Jumat, 01 Februari 2013

:: RAHASIA SHOLAT DI AWAL WAKTU




Bismillahirrahmannirrahim,

Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah " Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]

Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.


WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.


WAKTU ZUHUR

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.


WAKTU ASAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.


WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.


WAKTU ISYA

Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Subhanallah, Indahnya Islam ..

Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.

Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi kaum adam ... :)



Wallahu a'lam bishawab
Dari aneka sumber ilmiah , Wikipedia dan Detik Islam

:: AIR MATA : SEBUAH TULISAN PEPENG SOEBARDI



Oleh : Pepeng Soebardi

Berikut adalah kutipan dari buku "that's all' tulisan istriku. Dik Uta:
............... suatu hari saya merenung. Telah berubahkah suami saya, tidak setegar dulu lagi kah dia? Betul, Peng telah berubah menjadi laki-laki yang mudah tersentuh hatinya. Saya baru mengetahui hal itu ketika dia menulis sebuah artikel di Harian Republika tentang ‘airmata’.

..............Subhanallah betapa Allah swt selalu mempunyai tujuan ketika menciptakan sesuatu. Sama halnya dengan airmata. Seringkali airmata diidentikkan dengan rasa lemah, cengeng, dan ketidakberdayaan. Terkadang orang menilai menangis tidak menyelesaikan masalah. Itu jelas tidak benar. Dengan menangis saya merasakan sebagian beban terlepas. Menangis adalah suatu bentuk ketundukan kepada Allah. Menangis membuat kita mengenal betapa lemahnya diri ini.................

................ini adalah tulisan Peng yang saya ceritakan di atas. Membuat saya bahagia dan bernafas lega.

========================

AIR MATA

Saudaraku, banyak orang berpendapat mengalirkan air mata, identik dengan perempuan. Juga, identik dengan kelemahan, cengeng dan banyak label yang mengacu pada kerapuhan. Benarkah begitu? Sejak dulu saya tidak sependapat!

Dua tahun belakangan ini pendapat saya menguat. Hari ini saya semakin yakin mengalirkan air mata adalah signal, anugerah yang tiada duanya. Signal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menangis adalah manifestasi dari kemahalembutan Allah Sang Khalik.

Saudaraku, insya Allah setiap orang pernah merasakan aliran aneh yg membuat air mata kita mengalir. Penyebabnya bisa apa saja. Membaca kisah hidup seseorang, mendengar pernyataan orang, atau melihat penderitaan orang. Bahkan, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba air mata kita mengalir. Bahkan, mendengar sebuah kabar yang sangat menyenangkan pun, kadang air mata bergulir menetes.

Berbahagialah mereka yang selalu menyebut asma Allah setiap mengalirnya air mata. Karena, kita selalu ingat dari mana sumber kelembutan yang kita miliki itu.

Mungkin kita pernah mengalami masa di mana kita tidak sempat mengalirkan air mata. Ketika cobaan datang dan menyesakkan dada, kita tidak menangis. Melihat kepedihan orang--lalu mencoba berempati seolah kitalah yang menanggung kepedihan itu--air mata tak setitik pun menetes. Benarkah itu hebat?

Mungkin ya, tergantung dari mana kita melihatnya. Walau saya tidak menolak bahwa siapa pun boleh mengalirkan air mata, tapi pernah saya berpikir: ''Menangis? Tak sempatlah bagi saya untuk menangis.'' Namun, hari ini saya sadar, berarti saya adalah orang yang tidak sempat melembutkan hati.


Ya Allah, maafkan keangkuhan hamba. Ya Latief, lembutkan hati hamba untuk bisa merasakan semua takdir-Mu tanpa harus bersedih. Kuatkan signal hati hamba ya Rahman, ya Rahim, agar hamba selalu bisa menangkap dengan cerdas semua tanda-tanda kebesaran-Mu tanpa harus merasa kecil hati, lemah, dan ketakutan. Jadikanlah air mata hamba sebagai tanda kedekatan hamba dengan-Mu.

Akhirnya mendung di mata tak terbendung lagi. Meringankan semua rasa yang berbaur menjadi satu, melihat begitu banyak bencana datang silih berganti di muka bumi ini. Peliharalah kami ya Muhaimin. Amin yaa mujibass saailiin.


Wallahu a’alam bisshowab
Barokallah fikum wa ahlikum
Di Cinere, hari ini 4 Desember 2006

========================

Masya Allah alangkah indahnya jika kita memiliki hati lembut yang sanggup bermesraan dengan Kekasih kita yang Haqiqi Allah Subhanahuwwat’ala…

Pernahkah kita meneteskan Air Mata karna merindukan Allah?

Pernahkah kita meneteskan Air Mata saat mendengarkan Ayat-ayat Allah?

Pernahkah kita meneteskan air Mata saat sholat?

Pernahkah kita meneteskan Air Mata saat merenung bagaimana gelapnya alam kubur?

Pernahkah kita meneteskan Air Mata saat mengingat Alam Mahsyar dan Hari Hisab?

Jika pernah, maka Air mata itu adalah Air Mata termahal yang ada di Muka bumi ini, karena dengan air mata akan kita peroleh banyak imbalan dari Sang Maha Lembut.

Seperti sebagian hadits Rosul, tentang air mata, yang saya kutip dari artikel ustadz Abi Makki salah seorang sahabat dan teman Peng berdiskusi masalah iman dan Islam.

“…..Ada tujuh orang/golongan yang Alloh Subhanahuwwata’ala lindungi dimana pada hari itu tidak ada yang bisa melindungi kecuali hanya perlindungan Alloh saja,(dan salah satunya di sebutkan disana adalah)seseorang yang mengingat Alloh dalam kesendiriannya lalu berlinanglah Air matanya…..” Saya semakin bersyukur akan keadaan Peng sekarang. Dan semakin kagum akan peran air mata dalam kehidupan kita setelah membaca dalil-dalil pendukung baik hadits maupun al-Qur’an.

Berikut ini salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Attarmidzi. Disusun ustadz Abi Makki setelah membaca artikel Peng dan dijadikan bahan dalam setiap pengajian-pengajiannya.

“……Dua mata yang tidak akan pernah tersentuh api neraka. mata yang menangis karna takut pada Alloh dan mata yang selalu berjaga di Jalan Alloh….”

Saudaraku, jika kita sulit meneteskan air mata atau belum pernah meneteskan air mata. Rasanya pantaslah jika mulai sekarang kita pertanyakan.

Ada apa gerangan dengan nurani kita … ?

...............

:: BELAJAR IKHLAS

Bismillahirrahmanirrahim..


IKHLAS seperti yang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Karena itu, kita perlu belajar dan membiasakan diri menjadi mukhlis (orang yang ikhlas).

Dari segi bahasa, ikhlas itu mengandung makna memurnikan dari kotoran, membebaskan diri dari segala yang merusak niat dan tujuan kita dalam melakukan suatu amalan.

Ikhlas juga mengandung arti meniadakan segala penyakit hati, seperti syirik, riya, munafik, dan takabur dalam ibadah. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah سبحانه وتعالى.

Ungkapan “semata-mata karena Allah سبحانه وتعالى” setidaknya mengandung tiga dimensi penghambaan, yaitu niatnya benar karena Allah (shalih al-niyyat), sesuai tata caranya (shalih al-kaifiyyat), dan tujuannya untuk mencari ridha Allah سبحانه وتعالى (shalih al-ghayat), bukan karena mengharap pujian, sanjungan, apresiasi, dan balasan dari selain Allah سبحانه وتعالى.

Beribadah secara ikhlas merupakan dambaan setiap Mukmin yang saleh karena ikhlas mengantarkannya untuk benar-benar hanya menyembah atau beribadah kepada Allah سبحانه وتعالى, tidak menyekutukan atau menuhankan selain- Nya.

“Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” ( An-Nisa’ [4]: 36)

Jika ikhlas sudah menjadi karakter hati dalam beramal ibadah, niscaya keberagamaan kita menjadi lurus, benar, dan istiqamah (konsisten). (Al-Bayyinah [98]: 5). Selain kunci diterima tidaknya amal ibadah kita oleh Allah سبحانه وتعالى, ikhlas juga membuat “kinerja (sesuatu yang dicapai)” kita bermakna dan tidak sia-sia. Kinerja yang bermakna adalah kinerja yang berangkat dari hati yang ikhlas.


Menurut Imam Al-Ghazali, peringkat ikhlas itu ada TIGA.

✔ Pertama, IKHLAS AWAM yakni ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan takut kepada siksa-Nya dan masih mengharapkan pahala dari-Nya.

✔ Kedua, IKHLAS KHAWAS,ialah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena dimotivasi oleh harapan agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan “sesuatu” dari-Nya.

✔ Ketiga, IKHLAS KHAWAS AL-KHAWAS adalah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang tulus, kecintaan dan keinsyafan yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Dia-lah Tuhan yang wajib disembah.

Ikhlas merupakan komitmen tertinggi yang seharusnya ditambatkan oleh setiap Mukmin dalam hatinya: sebuah komitmen tulus ikhlas yang sering dinyatakan dalam doa iftitah. "(Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Tuhan semesta alam)." (Al-An’am [6]: 162)

Sifat dan perbuatan hati yang ikhlas itu merupakan perisai moral yang dapat menjauhkan diri dari godaan setan (Iblis). Menurut At-Thabari, hamba yang mukhlis adalah orang-orang Mukmin yang benar-benar tulus sepenuh hati dalam beribadah kepada Allah, sehingga hati yang murni dan benar-benar tulus itu menjadi tidak mempan dibujuk rayu dan diprovokasi setan.

Semoga Allah SWT menjadikan kita pribadi-pribadi yang ikhlas , dalam laku, amal, dan ibadah mengharap ridha dan cinta Allah semata. Aamin.


Wallahu a'lam bishawab

Muhbib Abdul Wahab

:: CARA BERSYUKUR YANG BENAR

Bismillahirrahmannirrahim ..
 

Allah subhana wa Ta'ala menciptakan jin dan manusia berikut alam semesta agar mereka pandai bersyukur ..

Bagaimana cara bersyukur yang sesuai dengan kehendak-Nya :

1. Pertama adalah dengan HATI, yakni mengembalikan semua nikmat kepada Allah , iman ( memahami agama dengan benar) dan senantiasa mengagungkan Kebesaran Nya.

Allah subhana wa Ta'ala berfirman :
.. Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (QS, An-Nisa : 147)

2. Kedua adalah dengan LISAN dan PERBUATAN, yakni selalu memuji-Nya dalam keadaan apapun. Dan mempergunakan nikmat-nikmat yang Allah berikan, baik nikmat sehat, nikmat waktu, nikmat pendengaran, penglihatan dsb, sesuai dengan segala hal yang Allah sukai dan Allah perintahkan dengan penuh keikhlasan.


Seperti itulah contoh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam,

Jika beliau dalam keadaan suka, seraya berucap," Segala puji bagi Allah, karena-Nya semua nikmat menjadi sempurna"

Bila beliau kondisi duka, beliau tetap berkata," Segala puji bagi Allah dalam keadaan apapun"

Allah subhana wa Ta'ala berfirman :

Ya Allah, berilah aku kekuatan syukur, sehingga aku dapat selalu mensyukuri seluruh nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, sehingga aku bisa selalu beramal saleh .." QS.Al-Ahqaf : 15

Betapa kita harus malu, dan banyak bersyukur kepada Allah subhana wa Ta'ala atas nikmat seorang mukmin, yang baginya segala ujian kebaikan dan keburukan tetap bernilai pahala (kebaikan) di sisi Nya .

Rasulullah SAW bersabda :
" Sungguh mengherankan perkara orang mukmin itu, seluruh perkara adalah BAIK baginya. Dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin. Apabila ia diberi sesuatu yang menggembirakan dia bersyukur, maka hal itu menjadi baik baginya. dan apabila ia ditimpa suatu mudharat dia bersikap sabar, maka hal itu pun menjadikan baik baginya " (HR Muslim)


Semoga Allah subhana wa Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang pandai bersyukur dalam setiap keadaan ... Aamiin ya Robbal alamin.


:: GEORGE DANZIG, SEBUAH MOTIVASI



George Danzig adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas, kala itu ia terlambat untuk datang pada mata kuliah matematika, ia memasuki kelas namun ternyata teman-temannya sudah pada bubar.

George melihat ada 2 buah soal pada papan tulis itu, ia berpikir bahwa itu pasti adalah PR yang baru diberikan oleh Profesornya, sehingga dia mencatat pada bukunya dan membawanya ke rumah.
Berhari-hari dia mencoba untuk menyelesaikan PR tersebut, berbagai cara ia coba.
Mungkin ia berpikir “TIDAK BIASANYA DOSEN MEMBERI TUGAS DEMIKIAN SULITNYA, TAPI PASTI ADA JAWABANNYA, PASTI ADA ...”

Pada akhirnya, ia berhasil mengerjakan soal nomor 1. Ia mengira itu adalah PR sehingga ia mengumpulkan tugas tersebut pada profesornya dan meletakkan di ruang kerja profesor tersebut.
Ketika siang hari, dia di cari oleh sang profesor tersebut, sang profesor bertanya bagaimana dia bisa menyelesaikan soal tersebut.

George menjelaskan bahwa ketika itu dia terlambat mengikuti mata kuliahnya dan dia hanya melihat 2 soal itu di papan tulis dan menganggap bahwa itu (mungkin) adalah PR.

Anda tahu apa jawaban dari sang profesor tersebut?
Soal itu ditulis sang profesor ketika sedang menjelaskan tentang 2 buah soal tersulit di muka bumi ini dan hingga pada saat itu tidak ada yang bisa memecahkannya!

BERARTI, KALAU SAJA SAAT ITU GEORGE MENGIKUTI MATA KULIAH TERSEBUT, MUNGKIN SAAT ITU IA BERPIKIR BAHWA ITU MEMANG SOAL TERSULIT DAN BERPIKIR BAHWA MEMANG TAK SEORANG PUN DAPAT MENYELESAIKANNYA. MUNGKIN SAJA IA BISA TERACUNI OLEH KATA-KATA PROFESORNYA TENTANG SULITNYA SOAL ITU.

Saat ini ia menjadi profesor terkenal di Stanford University, dialah pemecah soal tersulit, dan dia memecahkannya ketika dia memang tak tahu bahwa yang dikerjakannya adalah soal tersulit yang pernah ada.

PESAN MORAL
Apa pesan dari cerita singkat di atas? Inti dari cerita di atas bahwa sesuatu akan terasa sulit apabila kita menganggap sulit, maka alangkah baiknya kita memulai sesuatu tanpa anggapan sulit karena sesungguhnya hal sulit hanyalah sebuah anggapan.

Oleh karena itu, Kita perlu buang jauh-jauh KATA-KATA TERLARANG untuk kita sebutkan bila Kita mau berhasil, yaitu :

1st
"SAYA TIDAK BISA"
Ketika kita berkata: "Saya tidak bisa", maka pintu pikiran kita tertutup untuk mencari jalan keluar dari persoalan kita dan kita akan Takut untuk mencoba.

Sebaliknya jika kita berkata "Saya bisa", maka membuat pikiran kita bekerja untuk mencari jalan keluar.

2nd
"TIDAK MUNGKIN"
Orang-orang yang sering berkata "tidak mungkin" akan menutup berbagai pintu keajaiban. Dengan sikap seperti ini mereka akan sulit meraih sesuatu yang hebat. Karena hampir segala sesuatu yang kita nikmati hari ini adalah yang mustahil di hari kemarin.

Ingatlah bahwa selalu akan ada keajaiban bagi orang yang mau senantiasa berusaha dan Berdoa .

3rd
"SAYA SUDAH TAHU"
Setiap kali kita mengucapkan bahwa "saya sudah tahu" sebenarnya kita sedang menutup pintu pembelajaran dan kita akan berhenti cukup sampai disitu , sehingga kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru, padahal dalam kehidupan selalu ada hal baru yang Harus kita pelajari..

:: KISAH SUAMI DAN ISTRI



Sepasang suami istri sedang makan malam bersama di rumah. Mereka adalah pengantin yang baru menikah 2 bulan. Di tengah makan malam mereka, sang istri membuka pembicaraan..

Istri : “suamiku sayang, bolehkah aku melakukan usul?”.
Suami : “boleh istriku sayang, silahkan!!”.
Istri : “saya ingin kita menulis kekurangan pasangan kita masing2 di kertas kosong..agar kita bisa saling intropeksi diri. tapi janji, tidak ada yang boleh tersingung. bagaimana sayang”.
Suami : “baik istriku, insya Allah..” *sambil tersenyum manis*

Sang istri kemudian pergi mengambil 2 lembar kertas kosong dan pulpen. Lima belas menit kemudian…

Istri : “sayang saya sudah selesai menulisnya.. apakah engkau juga sudah selesai?”.
Suami : “iya , saya juga sudah selesai!”.
Istri : “baiklah, sekarang tukar kertas kita masing2. Jangan ada yang dibuka dulu. Nanti dibaca secara terpisah setelah saya membereskan makan malam ini!”.
Suami : “iya sayang!” *sambil kecup istri*

Si istri mulai membereskan makan malam dan suami lantas pergi ke kamar tidur. Beberapa saat kemudian istri kirim sms kepada suami..
“suamiku, sekarang saya sudah selesai. Silahkan buka kertasnya dan baca tulisannya di kamar. saya akan membacanya di dapur ”

Sang suami langsung membuka kertas dan membacanya. Setiap membaca tulisan mengenai kekurangannya, air matanya tidak bisa dibendung, mengalir di setiap sudut matanya. Karena ternyata begitu banyak kekurangan pada dirinya. Sementara itu, di dapur sang istri juga membuka kertas.

Tak lama kemudian sang istri menghampiri suami ke kamar ..

Istri : “bagaimana suamiku, engkau telah membacanya?”
Suami : “sudah istriku, maafkan aku yang tidak bisa sempurna mendampingimu.. maafkan aku,” *air matanya semakin deras mengalir*

Istri : “iya suamiku, tapi mengapa engkau tidak menulis apapun dikertas itu? padahal aku telah menulis segala kekuranganmu..”

Suami : “wahai istriku tercinta, tahukah engkau? aku mencintaimu apa adanya.. sehingga aku melihat kekuranganmu adalah kelebihanmu dan aku tahu Allah menciptakan setiap manusia dengan berbagai kekurangannya, untuk itu aku sebagai suamimu akan menjadi pelengkap untuk menutupi kekurangan istriku.. aku mencintaimu karena Allah wahai istriku”. *sambil menangis dan berbisik lirih di telinga sang istri*

Sang istri pun tak sanggup menahan tangis mendengar ucapan dari sang suami yang begitu sangat mencintainya.

=============

:: YA LATIF, LEMBUTKANLAH QALBU KAMI ..


Bismillahirrahmanirrahim ,


“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)

TIDAKLAH Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: ① makan, ② tidur, ③ bicara, dan ④ pergaulan.

Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.

Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.

Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.

Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka (jarang didapat ) dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.

Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.

Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.

****************

Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya dan adalah dzikir. Maka qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia redha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.

Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.

Saudaraku ,
Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).

Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.

✔ Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat.

✔ Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir.

✔ Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa.

✔ Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.

Alangkah indahnya jika kita memiliki hati lembut yang sanggup bermesraan dengan Kekasih kita yang Haqiqi Allah Subhanahu wa Ta’ala…

Meneteskan Air Mata karena merindukan NYA ..

Meneteskan Air Mata saat mendengarkan Ayat-ayat NYA ..

Meneteskan air Mata saat jumpa dengan NYA dalam sholat ..

Saat merenung bagaimana gelapnya alam kubur ..dan huru hara Alam Mahsyar ..

Ya Latif , wahai Dzat Pemilik Kelembutan..
Lembutkanlah hati-hati kami ..


Wallahu a'lam bishawab
Barakallahufikum ..

(Diterjemahkan dan diringkas dari kitab Al-Fawaid karya Ibnul Qayyim rahimahullah hal 111-112)
oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc

:: RESEP MEMPERLUAS RUANG PENERIMAAN

----------------------------------------------

Ringankan hidupmu dengan cara menerima beban yang ada,

Ikatlah hasratmu dengan cara melepaskannya,

Marahlah kepada yang menyakitimu dengan cara memaafkannya,

Isilah wawasanmu dengan cara mengosongkan perasaan hebatanmu,

Yakinlah atas azammu dengan cara berserah diri padaNya

----------------------------------------------

Dapatkan yang terbaik dengan cara Memberikan yang terbaik,

Terimalah berbagai keinginanmu dengan cara menerima sepenuh hati apa-apa yang tak kau inginkan,

Nikmati rezeki tak terduga dari Allah, dengan cara menghadapi berbagai masalah tak terduga yang hadir padamu,

Kritiklah orang lain dengan cara istighfar, introspeksi, dan memperbaiki diri sendiri,

Kecilkan masalahmu dengan cara membesarkan Allah,

----------------------------------------------

Begadanglah dengan cara Sholat Tahajud yang nikmat ...

Redakan emosimu dengan cara Tilawah Quran yang tartil sepenuh hati,

Kayakan dirimu dengan cara Sedekah yang tak kau hitung-hitung balasannya

Cegahlah kemungkaran dengan mencontohkan kebaikan yang tulus dari hatimu

----------------------------------------------

Kejarlah makhluk dengan cara membiarkannya berlari,

Kejarlah dunia dengan cara mengejar akhirat,

Kejarlah akhirat dengan cara mengejar Tuhan,

Kejarlah Tuhan dengan cara-Nya,

Kejarlah kehidupan dengan cara siap menerima kematian,

Kejarlah kuantitas dengan cara memperbaiki kualitas,

----------------------------------------------

Kejarlah jodoh dengan cara mempersiapkan diri :

Siap menerima kekurangannya
Siap menerima perbedaan
Siap menerima kritikannya
Siap menerima kehebatannya

----------------------------------------------

Cintai yang bukan mahrommu dengan cara mencintai mahrommu karena Allah...

Pintarkan otakmu dengan cara membersihkan hatimu,

Marketingkan produkmu dengan cara memarketingkan dirimu di hadapan Allah SWT...

 


Wallahu a'lam
Kang Zain / S3

:: MERINDING : TERNYATA MALAIKAT MAUT MENGINTAI KITA 70X SEHARI

Bismillaahirr Rahmanirr Rahim ...

Ternyata Malaikat Maut Mengintai Kita 70 Kali Sehari ...

Alangkah baiknya kita istighfar dulu...AstagfirullohAl'adzim...

Memang tidak ada yang pernah tahu kapan seseorang akan menghadapi kematian, itulah sebabnya banyak orang tidak mempersiapkan diri menghadapi kedatangannya.

Maut dan kematian, Allah berfirman yang bermaksud :
Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dgn kesusahan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali. (Surah al-Anbiyak ayat 35)

Tahukah kita bahwa malaikat maut sentiasa memperhatikan serta
melihat wajah kita sebanyak 70 kali dalam sehari?

Seandainya manusia bisa melihat dengan kasat mata seperti apa
tingkah laku malaikat pengintai itu,niscaya kaki mereka akan lemas
jika mengetahuinya.

Oleh kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak
dapat melihat kehadirannya, itu sebabnya manusia tidak menyadari apa yang dilakukan malaikat Izrail di sekelilingnya.

Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahwa Rasulullah s.a.w bersabda:
Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak-ketawa .

Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak ketawa.

Jika takdirnya hingga esok hari terakhir Allah pinjamkan nyawa untuk bernafas di muka bumi ini, apakah kita sudah cukup bekal menghadapi dua fase berikutnya yaitu ALAM BARZAH dan ALAM AKHIRAT ?

Nah...
Berdoa dan pastikan ketika kita di jemput, kita dalam keadaan berbuat kebaikan yang terbaik agar kelak dikumpulkan bersama manusia2 terbaik di tempat terbaik disisi Allah SWT...
Aamiin yaa Robbal alamin ...

Semoga bermanfaat,
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khair....

:: KISAH UNIK PEMABUK YANG MENJADI IMAM

 

Ada dua pemuda penduduk asli Madinah al-Munawarah. Keduanya tamasya ke Turki utl mengisi liburan mereka, dengan bersenang-senang dan menenggak khamr. Ketika telah sampai Istambul, keduanya membeli khamr secara sembunyi-sembunyi , lalu menaiki taxi menuju daerah Riifah dan tinggal di sebuah hotel. Pada saat chek in, resepsionis bertanya asal negera mereka. Salah satu dari keduanya menjawab, “dari Madinah.”

Terlihat binar bahagia resepsionis mendengar asal kedua pemuda itu. Disiapkan untuk keduanya paviliyun dengan harga kamar biasa, demi memuliakan tamu yang berasal dari kota Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Alangkah gembiranya keduanya menerima penghormatan itu. Mereka melalui malamnya dengan menenggak khamr. Satu dari keduanya mabuk, sedangkan satunya lagi setengah mabuk hingga mereka tidur.

Tiba-tiba , ada seseorang mengetuk pintu depan. Salah seorang dari keduanya bangun membuka pintu dengan setengah sadar karena kantuk. Ternyata ada pelayan hotel yang kemudian berkata, “Permisi, Imam masjid kami menangguhkan shalat Shubuh begitu mendengar ada tamu dari Madinah yang menginap di sini, maka kami menunggu Anda berdua di masjid bawah.”

Seperti tersambar petir ia mendengarnya. Buru-buru ia membangunkan temannya dan bertanya, “Kamu punya hafalan al-Qur’an nggak?” Ia menjawab, “Ada, tapi tidak mungkin saya berdiri sebagai imam.” Keduanya berpikir keras untuk keluar dari ‘masalah’ tersebut. Belum lagi jalan keluar ditemukan, kembali pelayan hotel mengetuk pintu, “Mohon sedikit dipercepat, kami sudah menunggu Anda di masjid bawah, takut kesiangan.”
Buru-buru keduanya mandi dan ‘terpaksa’ turun ke masjid. Ternyata masjid penuh seperti layaknya shalat Jumat. Para jama’ah menyalami keduanya seperti layaknya khalayak menyambut seorang ulama.

Salah satu dari keduanya maju menjadi imam. Iapun berusaha mantapkan hati dan bertakbir. Dan tatkala ia mulai membaca...”alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin..” tiba-tiba menangislah jamaah masjid merasa seakan shalat di masjid Nabawi, karena imamnya berasal dari Madinah. Imam pun terbawa suasana hingga turut menangis sebagaimana makmumnya. Tak ada surat lain yang dibaca selain surat al-Ikhlas di sholat itu.

Usai shalat, orang-orang mendekati imam shalat seakan ingin mengenal lebih dekat dan menyalaminya. itulah awal hidayah menyapa dua pemuda peminum khamr itu. Kini keduanya (bertaubat) menjadi da’i di jalan Allah, Allahu Akbar...walillahil hamd..

# Ada kalanya Allah mengkondisikan dirimu dengan suatu ‘masalah’ dan ‘kesulitan’, tapi bisa jadi itu adalah cara Allah memperbaiki dirimu.

 

dari Abu Umar Abdillah

:: JANGANLAH KITA MENCACI MAKI MASA (WAKTU), ANGIN SERTA SEGALA YANG TELAH DIATUR OLEH ALLAH


Bismillahirrahmannirrahim,

Saudaraku, sebagai seorang muslim kita wajib beriman kepada segala hal yang telah diatur oleh Allah. Allah lah yang berkehendak menurunkan hujan/menghentikannya, meniupkan angin /menghentikannya, menumbuhkan tanaman yang dengannya kita dapat mengambil manfaat serta menghentikannya. Serta segala hal disekitar kita yang telah diatur sesuai kehendak Nya.

Dalam Qs.Al-Jatsiyah (45) : 24, Alloh SWT berfirman :

“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”{Qs. Al-Jaatsiyah (45) : 24}.

Kita juga harus meyakini bahwa Alloh-lah yang mengatur masa (waktu) ini. Oleh karena itu, apapun yang terjadi pada diri kita, baik itu kesenangan ataupun kesedihan / kesusahan. bahwa itu merupakan suatu taqdir / kehendak dari Alloh (qodarulloh) sehingga kita siap menerima apa yang telah diberikan oleh Alloh Ta’ala kepada hamba-Nya.

Diriwayatkan dalam shahih Bukhori dan Muslim dari Abu Huroiroh, bahwa Nabi saw bersabda, “Alloh Ta’ala berfirman, ‘Manusia telah menyakiti Aku. Dia mencaci maki masa, padahal Aku adalah Pemilik dan Pe-ngatur masa. Aku-lah yang mengatur (memutar) malam dan siang menjadi silih berganti’.” Diriwayat lain, “di TanganKu-lah siang dan malam” .


Saudaraku,… pada saat tertimpa musibah, kita dilarang mencaci maki masa (waktu) yaitu menisbatkan musibah dan petaka yang menimpa mereka kepada masa. Atau dengan mengatakan bahwa bahaya masa menimpa mereka dan masa telah membinasakan mereka. Jika mereka telah menyandarkan bahaya yang menimpa mereka kepada masa, berarti mereka mencaci pelakunya. Dengan demikian cacian mereka berujung kepada Alloh Azza wa Jalla, karena Dia adalah pelaku yang sebenarnya. Maka dari itu, mereka dilarang mencaci masa.

Imam Syafi’i, Abu Ubaid dan imam-imam lainnya berkata, “Janganlah kamu mencaci masa, karena Alloh adalah Pemilik dan Pe-ngatur masa.”

Diriwayatkan pula dalam tafsir al-Baghawi,

“Janganlah seorang anak Adam me-ngatakan, aduh celakalah masa, sesungguhnya Aku adalah Pemilik dan Pengatur masa, Aku mengutus malam dan siang. Maka jika Aku berkehendak, Aku dapat menggenggam keduanya.”


~ Mencaci maki Angin / Hujan

Begitu pula dengan pelarangan mencaci maki angin, sebagai seorang muslim, kita dilarang mencaci maki angin.

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra bahwa Rosululloh saw bersabda,

“Janganlah kamu mencaci-maki angin. Apabila kamu melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, maka berdo’a-lah, ‘Ya Alloh, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini, kebaikan apa yang terkandung di dalamnya dan kebaikan apa yang diperintahkan kepadanya; dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang terkandung di dalamnya dan keburukan apa yang diperintahkan kepadanya’.” (Tirmidzi mengatakan: “Shahih”).

Demikian jika turun hujan kita berdoa untuk kebaikan kita :

Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat.


Saudaraku, karena bertiupnya angin disebabkan oleh perintah Alloh Ta’ala dan ia merupakan ciptaanNya. Dia-lah yang menciptakan dan memerintahkan, maka mencacinya sama saja mencaci Alloh swt, Penggerak dan Penciptanya, sebagaimana telah diterangkan dalam larangan mencaci masa (waktu).

Dengan demikian, do’a ini merupakan ibadah kepada Alloh dan merupakan bentuk dari ketaatan kepadaNya dan kepada Rosul-Nya, juga permohonan penolakan dari keburukan yang datang kepadanya dan harapan kepada karunia dan nikmatNya.

Saudaraku, apa yang terjadi yang berupa kebaikan dan keburukan adalah dengan kehendak Alloh dan kekuasaan-Nya, dengan ilmu dan hikmahNya, selain-Nya tidak ada yang ikut andil dalam urusan itu. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak terjadi. Maka yang wajib dalam hal itu adalah memuji-Nya dalam dua keadaan, berbaik sangka kepada-Nya swt serta kembali kepadaNya dengan bertaubat dan berendah diri.

Sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman :

“... dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). {Qs. Al-A’raaf (7) : 168}.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (٣٥)

“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.” {Qs. Al-Anbiyaa’(21) : 35}.


Wallahu a'lam bishawab
Referensi :
(Tafsir Ibnu Katsir , Tafsir al-Baghawi, Kitab at-Tauhid, Fathul Majid, Syaikh Abdurrahman Hasan Alu Syaikh, Pustaka Azzam.)

:: KISAH SEORANG ANAK YANG MENGERASKAN SUARANYA DI MESJID

Bismillahirrahmannirrahim,

Seorang imam masjid mengisahkan ...

Ada seorang anak kecil yang umurnya belum mencapai 10 tahun. Dia selalu menjalankan shalat berjamaah di masjid, dan selalunya berusaha menempati shaf paling depan. Anak itu biasa mengeraskan suara saat shalat, terutama tatkala saya selesai membaca al-fatihah, si anak membaca “aamiin” dengan suara sangat keras.

Suatu kali, saya ingin menasihati anak ini agar merubah kebiasaannya. Akan tetapi setiap kali saya selesai shalat dan berdzikir anak itu telah pergi, saya tidak sempat berbicara dengannya.

Hingga suatu kali, setelah selesai shalat saya langsung memegang tangan anak itu sebelum ia pergi. Lalu saya bertanya, “Nak, mengapa engkau sering berteriak keras sewaktu shalat?”

Anak itu menjawab : Rumah saya dekat dengan masjid, tapi ayah tidak pernah ke masjid sama sekali. Saya mengeraskan suara agar ayah mendengar suaraku melalui loudspeaker masjid. Dengan begitu ayah tahu bahwa saya shalat di masjid. Saya berharap ayah segera menyusul ke masjid setelah mendengar suara saya.

Imam tersebut melanjutkan ceritanya, “ Betapa merinding bulu kuduk saya ketika mendengar jawaban anak ini. Maka saya bersepakat dengan sebagian jamaah untuk mengunjungi ayah dari anak tersebut untuk memberikan nasihat dan menceritakan apa yang dilakukan anaknya di masjid.

Hingga akhirnya alhamdulillah Allah membukakan hati sang ayah , sehingga kini sang ayah tak lepas shalat berjamaah di masjid,

Allahu akbar walillahilhamd

[Ust. Abu Umar Abdillah]

:: TEGARLAH WAHAI DIRI DAN TERSENYUMLAH



Bismillah..

Sesungguhnya Dia yang mengujimu dengan sedikit masalah adalah Dia yang selama ini membanjirimu dengan lautan nikmat…Berbaik sangkalah padaNya..

Jika saat ini beban yang di pikul begitu memberatkan punggungmu…Maka berbahagialah..karena Dia telah percaya punggungmu akan kuat memikulnya…

Jika saat ini harapanmu belum terwujud…Maka berbahagialah Karena Dia telah percaya kamu tak akan lelah berjuang dan berpasrah padaNya

Satu hal yang harus diyakini…Dia tidak akan pernah memberikan ujian yang tak mampu kita lalui…

Jadi apapun yang kita hadapi saat ini, itu semata karena kita mampu menjalaninya…

Tetap kuat dan semangat…..!!!!

Ingatlah dalam bahagia Allah menyisipkan duka agar kita tau bahwa ada hikmah dibalik sekaan air mata.

Dalam harap Allah menyelipkan resah agar kita sadar untuk mengiringinya do’a dengan segenap pasrah.

Dalam juangpun Allah meletakan lelah agar kita ingat betapa mahalnya harga istiqomah.

Memang Allah tidak menjanjikan bahwa langit itu tidak selalu biru, bunga tidak selalu mekar dan matahari tidak selalu bersinar.

Tapi ketahuilah bahwa Allaah selalu memberi pelangi disetiap badai, senyum disetiap air mata,berkah disetiap cobaan dan jawaban disetiap do’a.

:: KETELADANAN ..



Bismillahirrahmannirrahim,
 

Ibnu Umar RA pernah datang kepada Aisyah RA dan berkata, “Izinkan kami di sini sejenak dan ceritakanlah kepada kami perkara paling mempesona dari semua yang pernah engkau saksikan pada diri Nabi”.

Aisyah menarik nafas panjang, kemudian tersenyum. Sejurus kemudian ia terisak menahan tangis, lalu berkata dengan suara lirih, “Kaana kullu amrihi ajaba” (Yah, semua perilakunya sangat menakjubkan bagiku).

Kalau Aisyah, istri Rosulullah berkata, “Semua perilaku suamiku menakjubkan bagiku”, kira-kira apa yang akan diucapkan oleh istri kita jika sebagai suaminya ditakdirkan meninggal lebih dulu? Kita juga tidak tahu apa yang akan diucapkan oleh anak-anak kita tentang kita sebagai ayah.

Semua terpulang apakah kita mau mencoba menjadi Ayah dan suami yang mampu menyejukkan hati meski harus gagal berkali-kali, atau, merasa cukup mulia dengan perhatian kita yang tak seberapa selama ini.

Tidak sedikit para Ayah enggan mengusapkan tangan ke pipi anak yang sedang meneteskan airmata, jarang menyempatkan diri membaringkan tubuh anak yang letih hanya karena kita merasa telah banyak berjasa mencari uang yang tak seberapa itu.

Ingin dihormati oleh anak-anak tetapi menciptakan jarak sehingga anak tak pernah sanggup mencurahkan isi hatinya kepada Ayahnya sendiri, ingin menjadi Ayah yang disegani tetapi dengan cara membangkitkan ketakutan. Rasulullah Saw sering mencium putrinya, Fathimatuz Zahra bahkan ketika putrinya telah beranjak dewasa.

@@@@@

Dari Aisyah RA:

Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi Saw sambil berkata, “Engkau mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah mencium mereka”.

Nabi Saw menjawab, “Apa dayaku apabila Allah telah mencabut kasih-sayang dari hatimu” (HR. Bukhari).

Nabi Saw mencontohkan bagaimana menyayangi anak. Pernah Rasulullah Saw. menggendong cucunya, Umamah binti Abi Al-Ash, ketika sedang shalat. Jika rukuk, Umamah diletakkan dan ketika bangun dari rukuk, maka Umamah diangkat kembali. (Muttafaq alaih)

Pernah juga Rasulullah Saw bermain kuda-kudaan dengan cucunya yang lain, Hasan dan Husain. Ketika Rasulullah Saw merangkak di atas tanah, sementara kedua cucunya berada di punggungnya. Ketika itu Umar RA datang lalu berkata, “Hai Anak, alangkah indah tungganganmu”. Rasulullah Saw menjawab, “Alangkah indahnya para penunggangnya!”

Tak jarang Rasulullah Saw menghadapi anak-anak dengan sikap melucu. Bila mendatangi anak-anak kecil, Rasulullah Saw jongkok di hadapan mereka, memberi pengertian kepada mereka, juga mendoakan mereka. Begitu hadis riwayat Ath-Thusi menceritakan.

Sementara itu Usamah bin Zaid memberi kesaksian, (Sewaktu aku masih kecil ) Rasulullah Saw pernah mengambil aku untuk didudukkan pada pahanya, sedangkan Hasan didudukkan pada paha beliau yang satunya, kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdoa, “Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya” (HR. Bukhari).

Abu Hurairah RA pernah menceritakan:

“Rasulullah saw pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali ra. Iapun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira”.

Kisah Rasulullah Saw bersama anak adalah kisah tentang kasih-sayang. Beliau memendekkan shalatnya ketika mendengar tangis anak. Karena anak pula, Rasulullah Saw pernah bersujud sangat lama, begitu lamanya bersujud sampai-sampai para sahabat mengira Rasulullah Saw sedang menerima wahyu dari Allah Azza wa Jalla. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah, ada cucu Beliau yang menaiki punggungnya.

Tentang mencintai anak, Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki” (HR. Ath-Thahawi).

Air mata Nabi Muhammad saw menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim. Ketika itu Abdurrahman bin Auf RA bertanya:

“Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab: “Wahai Ibnu Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah Taala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu, wahai Ibrahim” (HR. Bukhari).

Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Nabi Muhammad Saw tidaklah marah, memukul, membentak, dan menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi mereka.

Keteladanan sekarang ini menjadi barang yang mewah dan mahal didapat. Padahal Umat Islam punya sosok teladan yang wajib dianut. Hari ini, ketika mengaku sebagai ummat Muhammad, apakah yang sudah kita lakukan pada anak-anak kita? Sudahkah mengusap kepala anak-anak kita sebagaimana Rasulullah Saw melakukan? Apakah kita juga telah mengecup kening anak-anak kita yang rindu kasih-sayang bapaknya?
Ataukah kita seperti Aqra bin Habis At-Tamimi yang tak pernah mencium anaknya, sehingga Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja yang tidak punya rasa kasih sayang, dia tidak akan disayangi” (HR. Bukhari).

Bagaimana mungkin ingin disayangi anak-anak ketika telah tua dan renta, tetapi tidak pernah menanamkan cinta dan kasih-sayang. Bagaimana mungkin dirindukan anak-anak, tetapi tak pernah punya waktu untuk tertawa bersama mereka. Banyak yang merasa bahwa ia telah bekerja seharian dan merasa telah cukup membeli semua itu. Ia juga tidak mengetahui urusan anak di rumah kecuali istrinya. Bahkan lebih tragis, istri tak tahu sama sekali tentang anak-anaknya, sebab telah ada pembantu yang menggantikan semuanya.

Astaghfirullahal adzim. Alangkah sering kita merasa begitu sangat berjasa dalam keluarga, tetapi sudah seberapa banyak perilaku Nabi Saw kepada anak atau istri yang sanggup kita contoh?

Salam alaika, Ya Rosulullah ..

:: MUNAJAT CINTA

Ya Rabb
bila cinta itu seperti angin,jadikanlah ia angin yang menyejukkan
Yang dengan nya Engkau tiupkan belaian kasih MU
Yang dengannya Engkau izinkan hambaMU
bercengkrama dalam sejuknya Cinta MU

Bila Cinta itu seperti matahari, jangan biarkan dia membakar bumi
Jadikanlah kehangatannya memberikan kehidupan,
Sehingga kami tidak terbakar didalamnya , kehangatan yang Engkau janjikan
Pada hati-hati yang bercinta kasih karena MU ,
hangatnya Kasih Ilahi

Ya Rabb
Bila cinta itu cahaya jangan jadikan ia seperti lilin
Yang memberi cahaya pada sekitarnya
sementara dirinya sendiri hancur , meleleh dan terbakar
Tapi .... Rabb...
jadikanlah ia bagai lentera, dua lentera jiwa
Yang menerangi sekitarnya,
juga dirinya dan menerangi alam semesta

Ilahi...
Bila cinta itu indah,
jangan sampai ternoda oleh nafsu yang Engkau tidak ridhai
Jadikanlah Dia indah, semata karena ada RidhaMU mengiringi

Rabb
bila cinta itu airmata,
Lihatlah airmata yang mengalir disana,
Lihatlah kerinduan yang tak tertahankan
Jadikanlah kerinduan itu ,kerinduan yang memabukkan
karena mengharap Cinta kasih MU,
bukan yang melenakan sehingga kami kelak menyesali diri



BK

:: KISAH NYATA : SAAT KONDISI KOMA SEORANG PEMUDA MASIH MELANTUNKAN AL QUR'AN .. SUBHANALLAH

Bismillahirrahmannirrahim,


Tiada tuhan selain Allah, sungguh pada kematian itu terdapat sakaratul maut (HR.Bukhari)

Begitu dahsyat menjelang kematian, sampai Rasulullah Sallallahu álaihi wasallam sang panutan dan tauladan kita, pun merasakannya. Sebagaimana yang telah Rasulullah Sallallahu álaihi wasallam informasikan, “Sungguh, pada kematian itu ada sakaratul maut’’.

Sekelumit kisah nyata dari negeri seberang. Kisah nyata yang belum genap setahun ini, terjadi di Yordania terhadap seorang pemuda yang berusia 35 tahun itu, sebagai imam masjid di Yordania.

Pemuda tersebut dengan nama Syaikh Nidhal yang berprofesi sebagai imam masjid, mendapatkan musibah. Yang kemudian dilarikan ke rumah sakit kerajaan al Basheer di Yordania. Kondisinya yang cukup parah karena cedera, mengharuskannya untuk dibedah.

Ditengah kondisinya yang kritis (koma), keadaannya yang tak sadarkan diri itu dia terbaring di ranjang rumah sakit . Subhanallah, sesaat pemuda tersebut melantunkan ayat suci al Qur’an dari surat al Hasyr ayat 18. Sehingga orang yang disekitarnya menyangka pemuda tersebut sudah berangsur membaik, kemudian dipanggilnya “Nidhal, Alhamdulillah engkau dalam keadaan baik sekarang”.

Sesaat kemudian pemuda tersebut melanjutkan lanjutan ayat berikutnya, ayat 19-21. Terdengar dari lantunannya, seakan pemuda tersebut menghayati, merenungi, dan mentadabburi ... lantunannya tidak seperti lantunan atau gumaman orang tak sadarkan diri pada umumnya. Lantunannya seakan ia sadar dalam kondisi terjaga.

Tapi ternyata tidak. Kondisinya yang tak sadarkan diri dan dalam kondisi kritis tersebut , atas seizin Allah Ta’ala dia mampu menggerakan kedua bibirnya untuk melantunkan Al-Quran.


... Benarlah bahwa sesungguhnya amalan itu tergantung di akhir penghujung usianya ... Tercermin dan terbias dari aktifitas shalehnya dikala hidup, amalan baiknya dapat menjadi sebab baik di penguhujung usianya. Allahu Ta’ala A’lam.

SEMOGA KISAH NYATA di atas dapat menjadikan pelajaran yang bermanfaat bagi kita semua, aamiin ....

http://www.youtube.com/watch?v=Umcpn-dR5UQ

:: SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN



Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata. Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.

Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah dan mencapai predikat Professor. Sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Quran dan ketika menginjak 13 tahun sudah hafal Quran 30 Juz. Selain itu, ketika Universitas mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai. Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Subhanallah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.

Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya. Dan beliau pun menyampaikan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan menanya kalian (jamaah yang hadir), yang cacat saja mampu menghafal, sedang kalian yang bisa bergerak?

Bagi bangsa Indonesia, ihwal Syaikh Ammar ini pun dapat menjadi pelajaran berharga. Biasanya di negeri kita orang cacat sering ditemui sebagai pengemis. Ini bisa ditemui di kota besar. Orang buta di negeri kita sering diarahkan kepada pengamen atau menjadi penyanyi, bisa jadi artis hanya beberapa. Jarang sekali yang diarahkan pada prestasi, terlebih pada keunggulan agama, semisal menjadi ulama ataupun menjadi hafizh Al-Quran.

Diantara pesan yang disampaikan Syaikh Ammar untuk jamaah adalah agar menunaikan rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala dan Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang mampu.

Banyak musuh Allah subhanahu wa ta'ala yang menghina Rasulullah (baru-baru ini), maka pesan beliau bela lah Rasulullah dengan cara melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-teriak (demonstrasi) dan kekerasan. Juga gunakan lah pula teknologi dalam membela Rasulullah, melalui internet, twiter, facebook dan sejenisnya. Ceritakan keagungan pribadi Rasulullah melalui kisah-kisah dan sebagainya.

Pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya. Pada jamaah laki-laki beliau berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai jamaah pergi ke tukang sihir atau dukun. Juga agar senantiasa beryukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang agung (kesehatan).


Syaikh Ammar Bugis Sampaikan Ceramah di LIPIA

Bagi seorang muslim, dunia adalah tempat ujian dan ladang pahala. Cobaan yang diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan ketidak sempurnaan fisik.
Sebagai seorang Muslim, cobaan tersebut hendaknya disikapi dengan hati yang sabar dan ikhlas. Sebab di balik kekurangan, Allah pasti memberikan kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.

Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.

Luar biasa, ditengah keadaan yang serba mustahil, Ammar sudah hafal 30 juz Qur'an sejak usia 11 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Tentunya ini adalah kelebihan yang sangat jarang dimiliki oleh anak-anak zaman sekarang.

Mengawalai nasihatnya dihadapan para dosen dan mahasiswa LIPIA Jakarta, Syaikh Ammar mengomentari sebuah pepatah yang mengatakan bahwa akal yang selamat hanyalah terdapat pada badan yang sehat, menurutnya hal ini kurang tepat.

“Selama ini kita mendengar pepatah bahwa akal yang selamat itu terdapat pada badan yang sehat, padahal semestinya adalah akal yang selamat hanyalah terdapat pada hati yang sehat,”kata Ammar mengawali nasihatnya.

Hal ini, kata Ammar, terdapat didalam hadits “Jika sepotong daging itu baik, maka baiklah seluruhnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.

Saat beliau menceritakan kesabaran dan ketelatenan ibunya dalam mengurus dan menjaganya sehingga ia saat ini menjadi seorang hafidz Al Quran, para mahasiswa yang hadir menangis tersedu-sedu, bahkan ada beberapa dosen yang bertakbir keras sambil menangis menjerit.

Beliaupun menyayangkan banyak kaum muslimin yang memiliki fisik sempurna tapi hatinya tidak sesempurna fisiknya.“Banyak diantara kita yang memiliki fisik sempurna, tapi hatinya tidak sesuai dengan fisiknya, “katanya.

Beliaupun menyarankan kepada para Mahasiswa agar giat menghafal Al Quran dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal satu juz dalam sehari,” ujarnya.

Setelah kurang lebih satu jam, ceramah di tutup, tiba-tiba seorang dosen dan pakar Ushul Fiqih asal mesir, DR. Azazi menemuinya dan mencium keningnya.

Ahmad Aris, seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mendengarkan ceramah beliau, menangis terharu dan merasa termotivasi oleh nasihat Syaikh Ammar.
“Alhamdulillah, ini motivasi yang sangat luar biasa, saya merasa malu terhadap beliau, kondisi saya yang sempurna fisik ini masih belum bisa apa-apa,”

Subhanallah, alhamdulillah , Allahu Akbar ..