Menangislah!
Ketika diri tidak ringan bergerak dalam berbuat taat.
Menangislah!
Ketika kenikmatan dunia senantiasa menghujani namun amal soleh tidak berbanding lurus dan meningkat dengan kenikmatan yang diterima. Dimanakah letak kurangnya kasih sayang Allah SWT kepada kita? Kita senantiasa menuntut hak kita terhadap Allah SWT, namun rasa syukur kita ketika mendapat nikmat-Nya tak pernah kita tunjukan dihadapan-Nya walau hanya sekedar ucapan “Alhamdulillah”.
Kita malah terlupa dan kadang lupa diri, bahwa apapun nikmat yang kita terima sesungguhnya berasal dari Allah SWT. Terkadang, kebanyakan dari kita hanya ingat kepada-Nya sewaktu diri tertimpa musibah dan kesempitan dalam hidup. Padahal, dengan mengingat Allah SWT disaat lapang dan kebahagiaan hidup menghampiri akan mendatangkan kecintaan Allah SWT dan insya Alloh di saat kesusahan menghampiri kehidupan, Allah SWT akan berbalik mengingat kita.
Menangislah!
Untuk mengharapkan datangnya pertolongan Allah SWT terhadap diri kita, sehingga Dia mengaruniakan kekuatan dan pertolongan untuk memudahkan kita dalam rangka mendekat kepada-Nya.
Menangislah!
Untuk setiap dosa yang pernah kita rajut dalam kehidupan walau kita tak akan mampu menghitung betapa besarnya keingkaran diri melebihi ketaatan kita kepada-Nya.
Pernahkah kita menangis atas kurangnya bekal persiapan untuk akhirat kita? Tempat yang kekal dan tujuan puncak kehidupan yang bekalnya kita persiapkan melalui dunia ini.
Menangislah!
Sebagai tanda kelembutan dan hidupnya hati yang senantiasa siap untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan-Nya dalam setiap hal-hal baik yang kita usahakan serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan merasa diri bersih, karena tanpa pertolongan dari-Nya, tak seorangpun yang sanggup melakukan kebajikan di atas permukaan bumi ini.
Shared by Kisah Renungan n Inspriratif
Ketika diri tidak ringan bergerak dalam berbuat taat.
Menangislah!
Ketika kenikmatan dunia senantiasa menghujani namun amal soleh tidak berbanding lurus dan meningkat dengan kenikmatan yang diterima. Dimanakah letak kurangnya kasih sayang Allah SWT kepada kita? Kita senantiasa menuntut hak kita terhadap Allah SWT, namun rasa syukur kita ketika mendapat nikmat-Nya tak pernah kita tunjukan dihadapan-Nya walau hanya sekedar ucapan “Alhamdulillah”.
Kita malah terlupa dan kadang lupa diri, bahwa apapun nikmat yang kita terima sesungguhnya berasal dari Allah SWT. Terkadang, kebanyakan dari kita hanya ingat kepada-Nya sewaktu diri tertimpa musibah dan kesempitan dalam hidup. Padahal, dengan mengingat Allah SWT disaat lapang dan kebahagiaan hidup menghampiri akan mendatangkan kecintaan Allah SWT dan insya Alloh di saat kesusahan menghampiri kehidupan, Allah SWT akan berbalik mengingat kita.
Menangislah!
Untuk mengharapkan datangnya pertolongan Allah SWT terhadap diri kita, sehingga Dia mengaruniakan kekuatan dan pertolongan untuk memudahkan kita dalam rangka mendekat kepada-Nya.
Menangislah!
Untuk setiap dosa yang pernah kita rajut dalam kehidupan walau kita tak akan mampu menghitung betapa besarnya keingkaran diri melebihi ketaatan kita kepada-Nya.
Pernahkah kita menangis atas kurangnya bekal persiapan untuk akhirat kita? Tempat yang kekal dan tujuan puncak kehidupan yang bekalnya kita persiapkan melalui dunia ini.
Menangislah!
Sebagai tanda kelembutan dan hidupnya hati yang senantiasa siap untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan-Nya dalam setiap hal-hal baik yang kita usahakan serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan merasa diri bersih, karena tanpa pertolongan dari-Nya, tak seorangpun yang sanggup melakukan kebajikan di atas permukaan bumi ini.
Shared by Kisah Renungan n Inspriratif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar