Sabtu, 09 Juni 2012

::: MERAYU ALLAH MELALUI TASBIH, TAHMID, DAN TAKBIR



Bismillahirrahmannirahim,

ALLAH sangat menyukai ucapan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir yang keluar dari bibir hamba-hamba-Nya. Tasbih adalah ekspresi pengkudusan yang mengandung penafian semua kejelekan yang tidak mungkin ada pada Allah yang tidak sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tahmid merupakan bentuk pujian yang sempurna kepada Allah. Rasulullah pernah bersabda:

"Sesungguhnya sebaik-baik doa adalah “Alhamdulillah”
(HR. Tirmiddzi)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda :
Dua kalimat yang ringan dilidah, berat di timbangan, dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih adalah : Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hil adzhim - Maha suci Allah dan segala puji bagi Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung ( HR Bukhari - Muslim)

Rasulullah saw juga bersabda :
Bagiku mengucapkan : Subhanallah walhamdulillah walaa 'ilaahailallah Allahuakbar (Maha suci Allah dan segala puji bagi Nya, dan tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Besar), lebih aku cintai daripada tempat yang matahari terbit dan tenggelam disana ( HR Muslim)


Dalam hadits yang lain keutamaan takbir, tasbih dan tahmid :

“Alhamdulillah" memenuhi Mizan, dan "Subhanallah" serta "al-hamdulillah" keduanya memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi.“ (HR. Muslim)


Dari Jabir ra , Rasulullah saw bersabda :
Sebaik-baik dzikir adalah : Laa ilaahailallah . Barangsiapa mengucapkan Laa ilaahailallah , maka ditanamlah baginya sebatang pohon kurma di surga (HR Turmudzi)


Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah bersabda :
Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam aku diangkat ke langit, lalu ia berkata : Wahai Muhammad, sampaikanlah salamku pada umatmu, dan beritahukan pada mereka sesungguhnya surga itu tanahnya bagus, airnya jernih dan ia adalah tanah datar yang luas yang tanamannya adalah " Subhanallah walhamdulillah walaa 'ilaahailallah Allahuakbar (Maha suci Allah dan segala puji bagi Nya, dan tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Besar), ( HR Turmudzi)

Subhanallah ...

Hendaknya kita senantiasa menggemuruhkan kalimat-kalimat agung itu dalam detak jantung kita, mengkristalkannya dalam relung hati kita, melantunkannya lewat bibir-bibir kita, memekarkannya dalam perilaku kita semua dan menancapkannya dalam sujud panjang kita.


Rasulullah pernah bersabda:

“Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah empat, “Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun kamu mulai.” (HR. Muslim)


Sahabat fillah,
Tak ada aktivitas yang akan menenteramkan hati dan melembutkan jiwa selain senantiasa ingat dan berdzikir kepada Allah. Tak ada aktivitas yang melegakan jiwa dan menyejukkan nurani selain dzikir kepada Allah. Karena itulah Allah menyeru kepada kita agar kita senantiasa berdzikir pada-Nya.

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku.” (Al-Baqarah : 152)


• Dzikir kepada Allah adalah syurga Allah di dunia. Dia indah dan penuh pesona, menakjubkan dan menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga wangi yang bisa dihirup jiwa. Maka barang siapa yang tidak pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di dunia dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di akhirat. Dzikir adalah penolong yang melenyapkan kelelahan dan keletihan jiwa dan kehampaan nurani. Dzikir adalah jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan merengkuh kemenangan. Dzikir adalah balsem yang senantiasa memberikan kehangatan ruhani dan sekaligus memberikan kesembuhan jiwa.

• Dalam dzikir jiwa menjadi terasa dekat dengan Sangat Mahakasih, merasa teduh dalam naungan cinta-Nya, hangat dalam dekapan kasih-Nya. Para ahli dzikir akan merasa getaran ilahiyah yang mengalir dalam seluruh organ tubuhnya.

• Dzikir menyingkirkan awan ketakutan menepiskan kegundahan dan menghadirkan kebahagiaan dan rasa damai. Problema hidup akan ringan terasa. Guncangan jiwa akan luluh sirna.

• Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah penyadar dan senjata ampuh pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan duka lara. Orang yang berdzikir kepada Allah akan senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya.

• Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir yang bertalu-talu, dalam denting tahmid yang mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang menggebu dan dalam tasbih yang bergelora menghangatkan jiwa.


• Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi konsumsi rutin keseharian kita. Tanpanya jiwa kita akan melemah, semangat kita akan mengendur, cita-cita kita hanya menjadi cita pendek dan rendah. Ada kelezatan dalam dzikir yang tidak dimiliki oleh amal-amalnya lainnya. Cicipi dan rasakanlah.

• Dzikir adalah penawar racun orang berdosa, sahabat setia orang yang terputus, harta simpanan orang-orang yang bertawakkal, makanan orang-orang yang penuh yakin, hiasan orang-orang yang menyambungkan diri kepada Allah, prinsip orang-orang yang memiliki ma’rifat, hamparan orang-orang yang mendekat dan minuman segar orang-orang yang mencinta.

• Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan turbin yang menggerakkan jiwa mereka.


Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini:

“Ini adalah makananku, jika aku tidak makan maka habislah kekuatanku.”

Hasan Al-Bashri memberikan nasehat kepada kita:

“Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam salat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.”

• Dzikir akan membuka kelapangan dada kita. Dalam dzikir terdapat makna-makan sabar dan tawakkal, terkandung makna ridha dan menyerah. Hanya dengan mengingat Allah jiwa kita menjadi jernih dan pikiran kita akan menjadi bersih. Dengan dzikir kepada Allah langkah ke depan menjadi pasti.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)


Ada waktu untuk merayu Allah di saat malam menjelang fajar akan menjelang .., di saat manusia-manusia terlelap tidur.
Saat itu ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta baiknya diungkapkan.. Karena cinta kita akan menarik cinta-Nya ...
dan rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya...




Wallahu a'lam bishawab,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar