Sabtu, 07 April 2012

::: KEUTAMAAN AMALAN HATI ... :::




Bismillahirahmanirahim,

Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda :

"Sesungguhnya amal perbuatan itu harus disertai dengan niat." (Shahih al-Bukhari)


Arti niat disini adalah niat yang terlepas dari cinta diri dan dunia. Niat yang murni untuk Allah Ta'ala . sebagaimana difirmankan-Nya:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus..." (al-Bayyinah: 5)


Rasulullah shalallahu alaihiwasalam bersabda,

"Sesungguhnya Allah tidak menerima sebuah amalan kecuali yang murni, yang dilakukan hanya untuk-NYA ." (Diriwayatkan oleh Nasai dari Abu Umamah)


Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan, Allah Subhana wa Ta'ala berfirman,

"Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan persekutuan. Barangsiapa melakukan suatu amalan kemudian dia mempersekutukan diri-Ku dengan yang lain, maka Aku akan meninggalkannya dan meninggalkan sekutunya." Dalam riwayat yang lain disebutkan: "Maka dia akan menjadi milik sekutunya dan Aku berlepas diri darinya." (HR Muslim - Ibnu Majah )


Kemudian , hati merupakan hakikat manusia, sekaligus menjadi poros kebaikan dan kerusakannya. Nabi saw bersabda,

“Sesungguhnya di dalam diri manusia ada segumpal darah (hati), apabila hati itu baik maka baik pula seluruh diri dan amal perbutan manusia dan apabila hati itu rusak maka rusaklah seluruh diri (amal perbuatan manusia tersebut). Ingatlah,ia adalah hati”.

(Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Nu’man Ibn Basyir ra).


Hati / niat keikhlasan dan penghambaan kepada Allah merupakan titik pusat pandangan Allah, sebagaimana disabdakan oleh baginda,

"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak melihat kepada tubuh dan bentuk kamu, tetapi Dia melihat kepada hati kalian " (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a )


Al-Qur'an menjelaskan bahwasanya keselamatan di akhirat kelak, dan perolehan surga di sana, hanya dapat dicapai oleh orang yang hatinya bersih dari kemusyrikan, kemunafikan dan penyakit-penyakit hati yang menghancurkan. Yaitu orang yang hanya menggantungkan diri kepada Allah , sebagaimana yang Dia firmankan melalui nabi-Nya, Ibrahim al-Khalil a.s.

"Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) di hari harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (as-Syu'ara': 87-89)


"Dan didekatlah surga itu kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat." (QS, Qaf: 31-33)

Keselamatan dari kehinaan pada hari kiamat kelak hanya diberikan kepada orang yang datang kepada Allah Ta'ala dengan hati yang bersih dan datang kepada Tuhannya dengan hati yang pasrah.



Diriwayatkan dari Anas bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi saw, "Kapankah kiamat terjadi wahai Rasulullah?" Beliau balik bertanya: "Apakah yang telah engkau persiapkan?" Dia menjawab, "Aku tidak mempersiapkan banyak shalat dan puasa, serta shadaqah, tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." Rasulullah saw kemudian bersabda, "Engkau akan bersama orang yang engkau cintai."

"Seseorang akan bersama dengan orang yang dia cintai."(Muttafaq 'Alaih)


Cinta yang murni merupakan salah satu amalan hati, yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Subhana wa Ta'ala.


Seorang ulama besar dengan kerendahan hatinya berkata,

"Aku cinta kepada orang-orang shaleh walaupun aku tidak termasuk golongan mereka., Aku berharap aku bisa mendapatkan syafaat (ilmu, dan kebaikan) dari mereka, ... dan "aku tidak suka terhadap barang-barang maksiat, walaupun aku sama maksiatnya dengan barang-barang itu. "


"Barangsiapa mencintai karena Allah, marah karena Allah, memberi karena Allah, menahan pemberian karena Allah, maka telah sempurnalah imannya . " (Abu Dawud)


Bukankah Nabi bersabda

"Sesungguhnya seseorang selesai dari sholatnya dan tidaklah dicatat baginya dari pahala sholatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya" (HR Abu Dawud)


"Perbedaan derajat sholat tersebut sesuai dengan perbedaan orang-orang yang sholat berdasarkan kekhusyu'an dan tadabbur (bacaan sholat) dan yang semisalnya dari perkara-perkara yang mendatangkan kesempurnaan sholat" (Faidhul Qodiir 2/422)

"Sesungguhnya amalan-amalan berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan perbedaan tingkatan keimanan dan keikhlasan yang terdapat di hati. Dan sungguh ada dua orang yang berada di satu shaf sholat akan tetapi perbedaan nilai sholat mereka berdua sejauh antara langit dan bumi" (Minhaajus sunnah)


Rasulullah صلی ﷲ علیﻪ و سلم berkata sebanyak tiga kali :

"Akan muncul sekarang kepada kalian seorang penduduk surga",
Abdullah bertutur : "Tatkala aku berpaling pergi maka iapun memanggilku dan berkata : Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang الله berikan kepadanya". Dan setiap malam aku berdoa dan memaafkan orang-orang yang pernah menyakitiku.

Abdullah berkata, "Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga), dan inilah yang tidak kami mampui." (HR Ahmad )


Sahabat yang dirahmati Allah,

Indahnya mempunyai akhlak yang baik dan hati yang tenteram. Hati yang bening , ikhlas , khusyu' , pemaaf , dan penuh Penghambaan dan Cinta kepada Allah dan Rasulnya, adalah hati yang mampu mengantarkan pada derajat yang mulia di sisi Allah.

Semoga Allah memberi kemampuan dan rahmat bagi kita bersama . Aamiin.



Wallahua'lam bishawab

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb.

    Saya minta amalan tuk bisa cepat melunasi hutang ke bank, tolong saya bantu.

    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum wr.wb.

    Saya minta amalan tuk bisa cepat melunasi hutang ke bank, tolong saya bantu.

    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    BalasHapus
  3. wa'alaikumsalam wr wb ,

    Lakukanlah shalat tahajud, kemudian munajat kepada Allah didahului dengan istighfar dan puji-pujian kepada Allah, solawat nabi. Kemudian berdoa penuh kerendahan hati dan kepasrahan kepada Rabb :

    1.
    Dari Abu Wail berkata: “Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “Wahai amirul mukminin, saya tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka bantulah saya!”

    Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, “Maukah engkau apabila aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku. Dengan beberapa patah kata itu, seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan membayarkan hutangmu. Bacalah:



    اللهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
    “Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal sehingga aku terhindar dari rizki yang haram dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak meminta kepada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi - Ahmad dan Al-Hakim )

    2. Surat Ali Imran 26-27

    menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh taubat ..

    3. Bersedekah kepada anak yatim/fakir miskin apa saja terbaik yang saudara mampu dengan ikhlas karena Allah

    Semoga Allah berkenan membukakan pertolonagn dan karunia Nya .. Aamiin ya Robbal alamin ..

    BalasHapus