Sabtu, 27 April 2013

:: MEMOHON KEKUATAN DZIKIR, SYUKUR DAN IBADAH


Bismillahirrahmanirrahim ..

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz,

“ Demi Allah, aku benar-benar mencintaimu. Maka janganlah kamu lupa untuk membaca doa di setiap akhir shalat: ‘Allahumma a’innii ‘ala dzikrika wa syukrika, wa husni ‘ibaadatik.’

(Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu).”

(HR. An Nasa’i [1303] dan Ahmad [21614] Sahih Sunan Abu Dawud.)


Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى telah mengkaruniakan kita dengan berbagai nikmat yang dengannya kita dapat hidup (hayah) dan mendapat HIDAYAH. Dan seandainya kita dapat menghitung-hitungya, pasti tidak akan terhitung. Firman Allah:

 “Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak dapat menghitung jumlahnya.” (An-Nahl :18 dan Ibrahim: 34)

Diatas hamparan karunia nikmat Allah itu, maka selayaknya kita berterima kasih kepada Yang Pemberi Nikmat. Walaupun ungkapan rasa terimakasih kita kepadaNya, dengan gaya dan daya apapun, sebenarnya tidak akan sanggup membalas nikmat yang diberikan.

Berkata Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata Nabiyullah Daud ‘Alaihis Salam:

|| “Wahai Rabbku, kalau seandainya setiap rambutku ini mempunyai dua lidah dan bertasbih kepadaMu sepanjang malam, siang dan masa, maka tidaklah memenuhi hak satu kenikmatan.” (‘Iddatu Ash-Shabirin Libnil Qayyim hal 206, Asy-Syukur Libnu Abi Dunya hal 25, Asy-Syu’ab Lilbaihaqi dishahihkan Syaikh Salim I’ed Al-Hilali wafaqahullah)

Allah سبحانه وتعالى juga berfirman:

  “Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’” [Yunus : 58]

Ungkapan terimakasih itulah yang disebut dengan istilah SYUKUR. Firman Allah:

 “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(Ibrahim: 7). Dengan bersyukur, Allah jamin dengan tambahan nikmat dari-Nya.

Ibnul Qayyim menjelaskan:

|| “Syukur itu bisa dilakukan oleh HATI dengan tunduk dan kepasrahan oleh LISAN dengan mengakui ni’mat tersebut dan oleh ANGGOTA BADAN dengan ketaatan dan penerimaan.”

Ya Allah .., bantulah kami untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah kepada MU dengan lebih baik lagi .., Aamiin ya Robbal alamin



Barakallahufikum ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar