH menerangkan :
“Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah” (QS Ar Rahman :76).

Selanjutnya disebutkan pula mengenai sifat-sifat bidadari yang ada didalamnya. Dalam dua surga yang pertama, ALLAH menyebutkan : “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan” (QS Ar Rahman : 58). Sedangkan bidadari yang ada dalam dua surga dibawahnya disebutkan ALLAH : “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik” (QS Ar Rahman:70).

Mengenai derajat surga yang paling rendah dan paling tinggi, Rasulullah SAW menyebutkan :

“Nabi Musa as bertanya kepada Rabb : ‘Siapakah penghuni surga yang terendah derajatnya?’
Allah subhana waTa'ala menjawab : ‘ia adalah seorang anak laki-laki yang datang terakhir sesudah seluruh penghuni surga dimasukkan kesurga. Kemudian dikatakan kepadanya : ‘Masuklah kedalam surga’. Maka ia berkata, ‘Ya Tuhanku, bagaimana? Surga telah penuh. Orang-orang telah menempati tempat-tempat mereka dan mengambil bagian-bagian mereka?’. Maka dikatakan padanya : ‘Tidakkah engkau suka memiliki seperti kerajaan seorang raja didunia?’. Orang itu menjawab : ‘aku rela Wahai Tuhanku’ Maka ALLAH berkata : ‘bagimu kerajaan ini sepuluh kali seperti itu dan bagimu apa yang disukai oleh dirimu dan menyedapkan pandanganmu’. Orang itu berkata : ‘ Aku rela wahai Tuhanku’.

Nabi Musa as berkata : Ya Tuhanku, siapakah orang yang paling tinggi derajatnya disurga?’ ALLAH menjawab : ‘Mereka itu adalah orang-orang yang ku kehendaki, Ku-tanam kemuliaannya dengan kekuasaan-Ku dan Aku karuniakan rahmat atasnya. Maka ia tidak pernah terlihat oleh mata, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia."

Menurut Ibnu Katsir dalam An-Nihayah, orang yang mendapatkan derajat tertinggi di surga itu adalah Wasiilah, yang didalamnya ada kedudukan Rasulullah SAW. Jadi, mendapatkan derajat tertinggi di surga Insya ALLAH adalah Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan diantara mereka yang akan mendapatkan tingkatan tinggi di surga adalah para syuhada'. Dan yang paling utama dari syuhada’ adalah mereka yang berperang dibarisan pertama, dan mereka tidak berpaling sedikitpun hingga mereka terbunuh.

Rasulullah Shalallahu alaihi wassallam menerangkan dalam Hadits :

“Para syuhada’ yang paling utama adalah orang-orang yang berperang dibarisan pertama. Mereka tidak memalingkan wajah-wajah mereka sehingga mereka terbunuh. Mereka itu berbaring dikamar-kamar tertinggi disurga. Tuhanmu tertawa pada mereka. Apabila Tuhanmu tertawa kepada seorang hamba disuatu tempat, maka baginya tidak dikenai hisab” (HR. Imam Ahmad dan Thabrani dari Nua’im bin Hammar).

Selain itu juga mereka yang membantu janda dan orang miskin termasuk yang mengasuh anak yatim. Demikian juga, orang tua yang karena kebaikan do’a anak-anaknya. Kesemuanya itu termasuk mereka yang mendapat derajat tinggi di surga kelak.

Subhanallah , Allahu Akbar

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, pasangan, orangtua dan anak cucu keturunan kami , keluarga kami serta seluruh saudara-saudara muslim kami ., sampaikanlah kami pada rahmat serta Cinta Mu , dan selamatkan kami dari api neraka Mu ,
اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ


Wallahua'lam bishawab
Dari berbagai sumber

:: MENGINGAT ALLAH DI SETIAP KEADAAN MEMBUAHKAN KETENTRAMAN JIWA ..



Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Al Baqarah 152)

Mari hidupkan hati dengan berdzikir mengingat Allah dimanapun kita berada ketika berdiri, duduk dan berbaring, insya Allah semua urusan menjadi mudah dan ringan, karena Allah selalu ikut terlibat dalam semua urusan yang kita kerjakan.

Orang yang selalu berdzikir dalam kegiatan sehari hari dijamin oleh Allah hatinya menjadi tenang nyaman dan tentram sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra’d 28)


 

Manfaat dzikir mengingat Allah

  • Mendapat ketenangan hati dan bebas dari perasaan jengkel,kecewa, sedih, duka, dendam dan stress berkepanjangan ( Ar Raad 28)
  • Dikeluarkan dari kegelapan dan kesempitan hidup kepada cahaya terang benderang serta mendapat salam penghormatan (sholawat) dari Allah dan para MalaikatNya (Al Ahzab 43)
  • Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar (Al Ankabut 45) serta tipudaya syetan yang berusaha menyesatkan (An Nahl 99)
  • Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang datang menghadang dan mendapat rezeki dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya ( At Thalaq 2-3)
  • Dibukakan baginya pintu kemenangan, diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang, ditambahkan baginya berbagai kenikmatan hidup, ditunjuki jalan yang lurus , dan diberi pertolongan dengan kekuatan yang dahsyat. ( Al Fath 1-3)

  • Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah dimanapun ia berada , selama ia ingat pada-Nya (Al Baqarah 152)
  • Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta terhindar dari siksa dan azab yang melampaui batas ( Al Baqarah 286)
  • Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya dan diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan ( husnul khotimah) (Ali Imran 193)
  • Mendapat kehidupan yang baik sampai datang ajal yang telah ditetapkan (Hud 3, An-Nahl 97)
  • Dibalasi dan dilipat gandakan amal kebaikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ( An Nahl 96-97)
  • Selalu disertai Allah dimanapun mereka berada (Al Baqarah 153, Al Hadit 4)
  • Mendapat pertolongan dari ribuan tentara malaikat dalam menghadapi berbagai hal dan masalah didunia maupun akhirat ( Ali imran 124-125, Fushilat 30-31)
  • Dimudahkan semua urusannya dan diberi bimbingan menempuh jalan yang mudah (Al Lail 7, Al A’la 8)
  • Dibukakan baginya keberkahan dan pintu rahmat dari langit dan bumi (Al A’raaf 96)
  • Diwafatkan dalam keadaan baik dan disambut oleh para malaikat dengan salam penghormatan ( An Nahl 32, Ar Raad 23-24, Al Ahzab 44 )
  • Mendapat kehidupan yang baik selama masa menanti dialam barzakh ( Ali Imran 169)
  • Memiliki wajah yang putih berseri dihari berbangkit ( Ali Imran 106-107)
  • Memiliki wajah dan tubuh yang bercahaya terang dihari berbangkit ( Al Hadit 12-13 dan At Tahrim 8)
  • Menerima buku catatan amal dari sebelah kanan dan dimudahkan saat dihisab dan ditimbang semua amalnya (Al Haqqah 19-21 )
  • Memiliki timbangan kebaikan yang lebih banyak dan berat (Al Qori’ah 6-7,Al A’raaf 8)
  • Diselamatkan Allah dari ganas dan panasnya api neraka (Maryam 72-73, Al Lail 17)
  • Dimasukan kedalam taman syurga dan hidup kekal selamanya disana (Az zumar 73)
  • Rasulullah membuat perumpamaan antara orang yang berdzikir mengingat Allah dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.
  • Insya Allah dengan banyak berdzikir dilindungi Allah dari berbagai kejahatan mahluk ciptaannya yang terlihat maupun tidak terlihat, yang diketahui maupun tidak diketahui.

Mari kita hidupkan seluruh waktu kita dengan berdzikir mengingat Allah dimanapun kita berada ketika berdiri, duduk dan berbaring .., Insya Allah hidup menjadi mudah dan ringan... hatipun tenang dan tentram bersama Nya

Semoga rahmat Allah senantiasa terlimpah untuk kita , keluarga kita dan seluruh saudara-saudara muslim kita semua ,, aamin ya Rabb

:: JANGANLAH KITA MENCELA MAKANAN ..



Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai satu makanan, maka beliau memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mencela makanan adalah ketika seseorang menikmati hidangan yang disajikan lalu ia mengomentari makanan tersebut dengan mengucapkan terlalu asin, kurang asin, lembek, terlalu keras, tidak matang dan lain sebagainya.

Hikmah dari larangan ini adalah: karena makanan adalah ciptaan Allah sehingga tidak boleh dicela. Disamping itu, mencela makanan menyebabkan orang yang membuat dan menyajikannya menjadi kecil hati , atau tersinggung . Ia sudah berusaha menyiapkan hidangan dengan sebaik mungkin, namun ternyata hanya mendapatkan celaan.

Syekh Muhammad Sholeh al-Utsaimin mengatakan,
“Tha’am (yang sering diartikan dengan makanan) adalah segala sesuatu yang dinikmati rasanya, baik berupa makanan ataupun minuman. Sepantasnya jika kita diberi suguhan berupa makanan hendaknya kita menyadari betapa besar nikmat yang telah Allah berikan dengan mempermudah kita untuk mendapatkannya, bersyukur kepada Allah karena mendapatkan nikmat tersebut dan tidak mencelanya. Jika makanan tersebut enak dan terasa menggiurkan, maka hendaklah kita makan.

Namun jika tidak demikian, maka tidak perlu kita makan dan kita tidak perlu mencelanya.

Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukainya, maka beliau memakannya.
Jika beliau tidak menyukainya, maka beliau meninggalkannya dan tidak mencela makanan tersebut. Misalnya ada orang yang diberi kurma dan kurma yang disuguhkan adalah kurma yang jelek, orang tersebut tidak boleh mengatakan kurma ini jelek. Bahkan kita katakan pada orang tersebut jika engkau suka silakan dimakan dan jika tidak suka, maka janganlah dimakan.

(Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Juz VII hal 209-210)

Semoga bermanfaat ,, dan Allah merahmati kita semua ,, aamin

:: DOA-DOA PENYEJUK HATI ..



اَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ وَنَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ وَنَعُوْذُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ.

Ya Allah, sesungguhnya kami memuji-Mu, meminta tolong kepada-Mu, dan memohon petunjuk dari-Mu, kami berlindung dan bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur atas semua nikmat-Mu, kami tidak mengingkari-Mu, kami berlepas diri dari siapa pun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya untuk-Mu shalat dan sujud kami, dan hanya kepada-Mu kami berusaha dan bergegas, kami sangat mengharapkan rahmat-Mu dan takut akan siksa-Mu, sesungguhnya azab-Mu benar-benar ditimpakan kepada orang-orang kafir.

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِشَهْرِ رَمَضَانَ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا.

Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.

سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ.

Maha Suci Engkau, kami tidak akan sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu (dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah keridhaan-Mu.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-Mu Muhammad saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ridha dan surga-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya, dan kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu serta semua ucapan maupun perbuatan yang dapat mendekatkan kami kepadanya.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنِا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَلاَ يَرْحَمُنَا.

Ya Allah, berikan kepada kami dari rasa takut kami kepada-Mu sesuatu yang akan membentengi kami dari maksiat kepada-Mu, anugerahkan kami dari ketaatan kami kepada-Mu sesuatu yang akan mengantarkan kami ke surga-Mu, dan berikan untuk kami dari keyakinan kami kepada-Mu sesuatu yang akan meringankan kami dalam menghadapi musibah dunia. Berikan kenikmatan pada pendengaran, penglihatan dan semua kekuatan dan potensi kami selama Engkau hidupkan kami, jadikan semua itu sebagai peninggalan kami. Jadikan pembalasan kami hanya kepada orang yang telah menzhalimi kami, tolonglah kami atas orang-orang yang memusuhi kami, jangan Engkau jadikan musibah menimpa kami dalam agama dan iman kami, jangan Engkau jadikan dunia ini sebagai puncak cita-cita dan ilmu kami, dan jangan Engkau kuasakan kami kepada orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ شَهِدُوْا لَكَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ وَلِنَبِيِّكَ بِالرِّسَالَةِ وَمَاتُوْا عَلَى ذَلِكَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الذٌّنُوْبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَجَازِهمْ بِالْحَسَنَاتِ إِحْسَانًا وَبِالسَّيِّئَاتِ عَفْوًا وَغُفْرَانًا.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum mukminin yang telah wafat dan telah bersaksi atas keesaan-Mu dan kerasulan nabi-Mu (Muhammad saw) dan mereka meninggal dalam keadaan demikian. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, maafkan semua kesalahan mereka, muliakan tempat tinggalnya, luaskan kediamannya, sucikan mereka dengan air, salju, dan embun, bersihkan mereka dari berbagai dosa dan kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Dan balaslah amal kebaikan mereka dengan kebaikan pula, dan amal buruk mereka dengan maaf dan pengampunan.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memberi maaf, maka maafkanlah (kesalahan-kesalahan) kami.

اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

Ya Allah, bantulah kami dalam berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

اَللَّهُمَّ نَحْنُ عَبِيْدُكَ بَنُوْ عَبِيْدِكَ بَنُوْ إِمَائِكَ نَوَاصِيْنَا بِيَدِكَ مَاضٍ فِيْنَا حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيْنَا قَضَاؤُكَ نَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ الْعَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا وَجَلاَءَ أَحْزَانِنَا وَذَهَابَ هُمُوْمِنِا وَغُمُوْمِنَا وَسَائِقَنَا وَقَائِدَنَا إِلَى جَنَّاتِكَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.

Ya Allah, kami adalah hamba-hamba-Mu, anak dari hamba-hamba-Mu laki-laki dan perempuan, ubun-ubun kami berada dalam tangan-Mu, telah berlaku atas kami hukum-Mu, adil pasti atas kami keputusan-Mu, kami memohon kepada-Mu dengan menggunakan semua nama yang menjadi milik-Mu dan Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau nama yang Engkau turunkan dalam kitab suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu di antara hamba-Mu, atau dengan nama yang Engkau simpan dalam rahasia ghaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an yang agung ini taman bunga sepanjang musim di hati kami, jadikan ia cahaya di dada-dada kami, pelipur lara dan penghapus gulana, jadikan pula ia pembimbing kami menuju surga-Mu yang penuh kenikmatan.

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اَللَّهُمَّ زَكِّ نُفُوْسَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ.

Ya Allah, bersihkan dan sucikan hati dan jiwa kami dengan Al-Qur’an yang mulia.

اَللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَنَا لاَ حُجَّةً عَلَيْنَا.

Ya Allah, ingatkan kami ayat Al-Qur’an yang terlupa, ajarkan kami darinya apa yang tidak kami ketahui, berikan rezki kepada kami berupa kenikmatan membacanya malam dan siang, jadikan ia hujjah bagi kami jangan jadikan ia hujjah atas kami.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآنِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahli Al-Qur’an yang menjadi keluarga-Mu dan hamba-hamba istimewa di sisi-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يُقِيْمُ حُرُوْفَهُ وَحُدُوْدَهُ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِمَّنْ يُقِيْمُ حُرُوْفَهُ وَيُضَيِّعُ حُدُوْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menegakkan huruf-huruf Al-Qur’an dan hukum-hukumnya, dan jangan Engkau jadikan kami golongan orang yang menegakkan huruf-hurufnya namun mengabaikan hukum-hukumnya, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا

Ya Allah, berikan kepada jiwa-jiwa kami ketakwaan kepadamu, dan sucikan dia, Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Menyucikan jiwa, Engkaulah Pelindung dan Penolongnya.

اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.

اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan,
kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu segala kebaikan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan kami berlindung kepada-Mu dari semua keburukan di dunia dan akhirat yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ.

Ya Allah, kami memohon kepadamu segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad saw dan hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إَلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali kami. Jadikan kehidupan ini sebagai penambah segala kebaikan bagi kami, dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami dari segala keburukan.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari sulitnya bencana, beratnya penderitaan, buruknya takdir, dan tepuk tangan musuh.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari fitnah Dajjal.

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ نَرْجُوْ فَلاَ تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ.

Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang kami harapkan, maka janganlah Engkau sandarkan kami kepada diri kami sendiri walau sekejap, dan perbaikilah seluruh urusan kami, tiada Tuhan yang benar selain Engkau.

اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ.

Ya Allah, jadikanlah baik akibat semua urusan kami, dan lindungilah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat.

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ.

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan bersihkan mata kami dari khianat, sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan dalam dada.

اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

Ya Allah, cukupkan diri kami dengan yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu, dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

اَللَّهُمَّ أَعْتِقْ رِقَابَنَا مِنَ النَّارِ وَأَوْسِعْ لَنَا مِنَ الرِّزْقِ الْحَلاَلِ وَاصْرِفْ عَنَّا فَسَقَةَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

Ya Allah, bebaskan diri kami dari api neraka, lapangkan untuk kami rezki yang halal, dan jauhkan kami dari jin dan manusia yang fasik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

اَللَّهُمَّ ارْحَمْ فِي الدُّنْيَا غُرْبَتَنَا وَارْحَمْ فِي القُبُوْرِ وَحْشَتَنَا وَارْحَمْ فِي الآخِرَةِ وُقُوْفَنَا بَيْنَ يَدَيْكَ.

Ya Allah, rahmatilah keterasingan kami di dunia ini, rahmati kesendirian kami di dalam kubur, dan rahmati pula saat kami berdiri di hadapan-Mu di akhirat nanti.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا آخِرَهَا وَخَيْرَ أَعْمَارِنَا خَوَاتِمَهَا وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ.

Ya Allah, jadikanlah amal kami yang terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.

اَللَّهُمَّ آنِسْ وَحْشَتَنَا فِي الْقُبُوْرِ وَآمِنْ خَوْفَنَا يَوْمَ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ وَيَسِّرْ لَنَا يَا إِلهَنَا الأُمُوْرَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

Ya Allah, hiburlah kami ketika sendirian dalam kubur, hilangkan ketakutan kami ketika dibangkitkan dari kubur, dan mudahkan semua urusan kami, Ya Tuhan kami, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ.

Ya Allah, perbaikilah (akhlaq) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat.Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ وَالْحُكْمِ بِشَرِيْعَتِكَ وَإقَامَةِ حُدُوْدِكَ.

Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لإِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَحَاسِنِ وَأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ.

Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ لَهُ نَاهِيْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ تَارِكِيْنَ لَهُ.

Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemunkaran yang meninggalkannya.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.

Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah mereka aman sentosa di tanah air mereka.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ شَبَابَ الْمُسْلِمِيْنَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمُ الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِهِمْ وَكَرِّهْ إِلَيْهِمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, perbaikilah keadaan para pemuda kaum muslimin, jadikan mereka para pencinta keimanan dan jadikan iman itu indah dalam hati mereka, bencikan mereka terhadap kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan, dan jadikan mereka orang-orang yang lurus, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ وَاهْدِهِمْ سُبُلَ السَّلاَمِ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيْ أَسْمَاعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ مَا أَبْقَيْتَهُمْ وَاجْعَلْهُمْ شَاكِرِيْنَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ وَأَتِمَّهَا عَلَيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, eratkan hati mereka, perbaiki hubungan sesama mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, tunjuki mereka jalan-jalan keselamatan, keluarkan mereka dari berbagai kegelapan menuju cahaya iman, berkahilah pendengaran, penglihatan, pasangan, dan keturunan mereka selama Engkau hidupkan mereka, jadikan mereka orang-orang yang mensyukuri semua nikmat-Mu dan memuji-Mu karenanya, dan sempurnakanlah nikmat-nikmat itu untuk mereka, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا.

Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.

رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia).

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا.

Ya Tuhan kami, berikan rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قُلُوْبٍ لاَ تَخْشَعُ وَمِنْ نُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا.

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.


وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Semoga shalawat senantiasa tercurah kepada pemimpin kami Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya semua. Maha suci Tuhanmu Pemilik kemuliaan dari apa yang mereka persekutukan. Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada para rasul dan segala puji hanya bagi Tuhan semesta alam.

Aamin Allahumma aamin..
Aamin Ya Robbal alamin ..

:: KITA MASIH DIBERI TANGGUH HINGGA AKHIR MASA ... SEBUAH RENUNGAN ATAS RENTETAN BENCANA




Kaum Nabi Nuh Allah tenggelamkan dengan banjir yang sangat dahsyat....yang tinggi gelombangnya sebesar gunung (Hud: 42).

Hingga tak ada makhluk pun yang tersisa melainkan yang berada di atas kapal bersama Nabi Nuh (Asyu’ara’: 118)..

Kaum nabi Syu’aib Allah hancurkan dengan gempa bumi yang dahsyat.. Sampai-sampai Al Quran menggambarkan seolah-olah mereka belum pernah mendiami kota tempat yang mereka tinggali....Lantaran begitu hancurnya kota mereka pasca gempa (Al-A’raf: 92).

Kaum Nabi Luth....Allah hancurkan dengan hujan batu..
Al Quran menggambarkan bangunan-bangunan tinggi hasil peradaban kaum Nabi Luth menjadi rata dengan tanah (Hud: 82).

Kaum Tsamud (kaumnya Nabi Shaleh) ....juga Allah hancurkan dengan gempa..Mereka mati bergelimpangan di dalam rumah mereka sendiri..
(Hud: 67).

Fir’aun dan pengikutnya dihancurkan oleh Allah dengan ditenggelamkan ke dalam lautan hingga tidak satu pun yang tersisa (Al-A’raf: 136).

Qarun beserta pengikutnya Allah benamkan mereka ke dalam bumi sehingga kekayaannya sedikitpun tidak tersisa...Ini lantaran ia sombong kepada Allah Subhana Wa Ta'ala  (Al-Qashash:81).

Kala umat Nabi Nuh durhaka dibalas air bah..
Kala pengikut Nabi syu'aib durhaka dibalas Gempa dasyat..
Kala bangsa Nabi Luth durhaka dibalas dengan Hujan Batu..
Kala kaum Nabi Shaleh durhaka dibalas gempa..

Namun Umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassallam masih diberi tangguh hinga akhir masa ..

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa.. pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..
Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu.. maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS: Al-A'raf Ayat: 96)


“Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun..kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak mengambil pengajaran?”..
(QS. at-Taubah: 126).

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya.
Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil..
Dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur..
Dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi..
Dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan..
Dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka..
akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.(Q.S. Al-Ankabut: 40)


Belajar dari kisah Al-Quran yang telah dibuktikan oleh sejarah..seharusnya kita bisa belajar dari semua itu..
Dan dari kisah itu kita bisa berinstrospeksi mungkin memang karena kita banyak dosa sehingga Tuhan menimpakan bencana..

Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib berkata..
“Tidaklah petaka turun.. kecuali karena dosa.. dan tidaklah petaka diangkat.. kecuali dengan taubat.”
[Ad-Dâ` wa Ad-Dawâ` hal. 118]

 
Masihkah kita banyak tertawa, lalai dan enggan bertaubat kembali kepada Nya ...
 
Wahai Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
Ampuni dosa-dosa kami,
Kami berlindung pada Rahmat Mu atas Kemurkaan MU ..
 

:: IBADAH RINGAN YANG SERING TERLUPAKAN , NAMUN NILAINYA ISTIMEWA (DOA MASUK PASAR/PUSAT PERBELANJAAN)




Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَخَلَ السُّوقَ، فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ

Siapa yang masuk pasar, kemudian dia membaca :

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Maka Allah akan mencatat untuknya 1 juta pahala, menghapuskan darinya 1 juta dosa, dan mengangkat 1 juta derajatnya. (HR. Turmudzi 3428, Ibn Majah 2235 dan dinilai hasan oleh al-Albani)

Mengapa dzikir masuk pasar /pusat perbelanjaan ini pahalanya sangat besar? 

Karena dzikir ini dibaca pada saat umumnya orang lupa akan Allah.
Orang yang masuk pasar dengan berdzikir, di tengah banyak orang lupa dengan akhirat, sehingga dia menjadi hamba yang istimewa. Subhanallah

Perbanyaklah berdzikir, di saat banyak orang lupa untuk berdzikir ..

Semoga bermanfaat...

بَارَكَ اللَّهُ فِيْك

:: SUBHANALLAH, KISAH WAFATNYA SEORANG MUADZIN


Dokter Jasim al-Haditsy seorang penasehat jantung anak di "Amir Sulthan Center Untuk Penyakit Jantung" Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh, Arab Saudi mengisahkan cerita teman dokternya :

"Suatu malam, saat sedang bertugas di rumah sakit, ada seorang pasien yang meninggal dunia. Maka akupun segera memastikan akan kematian pasien tersebut, dengan meletakkan Stetoskop di atas dadanya. Ternyata dari jantungnya terdengar suara azan :
Allahu akbar, Allahu akbar!
Asyhadu allaa ilaaha illallaah!..

Aku menyangka, 'oh rupanya sudah saatnya masuk waktu Subuh'.

Akupun bertanya kepada perawat ; 'Jam berapa sekarang?'.

Dijawab perawat ; 'masih jam satu (malam) dok...'.

Aku baru sadar bahwa saat ini belum tiba saatnya Adzan Subuh.

Akupun kembali meletakkan stetoskop di atas dadanya. Dan kembali saya mendengar suara adzan lagi dengan lengkap....
Setelah selesai pemeriksaan, dimandikan, dan jenazah di kuburkan. Esoknya aku mendatangi keluarganya.

Aku ingin tahu dan bertanya amalan apa yang di lakukan orang ini, sehingga dari dalam dadanya terdengar suara adzan.

Mereka menjawab : 'Ia bekerja sebagai seorang Muadzin pada sebuah masjid, biasanya ia datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya adzan atau kadang lebih awal lagi. Ia mengkhatamkan Al Qur'an dalam waktu tiga hari, serta dia senantiasa menjaga lisannya dari kesalahan....

Subhanallah , Allahu Akbar ,,


 

Wallahu a'lam bishawab
("Kesaksian Seorang Dokter" oleh : dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, SpJP)

Jumat, 17 Januari 2014

:: BURAQ (KENDARAAN SUPER KILAT)


Kata Buraq Berasal dari kata Barkun (bersinar), sewaktu ia datang tampak putih bersinar. Dan putih berkilau, itu adalah sebaik-baik warna.

Ada yang berpendapat, bahwa kata buroq itu berasal dari kata Barqun Yang berarti kilat, karena kecepatan jalannya seperti kilat. Allah mengutus Buraq dari surga menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan isra’ Mi’raj, untuk memuliakan dan mengagungkan beliau.

Buraq adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas khimar diatas keledai, larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memandang, kedua telinganya senantiasa bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya lebih panjang, sedangkan ketika ia menuruni kedua kaki depannya yang lebih panjang.

Buraq itu memiliki dua sayap yang terletak pada kedua pahanya. Sayap itu untuk membantu kedua kakinya ketika berlari, sehingga ia bisa berlari secepat kilat.

Sewaktu Rosulullah hendak menaikinya, Buroq tadi meronta-ronta sepertinya hendak melarikan diri, lalu jibril memegang tubuhnya seraya berkata :”Apakah kamu tidak merasa malu, hai Buraq? Demi Allah, tidak akan naik kepadamu kecuali mahluk yang mulia dihadapan Allah”.

Mendengar penuturan dari jibril tadi, tubuh Buraq langsung berkeringat karena rasa malunya terhadap Rosulullah, ketika dirinya sudah tenang Rosulullah SAW baru mengendarainya”.

Dalam riwayat lain disebutkan : Mahluk itu disebut dengan Buraq karena jalannya dan kecepatannya seperti kilat. Tatkala Rosulullah hendak menaiki, tiba-tiba Buraq itu berguncang, seraya berkata : “Demi kemuliaan Tuhanku, diriku tak bisa dinaiki kecuali Nabi dari bangsa Hasyim, bangsa Ibthi, bangsa quraisy, yang bernama Muhammad bin Abdullah, yang mempunyai Al-Qur’an”. Nabi SAW lantas berkata : “Aku adalah Muhammad bin Abdullah”. Akhirnya beliau bisa menaiki Buraq tersebut kemudian pergi ke surga.

Perlu diketahui, bahwa para Nabi telah menaiki Buraq tersebut sebelum Rosulullah SAW.

Berkata Sa’id bin Musyyayap r.a. dan imam lainnya : Bahwa Buraq merupakan kendaraan Nabi Ibrahim as untuk mengunjungi Baitul Haram.

Buraq memiliki dua sayap yang manjangnya antara langit dan bumi. Wajahnya seperti manusia, lisannya seperti lisan orang arab, kedua alisnya tampak jelas, kedua tanduknya besar, kedua telinganya tipis, dan dan terbuat dari zamrud hijau, kedua matanya hitam. Ada yang mengatakan matanya seperti binatang yang bersinar. jambulnya dari yakud hijau, ekornya seperti ekor sapi yang yang ditaburi emas merah.

Ada pula yang mengatakan : Buraq dalam keelokannya seperti burung merak, yang lebih tinggi dari khimar dan lebih rendah dari pada keledai.

Buraq adalah kendaraan ahli surga, kemanapun ahli surga pergi menggunakan Buraq sebagai kendaraannya, karena sangat luasnya surga maka diperlukan kendaraan super kilat yang bisa dipakai untuk menjangkau setiap sudut dan tempat di surga dengan mudah dan cepat. Selain itu juga ada kendaraan-kendaraan lain yang disukai penghuni surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebihi segal kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini.

Semoga Allah menjadikan kita dan keluarga kita ahli surga , menjauhkan dari azab neraka serta dapat mengendarainya kelak di surga nanti,

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ