Sabtu, 25 September 2010

MISTERI REZEKI

Sebuah teka-teki kehidupan, yang sadar atau tidak sering timbul di dalam
pikiran kita, mengapa saya tidak sekaya orang lain ?

mengapa mereka yang banyak bermaksiat justru semakin sukses dalam bisnisnya?
Apakah ini sudah takdir saya?



Untuk itu perlu kita kaji firman Allah Ta'ala berikut ini :

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,
agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain.


Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS. Az Zukhruf : 43

Bahwa Allah-lah yang mengatur pembagian rezeki kepada hambanya,
Allah-lah yang mengatur penghidupan kita (ma'isyah kita) bukan orang
lain, bukan pelanggan, bukan pimpinan perusahaan dan bukan diri kita,
tapi Allah-lah yang menentukan seberapa banyak rezeki kita hari ini dan
esok.


Lalu Mengapa Allah Menentukan Rezeki Saya Hanya Sedikit ?


Boleh jadi karena Allah tahu batas kemampuan kita,


jika diberi kekayaan melimpah kita tidak lagi ingat kepadaNya, kita akan banyak berbuat maksiat.
Karena Allah Maha Tahu, Dia mengetahui kadar kemampuan kita dalam menerima fitnah harta.

"Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya." QS. Al Baqarah : 233

"Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah
mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa
yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.


Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat." QS. Asy Syuura : 27


Semua itu terjadi karena Allah tahu kapasitas dan kemampuan kita dalam
menerima ujian kekayaan, semua karena kasih sayang Allah kepada
hambanya,

ada orang yang jika diberi kemiskinan maka dia akan bermaksiat
sedangkan jika dia dalam kecukupan maka dia banyak beramal kebajikan.

Sebaliknya ada orang-orang yang diberi kemiskinan justru banyak
beribadah, sedangkan jika diberi kekayaan akan bermaksiat.

"Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan
terhadap umatku ialah harta-benda" HR. Tirmidzi



Kalau Rezeki Sudah Ditakdirkan Lalu Mengapa Kita Harus Berusaha dan
Bekerja ?


Kita tidak pernah tahu takdir kita sebelum takdir itu terjadi, oleh karena itu tetaplah berusaha bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal
kebaikan untuk menyambut takdir kita, karena kita akan dipermudah menuju takdir kita.

Tentang masalah ini, jangankan kita, sahabat Rosulullah-pun
menanyakan hal yang sama, buat apa berusaha dan bersusah payah jika sudah ditakdirkan buruk ?

"Wahai Rasulullah!
Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?


Rasulullah saw. bersabda:
Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang
berbahagia.


Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang
sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang
sengsara.

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah!

Karena setiap orang akan dipermudah!


Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia.

Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara.


Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini:

Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar." (Shahih Muslim No.4786)

Jadi bersyukurlah jika Anda termasuk orang-orang yang dimudahkan dalam berbuat kebaikan.

Selain dari itu, perbaiki kualitas agama kita agar kita lebih siap menerima ujian baik kekayaan dan kemiskinan, karena jika kita sudah berbuat baik dengan banyak bersedekah dan bertakwa maka Allah akan memudahkan jalan kesuksesan kita, sekali lagi renungkan firman Allah Ta'ala berikut ini :

"Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah." QS. Al-Lail : 4 - 7



Lalu Bagaimana dengan Mereka yang Berbuat Dosa, Mengapa Mereka Justru Sukses di Dunia ini ?


Karena mereka telah melupakan peringatan Allah, maka Allah akan
memberikan semua kenikmatan dunia sehingga mereka semakin lupa dan
semakin banyak berbuat dosa yang akhirnya akan di azab dengan
sekonyong-konyong, sesuai dengan firmannya :

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." QS. Al An'aam : 44


Jadi berhati-hatilah jika disaat kita banyak berbuat dosa dan maksiat
justru Allah memberi rezeki melimpah!


Ingatlah :
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.


Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat.
Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." QS Al Baqarah :212



Wallahu'alam


Wassalam
Pengajian FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar