Jumat, 25 Oktober 2013

:: TINGKATAN IKHLAS , MENATA HATI MERAIH BAHAGIA


Sahabat, setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, menikmati hidup ini tanpa merasa terbebani oleh berbagai masalah. dan hal ini hanya akan dirasakan orang yang sungguh-sungguh berupaya ikhlas, menjaga setiap amalnya, baik amal ibadah maupun amal shalih dalam kehidupan bermasyarakatnya, hanya bagi Allah.

Tidak terbersit keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati makhluk. Ringan saja ketika melakukan sesuatu, yang penting baginya adalah ridha dan berkah Allah. Ia tahu bahwa tugasnya di dunia ini hanya dua, pertama luruskan niat selalu, hanya demi meraih cinta Allah, lalu selanjutnya ia harus menyempurnakan ikhtiar agar hasil yang diharapkan betul-betul optimal, terbaik yang dapat dipersembahkannya.

Sehingga ia tidak perduli dengan penghargaan orang lain, ia tetap bersemangat beramal shalih, baginya yang terpenting, apa yang dilakukannya mendapat ridha Allah. Rezeki baginya adalah ketika ia mampu berbuat meluruskan niat dan beramal dengan amal terbaik.

Untuk mencapai tingkatan ikhlas tertinggi, yaitu meraih ridha Allah. Menurut Imam Ali radhiallahu ‘anhu, ada beberapa level ikhlas, antara lain;

✔ PERTAMA, ikhlasnya seseorang untuk meraih kebahagiaan duniawi. Ketika berdoa pun, ia berharap keinginan duniawi semata. Walaupun ini tingkatan terendah, namun lebih baik karena ia hanya meminta hanya kepada Allah saja.

✔ KEDUA, ikhlasnya seorang pedagang, ia berusaha ikhlas namun dengan menghitung-hitung pahala terlebih dahulu. Jika suatu amal banyak mendatangkan pahala, pasti ia semngat mengerjakannya. Berharap amal tersebut dapat menghapuskan dosa serta menguntungkan duniawinya.

✔ KETIGA, ikhlasnya seorang hamba sahaya, ia takut sekali dengan ancaman Allah, sehingga ia berusaha ikhlas dalam berbuat, hanya demi Allah agar Allah tidak murka kepadanya.

✔ KEEMPAT, ikhlasnya orang yang berharap syurga, balasan baik bagi Allah, sehingga amal yang dikerjakannya betul-betul diperuntukkan sebagai bekal hidup diakhirat kelak, agar ia meraih surga; balsan tertinggi dari Allah.

✔ TINGKAT TERAKHIR, KELIMA, ikhlas tingkat tertinggi, ia pasrah dengan ketentuan Allah. baginya ia berbuat terbaik hanya demi keridhaan dan berharap cinta Allah. Ia hanya berkehendak dapat berjumpa Allah kelak, selain itu terserah Allah, ia tidak begitu peduli dengan balasan Allah. Cukup baginya cinta dan perjumpaan dengan Allah nanti.

Subhanaallah, mudah-mudahan suatu saat kita kita dapat meraih tingkatan ikhlas tertinggi ini. Amiin.

Untuk menjadi seorang yang ikhlas pasti memerlukan latihan (riyadhah), berat memang pada awalnya , namun jika sungguh-sungguh berupaya, pasti akan berbuah keikhlasan yang tiada bandingnya dengan kehidupan dunia ini.

Cobalah mulai berusaha melupakan setiap amal yang kita lakukan, seakan-akan kita tidak pernah melakukannya. Dan jangan membeda-bedakan amal besar atau amal kecil, semua amal sama saja, upayakan berbuat terbaik dalam amal apapun juga.

Lupakan pula penghargaan dan celaan orang lain, upayakan bersikap biasa-biasa saja dengan semua yang kita lakukan. serta jangan berharap balasan berbentuk pujian, materi atau penghargaan dari orang lain. Ridha dan pujian Allah lebih menentramkan hati , karena dialah sumber dari segalanya.

Marilah kita senantiasa menata keikhlasan hati, dengan mulai berlatih dalam setiap kesempatan amal. Dengan begitu, mudah-mudahan suatu saat bahagia teraih, dunia akhirat. Aamiin.



 



Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

:: CIRI ORANG YANG MENDAPATKAN HIDAYAH



Adapun diantara ciri orang yang mendapatkan hidayah atau petunjuk dan bimbingan Allah adalah sebagai berikut.

1. MERASAKAN KEMUDAHAN DALAM BERAMAL SALEH


Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal saleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah-Nya akan merasa malas dalam beramal saleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat.

Allah سبحانه وتعالى. berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al An’am 6: 125)

Maksud ayat Dia melapangkan dadanya untuk Islam yaitu mereka yang mendapatkan hidayah akan merasa mudah melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, dadanya lapang tanpa beban. Sedangkan yang dimaksud niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit yaitu mereka yang tidak mendapatkan hidayah akan merasa malas dalam beramal saleh karena dadanya merasa sesak saat melaksanakan aturan-aturan Allah سبحانه وتعالى.

2. MERASAKAN KERINDUAN KEPADA ALLAH


Orang yang mendapatkan hidayah, setiap relung hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah سبحانه وتعالى. Jika nama Allah سبحانه وتعالى. disebut, akan bergetar hatinya; kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat sebagai ekspresi syukur atas nikmat yang diterimanya.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (Al Anfal 8: 2-4)

3. KONSISTEN ATAU ISTIQAMAH


Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut,

“ ... Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Ali Imran 3: 101)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

“Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia konsisten melakukannya.” (H.R. Baihaqi)

Kekokohan mereka dalam memegang ajaran agama diumpamakan dalam ayat berikut.

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (la Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (Ibrahim 14: 24-25)

4. BERSEMANGAT DALAM MEMPELAJARI AJARAN AGAMA

Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus dipahami, bukan sekadar diyakini. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan/fahamkan orang tersebut dalam agama Nya.”

Yang dimaksud dengan Dia faqihkan orang tersebut dalam agama yaitu orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.

5. SABAR MENGHADAPI BERBAGAI UJIAN


Allah سبحانه وتعالى. memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal.

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al Mulk 67 : 2)

Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al Baqarah 2: 155-157)

Begitulah ketika seorang hamba ketika dibukakan kepahaman terhadap agama Allah, ia akan merasa semakin kecil dan banyak dosa serta lalai. Kemudian terbukalah hatinya untuk bertaubat nasuha, berhijrah (menjadi lebih baik dan lebih baik) yang menjadi titik balik langkahnya untuk semakin beramal soleh bagi akhiratnya , mengukur sisa waktu dan sisa usianya dalam ketakwaan.

Semoga Allah senantiasa membukakan pintu hidayah bagi kita semua, dan menyampaikan kita pada rahmat ridha serta cinta Nya. aamiin ya Rabb.




(Ust. DR. H. Aam Amiruddin, Msi)

:: INDAHNYA KASIHSAYANG ALLAH SAAT MENJENGUK ORANG SAKIT




Pada diri orang sakit terdapat keutamaan dan kemuliaan bagi orang yang menjenguknya berdasarkan kabar berita dari baginda Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam. Allah telah janjikan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar bagi orang yang menjenguk orang sakit. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan:

1. Dari Tsauban Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ

"Siapa yang menjenguk orang sakit, ia berada dalam kebun surga sehingga dia kembali." (HR. Muslim dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 6389) tentang maksud kebun surga di sini adalah buah-buahannya.

2. Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ

"Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)

3. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيضًا نَادَى مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا

"Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Misykah no. 5015. Ibnu Hibbad juga menshahihkannya sebagaimana yang disebutkan Ibnul Hajar dalam Al-Fath)

4. Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ يَخُوضُ فِي الرَّحْمَةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ اغْتَمَسَ فِيهَا

"Siapa yang mejenguk orang sakit, ia terus dalam naungan rahmat sehingga duduk. Maka apabila ia duduk, ia tenggelam ke dalamnya." (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 2504)

5. Sesungguhnya menjenguk orang sakit adalah salah satu dari jalan surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa di antara kalian yang berpuasa di pagi ini?"

Abu Bakar menjawab, "Saya."

Beliau bertanya, "Siapa di antara kalian yang sudah menjenguk orang sakit hari ini?"

Abu Bakar menjawab, "Saya."

Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah menghadiri jenazah di pagi ini?"

Abu Bakar menjawab, "Saya."

Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah memberi makan orang miskin di pagi ini?

Abu Bakar menjawab, "Saya".

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidaklah semua ini terkumpul dalam diri seseorang ekcuali pasti ia masuk surga." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 88)

Subhanallah ..

■ Sesungguhnya kita tidak tahu amal kita mana yang menjadi sebab utama datangnya rahmat bagi diri kita. Berapa banyak rahmat Allah dilimpahkan kepada seseorang karena amal-amal kecil yang dilaziminya. Karena itulah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah engkau remehkan kebaikan sekecil apapun itu, walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah yang berbinar (menyenangkan)." (HR. Muslim dari Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu)

Semoga tulisan ini menyemangati kita untuk menghidupkan akhlak mulia ini (menjenguk orang sakit) yang banyak diremehkan orang. Berusaha ikhlas dan berharap pahala dari Allah serta apa yang dijanjikan-Nya melalui lisan Nabi-Nya. 》Karena ikhlash adalah syarat diterimanya amal kebaikan seseorang dan menjadi penyempurna dari apa yang dilakukan.




Ayahanda Ibrahim  
(semoga Allah karuniakan kemuliaan dan rahmat)

:: MUTIARA NASEHAT BAGI YANG BERGELAR ISTERI


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..
"Hai anakku, kini engkau kan keluar dari sarang di mana engkau dibesarkan. Engkau akan berpindah ke sebuah rumah dan hamparan yang belum engkau kenal dan berkawan pula dengan orang yang belum engkau kenali. Itulah suamimu."

Jadilah engkau tanah bagai suamimu (taati perintahnya) dan ia akan menjadi langit bagimu (tempat bernaung). Jadilah engkau sebagai lantai supaya ia dapat menjadi tiangnya. Jangan engkau bebani dia dengan pelbagai kesukaran karena itu akan memungkinkan ia meninggalkanmu.

Janganlah engkau terlampau menjauhinya, agar ia tidak melupaimu. Sekiranya dia menjauhimu, maka jauhilah dia dengan baik. Peliharalah suamimu itu dengan baik. Jagalah mata, hidung dan anggotanya yang lain.

Janganlah kiranya suamimu itu akan mencium sesuatu darimu melainkan yang harum. Jangan pula ia mendengar sesuatu darimu melainkan yang enak dan janganlah ia melihatkan melainkan yang indah sahaja pada dirimu.

Kalau wanita ingin menjadi isteri yang baik, dipihak lelaki juga berhasrat memiliki wanita yang begitu. Mereka (para suami ) ingin benar punya isteri yang menyambut kepulangan dari tempat kerja dengan wajah yang manis dan ceria, senyum menawan, pakaian yang bersih dan wangi dan rumahtangga pula berada dalam keadaan bersih kemas dan terurus. Bila mata sedap memandang, tenang dan damailah hati suami.

Bukan itu saja suami juga bercita-cita memiliki seorang isteri yang boleh menjadi penghibur dirinya, bisa berbicara diskusi bersama dengannya, faham apa yang disenangi, tahu mengambil hati suaminya disamping boleh memberi layanan yang menyenangkan dan mengembirakan suami. Itulah wanita idaman setiap lelaki. Pendek kata bagaimana lelaki akan dilayani oleh bidadari di syurga kelak begitu jugalah keinginan lelaki dari seorang isteri seorang bidadari rumahtangga. Oleh sebab itu dikatakan rumahtangga yang bahagia itu ialah syurga tentulah ada bidadarinya. Siapa lagi kalau bukan isteri yang solehah yang layak menyandang gelaran bidadari dunia.

Isteri yang solehah akan berusaha memberi wajah jernih pada rumahtangga. Kasih sayang yang lahir adalah hasil dari masing-masing hendak mencari keridhaan ALLAH,bukannya dorongan nafsu semata- mata. Masing-masing suami isteri meletakkan ALLAH dan akhirat yang lebih besar dan utama.

Isteri yang solehah tidak terasa hina menjadi pelayan suami,malah sebaliknya rasa bangga dan bahagia kalau boleh melakukan tugas-tugas itu dengan baik dan sempurna. Gembira karena yakin dengan janji ALLAH sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah yang bermaksud:

"Apabila seorang perempuan mencuci pakaian suaminya, maka ALLAH mencatat baginya seribu kebaikan dan mengampuni dua ribu kesalahan dosanya, bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memohon ampun baginya serta ALLAH mengangkat seribu darjat baginya."

"Wahai Fatimah, setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, ALLAH akan membina tujuh parit antara dirinya dengan api neraka. Jarak antara parit itu ialah sejauh bumi dangan langit."

"Wahai Fatimah, setiap wanita yang berair matanya ketika memotong bawang untuk menyediakan makanan keluarganya,ALLAH akan mencatat untuknya pemberian sebanyak yang diberi kepada mereka yang menangis karena takutkan ALLAH."

Siapa yang tidak mau kemuliaan ini hanya dengan melakukan tugas yang ringan? Seorang isteri yang solehah akan sentiasa mencari-cari jalan untuk menyenangkan hati suami dan menutupi ruang-ruang yang menyusahkan dan mencurigakan suami terhadap dirinya. Dia tidak akan membimbangkan suaminya terhadap dirinya. Pandai memelihara dirinya. Karena itu juga yang menjadi syarat untuk dia mendapat keredhaan ALLAH dan keselamatan di akhirat nanti.Setiap rumahtangga yang dihuni oleh isteri yang solehah bererti rumahtangga itu telah memiliki perbendaharaan yang termahal di dunia dan di sisi ALLAH rumahtangga itu mendapat perhatian-Nya.

Sabda Rasulullah yang bermaksud : " Seorang wanita yang solehah itu lebih baik daripada seribu orang lelaki yang tidak soleh dan seorang perempuan yang berkhidmat melayani suaminya selama seminggu maka ditutuplah daripadanya tujuh pintu neraka dan dibukakan lapang pintu syurga dan dia bebas masuk dari pintu mana yang disukainya tanpa hisab."

Isteri solehah biasanya menjadi milik lelaki yang soleh. Tetapi ada juga ketikanya isteri solehah bersuamikan lelaki yang tidak/kurang baik. Dapatkah dirasakan kedamaian dan keamanan wujud dalam rumah tangga bilamana suami kufur dengan ALLAH dan buruk akhlak terhadap isterinya?. Isteri yang menghadapi persoalan begini akan tertekan jiwanya. Ada yang tidak sabar.

Dalam hal sebegini, si isteri perlu banyak bersabar dan selalu bermunajat pada ALLAH. Ingatlah mungkin kesusahan yang kita hadapi adalah ujian dari ALLAH.

Ada dua maksud ALLAH mendatangkan ujian yaitu
* Pertamanya ujian itu didatangkan sebagai penghapusan dosa dan
* Keduanya untuk peningkatan darajat disisi ALLAH.

Jadi jika bisa bersabar maka terhapuslah dosa-dosa yang lalu. Sebaliknya tidak mustahil juga itu merupakan peningkatan darjat dari ALLAH. Kalau tidak diuji, mungkin hati kita akan terpaut benar dengan suami, menyayangi suami "LEBIH DARI ALLAH".

Jadi untuk melihat seberapa besar cinta kita kepada Allah, maka lihatlah bagaimana porsi kita apakah lebih besar untuk suami ataukah lebih pada membesarkan ALLAH . Kalau benar hati sayang dan takut pada ALLAH tentu isteri tidak akan ragu ragu untuk bertindak membesarkan dan menyayangi ALLAH daripada suaminya sendiri. Karena ini adalah ujian. Ketika Allah telah ridha dan cinta, maka niscaya akan dimudahkanlah segenap bahtera tenang berjalan serta keridhaanNya.

Ingatlah, seburuk suami/isteri kita, tidaklah seburuk Firaun, sedangkan isteri Firaun, Siti Asiah boleh bersabar menghadapi kesombongan dan keangkuhan Firaun sehinggakan Siti Asiah dimasukkan oleh ALLAH termasuk di dalam barisan antara wanita-wanita solehah yang dijamin syurga.

Demikian juga sebaliknya , bagi seorang suami menghadapi isteri , hendaklah selalu bersabar mendorong dalam ketaatan kepada Allah.

Bila suami /isteri kita masih belum diberi petunjuk janganlah kita jemu untuk mentarbiyah, mendoakan kebaikan dan hidayah Allah untuknya dan bermunajatlah kepada ALLAH agar ALLAH mengubah hatinya untuk semakin dekat dan tunduk pada perintah-Nya.

Rasulullah pernah bersabda : "Wanita yang taat akan suaminya semua burung-burung diudara, ikan- ikan di air, malaikat di langit,matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana ia (isteri) masih taat pada suaminya dan diredhai (serta menjaga sembahyang dan puasanya)."

ALLAH berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

Semoga bermanfaat, dan keberkahan, keridhaan serta rahmat Allah senantiasa menyertai keluarga kita juga seluruh saudara- saudara kita semua. 


اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

:: DZIKIR NABI YUNUS ALAIHISALAM MENSIRNAKAN KESULITAN



لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadz Dzalimiin

☆ “Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang dzalim …!” (Al-Anbiya’: 87)

Nabiyullah Yunus عليه السلام adalah Nabi yang diutus Allah untuk menegakan Risalah di negeri Ninawa di Mosul (Iraq). Bertahun tahun beliau berdakwah, dengan berbagai cara dan upaya, tetapi kebanyakan bangsa Mosul ini malah membantah dan mempermainkan Nabi Yunus عليه السلام. Hingga pada suatu saat beliau terhinggapi penyakit patah semangat, jengkel melihat kejahiliyyahan bangsanya.

Nabi Yunus عليه السلام kemudian pergi meninggalkan bangsanya dalam keadaan MARAH. Qur’an merekamnya dengan redaksi :

☆ “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah” (Al-Anbiya': 87).

Ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh Nabi Yunus عليه السلام. Pergi meninggalkan bangsanya sendiri dalam keadaan Jahiliyyah. Padahal mendakwahi mereka itu adalah tugas suci beliau. Meninggalkan bangsanya bagi Nabi Yunus, berarti meninggalkan wilayah dan objek tugasnya.

Sekilas Nabi Yunus mengira bahwa itu adalah wajar, karena ia telah disakiti dan didzalimi bangsanya karena tugas suci yang dipikulnya.

Kemudian ia pergi meninggalkan bangsanya menuju pulau lain dengan menaiki kapal laut.

☆ “Ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan. (As-Saaffat: 140)

Tetapi Allah Ar-Rahman menegur tindakan Yunus عليه السلام tersebut dengan memberi kesulitan / musibah.

☆ “lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya)," (Al-Anbiyaa': 87).

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Kadang kadang musibah/ kesulitan itu adalah TEGURAN, jika mengenai hamba Allah yang shaleh, harapanya dengan teguran itu ia mau sadar akan kesalahannya dan kembali bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى . Firman Allah سبحانه وتعالى

☆ “Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang shaleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (Al- Araff: 168)

Bahkan dengan kesalahan yang diperbuatnya, jika ia mau bertaubat, bukanlah keburukan baginya tetapi kebaikan dan keberuntungan baginya, firman Allah:

☆ “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (An-Nur: 31)

Ibnu athailah berkata:

|| MAKSIAT (DOSA) YANG MENIMBULKAN RASA RENDAH DIRI dan RASA MEMBUTUHKAN RAHMAT ALLAH LEBIH BAIK DARIPADA PERBUATAN TAAT YANG MEMBANGKITKAN RASA SOMBONG , DAN RASA BANGGA DIRI [kutipan Al-Hikam]

Kesulitan apa yang diderita Nabi Yunus عليه السلام, sebagai teguran kasih sayang Allah kepadanya? Jawabanya adalah dimakan Ikan besar;

☆ “Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. “ (As-saafaat: 142)

Dan tinggal dalam perut ikan dalam keadaan gelap dan sesak, seperti gelapnya kaum Nabi Yunus yang ditinggalkan oleh Nabi Yunus عليه السلام.

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Segeralah Yunus عليه السلام introspeksi diri, bahwa ini adalah TEGURAN dari Allah سبحانه وتعالى karena kejengkelannya kepada bangsanya yang menolak DAKWAH TAUHID menyebabkan ia kehilangan KESABARAN. Maka Nabi Yunus عليه السلام berdzikir dengan redaksi kalimat Dzikir:

Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadh dhaalimiin

Firman Allah سبحانه وتعالى:

☆ “Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (Al-Anbiyaa': 87)

Dzikir inilah yang menjadi washilah, Allah mensirnakan kesulitan Nabi Yunus عليه السلام, dalam gelapnya perut ikan besar sekaligus menyelamatkan nyawa Nabi YUNUS عليه السلام terancam mati dalam kehinaan.

Firman Allah سبحانه وتعالى:

☆ “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (As-Saafaat: 143-144)

Nabi Yunus عليه السلام dimuntahkan dari perut ikan di pantai tandus. Firman Allah:

☆ “Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.” As-saafaat: 145)

Keluarlah Nabi YUNUS عليه السلام dari segala kesulitannya selama ini, dan setelah pulih dari sakitnya, ia kembali menunaikan tugas sucinya BERDAKWAh. Ini adalah bentuk Taubatnya YUNUS عليه السلام.

Dzikir Nabiyullah Yunus عليه السلام ini adalah dzikir yang memiliki faedah untuk mensirnakan kesulitan kesulitan besar dalam hidup, sehingga do’a orang yang berdzikir dengan dzikir Nabiyullah Yunus termasuk do’a yang mustajab

Hal ini pernah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ
قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

☆ “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.”(HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Semoga Allah Ta'ala mengampuni kita semua, membukakan segala kesulitan-kesulitan kita , dan menyampaikan kita pada karunia, pertolongan serta rahmat Nya. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

:: LEBIH UTAMA MANAKAH BIDADARI DUNIA DARI BIDADARI SURGA



Ummu Salamah: "Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?"

Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam : "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan yang tampak daripada apa yang tidak tampak. "

Ummu Salamah: "Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam : " Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, 'Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya. "

Subhanallah , semoga Allah memberikan kemampuan ketaatan, membukakan karunia dan rahmat Nya bagi saudari-saudari muslimahku seluruhnya .... اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْـ

:: MASUK SURGA DARI PINTU MANAPUN



A. Jumlah Pintu Surga

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لَا يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ.

“Surga memiliki delapan pintu. Ada pintu yang diberi nama Ar-Rayyan. Tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang rajin berpuasa saja” (HR Al-Bukhari: 3257)

Dalam hadits lainnya,
“Barangsiapa yang memberi nafkah dua orang suami istri di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari balik pintu-pintu surga ‘Wahai hamba Allah, pintu ini baik (bagimu).’

Barangsiapa yang termasuk orang-orang yang rajin shalat, maka akan dipanggil dari PINTU SHALAT.

Barangsiapa yang termasuk orang-orang yang kerap berjihad, maka akan dipanggil dari PINTU JIHAD.

Barangsiapa yang termasuk orang-orang yang gemar berpuasa, maka akan dipanggil dari PINTU RAYYAN.

Barangsiapa yang termasuk orang-orang yang suka bersedekah, maka akan dipanggil dari PINTU SHADAQAH"

(HR Bukhari: 1897)

Jadi jumlah pintu surga adalah delapan buah. Empat diantaranya adalah: pintu shalat, pintu jihad, pintu Rayyan dan pintu shadaqah.

Adapun empat pintu yang lainnya, para ulama berbeda pendapat.

B. Bisakah Masuk Surga Dari Seluruh Pintu...?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇﺫﺍ ﺻﻠﺖ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺧﻤﺴﻬﺎ ﻭﺻﺎﻣﺖ ﺷﻬﺮﻫﺎ ﻭﺣﻔﻈﺖ ﻓﺮﺟﻬﺎ ﻭﺃﻃﺎﻋﺖ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻗﻴﻞ ﻟﻬﺎ ﺍﺩﺧﻠﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻣﻦ ﺃﻯ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺷﺌﺖ

“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya,

Niscaya kelak akan dikatakan kepadanya,

"Masuklah ke Surga dari pintu manapun yang engkau suka...”

(Shahih, HR Ahmad dan lainnya)

Semoga Allah memberi kemudahan bagi saudari-saudariku yang shalihah untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia suka.

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ


:: KISAH SIDIK JARI DALAM KUBUR (KISAH NYATA)



Saya mengerti jika anda menganggap judul kisah ini cukup mengherankan, tetapi kejadian yang diceritakan sesungguhnya lebih mengherankan lagi. Kisah ini tentang perasaan yang telah mati dan qalbu yang tidak sedikitpun mengingat hal-hal ghaib yang patut diimani. Ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu di Mesir, tepatnya di kota Kairo.

Adalah sejumlah laki-laki muda bersaudara yang memiliki hubungan yang harmonis, hanya saja orang tua mereka tidak mendidik mereka dalam nuansa mencintai agama dan taat kepada Allah. Beliau tidak mengarahkan putra putrinya untuk mempelajari agama ini, sebaliknya pendidikan dan pembinaan yang diberikannya hanya berbau materi belaka, makanan dan minuman yang enak, pakaian yang bagus, sekolah elit, dan rumah mewah; sayang tanpa simpul agama yang menghubungkan mereka dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ayah mereka memiliki sejumlah property berupa berbagai bangunan dan berbidang tanah yang luas, serta sejumlah mobil pribadi. Termasuk bangunan indah miliknya sebuah vila di bibir pantai sungai Nil. Ini semua belum termasuk sejumlah uang yang tersimpan dalam rekening banknya.

Kepastian itu pun datang, sang ayah mengalami sakaratul maut. Ketika tanda-tanda kematiannya semakin jelas, mereka, anak-anaknya itupun berkumpul di sekelilingnya. Beliau berwasiat kepada putra putrinya supaya saling mengasihi dan jangan sampai terjadi pertikaian diantara mereka. Anak-anaknya pun berjanji kepada sang ayah yang terbaring tak berdaya. Tidak berselang berapa lama, sang ayah pun meninggal, kematian menyudahi segala kenikmatan dunia yang sesungguhnya tiada seberapa.

Anak-anaknya pun segera menyelenggarakan kewajiban terhadap jenazah ayah mereka, memandikan, mengafani, menyalatkan, dan akhirnya menguburkannya. Selesai mengubur jenazah sang ayah, mereka keluar dari kuburannya. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka minta izin kepada saudara-saudara serta kerabatnya yang lain untuk turun kembali ke ruang makam untuk meyakinkan bahwa jenazah sang ayah telah dibaringkan menghadap kiblat. Mereka pun mengizinkannya.

Perlu diketahui bahwa pemakaman di Mesir adalah ruang bawah tanah, di situlah jenazah dikebumikan. Cara seperti ini populer di kalangan keluarga-keluarga kaya di Mesir.

Lima belas menit berlalu, tetapi saudara mereka yang turun tersebut belum juga kembali, padahal satu atau dua menit saja harusnya sudah selesai. Mereka pun menjadi gelisah, hingga salah seorang memutuskan untuk memeriksa ke bawah.

Begitu sampai di bawah dia mendapatkan hal yang sangat mengejutkan. Dia menemukan saudaranya itu telah tewas di samping jenazah ayah mereka. Keanehan ini tidak hanya sampai disitu, karena dia menemukan saudaranya yang tewas tersebut ternyata telah membuka bagian atas kafan jenazah ayah mereka dan mengeluarkan tangannya dari bungkusan kafan. Jari jenazah tersebut dilumuri tinta. Setelah mengamati lebih teliti pahamlah dia apa yang terjadi, saudaranya itu ternyata hendak membubuhkan cap jempol ayah mereka di selembar kertas yang berisi akad bahwa sang ayah telah menjual vila di pinggir sungai Nil kepadanya, tetapi sebelum niat culasnya itu kesampaian, dia tewas di samping jenazah ayah mereka. Malaikat maut telah mengambil nyawanya. La haula wala quata illa billahil ‘aliyil ‘azhim…

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami husnul khatimah...

Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
(Majalah Qiblati Edisi 11 Tahun VII, Dzulqa’dah 1433 H September 2012)

:: DAHSYATNYA DOA SAPU JAGAD



Karena do’a sapu jagad ini terkumpul di dalamnya seluruh kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini.

Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” [HR. Bukhari no. 2389 dan Muslim no. 2690].

Di dalam do’a telah terkumpul kebaikan di dunia dan akhirat. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.” Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang thoyib. Sedangkan kebaikan di akhirat adalah surga.”

Dan do’a juga termasuk dzikir, bahkan do’a termasuk dzikir yang paling utama.

Diriwayatkan dari Al Jashshosh, dari Kinanah Al Qurosy, dia mendengar Abu Musa Al Asy’ariy berkata ketika berkhutbah di hari An Nahr (Idul Adha), “Tiga hari setelah hari An Nahr (yaitu hari-hari tasyriq), itulah yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma’dudat (hari yang terbilang). Do’a pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka segeralah berdo’a dengan berharap pada-Nya.” [Latho-if Al Ma’arif, 505-506]

Mari kita senantiasa memperbanyak doa sapu jagad dan semoga kita dapatkan seluruh kebaikan di dunia dan di akhirat.

Aamiin.. (insyaAllah).

:: KETAATAN ADALAH MURNI KARUNIA ALLAH




Jangan pernah menyangka bahwa istiqamahmu dan ketegaranmu merupakan produk murni keberhasilanmu dan ketaatanmu.

Sesungguhnya Allah telah berkata kepada Nabi-Nya :

وَلَوْلَا أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا

"Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka." (QS.17 (Al-Israa') : 74)

Ini pernyataan Allah tentang Nabi, bagaimana lagi dengan dirimu?

Tatkala Allah memilihmu untuk menempuh jalan hidayah, bukanlah karena engkau sosok spesial karena ketaatanmu, akan tetapi karena rahmat Allah yang meliputimu. Bisa saja Allah mencabut rahmat-Nya darimu kapan saja Allah kehendaki.

Karenanya tetaplah tundukkan hati selalu .., kepada Nya lah setiap jiwa kita kembali dan berserah...




Ustadz. Firanda, MA

:: BAHAGIA ITU SEDERHANA



1 hari yang lalu
Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga.

Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.

Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya orang tua.

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu berarti aku mampu bekerja keras.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.

Membersihkan halaman rumah, jendela, memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.

Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.

Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnis ku masih bergerak dan hidup.

Mendapatkan banyak komplain dari customer kita menandakan bahwa customer kita masih ada, masih loyal dan menginginkan kita menuju perubahan ke arah lebih baik.

Mendengar nyanyian suara yang fals, itu berarti aku bisa mendengar.

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu berarti aku masih hidup.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.

Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini, karena secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.
Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkannya kepadaku.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.

Berhenti mengeluh dan bersyukurlah.
Bersyukur dalam setiap keadaan

Semoga yang membaca pesan ini selalu diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan dan kedamaian. Amiin.

:: DIANTARA BACAAN SARAT MANFAAT YANG BAIK DIBACA ORANG SAKIT/KETIKA DIUJI SAKIT



Saat diuji sakit...?
Jangan mengeluh atau marah ...
Bukankah ketika sakit , Allah sedang menabungkan banyak pahala dan menggugurkan dosa-dosa.. ,
Tentunya bagi mereka yang mampu bersabar.

Lebih baik perbanyak dzikir dan doa ampunan disertai penghayatan dan kepasrahan :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Laa ilaaha illallohu wallohu akbar, Laa ilaaha illallahu wahdahu, Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, Laa ilaaha illallahu lahul mulku wa lahul hamdu, Laa ilaaha illallaahu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billah.

Artinya :

"Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah, dan Allah Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah semata. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah, milik-Nya kerajaaan dan pujian. Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya Allah dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَنْ قَالَهَا فِى مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّار.

"Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sakit kemudian ia meninggal maka ia tidak akan disentuh api neraka."

(HR. Tirmidzi –rahimaullah- dalam sunannya no. 3758 dengan diringkas dan dinilai Shahih lighairihi oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihut Targhiib wat Tarhiib no. 4381. lihat pula Silsilah Ahaaditsish-Shahihah no. 1390).

Semoga risalah sederhana ini bermanfaat, dan semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, kesehatan, keberkahan usia dalam ketaatan dan istiqomah bagi kita semua.


 اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْـ

:: SIFAT ON-OFF MANUSIA KEPADA TUHANNYA (ALLAH AZZA WA JALLA)


Ath Thobari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia ketika ia diuji oleh Rabbnya dengan diberi nikmat dan kekayaan, yaitu dimuliakan dengan harta dan kemuliaan serta diberi nikmat yang melimpah, ia pun katakan, “Allah benar-benar telah memuliakanku.” Ia pun bergembira dan senang, lantas ia katakan, “Rabbku telah memuliakanku dengan karunia ini.”[QS Al Fajr : 15]

Kemudian Ath Thobari rahimahullah menjelaskan, “Adapun manusia jika ia ditimpa musibah oleh Rabbnya dengan disempitkan rizki, yaitu rizkinya tidak begitu banyak, maka ia pun katakan bahwa Rabbnya telah menghinakan atau merendahkannya. Sehingga ia pun tidak bersyukur atas karunia yang Allah berikan berupa keselamatan anggota badan dan rizki berupa nikmat sehat pada jasadnya.”[QS Al Fajr : 16]

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami maksud Allah meluaskan rizki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu sebagai UJIAN. Namun dia menyangka dengan luasnya rizki tersebut, itu berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al Mu’minun: 55-56)




:: ALLAH AKAN MENJAGA ORANG SHALIH BAHKAN SAMPAI KETURUNAN KE 7




Apakah kita merasa bahwa putra putri kita terkadang malas beribadah dan sulit diatur? Jika iya maka jangan buru-buru mencari kambing hitam, bahkan carilah kesalahan itu pada diri sendiri. Apakah kita sudah mendidiknya dengan benar dan memberikannya contoh? Apakah nafkah yang kita berikan untuknya adalah harta yang halal dan terbebas dari syubhat bahkan yang haram?

Ketahuilah bahwa secara keumuman diantara rusaknya agama seorang anak karena rusaknya agama orangtua. Ketahuilah juga bahwa keshalihan orangtua adalah salah satu hal utama yang akan berpengaruh pada keshalihan anak. Begitu pula makanan dan minuman yang halal lagi berkah juga akan berkontribusi pada akhlak dan keshalihan sang anak.

Lihatlah perkataan dari Abul Hasan Isma'il bin Ibrahim rahimahullah, ayahanda dari imam al-Bukhaariy seperti diceritakanoleh Ahmad bin Hafsh:

دَخَلْتُ عَلَى أَبِي الْحَسَنِ إِسْمَاعِيْلَ بْنَ إِبْرَاهِيْمَ عِنْدَ مَوْتِهِ فَقَالَ: لاَ أَعْلَمُ فِي جَمِيْعِ مَالِي دِرْهَماً مِنْ شُبْهَةٍ

"Aku masuk menemui Abul Hasan Isma'il bin Ibrahim tatkala ia hendak meninggal. Maka beliau berkata, "Aku tidak mengetahui di seluruh hartaku ada satu dirham yang aku peroleh dengan syubhat"

(Taariikh At-Tobari 19/239 dan Tobaqoot Asy-Syaafi'iyyah Al-Kubro 2/213)

Keshalihan orangtua selain berpengaruh terhadap keshalihan anak, para ulama juga menjelaskan bahwa orang-orang yang shalih bahkan akan dijaga anak dan keturanannya sampai keturunan ke tujuh.

Allah tabaaraka wata'alaa berfirman di dalam AlQur'an:

وأما الجدار فكان لغلامين يتيمين في المدينة وكان تحته كنز لهما وكان أبوهما صالحا فأراد ربك أن يبلغا أشدهما ويستخرجا كنزهما رحمة من ربك وما فعلته عن أمري ذلك تأويل ما لم تسطع عليه صبرا

"Wa amma al-jidaaru fa kaana li ghulamaini yatiimaini fii al-madiinati wa kaana tahtahu kanzul lahumaa wa kaana abuu-humaa shoolihan fa arooda robbuka an yablughoo asyudda humaa wa yas takhrijaa kanza humaa rohmatam min robbik"

"Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu" (QS Al-Kahfi : 82)

Al-Haafiz Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

وقد قيل إنه كان الاب السابع وقيل العاشر. وعلى كل تقدير فيه دلالة على أن الرجل الصالح يحفظ في ذريته

"Dikatakan bahwa ayah (yang tersebutkan dalam ayat di atas) adalah ayah/kakek ketujuh, dan dikatakan kakek yang kesepuluh. Dan apapun pendapatnya (kakek ke 7 atau ke 10) maka ayat ini merupakan dalil bahwasanya seseorang yang sholeh akan dijaga keturunannya" (Al-Bidaayah wa An-Nihaayah 1/348)

Lihatlah bagaimana Allah 'Azza wa Jallaa menjaga sampai keturunan yang ketujuh karena kesholehan seseorang.

Semoga Allah menjadikan diri kita orang-orang yang shalih dan selalu menjaga anak dan keturunan kita, dan menyampaikan kita pada rahmat ridha serta CintaNya.


اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ ...





Wallahu a'lam bishawab

Abu Nida Ummu Nida

Sabtu, 12 Oktober 2013

:: KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH



Kita telah memasuki Bulan Dzulhijjah. Banyak keutamaan berlimpah di sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah.

A. Merupakan Sebaik-baik Hari di Dunia.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامِ الْعَشْرِ - يَعْنِيْ عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ - قِيْلَ: وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا مِثْلُهُنّ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا رَجُلٌ عُفِرَ وَجْهَهُ بِالتُّرَابِ

“Sebaik-baik hari di dunia ialah hari-hari sepuluh (yakni sepuluh hari pertama dalam bulan Dzul Hijjah)

Ditanyakan kepada Rasulullah “tidak pula sama baiknya dengan (jihad) di jalan Allah..?”

Beliau menjawab “tidak pula sama dengan (jihad) di jalan Allah melainkan seorang pria yang wajahnya penuh dengan debu tanah...”

(Shahih, HR. Al-Bazzar, Abu Ya'la dan Ibnu Hibban. Shahihut Targhib wat Tarhib: 1150, al-Jami'ush Shahih: 1133 Al-Albani)

B. Tiga Macam Sepuluh.

Abu Utsman An-Nahdi rahimahullah berkata,

“Para ulama pendahulu kita nan shalih adalah orang-orang yang mengagungkan tiga macam bilangan sepuluh hari; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari pertama bulan Muharram...”

(Lathaifu Al-Ma’arif Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 36 Pasal: Afdhalu At Tathawwu' bish shiyam)



Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

"Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".

 

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".







KEMBALI FITRAH - BERHAJI

Dari Jabir ra, ia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: “Apabila ada hari ‘Arafah, maka sesungguhnya Allah akan membangga-banggakan mereka (orang yang wukuf) kepada para malaikat, lalu berfirman: ‘Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan kusut rambutnya, penuh debu mukanya, dan berteriak-teriak (membaca talbiah) dari segala penjuru yang jauh, Aku perlihatkan kepada kalian bahwasanya Aku sungguh telah mengampuni mereka’. Lalu para malaikat berkata: ‘Sesungguhnya di antara mereka ada seseorang yang penuh dengan dosa’. Nabi berkata, Allah menjawab: ‘Sesungguhnya Aku sungguh telah mengampuni mereka’”. (HR Al-Baihaqi dan yang lainnya).

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).


 

2. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah.
 

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :
"Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits Muttafaqun 'Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".

3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [al-Hajj/22 : 28].

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma.
"Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya.

Sebagaimana firman Allah :
"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...". [al-Baqarah/2 : 185].

4. Bertaubat

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya" [Hadits Muttafaqun 'Alaihi].

5. Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

6. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq.
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaqun 'Alaihi].

8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".

Dalam riwayat lain :
"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban".

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah :
"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...". [al-Baqarah/2 : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.

10. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.



 

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

 

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ


Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

:: DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK


Bismillāhir-rahmānir-rahīm

- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.

◆ “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan imam yg lain 4/403)

Berdoalah... Sebagaimana firmanNya : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang takabur dari menyembah-Ku, mereka akan masuk Jahannam dalam keadaan terhina (QS Al Mukmin:60)

◆ Doa agar keluarga kita tentram & bahagia, terhindar dari perbuatan dzalim dari orang yang hendak berniat jahat.

"Rabbi najjini wa ahli mimma ya'maluna"

Artinya, "Ya Tuhan kami, selamatkan kami & keluarga kami dari akibat perbuatan yg mereka kerjaan."

●▬▬▬▬▬☼▬▬▬▬▬●

Ya Allah, Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang kami mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak kami ketahui , lindungi kami dari perbuatan Syirik, dan selamatkan kami ; keluarga kami dari akibat perbuatan yg mereka kerjaan... Aamiin ya Rabbala'alamiin.

:: MENANGISLAH...KARENA KITA MEMANG HARUS MENANGIS ...


Dalam islam seseorang yang mudah menangis bukanlah aib..Tentu saja bukan sembarang menangis seperti menangis karena cinta, kehilangan harta atau urusan dunia lainnya namun menangis karena takut kepada Allah dalam kesendiriannya akan dosa-dosa yang telah dilakukan. Mudah menangis adalah tanda lembutnya Qalbu .. Semakin lembut qalbu semakin seorang hamba dapat merasakan getaran-getaran lembut kala asma Allah disebut .. Semakin takut akan Keagungan dan tanda-tanda KebesaranNya .. Karenanya jika belum mampu menangis ... Teruslah belajar menundukkan keegoan hati dihadapan Allah .. Perkuat sujud dan taubat kita kepada Nya ....

Dalam sebuah hadits dijelaskan keutamaan mata yang mudah menangis karena takut kepada Allah.

عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ

Dari Atha' bin Abu Rabah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

(Ada) dua mata yang tidak akan tersentuh oleh (api) neraka:
(1) mata yang menangis karena takut kepada Allah dan
(2) mata yang tidak terpejam karena berjaga-jaga dijalan Allah
(HR. Tirmidzi )

Sungguh menangis karena takut kepada Allah merupakan diantara sifatnya orang-orang yang shalih terdahulu

Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”

Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tak dapat lagi dihitung dengan jari tangan & jari kaki .....?

Seharusnya kitalah yang lebih banyak menangis karena banyaknya dosa daripada dirinya

Tidakkah kita malu merasa termasuk golongan orang-orang shalih sementara hati-hati kita begitu keras saat dalam kesendirian kita dan air mata kita hilang entah pergi kemana

Perbanyak istighfar dan membaca surat as Sajdah saat munajat malam Insya Allah dapat melembutkan hati ..

*********

Ya Allah , tiada Tuhan selain Engkau, Wahai Rabb yang mempunyai arasy yang agung.

Ya Allah, Janganlah Engkau biarkan kami termasuk dalam golongan orang-orang yang menyombongkan diri,
Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang bersujud kepada MU, melaksanakan perintahMu, yang takut terhadap azabMu,
Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang selalu mengingatMU dan menangis karena kekhusyukan beribadah kepada MU,

Wahai Allah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang bersujud kepada Mu, yang selalu me Maha sucikan Engkau dengan pujian dan lindungilah kami dari keburukan iman serta sebab jauhnya kami kepada MU , dan ampunilah dosa dosa kami wahai Allah Yang Maha Luas ampunan Nya ..
 
 اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

Sabtu, 05 Oktober 2013

:: PESAN & WASIAT HABIB MUNZIR ALMUSAWA (SEBELUM MENINGGAL)





Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berikut ini kami sampaikan pesan dari Habib Munzir Almusawa yang kami dapat dari kawan-kawan pecinta Majelis Rasulullah.

PESAN & WASIAT HABIB MUNZIR
(mohon dibaca & mohon doanya)
Wasiat Dan Pesan Habibana Hari ini jam 9:40 Forwardkan pada kekasih kekasihku di milis....
 
Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur…, airmata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombak ombak… Dihadapanku acara esok malam di monas, sedangkan acara malam minggu membuat dadaku pecah, ketika sakit dikepala belakangku kambuh, dan sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang… dan puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang… Malam minggu biasanya kutemui 15-20 ribu muslimin, namun tubuh yg sudah rapuh ini terus merangkak menuju majelis yg kukira akan menemui jamaah yg lebih banyak.. Ternyata yg kutemui hanya sekitar 300 orang saja, serasa meledak dadaku karena sedih dan menahan sakit, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku dipangggung dan terserah apa yg akan terjadi.. Dg tubuh yg terus menahan sakit aku bertahan, mataku nanar dan panas, wajah dan telinga serasa menjadi tebal bagai ditampar berkali kali.. keluhan sakit adalah sebab peradangan otak yg terus menjadi jadi Aku terus menoleh kekiri dan kanan, berharap para kekasihku datang berbondong bondong meramaikan acara, namun hanya beberapa puluh saja duduk di shaf, dan sisanya belasan orang berdiri disekitar panggung…, gelombang jamaah tidak tiba juga, tak lama tiba konvoi pun mungkin hanya 50 orang saja Aku terhenyak, kepalaku semakin sakit, seluruh tubuhku seakan berteriak kesakitan tak kuasa menahan sakitnya.. Allah.. Allah,..Allah… wahai tubuh penuh dosa kau harus bertahan…

Ceramah selesai ,, acara ditutup, aku melangkah ke mobil dg lemah dan ingin kuteriakkan pada semua orang jangan satupun menyentuh kulitku karena sangat terasa sakitnya.. namun aku harus menerima nasibku untuk dikerubuti, mereka datang dan setia padaku.., mereka orang orang berjiwa Muhammad saw, aku tak boleh kecewakan mereka Aku membatin memandangi jumlah yg sangat sedikit dihadapan panggung besar dan lapangan bola ini……….. 12 tahun aku berdakwah, inilah hasil dakwahku, sisanya adalah buih di lautan..
Sampai dimarkas kerebahkan tubuh penuh derita dg hati yg hancur, ketika mata hampir terlelap maka aku terhentak bagai dibentak syaitan, esok malam acara monas, bagaimana nasibmu munzir….!, adakah akan seperti ini ini…????, hujan akan turun dank au terpaku kecewa dihadapan guru mulia..???

Aku bagai tersengat stroom tegangan tinggi, menangis sekeras kerasnya… sakit dikepalaku sudah tak tertahan, jika kuhantamkan kepala ini ke tembok hingga kepala ini hancur tdak akan terasa sakitnya karena sudah dikalahkan oleh sakit yg jaub lebih berat.. Tubuhku gemetar, lalu aku berkata : ainiy, bantu aku membuka jubah dan sorbanku dan gamisku, bantu aku rebah, ini sudah larut malam, makanan apa yg ada ainiy?, saya lapar, dan perlu makan sedikit untuk makan obat, ia berkata : jam segini wahai habib sudah tdk ada apa2, banyak restoran padang dan penjual makanana masih tutup pula karena liburan panjang.., Baiklah, buatkan indomi saja, sekedar pengganjal untuk makan obat.. Prof sudah mengatakan, jika sakit di kepala tak mau hilang dg obat penahan sakit yg saya berikan, habib harus segera ke rscm untuk suntik otak… Berkali kali memang ia menembuskan jarum sepanjang hampir 15cm itu kedalam otakku sedalam dalamnya.. ah,,, tidak ada waktu untuk opname.. aku harus bertahan… Dihadapankau acara monas,pasrah pada Allah.. lalu saat mata hampir terpejam pikiranku dihentakkan lagi dg beban berikutnya, 12 rabiul awal pada 26 februari…., bulan depan…!!!, lalu kedatangan guru mulia pada sekitar maret….!!, mestilah ada acara akbar pula..!, lalu 27 rajab isra mikraj..!, lalu nisfu sya;ban..!!, lalu badr pada pertengahan ramadhan..!!, lalu habisnya massa kontrak markas MR dibulan juni…

Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi…, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah… Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata :kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia.. Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dg ku…, makan dan mium bersamaku .. masuklah,,, Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,! Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata : mari… kuantar kau masuk.. mari… Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya…, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku.. Aku terbangun…

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as.. Kukatakan padanya : belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.

Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku… tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku” Usia saya kini 37 tahuh pada 23 feb 73, dan usia saya 38 tahun pada 19 muharram ini.
Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dg penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus nebgeluhkan sakit kepala...

Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni kesalahanku.., kita insya Allah akan jumpa kelak dg perjumpaan yg abadi.. Amiin..
Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yg kuminta....


*************

Selamat jalan habib Munzir ... Semoga Allah memberikan rahmat
serta kemuliaan terbaik yang Allah janjikan, dan mempertemukan dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam Kekasih tercinta .., juga bagi kami seluruh umatnya ...  aamiin ya Robbal alamin.

:: KISAH PARA MALAIKAT PUN MENCINTAI RASULULLAH (KELEBIHAN BERSHALAWAT)



Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda bahwa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril :
"Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail :
"Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil :
"Mereka yang berselawat kepadamu , maka aku akan bersujud kepada Allah Subhana wa Ta'ala dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail pula berkata :
"Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Subhanallah ,,
Begitu cintanya para malaikat kepada Rasulullah. Cintakah kita umatnya kepada Rasulullah ? Para malaikat memberikan penghormatan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Namun seluruh karunia tersebut tetaplah kembali atas seijin Allah, yang dikaruniakan kepada hamba-hamba Nya yang beriman yang Dia kehendaki. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِا مُحَمَّد

Semoga Allah subhana wa Ta'ala kelak mempertemukan kita dengan Baginda Rasul yang kita cintai ... اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

Wallahu a'lam bishawab

:: RIBUAN MALAIKAT MENDOAKAN ORANG YANG DICACI MAKI ...


Suatu hari, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.

Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum....

Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!"

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, "Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Allah Ta'ala."

Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.

Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya.

Setelah itu menangislah abu bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung...

Subhanallah....
Semoga kita semua tergolong orang-orang yang Sabar dan berakhlak yang luhur

Yuk kita mulai hari yang indah ini dengan menata hati...

Jumat, 04 Oktober 2013

:: HIKMAH BERQURBAN, YUK SISIHKAN DAN JANGAN LEWATKAN



Qurban dalam bahasa Arab sendiri disebut dengan qurbah yang berarti mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala ...

Menyembelih hewan qurban pada hari Idul Adha adalah amal shalih yang paling utama, lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Memberikan terbaik sebagai pengorbanan kita kepada Rabb Pemilik jiwa kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berkurban.” Para sahabat berkata, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi” (HR Bukhari).

Sedemikian agungnya syariat qurban, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami” (HR Ibnu Majah & Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Albani).

Yakinlah, bagi mereka yang berqurban, Allah akan segera memberikan ganti biaya qurban yang dia keluarkan. Karena setiap pagi Allah mengutus dua malaikat. Malaikat yang pertama berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak,” sedangkan malaikat yang kedua berdoa: “Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang pelit yang menahan hartanya” (HR Bukhari & Muslim).

Siapa yang Berqurban,maka sesungguhnya ia sedang mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala, dan siapa yang diberi kelapangan rizki, namun tidak mau berqurban, maka sesungguhnya ia sedang menjauhi Allah.

Allah subhana wa Ta'ala berfirman : Sungguh , Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, maka laksanakan salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) ... (QS Al Kausar : 1-2)

Wallahu a'lam bishawab


:: MERASA DIPANGGIL ALLAH UNTUK SHALAT MALAM (CARA MEMOTIVASI DIRI)



Cara agar istiqomah menghidupkan shalat malam salah satunya adalah dengan merasa diri dipanggil Allah dan menghadirkan di hati dan pikiran kita bahwa Rabb Yang Maha Besar sedang memanggil untuk sebuah urusan besar yang harus diselesaikan di malam hari, sebelum urusan yang maha besar harus diselesaikan saat hari pembalasan. Artinya dengan shalat malam, kita memohon ampunan keringanan dosa dan besarnya ampunan untuk memperingan perhitungan di hari kiamat.

Allah memerintahkan Nabi Muhammad Salallahu'alaihiwassalam dan sahabat serta semua umatnya untuk mengerjakan shalat malam. Firman Allah :
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

73.1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً

73.2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari , kecuali sedikit (daripadanya),

نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً

73.3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً

73.4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.

Sa'd ibn Hisyam ibn Amir bertanya pada Aisyah r.a tentang shalat malam Nabi. Aisyah menjawab :

"Bukankah kamu sudah membaca "Wahai Orang Berselimut (Muhammad) ?", sesungguhnya Allah mewajibkan shalat malam, maka Nabi dan para sahabat terus menerus mengerjakan shalat malam. Allah menahan kewajiban shalat malam itu selama 12 bulan hingga pada akhir surat Al Muzzamiil ini, Allah menurunkan ayat yang mengisyaratkan keringanan. Sejak saat itu shalat malam menjadi shalat sunnah hukumnya, setelah sebelumnya diwajibkan (HR. Muslim)

Ada 2 faedah dalam sebutan al-Muzzammil ini (yang berselimut):

1. Kelembutan dari Allah kepada hambaNya
2. Peringatan kepada setiap orang berselimut pada malam hari agar bangun untuk shalat malam dan zikir kepada Allah.

Sayyd Quthub berkata : Ini adalah seruan dari langit, dari Rabb Maha Tinggu dan Maha Besar, untuk sebuah urusan besar menantimu. Bangunlah dengan bersusah payah. Bangunlah dengan berusaha keras. Untuk sebuah perkara yang agung.

Al-Isra' (17) No. Ayat : : 79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً

17.79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Sayyd Quthb menafsirkan ayat ini. :
Dengan shalat malam, bacaan Qur'an, tahajud dan pertalian yang abadi dengan Allah , itulah jalan yang akan mendatangkan kedudukan terpuji. Rasulullah diperintahkan untuk shalat tahajjud dan membaca Quran agar sampai kepada kedudukan terpuji yang dipersiapkan oleh Rabb Nya.--padahal beliau adalah Manusia Pilihan. Maka betapa ini lebih perlu manusia-manusia lain pada wasilah-wasilah ini untuk meraih kedudukan mulia dipersiapkan bagi mereka. Itulah bekal perjalanan mulia yang harus dimiliki.

Al-Insan (76) No. Ayat : : 26

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً

76.26. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.

AL Qasimi menafsirkan bahwa ini maksud Allah memotivasi Nabi untuk mengerjakan shalat malam dan seukuran waktu yang baik adalah tengah malam atau lebih dari tengah malam (1/3 malam terkahir).

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda :

"Pada setiap malam, Allah turun ke langit dunia ketika seperlima malam pertama habis. Lalu Dia berfirman : "AKULAH RAJA ! AKULAH RAJA ! SIAPA SAJA BERDOA KEPADA-KU PASTI AKU KABULKAN.
SIAPA MEMINTA KEPADA-KU PASTI AKU BERIKAN
SIAPA MEMOHON AMPUNAN KEPADA-KU AKU AMPUNI.
ALLAH TERUS BERFIRMAN DEMIKIAN SAMPAI FAJAR TIBA (HR. MUSLIM)

Wahai Saudaraku, apabila malam datang, duduklah kalian dalam hati yang terbelah. Masuklah kalian menjadi orang yang hina dan tak bernilai di hadapanNya. Lapangkan genggaman dan bersedekahlah kepada Allah. Mudah-mudahan tidak ada penyesalan hari ini dan esok hari.

Semoga Allah memberi ampunan, kemampuan, keberkahan dan keridhaan selalu , dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang terpuji , berkedudukan dekat dengan Nya


. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ