Sabtu, 15 September 2012

:: RENUNGAN DAN HIKMAH 3 : DARI CATATAN DAHLAN ISKAN




Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR

Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR

Seorang yang DEKAT dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada AIR MATA

Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN

Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT

Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN

Ketika hatimu terluka sangat dalam maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN

Tetap Semangat ….
Tetap Sabar ….
Tetap Tersenyum ...
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”.
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA Memang setiap diri kita terkadang ingin serba instan, menggapai sesuatu ingin dengan cepat, tanpa mau bekerja keras, Padahal setiap keberhasilan akan selalu ada hambatan, tantangan, kendala bahkan air mata dan pengorbanan. Ini semua harus disikapi dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran, pantang menyerah dan ketangguhan untuk hasil yang lebih baik.
Kalaupun memang kita sudah bekerja keras, tekun, tangguh, sabar, ikhtiar yang maksimal dan disertai do’a, namun di mata masih terlihat gagal, tapi yakinlah di hadapan Allah tidak ada yang sia-sia.  BK

Jumat, 14 September 2012

:: KISAH KETIKA RASULULLAH SAW MI'RAJ




Bismillahirrahmannirahim,

Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah) :

Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pin

tu Hafzhah).


Langit Pertama:
Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat hina dan buruk.


Langit Kedua:
Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi Yahya a.s. dan beliau-beliau pun mendoakan Rasulullah


Langit Ketiga:
Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s. dan beliaupun mendoakan Rasulullah


Langit Keempat:
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s., dan beliaupun mendoakan Rasulullah


Langit Kelima:
Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil, dan beliaupun mendoakan Rasulullah


Langit Keenam:
Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (saat diminta oleh Jibril) lalu beliau dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.


Langit Ketujuh:
Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan nabi Ibrahim Khlilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda,
"Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat , maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH".

Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda,
"Sampaikan salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamanya ialah lima kalimah, iaitu:

SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM.

Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).


Tangga Kedelapan:
Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berdekatan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaipan pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan malaikat Malik penunggunya.


Tangga Kesembilan:
Di sini berdekatan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu beliau melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, mereka itu adalah lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.


Tangga Kesepuluh:
Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab dan bertemu dengan Allah Subhanahu wa Taala , lantas bersujud.


Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:

Allah S.W.T: Ya Muhammad.

Rasulullah : Labbaika.

Allah S.W.T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan.

Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.


Allah S.W.T: Ya Muhammad, Aku mengambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankan engkau sebagai penyampai berita gembiran dan peringatan bagi umatmu. Aku buka dadamu dan Aku buang dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku karuniakan kepada sesiapa (kaum-kaum) sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan banyak kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku karuniakan panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua kaum yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.


Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”. Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya (setara dengan) 50 shalat (yang sebelumnya). Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. (H.R Muslim)


dalam firman-Nya:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى. وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى. عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى. ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى. وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى. ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى. فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى. فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى. مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى. أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى. وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى. إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى. لَقَدْ رَأَى مِنْ ءَايَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm : 1-18)


.... Subhanallah, Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah seluruh kebaikan ....



Wallahu a'lam bishawab,

[Kisah Israk Mikraj - kitab Jam'ul-Fawaa`id, dan dari berbagai sumber]

Semoga bermanfaat ..

:: RENUNGAN DAN HIKMAH 2



Sesungguhnya Allah telah menjamin rezekimu,
maka janganlah gelisah ...

Namun Allah tidak menjamin surga bagimu,
maka janganlah terpedaya (dengan amalanmu) ...

Ketahulilah yang selamat hanyalah sedikit ...
sesungguhnya tipuan dunia akan hilang..

semua kenikmatan selain surga maka akan sirna,
dan semua kesusahan selain neraka, adalah keselamatan ...

:: MENJAGA HATI



Hati yang bersih adalah sumber dari Cahaya...
Melalui hati yang bersih itu pulalah akan mengalirkan energi yang positif bagi jiwa ..

Hati yang bersih, suci, akan mudah menyerap dan memantulkan kebaikan...


Ia akan memancarkan cahaya seperti permata. Jika kita melihat wajah seseorang yang beriman. Wajahnya bercahaya karena terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya ..

Namun sesungguhnya syaitan akan terus menyesatkan manusia melalui hasud (iri dan dengki), hal yang seringkali kita temukan dalam keseharian.


Dalam firman Nya Allah SWT mengingatkan kita agar tidak mengembangkan sifat iri dan dengki dalam hati kita , ..

“ Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ” (QS An Nisaa [4]: 32).


“ Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR Abu Dawud).



Rasul bersabda,

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Segumpal darah yang aku maksudkan adalah HATI ...” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
 
 
 
Wallahu a'lam bishawab
Semoga bermanfaat ..


:: DO'A MOHON TEMPAT / SESUATU YANG BAIK




Ya Allah ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong ..
(Al-Isra': 80).

Aamiin yaa Robbal alamin ..
 
 
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi (memulai perjalanan), Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah, dan menginginkan tempat / sesuatu yang baik. Doa ini juga baik dipanjatkan bagi mereka yang ingin menempuh jalan makrifat agar Allah senantiasa menjauhkan dari kesesatan.


Dianjurkan juga bagi yang akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. 

Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal 

:: BERAKHLAK DENGAN AKHLAK DARI ASMA ALLAH



Bismillahirrahmannirahim,
Secara sempurna sifat-sifat Allah terkumpul dalam keseluruhan nama-nama yang disebut al-Asma al-Husna (nama-nama baik) sebanyak 99. Kalau kita uraikan semua al-Asma Al-Husna

berarti Allah mempunyai seluruh kelayakan. Maka hayatilah Allah dengan seluruh kelayakan-NYA itu dan rasakannya di dalam hati ..


Firman Allah dalam surah al-A'raaf, ayat 180, yang bermaksud:

“ Dan Allah mempunyai nama-nama baik (yang mulia) maka bermohonlah kepada-NYA dengan menyebut nama-nama itu , dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama Nya. ”


Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

" Berakhlaklah engkau dengan akhlak Allah, yaitu sifat yang mahmudah saja. Adapun sifat seperti kibriyaa (takabur) atau azamah (kemegahan) yang khusus bagi-NYA amatlah dilarang dan dimurkai-NYA,

sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam :

“ Sifat kibriyaa adalah pakaian-Ku dan sifat azamah adalah selendang-Ku. Siapa yang coba merebut kedua-dua sifat tersebut daripada-Ku akan Aku lemparkan ke dalam neraka-Ku.”


Dan jika kita mengalami kesulitan untuk menghayati keseluruhan sifat Allah, maka pilih lah sifat Allah yaitu sifat Penyabar, Pemaaf, Lembut, penuh Rahmat , Pengasih dan Penyayang


“ Katakanlah (wahai Muhammad), Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah, karena sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihi.” (QS Az Zumar : 53)


Begitu sabarnya Allah memanggil para pendosa dengan panggilan yang sangat mesra : "Ya ibadi," - wahai hamba-hamba-Ku, Allah masih berkenan memanggil orang-orang yang berbuat dosa .. Salah satu nama Allah al-Shabur – Yang Paling Sabar meskipun ditentang dan dimaksiati .., Allah tetap memanggil dengan panggilan "ya ibadi" – wahai hamba-hamba-Ku.


Hadis riwayat Aisyah ra. istri Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam :

" Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah , Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya

“ Orang-orang yang menunjukkan cinta kasih kepada sesamanya itu akan dicintai oleh DIA Yang Maha Kasih. Cintailah mereka yang di bumi, maka Allah dan penghuni yang langit pun akan mencintaimu .. ” (Riwayat Tirmizi)


Subhanallah , Maha Suci Engkau Yaa Allah ... dan segala Puji bagi Mu ...




Wallahu a'lam bishawab

:: DOA MOHON DIBERI KEMUDAHAN






Ya Allah Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini .. (QS. Al-Kahfi: 10).

Aamiin yaa Robbal alamin ...

Jumat, 07 September 2012

:: SUBHANALLAH, NASA MEMBENARKAN AKAN ADA MASA MATAHARI AKAN TERBIT DARI BARAT



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Kebenaran ajaran Islam terus-menerus dibuktikan oleh penemuan demi penemuan ilmu pengetahuan. 1.400 tahun yang lalu, Rasulullah S

AW sudah menyatakan dalam haditsnya bahwa kelak matahari akan terbit dari Barat sebagai bukti keagungan Allah SWT dan ciri-ciri kiamat sudah semakin dekat:

“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).


Matahari terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari saja, kemudian tertutuplah pintu taubat. Setelah itu, gerakan matahari pun akan kembali seperti sebelumnya terbit dari timur sampai terjadinya kiamat.

Ini sesuai dan dibenarkan oleh peneliti NASA dalam artikelnya dibawah.

Dari Ibn ‘Abbas, “Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.” (Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha).

_______________

MATAHARI TERBIT DARI BARAT DIBENARKAN ILMUWAN FISIKA DAN MASUK ISLAM

Ilmuwan Fisika Ukraina Masuk Islam Karena Membuktikan Kebenaran Al-qur’an Bahwa Putaran Poros Bumi Bisa Berbalik Arah
Demitri Bolykov, sorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika.

Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.

Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.

Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya.

Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.

Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.

Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari.

Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun.

Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !

Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.

Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam.


Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huarirah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima Taubatnya.” (dari kitab Islam wa Qishshah). (IslamIsLogic.wordpress.com )




Wallahu’alam bishawab, ..

:: 7 AMALAN YANG PAHALANYA TERUS MENGALIR



Bismillahirrahmannirahim,

AMAL JARIYAH adalah sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melakukan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala ya
ng terus mengalir kepadanya.


Dari Abu Hurairah menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang berman­faat, dan anak saleh yang mendoakannya" (HR. Muslim).


Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).


Di dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah sebagai berikut.

1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah me­nulis buku yang berguna dan mempublikasikannya.


2. Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang dipeibuat oleh anak saleh pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi nilai/pahala yang diterima oleh anak tadi.


3. Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.


4. Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Orang yang membangun masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribadah di mas­jid itu.


5. Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.


6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir.

Semakin banyak orang yang memanfaat­kannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh makhluk atau burung yang kehausan, maka Allah akan mem­berinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).


7. Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.


Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al Hasyr ayat 18 :

“Wahai orang-orang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (AKHIRAT), dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan ..

.. Berlomba-lomba selalu menuju kebaikan dan takwa..



Wallahu a'lam bishawab,

Semoga bermanfaat ..

:: MENCARI KETENANGAN YANG HAKIKI



Bismillahirrahmannirahim,

Bagaimanakah sesorang mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dan sakinah dalam kehidupan.

Ketenangan dan ketenteraman jiwa yang sebenarnya ada karena rahmat Nya. Hanya insan yang benar-benar mendampingkan diri kepada الله akan menikmatinya.

Al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah berkata :

“Dalam HATI ada kotoran yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan menghadap الله, padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan berdampingan dengan الله, padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan mengenali الله dan ketulusan berhubungan dengan-NYA, padanya ada kegusaran yang tidak ditenangkan melainkan bersama الله dan kembali kepada-NYA, padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan redha dengan perintah, larangan dan ketentuan الله, menghayati kesabaran sehingga bertemu-NYA, padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan cinta dan penyerahan diri kepada الله, sentiasa mengingati-NYA, keikhlasan yang benar kepada-NYA.”



Itulah penawar bagi HATI ..
Obat bagi nurani ...
Dunia dan segala isinya tidak akan dapat membawa kebahagiaan ke dalam sanubari , jika insan itu tidak mengenali الله, mendampingi-NYA, memohon daripada-NYA, merintih dan menangis di hadapan kebesaran-NYA ...
Sesorang yang telah mengalami berbagai perkara dalam kehidupan, tetapi mereka tetap gagal menemui sakinah, kebahagian dan ketenangan yang hakiki , selagi mereka tidak mengembalikan dan menyerahkan jiwa raga, ruh dan jasad tunduk kepada الله ...


Manusia mungkin boleh menawarkan harta, wanita dan kuasa, namun belum tentu bersamanya ia akan bahagia ..
Justru, seorang yang tinggal dalam rumah yang indah dan mewah, belum tentu lebih bahagia dan tenteram jiwa dari seorang yang tinggal di rumah yang usang dan buruk ..
Seorang wanita yang bersuami orang kaya belum tentu lebih bahagia dari seorang wanita yang bersuami lelaki biasa.
Seorang yang beristeri cantik, belum tentu lebih bahagia dari yang beristeri tidak seberapa.
Bahkan yang dihidangkan makanan lezat belum tentu dapat menikmatinya melebihi seorang yang hanya dihidang makanan kebanyakan.

Kebahagiaan bukan soal harta, tetapi soal jiwa yang kahausan kasih dan cinta ilahi.


“Wahai manusia, Sesungguhnya telah datang kepada satu nasihat pengajaran dari Tuhan kamu, dan yang menjadi penawar bagi apa (penyakit-penyakit) yang ada dalam dada kamu, dan juga menjadi petunjuk serta membawa rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)


Dan SAKINAH akan diturunkan oleh Allah ke dalam HATI nurani hamba-hamba Nya yang beriman

“Dialah Yang menurunkan sakinah ke dalam HATI nurani orang-orang yang beriman (semasa mereka marah terhadap angkara musuh) supaya bertambah iman beserta iman mereka yang sedia ada; dan الله mempunyai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka); dan الله adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.”(al-Fath, 4)


Hati yang membawa seseorang kepada sakinah ialah perasaan berdampingan , berdekatan (muraqabah) dengan الله seakan dia melihat الله ..
Apabila perasaan itu bertambah, maka bertambahlah rasa cinta, tunduk, khusyuk, takut dan harap kepada-NYA ..


Nabi صلی ﷲ علیﻪ و سلم pula menyebut:

Barangsiapa yang menjadikan akhirat itu sebagai tujuan utamanya, maka الله jadikan kekayaannya dalam jiwanya. الله mudahkan segala urusannya dan dunia akan datang kepadanya dengan merunduk .

Dan barangsiapa yang menjadikan dunia itu sebagai tujuan utamanya, maka الله akan letakkan kefakirannya antara kedua matanya. الله cerai beraikan urusannya, dan dunia tidak datang kepadanya melainkan dengan apa yang ditakdirkan untuknya (yaitu dalam keadaan hina diri).” (Riwayat al-Tirmizi )


Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia Nya bagi kita .. Aamiin



Wallahu a'lam bishawab
Semoga bermanfaat ..

~ Salam santun ukhuwah ~

:: JAGALAH HAK ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENJAGAMU ..



Bismillahirrahmannirahim,

SEGALA puji bagi ﷲ , Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم pernah memberi nasehat pada Ibnu ‘Abbas -رضي الله عنه -,

“Jagalah ﷲ , niscaya ﷲ akan menjagamu.” [HR Tirmidzi]


“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada Setiap hamba yang selalu kembali (kepada ﷲ ) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-NYA), (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat.” (Qaaf: 32-33)


MENJAGA HAK ALLAH

Di antara bentuk penjagaan hak ﷲ sebagai berikut:

1. MENJAGA SHALAT

Yang utama untuk dijaga adalah shalat lima waktu yang wajib sebagaimana yang ﷲ firmankan (artinya),

“ Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat Ashar). Berdirilah untuk ﷲ (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al Baqarah: 238)

Yang dimaksud shalat wustho di sini adalah shalat Ashar menurut kebanyakan ulama. Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم memperingatkan keras orang yang meninggalkan shalat Ashar sebagaimana dalam sabdanya (artinya),

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka hapuslah amalannya.” [HR Bukhari]

ﷲ Ta’ala pun memuji orang-orang yang menjaga shalatnya dalam ayat lainnya (artinya),

“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (Al Ma’arij: 34)

Begitu pula termasuk dalam hal ini adalah dengan menjaga thoharoh (taharah/bersuci) karena thoharoh adalah pembuka shalat. Nabi صلیﷲ علیﻪ و سلم bersabda (artinya),

“Tidak ada yang selalu menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.”[5]


2. MENJAGA KEPALA DAN PERUT


“Sifat malu pada ﷲ yang sebenarnya adalah engkau menjaga kepalamu dan setiap yang ada di sekitarnya, begitu pula engkau menjaga perutmu serta apa yang ada di dalamnya.” [6]

Yang dimaksud menjaga kepala dan setiap apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Sedangkan yang dimaksud menjaga perut dan segala apa yang ada di dalamnya, termasuk di dalamnya adalah menjaga hati dari terjerumus dalam yang haram

ﷲ Ta’ala berfirman (artinya),

“ Dan ketahuilah bahwasanya ﷲ mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-NYA.” (Al Baqarah: 235)

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al Isro’: 36)



3. MENJAGA LISAN

“Barangsiapa yang menjamin padaku apa yang ada di antara dua janggutnya (yaitu bibirnya) dan antara dua kakinya (yaitu kemaluan), maka ia akan masuk surga.” [HR Bukhari]



4, MENJAGA KEMALUAN


ﷲ memuji orang-orang yang menjaga kemaluan dalam beberapa ayat. ﷲ Ta’ala berfirman (artinya),

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya ﷲ Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat“.” (An Nur: 30)

“Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) ﷲ , ﷲ telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab: 35)

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.” (Al Mu’minun: 5-6) [9]



Yang lebih penting dari hal di atas dan merupakan hak ﷲ yang paling utama untuk dijaga adalah mentauhidkan ﷲ dan tidak menyekutukan ﷲ dengan selain-NYA (baca: berbuat syirik). Karena syirik adalah kezholiman yang teramat besar. Luqman pernah berkata pada anaknya,

“Sesungguhnya kesyirikan adalah kezholiman yang paling besar.” (Luqman: 13)


!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


BARANGSIAPA YANG MENJAGA HAK ALLAH, MAKA ALLAH AKAN MENJAGANYA



“Jagalah ﷲ , niscaya ﷲ akan menjagamu.”

Inilah yang dimaksud al jaza’ min jinsil ‘amal, yaitu balasan sesuai dengan amal perbuatan. Sebagaimana ﷲ mengatakan dalam ayat-ayat lainnya.

وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ

“Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu.” (Al Baqarah: 40)

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ


“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (Al Baqarah: 152)

إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ

“Jika kamu menolong (agama) ﷲ , niscaya Dia akan menolongmu.” (Muhammad: 7)



BENTUK PENJAGAAN ALLAH


Jika seseorang menjaga hak-hak ﷲ sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka ﷲ pun akan selalu menjaganya. Bentuk penjagaan ﷲ ada dua macam, yaitu:

ﷲ akan menjaga urusan dunianya yaitu ia akan mendapatkan penjagaan diri, anak, keluarga dan harta.

Penjagaan yang lebih dari penjagaan yang diatas, yaitu ﷲ akan menjaga agama dan keimanannya.



PENJAGAAN MELALUI MALAIKAT ALLAH

Di antara bentuk penjagaan ﷲ adalah ia akan selalu mendapatkan penjagaan dari malaikat ﷲ. Sebagaimana ﷲ Ta’ala berfirman (artinya),

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah ﷲ .” (Ar Ro’du: 11)



PENJAGAAN DI KALA USIA SENJA

Begitu pula ﷲ akan menjaga seseorang di waktu tuanya, jika ia selalu menjaga hak ﷲ di waktu mudanya. ﷲ akan menjaga pendengaran, penglihatan, kekuatan dan kecerdasannya. Inilah maksud yang kami singgung dalam judul artikel ini.



Sebagaimana kami pernah membaca dalam salah satu buku fiqh madzhab Syafi’i, matan Abi Syuja’. Dalam buku tersebut diceritakan mengenai penulis matan yaitu Al Qodhi Abu Syuja’ (Ahmad bin Al Husain bin Ahmad Asy Syafi’i rahimahullah Ta’ala). Perlu diketahui bahwa beliau adalah di antara ulama yang meninggal dunia di usia sangat tua. Umur beliau ketika meninggal dunia adalah 160 tahun (433-596 Hijriyah). Beliau terkenal sangat dermawan dan zuhud. Beliau sudah diberi jabatan sebagai qodhi pada usia belia yaitu 14 tahun. Keadaan beliau di usia senja (di atas 100 tahun), masih dalam keadaan sehat wal afiat. Begitu pula ketika usia senja semacam itu, beliau masih diberikan kecerdasan. Tahukah Anda apa rahasianya? Beliau tidakk punya tips khusus untuk rutin olahraga atau yang lainnya. Namun perhatikan apa tips beliau,

“Aku selalu menjaga anggota badanku ini dari bermaksiat pada ﷲ di waktu mudaku, maka ﷲ pun menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”

Cobalah lihat, beliau bukanlah memberikan kita tips untuk banyak olahraga. Namun apa tips beliau? Yaitu taat pada ﷲ dan menjauhi segala maksiat di waktu muda.



Ibnu Rajab rahimahullah juga pernah menceritakan bahwa sebagian ulama ada yang sudah berusia di atas 100 tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan. Coba bayangkan bagaimana dengan keadaan orang-orang saat ini yang berusia seperti itu? Diceritakan bahwa di antara ulama tersebut pernah melompat dengan lompatan yang amat jauh. Kenapa bisa seperti itu? Ulama tersebut mengatakan (artinya),

“Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Balasannya, ﷲ menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”


PENJAGAAN PADA ANAK CUCU KETURUNAN


Begitu pula ﷲ akan menjaga keturunan orang-orang sholih dan selalu taat pada ﷲ . Di antaranya kita dapat melihat pada kisah dua anak yatim yang mendapat penjagaan ﷲ karena ayahnya adalah orang yang sholih. ﷲ Ta’ala berfirman (artinya),

“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.” (Al Kahfi: 82)


‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz pernah mengatakan,

“Barangsiapa seorang mukmin itu mati (artinya: ia selalu menjaga hak ﷲ , pen), maka ﷲ akan senantiasa menjaga keturunan-keturunannya.”


Sa’id bin Al Musayyib mengatakan pada anaknya (artinya),

“Wahai anakku, aku selalu memperbanyak shalatku dengan tujuan supaya ﷲ selalu menjagamu.”[Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam]

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan,

“Barangsiapa menjaga (hak-hak) ﷲ , maka ﷲ akan menjaganya dari berbagai gangguan.”


Jika seseorang berbuat maksiat, maka ia juga dapat melihat tingkah laku yang aneh pada keluarganya bahkan pada hewan tunggangannya.

“Jika aku bermaksiat pada ﷲ , maka pasti aku akan menemui tingkah laku yang aneh pada budakku bahkan juga pada hewan tungganganku.” [Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam] , Subhanallah ..



PENJAGAAN PADA AGAMA DAN KEIMANAN

Penjagaan yang lebih dari penjagaan yang semua sebelumnya, yaitu ﷲ akan menjaga agama dan keimanannya.

“Dengan menyebut nama-Mu, aku meletakkan lambungku, dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika engkau ingin menarik jiwaku, maka ampunilah ia. Jika engkau ingin membiarkannya, maka jagalah ia sebagaimana engkau menjaga hamba-hambaMu yang sholih” [HR Bukari - Muslim]

Dalam do’a ini terlihat bahwa ﷲ akan senantiasa menjaga orang-orang yang sholih.



... Jagalah hak ﷲ , niscaya ﷲ akan menjagamu ....



Subhanallah , Alhamdulillah ..
Segala puji bagi ﷲ yang dengan nikmat-NYA segala kebaikan menjadi sempurna ...




Wallahu a'lam bishawab,

Muhammad Abduh Tuasikal

Semoga bermanfaat ..

:: KEUTAMAAN BERTASBIH PENUH CINTA DAN SYUKUR KEPADA ALLAH



Bismillahirrahmannirahim,

ALLAH subhanahu wa ta’ala mengawali tujuh suratNya dalam al-Qur’an dengan tasbih. Betapa banyak ayat tasbih yang Dia turunkan dalam KitabNya agar diperguna
kan oleh manusia yang suka bertasbih memanjatkan pujian kepadaNya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu semua tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (al-Isra’: 44)

“… dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (ThaHa: 130)


Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan sangat disenangi oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yaitu: Subhaanallah wa bihamdidhi subhaanallahil ‘adzhiim” (HR Ahmad, Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibn Majah dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)


“Ucapan yang paling Allah subhanahu wa ta’ala sukai ada empat, yaitu:

• Mahasuci Allah :سبحان الله
• Segala puji bagi Allah : والحمد لله
• Tiada Tuhan selain Allah: ولا إله إلا الله
• Allah Mahabesar والله أكبر:

Engkau boleh memulai dari yang mana saja.” (HR Ahmad dan Muslim dari Samrah bin Jundab radhiallahu’anhu)


“Barangsiapa bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala setiap selesai sholat sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh tiga kali, sehingga berjumlah Sembilan puluh Sembilan, dan menggenapkannya menjadi seratus dengan: laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir, maka semua kesalahannya akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu)


Mengucapkan:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر

adalah lebih aku sukai dari pada terbitnya matahari.” (HR Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu)

“Tasbih itu setengah timbangan, alhamdulillah, dan laa ilaaha illallah tidak ada penghalang dari Allah hingga ia sampai kepadaNya.” (HR Tirmidzi dari Ibnu ‘umar radhiallahu’anhu)


“Maukah aku ajarkan kepadamu seperti apa yang diajarkan Nuh kepada anaknya. Kuperintahkan kamu agar bertasbih kepada Allah dan memujiNya karena sesungguhnya ia adalah shalawat dan tasbih semua makhluk, dan dengannya semua makhluk dikaruniai rezeki.” (HR Ibn Abu Syaibah dari Jabir radhiallahu’anhu)


“Barangsiapa mengucapkan :

سبحان الله وبحمده

Seratus kali setiap hari, maka semua kesalahannya akan dihapuskan meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Ahmad, Al Bukhari, Muslim, An-Nasa’i dan Ibn Majah dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu)



Nabi shallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ummul mukminin Juwairiyah radhiallahu’anha, “Telah kukatakan empat perkataan sebanyak tiga kali setelah dirimu berdoa, bila kata-kata itu ditimbang dengan apa yang telah kau ucapkan maka dia akan seimbang, yaitu:

سبحان الله وبحمده عدد خلقه ورضاء نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته

Subhanallohi wabihamdihi 'adada khoqihi wa ridho nafsihi wa zinata arsyihi wa midada kalimatih

Mahasuci Allah dan segala puji adalah bagi Allah, sebanyak makhluk Nya dan seberat Arsy Nya dan sebanyak tinta perkataan Nya (tak ada hingganya) ..

Dzikir ini diajarkan Rosululloh kepada Ummul mukminin Juwairiyyah, dan sangat besar pahalanya.

(HR Muslim dan Abu Dawud dari Juwairiyah radhiallhu’anha)




Wallahu a'lam bishawab
Semoga bermanfaat ..

:: SEBUAH KISAH HIKMAH : TEMANKU MATI TERBAKAR ..



 
 
Abu Abdillah berkata : “ Aku tak tahu, bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pernah aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu, sehingga mengubah total perjalanan hidupku, sebenarnya aku tak
ingin menceritakannya, tapi demi tanggung jawab di hadapan Allah, dan peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan demi pelajaran bagi para gadis yang mengejar bayangan semu, yang disebut cinta, maka aku ungkapkan kisah ini.

Ketika itu, kami tiga sekawan. Yang mengumpulkan kami adalah kesamaan nafsu dan kesia-siaan. Oh tidak, kami berempat satunya lagi adalah setan.

Kami berburu gadis-gadis. Mereka kami rayu dengan kata-kata manis, hingga mereka takluk, lalu kami bawa ke sebuah taman kecil terpencil. Di sana kami berubah menjadi serigala-serigala yang tak menaruh belas kasihan mendengar rintihan permohonan mereka, hati dan perasaan kami sudah mati.

Begitulah hari-hari kami di taman, di tenda atau dalam mobil yang di parkir di pinggir pantai. Sampai suatu hari, yang tak pernah saya bisa melupakannya, seperti biasa kami pergi ke taman. Seperti biasa pula, masing-masing kami menyantap satu mangsa gadis, di temani minunan laknat. Satu hal kami lupa saat itu, makanan. Segera salah seorang di antara kami bergegas membeli makanan dengan mengendarai mobilnya. Saat ia berangkat. Jam menunjukkan pukul enam sore. Beberapa jam berlalu, tapi teman kami itu belum juga kembali. Pukul sepuluh malam , hatiku mulai tak enak dan gusar. Maka aku segera membawa mobil untuk mencarinya, di tengah perjalanan, di kejauhan aku melihat jilatan api, aku mencoba mendekat.

Astaghfirullah, aku hampir tak percaya dengan yang kulihat. Ternyata api itu bersumber dari mobil temanku yang terbalik dan terbakar. Aku panik seperti orang gila. Aku segera mengeluarkan tubuh temanku dari mobilnya yang masih menyala. Aku ngeri tatkala melihat separuh tubuhnya masak terpanggang api. Kubopong tubuhnya lalu kuletakkan di tanah.

Sejenak kemudian, dia berusaha membuka kedua belah matanya, ia berbisik lirih : “ api …., api ……!

Aku memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dengan mobilku. Tetapi dengan suara campur tangis, ia mencegah: “ Tak ada gunanya .. aku tak akan sampai …!

Air mataku tumpah, aku harus menyaksikan temanku meninggal di hadapanku. Di tengah kepanikanku, tiba-tiba ia berteriak lemah: “ apa yang mesti kukatakan kepadaNya? Apa yang mesti kukatakan padaNya?

Aku memandanginya penuh keheranan. “ sSapa ? Tanyaku. Dengan suara yang seakan berasal dari sumur yang amat dalam, dia menjawab : “Allah!”

Aku merinding ketakutan. Tubuh dan perasaanku terguncang keras. Tiba-tiba temanku itu menjerit, gemanya menyelusup kesetiap relung malam yang gulita, lalu kudengar teriakan nafasnya yang terakhir : “ Innaalillaahi wa’inna ilaihi raajiuun.”

Setelah itu, hari-hari berlalu seperti sedia kala, tetapi bayangan temanku yang meninggal, jerit kesakitannya, api yang membakarnya, dan lolongannya” apa yang harus kukatakan padaNya ? Apa yang harus kukatakan padaNya? Seakan terus membuntuti setiap gerak dan diamku.

Pada diriku sendiri aku bertanya: “ Aku …apa yang harus kukatakan padaNya?

Air mataku menetes lalu sebuah getaran aneh menjalari jiwaku. Saat puncak perenungan itulah, sayup-sayup aku mendengar adzan subuh menggema: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaaha illa Allah …. Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah, Hayya ‘ Alash Shalaah …”

Aku merasa bahwa adzan itu hanya ditujukan pada diriku saja. Mengajakku menyingkap fase kehidupanku yang kelam, mengajakku pada jalan cahaya dan hidayah. Aku segera bangkit mandi dan wudhu, mensucikan tubuhku dari noda-noda kehinaan yang menenggelamku selama bertahun-tahun.

Sejak saat itu, aku tak pernah lagi meninggalkan shalat. Aku memuji Allah, yang tidak layak dipuji selain Dia. Aku telah menjadi manusia lain. Maha Suci Allah yang mengubah berbagai keadaan. Dengan seizing Allah , aku telah menunaikan umrah. Insya Allah aku akan melaksanakan haji dalam waktu dekat, siapa yang tahu ? umur ada di tangan Alloh ?

 
 
 
Lisy Syababi Faqoth
Sumber: Saudariku Apa yang menghalangimu Untuk berjilbab, 
Abdul Hamid Al-bilaly,

:: SUBHANALLAH , Rp. 1.500,- = Rp. 600.000,- .. (MATEMATIKA ALLAH) ..



Jum'at lalu, saya berangkat ke kantor dengan dada sedikit berdegub. Melirik ukuran bensin di dashboard motor, masih setengah. "Yah cukuplah untuk pergi pulang ke kant

or".

Namun, bukan itu yang membuat dada ini tak henti berdegub. Uang di kantong saya hanya tersisa seribu rupiah saja. Degubnya tambah kencang karena saya hanya menyisakan uang tidak lebih dari empat ribu rupiah saja di rumah.

Saya bertanya dalam hati, "makan apa keluarga saya siang nanti?" Meski kemudian buru-buru saya hapus pertanyaan itu, mengingat nama besar Allah yang Maha Melindungi semua makhluk-Nya yang tawakal.

Saya berangkat, terlebih dulu mengantar si sulung ke sekolahnya. Saya bilang kepadanya bahwa hari ini tidak usah jajan terlebih dulu.

Alhamdulillah ia mengerti. Soal pulangnya, ia biasa dijemput tukang ojeg yang -sukurnya- sudah dibayar di muka untuk antar jemput ke sekolah.

Sepanjang jalan menuju kantor saya terus berpikir, dari mana saya bisa mendapatkan uang untuk menjamin malam nanti ada yang bisa dimakan oleh isteri dan dua putri saya. Urusan besok tinggal bagaimana besok saja, yang penting sore ini bisa mendapatkan sesuatu untuk bisa dimakan.

Tiba di kantor, tiba-tiba saya mendapatkan sebungkus mie goreng dari seorang rekan kantor yang sedang milad (berulang tahun). Perut saya yang sejak pagi belum terisi pun mendesak-desak untuk segera diisi.

Namun saya ingat bahwa saya tidak memiliki uang selain yang seribu rupiah itu untuk makan siang. Jadi, saya tangguhkan dulu mie goreng itu untuk makan siang saja.

Sepanjang hari kerja, terhitung dua kali saya menelepon isteri di rumah menanyakan kabar anak-anak. "sudah makan belum?" si cantik di seberang telepon hanya menjawab, "Insya Allah," namun suaranya terasa getir. Saat itu, anak-anak sedang tidur siang.

Pukul lima sore lebih dua puluh menit saya bergegas ke rumah. Sebelumnya saya sudah berniat untuk menginfakkan seribu rupiah di kantong saya jika melewati petugas amal masjid yang biasa ditemui di jalan raya.

Sayangnya, sepanjang jalan saya tidak menemukan petugas-petugas itu, mungkin karena sudah terlalu sore. Akhirnya, sekitar separuh perjalanan ke rumah, adzan maghrib berkumandang. Motor pun terparkir di halaman masjid, dan seketika mata ini tertuju kepada kotak amal di pojok masjid.

"Bismillah .." saya masukkan dua koin lima ratus rupiah ke kotak tersebut.

Usai sholat, setelah berdoa saya meneruskan perjalanan. Tapi sebelumnya, tangan saya menyentuh sesuatu di kantong celana. Rupanya satu koin lima ratus rupiah. Kemudian saya ceploskan lagi ke kotak amal yang sama.

Sesampainya di rumah, isteri sedang memasak mie instan. Semangkuk mie instan sudah tersaji, "kita makan sama-sama yuk..." ajak istri

Kemudian saya bilang, "abang sudah kenyang, biar anak-anak saja yang makan". Anak-anak pun lahap menyantap mie instan plus nasi yang dihidangkan ibu mereka. Rasanya ingin menangis saat itu.

***

Keesokan paginya, isteri menggoreng singkong untuk sarapan.
Alhamdulillah masih ada yang bisa dimakan. Sebenarnya hari itu masih punya harapan. Seorang teman isteri beberapa hari lalu meminjam sejumlah uang dan berjanji mengembalikannya Sabtu pagi. Namun yang ditunggu tidak muncul. Bahkan ketika terpaksa saya harus mengantar isteri menemui temannya itu, pun tidak membuahkan hasil.

Tiba-tiba telepon saya berdering, "Pak, saya baru saja mentransfer uang satu juta rupiah ke rekening bapak. Yang empat ratus ribu untuk pesanan 20 buku bapak yang terbaru. Sisanya rezeki untuk anak-anak bapak ya..." seorang sahabat dekat memesan buku karya saya yang terbaru.

Subhanallah, Allahu Akbar ..! Saya langsung bersujud seketika itu. Saya hanya berinfak seribu lima ratus rupiah dan Allah membalasnya dengan jumlah yang tidak sedikit. Ini matematika Allah, siapa yang tak percaya janji Allah? Yang terpenting, siang itu juga saya buru-buru mengeluarkan sejumlah uang dari yang saya peroleh hari itu untuk diinfakkan.

***

Subhanallah, demikianlah Allah menjamin rizki seluruh makhluknya .. Bila melakukannya ikhlas karena Allah, maka Allahlah yang mengatur segala urusan dan pemenuhan kebutuhan kita , dunia dan akhirat. .. dengan berbagai jalan yang Allah kehendaki. Wallahu a'lam.

Semoga bermanfa'at dan diambil ibrahnya ....


Sumber: Zilzaal / Lisa Rahadi