Minggu, 31 Maret 2013

:: SUBHANALLAH, BULANPUN PERNAH TERBELAH 2



Allah berfirman:
“Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1)

Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?


Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah.
Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan mengolok-olok)?

Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar-benarnya. Serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan.

Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang-orang  musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masing-nya kemudian bersatu kembali…”


Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
“Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar).

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?”

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah.

Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”


Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.

Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”

Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”

Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu-batuannya yang terpisah (karena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok  AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”

SUBHANALLAH ...

Minggu, 10 Maret 2013

:: HIKMAH KEHIDUPAN ..



Bismillahirrahmannirrahim,

• Jika melihat kehidupan dengan mata optimisme, maka akan engkau dapati keindahan di setiap sudutnya. Bahkan termasuk di dalam keburukan sekalipun (engkau tetap bisa menemukan keindahan disana)

• Jika Dia membuatmu sakit , dan karenanya engkau jadi lebih mengingat-Nya, maka sungguh berarti Dia telah menyehatkanmu. Dan bila Dia membuatmu sehat, namun karenanya engkau justru berpaling dari-Nya, maka hakekatnya Dia telah men-sakit-kanmu

• Saat tawakkal berkata: aku akan berangkat untuk bekerja, maka kesuksesanpun langsung menimpali : dan aku akan selalu bersamamu. Sedang ketika kemalasan berujar: aku akan duduk untuk bersantai, maka kemalanganpun (kegagalanpun) serta merta menyahut : dan aku selalu setia menyertaimu

• Rahasia kesuksesan dalam hidup adalah saat engkau bisa menghadapi/menyikapi ujian-ujiannya seperti cara burung bertahan di dalam pusaran badai

• Hidup akan panjang jika diisi dengan hal-hal besar, dan (sebaliknya) menjadi pendek sekali bila dipenuhi dengan masalah-masalah remeh

• Dunia ini bak si jelita. Jika engkau mengejarnya, ia justru enggan. Akan tetapi saat engkau enggan terhadapnya, ia malah (berbalik) mengejarmu

• Dunia ini: awalnya tangis (dan tawa), tengahnya lara, akhirnya fana, dan setelahnya: nikmat abadi atau adzab pedih tak henti

• Jika orang-orang baik tidak tahu tentang cara/manajemen kerja, maka Allah akan membiarkan orang-orang jahat memimpin/menguasai mereka

• Kondisi sakit adalah sebuah “sekolah” penempaan diri. Dimana jika pasien mampu memanfaatkannya denga sebaik-baiknya, niscaya akan menjadi nikmat tiada tara

• Posisikanlah dirimu dalam hidup ini sebagaimana hidup itu sendiri telah “menempatkanmu”, seraya tak henti berupaya terus meningkat dan meningkat dalam kebaikan dan takwa





• Jika ingin tahu derajatmu disisi-Nya, maka lihatlah dimana Dia menempatkanmu, dan dalam hal apa Dia memberdayakanmu

• Terbanglah menuju Allah dengan dua sayap: (sayap) kecintaan kepada-Nya dan (sayap) keyakinan akan rahmat dan janji-Nya.

• Ilmu itu bukanlah apa yang telah engkau ketahui dari yang semula tidak engkau tahu. Melainkan manfaat apa yang telah engkau ambil dan dapatkan dengan mengetahuinya?

• Akhlak baik bisa mentabiri banyak keburukan. Sedangkan moral buruk akan menutupi banyak kebaikan

• Kebenaran itu memiliki “pasukan” yang senantiasa membela dan memperjuangkannya, termasuk diantaranya kebatilan itu sendiri

• Istiqamah adalah jalan, dimana awalnya kemuliaan, tengahnya keselamatan, dan akhirnya Surga penuh kenikmatan

• Derita merupakan jalan keabadian bagi para pemilik jiwa besar, tapi sebaliknya menjadi jalan “kebinasaan” bagi yang berjiwa kerdil

• Siapa yang dicinta oleh orang-orang saleh diantara hamba-hamba Allah, akan bisa mencium aroma Surga

• Demi mengetahui bahwa, engkau tak sepenuhnya untuk-Nya, maka Dia-pun ”memaksamu” butuh kepada-Nya, agar total dalam menghadap-Nya

 



Semoga Mutiara Hikmah ini Bermanfaat buat kita semua,
( Untaian Mutiara Hikmah DR. Musthafa As-Siba’i)

:: BERENANG MELALUI LAUTAN TADABUR AL QUR'AN ..

Bismillahirrahmannirrahim ...

Barangsiapa yang hendak sampai ke daratan kekusyukan, maka hendaknya dia berenang melalui lautan tadabbur (mengkaji dan menghayati) ayat-ayat Al Qur'an dan menyelam dalam lautan airmata. Allah SWT berfirman :

“Ia adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan penuh berkat supaya mereka memerhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. ( Qs Shaad ayat : 29)

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran….”
(Qs An-Nisa’ayat : 82)


Dari tadabbur yang ia rasakan, adalah titisan airmata yang mengalir dari kedua matanya, dan ketika berzikir dan membaca Al-Quran yang keluar dari tenggoroknya sangkut di dalam hatinya yang keras dan ketandusan matanya…..maka ia menitiskan airmata….

Tangisan adalah tadabbur yang menimbulkan ketakutan (akan azab Allah) , kesyukuran yang mendalam tentang pertolongan , kasih sayang dan rahmatNya serta berbagai penghayatan dan petunjuk yang Allah ajarkan terhadap ayat-ayat yang dibaca….

“Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (Qs Ali –Imran ayat : 101).


Dan apabila mereka mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka bercucuran air mata disebabkan kebenaran al-Quran yang telah mereka ketahui, seraya mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah beriman maka catatkanlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran al-Quran dan kenabian Muhammad.
(QS. al-Ma'idah:83).

Aamiin ya Robbal alamin ...

:: DIALOG ABU DZAR DENGAN RASULULLAH SAW



Bismillahirrahmannirrahim ..

1. Abu Dzar bertanya, "Ya Rasulullah, engkau memerintahkan aku bersholat?" Rasulullah menjawab: "Sholat adalah sebaik-baik perbuatan, maka perbanyakkanlah atau sedikit. "

2. Aku tanya, "Amal apakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab:"Beriman kepada Allah dan berjihad fi sabiilillah

3. Aku tanya, "Mu'min yang bagaimanakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab: "ialah yang terbaik akhlaknya. "

4. Tanya, "Muslim yang bagaimanakah yang paling selamat?"
Jawab: "ialah yang menyelamatkan orang-orang dari gangguan lidahnya dan tangannya."

5. Tanya, "Hijrah yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab: "ialah hijrah dari (meninggalkan) perbuatan maksiat.

6. Tanya, "Sholat yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Berkhusyu' yang panjang (lama berdiri). "

7. Tanya, "Hamba-hamba sahaya manakah yang paling afdhal untuk dimerdekakan?"
Jawab:"Hamba yang paling mahal harganya dan yang paling disayang oleh pemiliknya. "

8. Tanya, "Sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Pemberian dari orang yang masih kekurangan (tidak kaya) dan pemberian secara rahasia kepada fakir miskin. "

9. Tanya, "Ayat apakah di antara ayat-ayat yang diturunkan kepadamu yang paling besar?"
Jawab:"Ayat Kursi, dan tujuh langit itu jika dibandingkan dengan Kursi, adalah seperti sebuah cincin (atau lingkaran besi) yang berada di tengah-tengah padang pasir, dan perbandingan Arasy terhadap Kursi adalah perbandingan padang pasir itu terhadap cincin tadi. "

10. Tanya, "Berapakah bilangan Nabi-Nabi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Seratus dua puluh empat ribu. " (124,000)

11. Tanya, "Berapakah yang menjadi Rasul di antara mereka, ya Rasulullah?"
Jawab:"Sebanyak tiga ratus tiga belas. " (313)

12. Tanya, "Siapakah yang pertama, ya Rasulullah?"
Jawab:"Adam. "

13. Tanya, "Apakah dia seorang Nabi yang diutus ?"
Jawab:"Benar, dia diciptakan oleh Allah dengan tanganNYA, ditiupkan ruh ke dalam tubuhnya yang disempurnakan. "
Dan selanjutnya Rasulullah bersabda : Hai Abu Dzar, empat dari mereka adalah dari golongan Siryaniun, yaitu Adam, Syith, Nuh, dan Idris, yaitu Nabi pertama yang dapat menulis dengan pensil. Dan empat Nabi dari keturunan Arab, yaitu Hud, Syuaib, Saleh, dan Nabimu, hai Abu Dzarr. "

14. Abu Dzarr bertanya, "Berapa kitab yang telah diturunkan Allah, ya Rasulullah?"
Beliau menjawab:"Seratus empat kitab (104). Kepada Syith telah diturunkan lima puluh halaman, Idris tiga puluh halaman, Ibrahim sepuluh halaman, Musa sebelum Taurat ada sepuluh halaman, disamping kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an."

15. Tanya, "Ya Rasulullah, apakah isi lembaran yang diturunkan kepada Ibrahim?"
Jawab:"Isinya ialah: Hai Raja yang berkuasa, dipuji dan sombong, sesungguhnya AKU tidak mengutusmu untuk mengumpulkan dunia, melonggokkan sebagian di atas sebagian, akan tetapi AKU mengutusmu untuk menerima doanya orang yang teraniaya agar tidak sampai kepada-KU, karena AKU tidak akan mengembalikannya walaupun ia datang dari seorang yang kafir.

Seorang yang bijaksana akan membagi waktunya menjadi beberapa waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, beberapa waktu untuk bertanya pada dirinya sendiri (muhasabah), beberapa waktu untuk merenungkan ciptaan Allah, dan beberapa waktu lagi untuk mengurus keperluan makan dan minumnya.

Seorang yang bijaksana tidak akan meributkan (menyibukkan) diri melainkan untuk tiga Tujuan: mencari bekal untuk hari kemudian (Akhirat), mencari nafkah hidup, dan mencari rizqi yang halal.

Seorang yang bijaksana hendaklah mengenal zamannya, tekun mengurus urusannya, dan menjaga lidahnya. Barangsiapa yang menyesuaikan bicaranya dengan perbuatan, maka akan jarang berbicara melainkan dalam hal-hal yang mengenai dirinya. "


16. Tanya, "Apakah isi lembaran-lembaran yang diturunkan kepada Musa, ya Rasulullah?"
Jawab:"Isinya adalah semua peringatan dan ibarat; aku heran dari orang yang yakin akn mati bagaimana ia dapat bersuka-ria, aku heran dari orang yang yakin dengan adanya takdir bagaimana ia membanting tulang bekerja, aku heran dari orang yang melihat keadaan dunia yang selalu berubah bagaimana ia dapat tenang mempercayainya dan aku heran dari orang yang yakin adanya hari hisab besok, bagaimana ia enggan beramal. "

17. Tanya, "Ya Rasulullah, apakah ada yang sampai kepada kita sesuatu yang dulu ada di tangan Ibrahim dan Musa, dan apakah yang diturunkan Allah kepadamu?"
Jawab:"Ada, cobalah baca hai Abu Dzarr, 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan ia ingat akan nama Tuhannya, lalu ia bersholat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. ' Sesungguhnya ini benar2 terdapat dalam kitab2 yang dahulu yaitu kitab2 Ibrahim dan Musa. "

18. Abu Dzarr bertanya, "Apakah wasiatmu kepadaku, ya Rasulullah?"
Ar-Rasul S.A.W. menjawab:"Hendaklah engkau bertaqwa kepada Allah, karena itu (taqwa) adalah pokok segala urusanmu. "

19. Abu Dzarr bertanya lagi, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Rasulullah S.A.W. menjawab:"Bacalah Al-Qur'an dan berzikirlah kepada Allah, karena itu akan menjadi zikir buatmu di langit dan cahaya bagimu di dunia. "

20. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Hindarilah banyak ketawa, karena itu mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah. "

21. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Laksanakanlah kewajiban berjihad, karena itu merupakan kerahiban perjuangan bagi umatku. "

22. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Hendaklah engkau selalu diam (tidak bercakap) melainkan untuk kebaikan, karena itu dapat mengusir syaitan dan dapat menolongmu dalam urusan agamamu. "

23. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Lihatlah kepada orang yang di bawahmu dan janganlah melihat orang yang berada di atasmu, agar engkau tidak memandang rendah akan nikmat yang Allah berikan kepadamu. "

24. Abu Dzarr bertanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Cintailah orang-orang fakir miskin dan duduklah bersama-sama mereka, agar engkau tidak memandang rendah dan kecil nikmat Allah kepadamu. "

25. Bertanya Abu Dzarr, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Rasulullah S.A.W. menjawab:"Hubungilah kerabatmu, walaupun mereka memutuskan hubungannya dengan engkau. "

26. Tanya Abu Dzarr, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab Rasululllah:"Katakanlah apa yang haq (yang benar) walaupun itu merupakan hal yang pahit. "

27. Tanya, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab:"Janganlah engkau takut dicerca orang karena membela agama Allah. "

28. Tanya, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab:"Apa yang engkau ketahui tentang dirimu akan mencegahmu mencampuri urusan orang lain dan janganlah engkau sesalkan bahwa orang tidak melakukan apa yang engkau sukai. Dan cukup sebagai aib bahwa engkau mengetahui tentang orang lain apa yang engkau tidak mengetahui tentang dirimu sendiri. "

Kemudian Rasulullah S.A.W. memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Tiada akal seperti kebijaksanaan, tiada wara' seperti memahami diri dan tiada kebanggaan seperti akhlak yang baik. "







Wallahu a'lam bishawab
~ Kisah Islami

::: KISAH TERKENA API DI KUBURAN

Bismillahirrahmannirrahim,


Diceritakan dari Ibnu Hajar bahawa serombongan orang dari kalangan Tabi'in pergi berziarah ke rumah Abu Sinan. Baru sebentar mereka di rumah itu, Abu Sinan telah mengajak mereka untuk berziarah ke rumah jirannya.

"Mari ikut saya ke rumah jiran untuk mengucapkan ta'ziah atas kematian saudaranya." kata Abu Sinan kepada tetamunya.

Sesampainya di sana, mereka mendapati saudara si mati senantiasa menangis karana terlalu sedih. Para tetamu telah berusaha menghibur dan membujuknya agar jangan menangis, tapi tidak berjaya.

"Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu suatu perkara yang mesti dijalani oleh setiap orang?" tanya para tetamu.

"Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih kerana memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku itu." jawabnya.

"Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?"

"Tidak. Akan tetapi ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya telah terjadi sesuatu yang menakutkan. Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur "Ah....ah....Mereka tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa. Padahal aku mengerjakan puasa dan solat". Jeritan itu betul-betul membuatku menangis kerana kasihan. Aku coba menggali kuburnya semula kerana ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburan itu telah penuh dengan api dan di leher si mayat ada rantai dari api. Kerana kasihan kepada saudara, aku cuba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Apabila aku hulurkan tangan untuk membukanya, tanganku terbakar."

Lelaki itu menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karena tersambar api dari dalam kubur kepada tetamu. Dia meneruskan ceritanya: "Aku terus menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Bagaimana kami tidak akan menangis apabila mengingati keadaan itu

"Apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya teman-teman Abu Sinan.

"Dia adalah seorang yang sombong dan tidak mengeluarkan zakat hartanya." jawabnya.

Dengan jawaban ini, teman-teman Abu Sinan merenungi tentang kebenaran ayat Suci Al-Quran surah Ali Imran yang artinya:

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran, 180)

Semoga Allah SWT melindungi kita dari pedihnya siksa kubur dan siksa api neraka. Aamiin ya Robbal alamin ...

 



Wallahu a'lam bishawab
~ Kisah Islami

:: AGAR TETAP TERSENYUM SAAT MUSIBAH DAN SAKIT......

Bismillahirrahmannirrahim ..

Manusia tidaklah selalu berada pada kondisi yang fit dan sehat. Hampir setiap manusia pernah mengalami keadaan yang namanya sakit.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku menuruti persangkaan baik para hamba kepadaku. Hendaklah ia berprasangka sekehendaknya. Apabila ia berprasangka baik, maka akan baik, apabila ia berprasangka buruk maka akan buruk pula.” (HR.Thabrani). Jika berbaik sangka kepada-Nya, maka Insya Allah segala kesulitan akan menjadi mudah. Rasa sakit yang berat akan terasa lebih ringan.

Memang, adakalanya penyakit itu menjadi cobaan, musibah, ataupun adzab. Namun, sebaiknya manusia tidak terburu memandang secara negatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengambil hikmah dari semua itu. Setiap penyakit, bisa diambil hikmah dan faedahnya untuk memperbaiki kualitas hidup.
Agar sakit tidak membuat stres tapi justru membahagiakan, maka kita harus melakukan beberapa langkah;

Pertama, Husnudzan (berprasangka baik) pada Allah. Jika kita berprasangka baik kepada-Nya, maka Allah SWT pun akan husnudzan kepada kita. Hal ini yang kelak membawa konskuesi positif bagi kesehatan dan di akhirat nanti rahmat-Nya dapat direngkuh. Husnudzan ini merupakan energi untuk memulihkan kondisi si sakit. Sebaliknya, bila kita menuduh Allah dengan hal-hal negatif – Allah tidak kasihan, kejam dan tidak adil – maka rasa sakit itu bisa bertambah parah. Sebab, menurut psikolog, orang sakit yang terus-terusan dihantui perasaan negatif (negative thinking), akan memperkuat penyakitnya dan memperlambat kesembuhan.

Kedua, menghambil hikmah dan introspeksi diri. Terkadang, sakit mampu menyadarkan seorang hamba pada hakikat kehidupan. Mengubah manusia menjadi sosok yang kata Rasulullah SAW hamba al-Kayyis (cerdas). Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW, hamba yang cerdas adalah adalah hamba yang meletakkan ibadah untuk akhirat menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Tak jarang orang jahat atau ahli maksiat berubah menjadi lebih religius setelah ia didera penyakit. Kesadaran ini terbangun setelah ia bisa introspeksi diri. Musibah atau penyakit yang diderita hakikatnya teguran Allah agar seseorang itu kembali kepada Allah. Suatu musibah yang dapat menyadarkan itu jauh lebih baik dari pada kesehatan yang melalaikan.

Tentunya, hamba yang mampu menggali hikmah dibalik sakit ini hanyalah hamba yang sabar dalam menghadapi serangan penyakit ini. Tanpa sabar, seseorang tak akan mampu menyibak hikmah dan fadhilah (keutamaan) penyakit yang dideritanya. Ia pun bahkan tidak dapat memperoleh apa-apa. Pahala tidak, kesembuhan pun barangkali bakal lebih lama.

Tidaklah semua musibah yang kita pandang buruk, akan buruk pula di sisi Allah SWT. Keburukan di benak manusia belum tentu kejelekan di sisi Allah. “Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Mengambil Hikmah

Selain akan membantu penyembuhan – dari sisi kesehatan, positive thinking memiliki nilai tak terhingga dari pada sembuh itu sendiri. Sebagian manusia barangkali memandang sakit sebagai sesuatu yang buruk. Tapi bagi manusia beriman, sudut pandang negatif itu tidak mendapat tempat. Sakit, baginya justru merupakan karunia. Inilah yang menyebabkan dia harus tetap tersenyum bahagia, meski sedang sakit.

Bagi yang sedang sakit, janganlah bersedih, sebab terdapat pahala yang besar bagi orang yang tertimpa sakit. Pertama, Pahala dan Ridha Allah mengalir kepada orang yang sakit. Rasulullah SAW bersabda:
إن عظيم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله إذا أحب قوما ابتلاهم، فمن رضي فله الرضى ومن سخط فله السخط

“Sesungguhnya besar pahala itu seimbang dengan besarnya musibah. Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka ia akan mengujinya. Barangsiapa yang ridha maka dia mendapat keridhaan dan barangsiapa yang benci, maka baginya murka Allah.” (HR.Tirmidzi)


Menurut hadis di atas, sakit adalah sebuah karunia. Sebab, kondisi itu adalah sebagai bentuk rasa sayang Allah kepada hambanya. Selama sakit –jika sabar menerimanya –dosanya akan diampuni. Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba sakit atau sedang bepergian, maka pahalanya tetap ditulis seperti ketika ia dalam keadaan sehat atau mukim.” (HR. Bukhari). Kesalahan-kesalah yang pernah diperbuat Insya Allah juga akan dilebur oleh Allah SWT:
وما أصبكم من مصيبة فبما كسبت أيديــكم ويعفوا عن كثير


“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.” (QS. Asy-Syuraa:30).

Oleh karenanya, orang sakit tidak perlu risau pahala ibadahnya berkurang. Seseorang shalat dengan berbaring – pada saat sakit – pahalanya sama besar dengan shalat orang normal. Allah SWT Maha Adil. Tidak akan membeda-bedakan pahala orang yang ibadahnya ‘tidak normal’.

Kedua, Sakit merupakan suatu kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
من يـــرد الله خيرا يصب منه

“Barang siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka Dia akan memberi orang itu cobaan.” (HR. Bukhari). Kebenaran sabda beliau sudah sering dibuktikan. Coba kita perhatikan betapa banyak orang yang fasiq, atau ahli maksiat, setelah tertimpa penyakit tertentu ia bertobat kembali ke jalan yang benar. Saat sakit mendera, ia bermuhasabah merenungi kehidupan dan menyadari segala kesalahan. Bahkan banyak pula kisah orang masuk Islam setelah ia sembuh dari penyakit. Ini merupakan kehendak Allah SWT kepada hambanya agar hambanya menjadi orang yang baik. Dalam hal ini sakit menjadi pintu hidayah Allah SWT. Maka seyogyanya, penderita sakit itu tidak stress dan depresi. Sebaliknya, patut disyukuri. Sebab, boleh jadi sakit itu membawanya ke pintu hidayah.

Ketiga, Meraih derajat yang tinggi. Dalam hadis dijelaskan bahwasanya cobaan itu dapat mengantar kepada derajat yang tinggi. “Ada seorang hamba yang meraih kedudukan mulia di sisi Allah bukan karena amalnya. Allah memberi cobaan dengan sesuatu yang ia tidak sukai hingga ia dapat meraih derajat mulia tersebut.” (HR. Abu Ya’la).

Tidak ada orang yang bebas penyakit. Sakit dan musibah adalah ketentuan Allah. Sakit bukan monopoli orang yang dianggap jelek. Semua manusia, para ulama dan Nabi pun mengalaminya.Bahkan para wali dan nabi paling berat cobaanya.
إن من أشد الناس بلاء الأنبـــياء، ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

“Sesungguhnya manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi. Kemudian yang orang setelahnya, orang setelahnya (orang yang derajatnya dibawahnya).” (HR. Ahmad).

Semakin tinggi derajat seseorang, semakin berat cobaan yang diderita. Seorang mu’min yang ditimpa penyakit berat atau cobaan yang pedih tidaklah berarti menjadi pertanda bahwa ia tidak diridhai oleh Allah. Nabi Ayyub pun diberi cobaan yang paling berat. Tapi beliau orang yang tinggi di sisi-Nya.

Nabi Ayyub as adalah seorang Nabi yang patut dijadikan teladan bagi orang yang didera penyakit. Nabi Ayyub as adalah Nabi yang kaya raya serba kecupukan dan tubuh yang sehat. Tapi, suatu ketika Allah SWT mengujinya dengan memberi penyakit – sehingga kekuatannya hilang. Tidak hanya itu, hartanya pun lambat laun berkurang. Yang lebih menyakitkan lagi istri dan anak-anaknya meninggalkan beliau. Kenyataan ini beliau alami selama kurang lebih delapan belas tahun.

Jadilah beliau seorang yang terhinakan. Namun, bukan maksud Allah SWT merendahkan Nabi-Nya. Derajat dan kedudukan di sisi-Nya bahkan meroket. Sebab beliau betul-betul menerima dengan kesabaran. Karena kesabarannya, Allah SWT mengembalikan semua yang hilang. Kekuatan, kesehatan, harta, istri, anak dan kerabat akhirnya kembali kepada beliau.

Belajar dari kisah tersebut, kita sepatutnya menyadari bahwa kasih sayang Allah SWT itu begitu besar. Kasih sayang tidak selalu diwujudkan dalam bentuk harta melimpah, kekuatan dan kesehatan yang prima. Namun, terkadang Allah SWT mewujudkan perhatiannya dalam bentuk sesuatu yang menurut manusia ‘hina’ yaitu penyakit. Bahkan seringkali Allah malah mengadzab (menguji) hambanya dengan memberi kekayaan (#Istidraj).

Boleh jadi dengan kekayaan itu, Allah hendak membiarkan seorang hamba berlarut dalam dosanya sehingga orang tersebut mengira bahwa dirinya tidak melakukan sesuatu yang tak diridhaiNYA. Sebaliknya dengan berbagai ujian, seorang hamba akan merenungi diri dan banyak kembali kepada Allah. Bertaubat , sehingga terbukalah berbagai hikmah.

Allah SWT mengajarkan sebuah hikmah dalam firman Nya :
" Maka ketika dia keluar kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata : Wahai kiranya bagi kami seumpama apa yang diberikan kepada Qarun, sesungguhnya dia mempunyai keberuntungan yang besar."

" Dan orang-orang yang dianugerahi dengan ilmu , " Celakalah engkau, sesungguhnya pahala dari Allah (saat bersabar) lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh. Dan tidak mendapatkannnya melainkan orang-orang yang sabar (QS 28 : 79-80)


Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba Nya yang senantiasa bersyukur (tetap istiqomah dalam ketaatan) dan lapang hati bersabar dikala datang sakit/ujian. Aamiin ya Robbal alamin.



Wallahu a'lam bishawab
Barakallahufikum ...

:: Sahabat ''FATIH SEFERAGIC, SI TAMPAN YANG HAFIDZ AL-QUR'AN DAN BERSUARA INDAH''

Bismillahirrahmannirrahim ..



Siapa coba yang tak tertarik dengan pemuda sholeh dan tampan ini. Masih muda, 17 tahun,hafal AL-Qur’an. Hari gini anak muda bisa hafal Al-Qur’an itu 1.000.000 : 1. Susah mencari remaja yang model si Fatih ini.Dan suara Fatih ini merdunya hampir sama dengan Mishari Rasheed. Mendengarkan suara Fatih,membuat kita bergetar dan semakin merasakan bahwa begitu indahnya Firman ALLAH.


Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang dekat dengan hura-hura, merokok, pergaulan bebas, dan sejenisnya. Fatih Seferagic bisa menjadi satu figur remaja yang layak dicontoh untuk remaja.

Dialah pemuda itu.Hafiz Al-Qur’an,bersuara indah dan tampan pula.Masyaallah..Tinggal dan menetap di Amerika Serikat bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an. Akhi berkebangsaan Bosnia ini lahir di Stuttgart,Jerman dan sekarang tinggal di Texas,AS. Pada umur 4 tahun ia pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.


Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun. Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid.
Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al-Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas,Texas.


Itu di Amerika loh,di negara adikuasa yang sama-sama kita tahu Islam masih menjadi minoritas.So,bagaimana dengan kita?


Subhanallah semoga dapat menginspirasi dan memotivasi kita dalam kebaikan.

:: SESUNGGUHNYA RENCANA ALLAH ITU BEGITU SEMPURNA

 
Bismillahirrahmanirrahiim ..

" SESUNGGUHNYA RENCANA ALLAH ITU BEGITU SEMPURNA "

Yaitu adakalanya ALLAH tidak memberikan karunia terindah NYA pada saat hamba-hamba NYA dalam kelapangan kecuali pada saat hamba-hamba NYA dalam kesempitan..

❥ Adakalanya ALLAH tidak menunjukan tanda kasih sayang NYA dalam bentuk kesenangan..

❥ Tapi adakalanya ALLAH menunjukan tanda kasih sayang NYA dengan memberikan pada hamba-hamba NYA dalam bentuk kedukaan..

❥ Dan adakalanya ALLAH tidak selalu mengbulkan do'a hamba-hamba NYA sesuai yang diinginkan hamba NYA..

❥ Tapi adakalanya ALLAH menunda pengabulan do'a hamba-hamba NYA sesuai kehendak NYA..

❥ Maka Semua yang ALLAH lakukan itu bukanlah karena ALLAH tidak sayang pada hamba NYA atau hendak menyusahkan hamba-hamba NYA..

❥ Tapi semata karena ALLAH memiliki rencana yang lebih tepat dan lebih sempurna untuk hamba NYA..

❥ Karena sesungguhnya ALLAH Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba NYA..

❥ Dan Lebih Tahu saat yang tepat untuk diberikan pada hamba NYA yaitu bukan pada saat hamba NYA menginginkannya..

❥ Tapi pada saat hamba-hamba NYA membutuhkannya sehingga semua indah pada waktunya..

SUBHANALLAH , Maha Suci Allah atas segala Kesempurnaan rencana NYA....

:: HADIST TENTANG KEUTAMAAN DOA

Bismillahirrahmannirrahim,


DOA merupakan cermin penghambaan diri kepada Allah SWT. Juga pengakuan bahwa Allah SWT Yang Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak., sehingga hanya Dia lah yang mengabulkan segala permintaan kita.

Anas ra mengabarkan, Rasulullah SAW bersabda : " DOA adalah ibadah. " (HR Tirmidzi).

" Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah Ta'ala dibandingkan doa. " (HR Ahmad, Bukhari, Tirmidzi dan Nasa'i)

" Doa adalah senjata orang mukmin, dan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi." (HR Hakim)

" Janganlah engkau merasa lemah untuk berdoa, sebab sesungguhnya tidak seorangpun yang binasa selama ia tetap berdoa." (HR Ibnu Hiban dan Hakim)

" Saat paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sedang bersujud, karena itu perbanyaklah doa pada saat itu." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i)

Seorang sahabat bertanya , ya Rasulullah, kapankah doa itu paling didengar oleh Allah ? Rasulullah SAW bersabda : " Pada akhir malam dan sesudah shalat wajib . " (HR Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda :
" Sesungguhnya Allah, Tuhan Yang Maha Hidup lagi Maha Mulia, merasa malu jika seseorang mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, lalu orang itu ditolak dengan kosong dan kecewa (HR Bukhari, Muslim)

Jika Doa tidak dikabulkan di dunia , akan dijadikan Allah sebagai simpanan di akhirat
Rasulullah SAW bersabda : Apabila seorang muslim menyungkurkan wajahnya (sujud) kepada Allah dalam memohon sesuatu, pasti Allah memberinya. Dan pemberian itu disegerakan atau menjadi simpanan di akhirat nanti (HR Ahmad)

DOA juga dapat menolak bencana. Aisyah ra menuturkan, Rasulullah SAW bersabda : " Tidaklah berguna kehati-hatian terhadap takdir. Doa berguna terhadap apa yang menimpa seseorang, dan hal-hal yang belum turun kepadanya. Sesungguhnya bencana pasti akan turun, dan akan ditemui oleh doa. Lalu keduanya selalu bersaingan sampai hari kiamat (HR Bazzar dan Thabrani)



Barakallahufikum ...

:: KISAH 19 TAHUN DIKUBUR JASAD TRIYANI MASIH UTUH , SUBHANALLAH

Bismillahirrahmannirrahim,


...Ibu dermawan dan suka membagikan dagangannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Pengemis dan gelandangan, sering dikasih makan kalau lewat depan warung...

Warga Ciomas Bogor dihebohkan dengan utuhnya Triyani binti Kartomulyo, seorang wanita ahli shadaqah yang sudah 19 tahun dikubur. Jasad dan kain kafannya masih utuh tanpa menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu penutup makam sudah hancur menjadi tanah.

Keajaiban itu terungkap saat penggalian makam almarhumah di TPU Kampung Bubulak RT 1/Rw 09, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, pada Kamis pagi (14/2/2013).

Pembongkaran makam Triyani itu dilakukan anak-anak almarhumah untuk memindahkan jasad almarhumah ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di samping makam suami almarhumah.

“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak,” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.

Pemindahan itu sendiri dilatari oleh keadaan kompleks makam Triyani yang makin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, beberapa makam sudah hanyut dan rusak.

“Rencananya memang mau dipindahkan daripada makamnya rusak,” kata Nanang Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa jenazahnya hanyut. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita sepakat pindahin ke Purwodadi,” tambahnya.

Usai digali, jenazah Triyani disemayamkan di rumah Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor. Spontan, rumah Teguh pun kebanjiran tamu yang ingin berkunjung dan melihat keajaiban itu dari dekat.

Di rumah ini, jenazah yang meninggal pada 20 Juni 1994 ini dibaringkan di atas tikar plastik. Tampak kain kafannya masih utuh membungkus jasad almarhumah, meski warnanya telah memudar dan bercampur tanah. Yang membuat warga takjub, pada jasad almarhumah masih menempel daging dan kulit, walau terlihat mengecil. Warga semakin heran, karena jasad ini tidak mengeluarkan bau menyengat.

AHLI SHADAQAH

Utuhnya jasad Triyani ini mengingatkan pada keajaiban makam orang-orang shalih. Beberapa tahun lalu, pada Ahad (2/8/2009), hal serupa terjadi di Tangerang. Jenazah KH Abdullah Mukmin yang dimakamkan di area mushalla An-Najat di Jl Benda, Kota Tangerang, masih utuh meski telah 26 tahun berkalang tanah. Makam ulama yang pernah menuntut ilmu selama 7 tahun di Darul Ulum Mekkah, Arab Saudi ini dibongkar karena rencana pelebaran jalan.

Di Tangerang, keshalihan ulama yang sangat tegas ini tidak perlu dipertanyakan. Selain mengajarkan ilmu agama, Kiai Abdullah juga mengajarkan kewirausahaan kepada para muridnya, antara lain cara bercocok tanam.

Keshalihan Triyani semasa hidupnya adalah suka bersedekah. Almarhumah dikenal sebagai wanita dermawan, meski hanya berprofesi sebagai seorang pedagang makanan. Ia selalu memberi bantuan bagi warga atau pengemis dan gelandangan yang kelaparan yang mampir ke warungnya.

“Saya tidak tahu fenomena apa dengan kejadian ini. Tapi, mungkin karena amal baik ibu semasa hidupnya,” jelas Teguh. “Ibu saya dulu berjualan sayuran matang. Ibu dermawan dan suka membagikan dagangannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Pengemis dan gelandangan, sering dikasih makan kalau lewat depan warung," tambahnya.

Subhanallah ,
Semoga kisah ini dapat memberikan hikmah dan manfaat bagi kita bersama. Aamiin.


Wallahu a'lam bishawab

::: KISAH MATI SURI BAPAK UDIN, SEORANG PENJUAL POT

Bismillahirrahmannirrahim,


Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di daerah Garut, Jawa Barat. Pak Udin (bukan nama asli), sehari harinya adalah seorang tukang pot keliling di sebuah komplek di Bandung. Pendapatannya tentulah sangat bergantung pada hasil penjualan pot yang ia buat hari itu.

Seperti biasa , pagi itu kakek sedang berkebun dan tak sengaja memanggil nya untuk membeli dagangannya. Kemudian terlibatlah sebuah perbincangan yang mana beliau menceritakan kisah mati suri beberapa tahun yang lalu.

Ia mengalami mati suri tersebut mulai dari ruh keluar dari jasad sampai dengan saat dimandikan. Seluruh sanak keluarga menangisi kematiannya.

" Sakit sekali pak rasanya, seperti seorang yang dikuliti , demikian tuturnya kepada kakek. Dan yang paling saya tidak pernah lupa adalah sakit saat dimandikan dan dibersihkan dibagian alat kelamin.... "

Sampai disini ia menghela nafas dan seperti tak ingin banyak bercerita, juga tentang masa lalunya

. Ketika Allah memberi kesempatan kembali untuk hidup, baginya adalah suatu kesempatan hidup kedua yang tak ingin ia sia siakan .

" Saya sekarang tidak ingin hidup aneh-aneh pak, bagaimana yang Allah telah tentukan untuk saya, saya ridha dan ikhlas. "

Bagi saya pengalaman tersebut begitu menghujam ke hati, menjadikan pelajaran yang sangat berharga akan makna mencari bekal dan ibadah dalam hidup. Saya takut Pak. Takut sekali Allah tidak ridha dengan saya.

Dan sekarangpun hidupnya tak lepas dari ibadah ke mesjid, amalan rutin puasa senin kamis dan lain-lainnya.

Subhanallah .., begitu Allah SWT hendak memperlihatkan Kekuasaan dan Hikmah NYA bagi kita semua.

Semoga kisah nyata ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Aamiin ya Robbal alamin.

 


Wallahu a'lam bishawab
Seperti yang diceritakan kakek kepada penulis

::: MENUNDA KEMATIAN DENGAN BERSEDEKAH


Bismillahirrahmannirahim ..

Hanya Allah sajalah yang mengetahui kematian seseorang.
Kisah ini terjadi pada jaman Nabi Ibrahim as, Beliau mempunyai seorang murid yang akan segera menikah. Tapi sebelum pemuda ini menikah , Nabi Ibrahim as ditemui oleh malaikat yang memberitahukan bahwa usia pemuda itu tidak sampai sehari lagi.
Bagaimana kisahnya, yuk kita simak bersama ..

Nabi Ibrahim as

Suatu hari Nabi Ibrahim as didatangi oleh salah satu muridnya, dan ia menceritakan bahwa ia akan segera menikah besok pagi.
Setelah berbincang sejenak, anak muda tersebut meninggalkan Nabi Ibrahim as.

Beberapa saat kemudian, Malaikat Maut mendatangi Nabi Ibrahim dan bertanya,

"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?" tanya Malaikat Maut.

"Yang anak muda tadi adalah sahabat sekaligus muridku," jawab Nabi Ibrahim as.

"Ada apa dia datang menemuimu?" tanya Malaikat Maut lagi.

"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan besok pagi," jawab Nabi Ibrahim as.

"Wahai Ibrahim, sayang sekali umur anak itu tidak akan sampai besok pagi," jelas Malaikat Maut.

Setelah berkata demikian, Malaikat Maut pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.

Keesokan harinya Nabi Ibrahim as berjalan menuju rumah pemuda tersebut, dan alangkah terkejutnya Nabi Ibrahim melihat pemuda itu masih dalam keadaan hidup.
Dan pemuda itu akhirnya melangsungkan pernikahan dengan lancar. Nabi Ibrahim turut bahagia melihat muridnya menikah.

Pemuda tersebut Masih Hidup Hingga Umur 70 Tahun.

Walau senang, terbesit rasa sedih, rasa kasihan karena Nabi Ibrahim tahu bahwa kebahagiaannya tak akan lama. Namun apa yang terjadi berkata lain.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim as malah melihat anak muda ini panjang umurnya, hingga usia anak muda ini 70 tahun.

Nabi Ibrahim merasa penasaran, dan tak lama kemudian malaikat datang menemuinya.
Langsung saja Nabi Ibrahim menanyakan tentang keganjilan itu, karena Malaikat tidak pernah akan berbohong.

"Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda itu dulu?" tanya Nabi Ibrahim.

"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut hingga engkau masih melihatnya hidup hingga sekarang," jelas Malaikat.

Kematian adalah di tangan Allah .. Memajukan atau memundurkan kematian adalah hak Allah semata ..

Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.” (HR. Thabrani).

 

Wallahu a'lam bishawab
~ Kisah Islami