Jumat, 31 Agustus 2012

:: BAGAIMANA TERKABULNYA SEBUAH DO'A





Bismillahirrahmannirahim,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan h
ampa.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadits tersebut menggambarkan bahwa Allah senantiasa mengabulkan do’a hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Ada beberapa bentuk pengabulan do’a, yaitu dikabulkan di dunia, ditangguhkan sampai hari kiamat, dan sebagai penangkal kejelekan yang mungkin akan menimpa seorang hamba [1]. Akan tetapi, do’a akan dikabulkan hanya jika syaratnya terpenuhi.

Syarat-syarat tersebut adalah:

✔ PERTAMA, IKHLAS

Setiap orang yang beribadah dan berdo’a hendaknya datang kepada Allah dengan ikhlas dan berserah diri


✔ KEDUA, ITTIBA’ KEPADA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, TERMASUK DALAM SEGALA BENTUK IBADAH

Allah berfirman (yang artinya),

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Al Ahzaab: 21)


✔ KETIGA, YAKIN BAHWA DO’ANYA AKAN DIKABULKAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Berdo’alah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin akan terkabulnya do’a itu.” (HR. Tirmidzi)

Jika seorang hamba berdo’a kepada Allah sementara ia tidak yakin Allah akan mengabulkan do’anya, maka itu adalah sebuah kesia-siaan.

Umar Ibnul Khattab pernah mengatakan,

“Aku tidak membebani diriku dengan keinginan untuk terkabulnya do’a. Aku hanya ingin berharap agar tetap bisa berdo’a.”

Allah berfirman (yang artinya),

“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Ghafir: 60)


✔ KEEMPAT, KHUSYUK DAN MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN ALLAH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari seseorang yang lalai dan tidak serius.” (HR. Tirmidzi)

Seringkali seseorang berdo’a setelah sholat namun tidak merasakan apa yang diucapkannya.


Seorang tabi’in pernah mengatakan,

|| “Sungguh, aku tahu kapan do’aku akan dikabulkan”. Mereka bertanya, “Bagaimana itu bisa?” Ia menjawab, ”Jika hatiku telah khusyuk, kemudian badanku juga ikut khusyuk, dan aku pun mengalirkan air mata. Ketika itulah aku merasakan Allah begitu dekat”


Imam Ahmad bin Hanbal berkata,

|| “Tahukah kalian bagaimana seharusnya seorang muslim berdo’a?” Mereka bertanya, “Bagaimanakah itu wahai Imam?” Beliau menjawab, “Tahukah kalian bagaimana seseorang yang berada di tengah gelombang lautan, sementara ia hanya memiliki sebatang kayu, dan ia pun akan tenggelam? Kemudian orang ini berdo’a dengan mengatakan, ‘Ya Rabbi, selamatkanlah aku! Ya Rabbi, selamatkanlah aku!’ Maka demikianlah seharusnya seorang muslim berdo’a (kepada Allah).”

Hal ini memperlihatkan bahwa sudah selayaknya seorang hamba yakin bahwa tidak ada lagi yang mampu menyelamatkannya selain Rabbnya sehingga ia akan kembali kepada-Nya dalam keadaan apapun dan berdo’a kepada-Nya karena rasa membutuhkan yang lahir dari kelemahan diri. Allah berfirman (yang artinya),

“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan jika ia berdo’a kepada-Nya.” (An Naml: 62)


✔ KELIMA, TIDAK ISTI’JAL (TERGESA-GESA MINTA CEPAT TERKABULNYA DO’A)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Akan dikabulkan do’a seseorang di antara kalian sepanjang ia tidak tergesa-gesa. Ia berkata, ‘Aku telah berdo’a dan berdo’a, namun aku tidak melihat terkabulnya do’aku’, sehingga ia pun tidak lagi berdo’a.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Orang yang tergesa-gesa dalam berdo’a kemudian meninggalkannya karena merasa tak juga dikabulkan do’anya bagaikan orang yang menanami ladangnya dengan menabur benih. Namun ketika benih itu mulai tumbuh, ia mengatakan, “Agaknya benih-benih ini tidak akan tumbuh”, dan kemudian ia meninggalkannya begitu saja.

Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa Allah bertanya kepada Jibril,

“Wahai Jibril, apakah hamba-Ku berdo’a kepada-Ku?” Jibril menjawab, “Ya”. Allah bertanya lagi, “Apakah ia menghiba kepada-Ku dalam meminta?” Jibril menjawab, “Ya”. Maka Allah berfirman, “Wahai Jibril, tangguhkanlah (pengabulan) permintaan hamba-Ku, sebab Aku suka mendengar suaranya”


✔ KEENAM, HANYA MAKAN YANG HALAL, TERMASUK DI DALAMNYA ADALAH MENGHASILKAN HARTA DARI SESUATU YANG HALAL

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak akan menerima selain yang baik. Allah memerintah orang-orang mukmin seperti apa yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Dalam firman-Nya, Allah memerintahkan (yang artinya), “Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yng baik-baik, dan kerjakanlah amal sholih.” (Al Mu’minuun: 51)


✔ KETUJUH, TIDAK BERDO’A UNTUK SESUATU YANG BERDOSA

Dari Abu Said, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila seorang muslim berdo’a dan tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga: Akan dikabulkan do’anya, atau ditunda untuk simpanan di akhirat, atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya.” (HR. Ahmad )


✔ KEDELAPAN, HUSNUDZON (BERBAIK SANGKA) KEPADA ALLAH AKAN MENGABULKAN DO’A KITA

Kalaupun tak dikabulkan, itu karena hikmah yang Allah lebih mengetahuinya. Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman (yang artinya),

"Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku." (HR Bukhari)

" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah 2:186)

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, ... dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya " (QS. Qaf 50 : 16)


" Dan kepunyaan Allah Timur dan Barat, maka kemana saja kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui) (QS. Al Baqarah, 2:115).


Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. .... Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada....
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Hadid 57 : 4)

Sabda Rasullullah Sallallahu Alaihi Wassalam:
"Sesungguhnya Rabbmu itu pemalu lagi pemurah, merasa malu apabila tidak mengabulkan do'a kepada hambaNya yang mengangkat kedua tangannya untuk berdo'a lalu dikembalikan kosong."



Wallahu a'lam bishawab
Semoga bermanfaat ..

1 komentar:

  1. Allahumma sholli'ala syayyidinna muhammad wa 'ala ali syayyidinna muhammad

    BalasHapus