Jumat, 11 November 2011

DZIKIR KEPADA ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA



Hendaklah engkau berdzikir kepada Allah,
dalam keadaan sembunyi,
maupun terang-terangan,
dalam keadan sendiri,
maupun bersama orang lain.

Allah Ta’ala berfirman:
”Ingatlah kepada-Ku,
niscaya Aku akan ingat kepada-Mu.” (QS Al-Baqarah 2:152)
Jawaban atas dzikir hamba kepada-Nya,
adalah dzikir Allah kepadanya.

Kesengsaraan apakah yang lebih besar diserita seorang hamba selain dosa?
Dalam keadaan sempit , beliau SAW berdoa,
”Alhamdulillah ’ala kulli hal
(Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan).”
Dan dalam keadaan lapang beliau SAW berdoa,
”Alhamdulillah al-Mun’im al-Mufdhil
(Segala puji bagi Allah yang memberi Ni’mat dan Keutamaan)

Jika engkau selalu melantunkan dzikir,
dzikir kepada Allah dalam segala keadaan,
niscaya qalbumu selalu melantunkan dzikir,
yaitu dzikir dalam segala keadaan,
niscaya qalbumu akan diterangi cahaya dzikir.
Cahaya itu akan memberikan kepadamu al-Kasyf (penyingkapan).
Sebab,
Dengan cahaya itu akan tersingkaplah segala sesuatu.

Jika penyingkapan itu tampak,
maka tampaklah pada rasa malu yang menyertainya.
Buktimu atas hal itu,
adalah perasaan malumu kepada tetangga,
dan malu kepada orang-orang yang engkau lihat memiliki hak dan kemampuan.
Tak pelak lagi,
keimanan memberikan kepadamu pengaguman atas hakmu.

Pembicaraan kami hanyalah tentang orang-orang Mu’min,
dan wasiat kami hanyalah diperuntukkan bagi setiap Muslim,
Muslim yang beriman kepada Allah,
dan Muslim yang beriman kepada segala sesuatu yang datang dari sisi-Nya.

Allah berfirman dalam hadits qudsi yang shahih:
”Aku bersamanya...
Yakni bersama seorang hamba...
ketika ia mengingat-Ku.
Jika ia mengingat-Ku dalam kesendirian,
maka Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku.
Dan jika ia mengingatku dalam keramaian,
maka Aku pun menginatnya dalam keramaian yang lebih bak.”

Allah SWT berfirman:
”Dan laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Alllah.” (QS Al-Ahzab 33:35)
Dan dzikir yang paling agung,
adalah mengingat Allah dalam segala keadaan apa pun.

[Syaikh Ibn ’Arabi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar