Jumat, 20 April 2012

::: ORANG-ORANG YANG TIDAK DIBERI PETUNJUK ..



Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah. Puji yang tak terbatas untuk Nya. Kita memuji, meminta pertolongan dan memohon keampunan daripadaNya. Kita juga memohon perlindungan kepada Allah daripada kejahatan dan kejelekan amal perbuatan kita.

Barangsiapa yang Allah beri petunjuk tiada siapa yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang tersesat tiada siapa yang dapat memberinya petunjuk. Salawat dan salam kepada Nabi kita Nabi Muhammad saw serta keluaraga dan para sahabat.


Ada beberapa ayat di dalam al-Quran yang menyatakan golongan mereka yang tidak diberi petunjuk ,


1) Az-Zaalimin; orang-orang yang zalim. Lihat al-Baqarah penghujung ayat 258

وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ

"Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim". (al-Baqarah : 258)

Kategori zalim ada 3 :

Zalim kepada Allah; yakni syirik iaitu merampas hak2 Uluhiyah dan sifat rububiyah Allah lalu memberikan kepada makhluk lain.
Zalim kepada diri sendiri, yakni meninggalkan perintah Allah dan mengerjakan larangan Allah.
Zalim kepada makhluk lain.


2) Al-Kafiriin; orang-orang yang kufur, lihat penghujung ayat 264 surah al-Baqarah.

وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ

"Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir". (al-Baqarah : 264)

Contoh orang-orang kafir yang Allah tidak beri hidayah ialah seperti dalam ayat 89 surah al-Baqarah.

"Dan ketika datang kepada mereka sebuah Kitab daripada Allah (Al-Quran), yang mengesahkan apa yang ada pada mereka (Kitab Taurat), sedang mereka sebelum itu sentiasa memohon (kepada Allah) kemenangan atas kaum kafir musyrik (dengan kedatangan seorang Nabi pembawa Kitab itu). Setelah datang kepada mereka apa yang mereka mengetahui kebenarannya (Nabi Muhammad dan Al-Quran), mereka mengingkarinya; maka (dengan yang demikian), laknat Allah menimpa orang-orang yang kafir ingkar itu". (al-Baqarah : 89)


Dalam ayat ini, orang-orang Yahudi memang telah tahu bahwa akan datang seorang Nabi membawa risalah yakni al-Quran, sebab telah diberitakan di dalam kitab Taurat Namun karena keingkaran mereka (tidak mengimani ... inilah kufur).



3) Al-Faasik. Lihat ayat 108 al-Maaidah

وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ

"...dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayat petunjuk kepada kaum yang fasik". (al-Maaidah : 108)

Orang-orang yang fasik ini biasanya tahu mana yang benar dan mana yang salah tetapi tak mau mengaku kebenarannya. Jika mereka bersumpah, sumpahnya palsu jika menjadi saksi mereka berbohong.

Begitu pula ketika seorang hamba berjanji kepada Allah untuk shalat dan taat pada perintah Nya, meninggalkan larangan Nya, kemudian ternyata mengingkari. Maka boleh jadi ia kembali terhalang memperoleh petunjuk Allah.



4) Khianat, lihat ayat 52 surah Yusuf

وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى كَيۡدَ ٱلۡخَآٮِٕنِينَ

"..dan bahwa Allah tidak akan memenangkan tipu daya orang-orang yang khianat". (Yusuf : 52)



5) Orang-orang yang sesat. Lihat dalam surah An-Nahl ayat ke 37.

فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى مَن يُضِلُّ‌ۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّـٰصِرِينَ

"maka sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang berhak disesatkanNya; dan tiadalah bagi mereka sesiapapun yang dapat memberikan pertolongan".(An-Nahl : 37)

"Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya". (al-Baqarah : 42).



6) Pendusta. Lihat ayat 3 surah az-Zumar

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِى مَنۡ هُوَ كَـٰذِبٌ۬ ڪَفَّارٌ۬

"Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayat petunjuk kepada orang-orang yang tetap berdusta , lagi kufur (dengan melakukan syirik)." (az-Zumar : 3)

dan juga dalam ayat 28 surah al-Mu'minun

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٌ۬ كَذَّابٌ۬

"Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang yang melampaui batas, lagi pendusta". (al-Mu'minun/Ghafir : 28)

Dalam pengertian agama dusta ialah munafiq, lihat ayat pertama surah al-Munafiqun : "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (wahai Muhammad), mereka berkata: Kami mengakui bahwa sesungguhnya engkau adalah utusan Allah. Dan Allah mengetahui sesungguhnya engkau utusan Nya. Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.

Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai pelindung, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amatlah buruk apa yang mereka kerjakan ( QS Al Munaafiquun : 1-2)

Ketika seorang hamba menyatakan diri beriman, maka hendaknyalah setiap laku , langkah dan bersitan hati pun menyertainya. Menyukai kepada hal-hal ( syiar-syiar Allah) yang mendatangkan kebaikan bagi diri serta kemaslahatan umat. Karena sesungguhnya syiar-syiar itu ( dan usaha untuk mendukungnya) adalah tumbuh dari ketakwaan hati.


7) Orang-orang Musyrik.

Diriwayatkan dalam sahih Bukhari, daripada Ibnul Musayyab, bahwa bapanya berkata: "Ketika Abu Thalib akan meninggal dunia, maka datanglah Rasulullah s.a.w., dan pada saat itu Abdullah bin Abi Umayyah, dan Abu Jahal ada di sisinya, lalu Rasulullah bersabda kepadanya: "Wahai pamanku, ucapkanlah “la Ilaha Illallah” kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu di hadapan Allah".

Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Tholib: "Apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib?", kemudian Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka berduapun mengulangi kata-katanya pula. Maka ucapan terahir yang dikatakan oleh Abu Thalib adalah: bahawa ia tetap masih berada pada agamanya Abdul Muthalib, dan dia menolak untuk mengucapkan kalimat la ilah illallah, kemudian Rasulullah bersabda: "sungguh akan aku mintakan ampun untukmu pada Allah, selama aku tidak dilarang", lalu Allah menurunkan firmanNya:

“Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang yang beriman memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik” (At-Taubah : 113).

Dan berkaitan dengan Abu Thalib, Allah menurunkan firmanNya: “Sesungguhnya kamu (hai Muhammad tidak sanggup memberikan hidayah ( petunjuk) kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya” ( Al Qasas: 57)

Sesungguhnya itu Hidayah dari Allah, dan Allah lah yang berkenan memberi hidayah (petunjuk) kepada sesiapa yang dikehendaki Nya.


Semoga Allah melindungi kita, menjauhkan kita dari segala keburukan iman, memasukkan kita ke dalam golongan hamba Nya berserah diri.

Wahai Tuhanku, ampunilah kami dan saudara-saudara kami muslim seiman, masukkanlah kami ke dalam rahmat Mu, dan Engkau Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang ( QS Al A'raaf : 151) . Aamiin.




Wallahua'lam bishawab

1 komentar:

  1. Salam kenal..mudah-mudahan kita tergolong dalam kalangan orang-orang yang mendapat petunjuk. Terima kasih kerana mengunjungi blog saya..

    BalasHapus