Jumat, 11 November 2011

SUJUD YANG MELEKAT



Keberserah Dirian:  
Totalitas penyerahan kepada Allah SWT akan menghasilkan pemaknaan yang benar tentang "al-Islam". Itulah makna sujud yang dilakukan oleh hamba-Nya dalam shalat. Tidak hanya kening yang melekat di hamparan sajadah. Tetapi lebih jauh lagi adalah menyerahkan jiwa raganya kepada Allah SWT. (Imam an-Nifari)

"Yaa Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, wajahku bersujud kepada Tuhan Yang menciptakannya, Yang membentuk rupanya, Yang memberikan pendengarannya, penglihatannya, Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta”. (HR. Muslim: 1/534, begitu pula imam hadits yang lain)

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. (QS. Al-Israa [17]:109)

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam [19]: 58)

Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. Al-Israa: 107)

Sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi waSallam, “Barangsiapa yg mengingat Allah kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tdk akan diazab pada hari kiamat kelak” (HR. Al-Hakim) dan dia berkata sanadnya shahih)

Dari Ibnu Mas’ud, Nabi bersabda, “Setiap mukmin yg meneteskan air mata karena takut kepada Allah walau hanya sekecil kepala seekor lalat, lalu air matanya itu membasahi pipinya niscaya Allah haramkan neraka untuk menyentuhnya.”. (HR. Ibnu Majah, al-Baihaqi)

Abu Abdurrahman al-Asadi bertanya kepada Said Bin Abdul Azis, 'Tangisan apa ini yang terdengar ketika engkau shalat?' Said balik bertanya, 'Kenapa Engkau bertanya seperti itu?'
Abu Abdurrahman menjawab, 'Wahai saudaraku semoga Allah memberikan hidayah untukku dengan pertanyaan itu.' Said mengatakan, 'Setiap saya sholat selalu membayangkan siksa api neraka bila Allah tidak mengampuni dosa-dosa yang pernah saya lakukan.'

Itulah tanda-tanda orang yang khusyuk dalam shalatnya, Allah berfirman 'Sesungguhnya, beruntunglah mereka yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (al-Mukminun: 1-2).

Khusyuk di dalam shalat memaksa jatuhnya air mata karena kecintaan dan takut dosanya tidak diampuni oleh Allah serta membayangkan siksa api neraka di depan mata kita disetiap shalat. Sementara ada orang yang shalat hanya mekanistik, tiada sebuah kesadaran. Hanya menggugurkan kewajiban semata, sesungguhnya shalat seperti ini adalah jiwa yang mati, berbeda dengan orang yang shalat memiliki sebuah kesadaran diri (jiwa) untuk Menangis dan meneteskan air mata memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin". (QS. 102:7) - “Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di Zaman Nabi & Sahabat, bila ada ayat Qur'an Neraka Jahanam dibaca, mereka akan bersujud & menangis mohon ampun, bahkan semalaman menangis, hingga ada yg pingsan ketakutan, Subhanallah, sungguh mulia mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar