Rabu, 28 Desember 2011

MENDAPATKAN PAHALA SEPERTI PAHALA HAJI DAN UMRAH




Sahabat Hikmah...
Ada satu ibadah yang bila melakukannya maka kita akan mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah lho...Tapi kita tetap wajib berhaji jika mampu.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
...
“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid[1] – untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna sempurna sempurna“[2].

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melakukan shalat dua rakaat[3].

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

* Shalat dua rakaat ini diistilahkan oleh para ulama[4] dengan shalat isyraq (terbitnya matahari), yang waktunya di awal waktu shalat dhuha[5].

* Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “… sampai matahari terbit“, artinya: sampai matahari terbit dan agak naik setinggi satu tombak[6], yaitu sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit[7], karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat ketika matahari terbit, terbenam dan ketika lurus di tengah-tengah langit[8].

* Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, dari Jabir bin Samurah radhiyallahu anhu: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai melakukan shalat shubuh, beliau duduk (berzikir) di tempat beliau shalat sampai matahari terbit dan meninggi”[9].

* Keutamaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang berzikir kepada Allah di mesjid tempat dia shalat sampai matahari terbit, dan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak termasuk zikir, kecuali kalau wudhunya batal, maka dia boleh keluar mesjid untuk berwudhu dan segera kembali ke mesjid[10].

* Maksud “berzikir kepada Allah” dalam hadits ini adalah umum, termasuk membaca al-Qur’an, membaca zikir di waktu pagi, maupun zikir-zikir lain yang disyariatkan.

* Pengulangan kata “sempurna” dalam hadits ini adalah sebagai penguat dan penegas, dan bukan berarti mendapat tiga kali pahala haji dan umrah[11].

* Makna “mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah” adalah hanya dalam pahala dan balasan, dan bukan berarti orang yang telah melakukannya tidak wajib lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah jika dia mampu.

[Ustadz Abdullah Taslim, MA]

-----------------------------------------
[1]HR ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” (no. 7741), dinyatakan baik isnadnya oleh al-Mundziri.

[2] HR at-Tirmidzi (no. 586), dinyatakan hasan oleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaditsish shahihah” (no. 3403).

[3] Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (3/157) dan “at-Targhib wat tarhib” (1/111-shahih at-targhib).

[4] Bahkan penamaan ini dari sahabat Ibnu Abbas t, lihat kitab “Bughyatul mutathawwi’” (hal. 79).

[5] Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (3/157) dan “Bughyatul mutathawwi’” (hal. 79).

[6] Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (3/158).

[7] Lihat keterangan syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam “asy-Syarhul mumti’” (2/61).

[8] Dalam HSR Muslim (no. 831).

[9] HSR Muslim (no.670) dan at-Tirmidzi (no.585).

[10] Demikian keterangan yang kami pernah dengar dari salah seorang syaikh di kota Madinah.

[11] Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” (3/158).



by "KATA-KATA HIKMAH" on Tuesday, October 25, 2011 at 12:27pm

TINGKATAN YAKIN



|| “CAHAYA yang tersimpan di dalam hati, datang dari CAHAYA yang langsung dari khazanah-khazanah keghaiban. CAHAYA yang memancar dari panca inderamu berasal dari ciptaan Allah. Dan CAHAYA yang memancar dari hatimu berasal dari sifat-sifat Allah.” (Ibnu Atha’illah)

。。。。 。。。。 。。。。 。。。。

Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Seorang hamba yang yakin akan pertolongan Allah, maka dengan sangat meyakinkan Allah pasti akan menolongnya. Seorang hamba yang yakin doanya akan dikabulkan, maka Allah akan mengabulkan doa-doa tersebut lebih dari yang kita minta.

Dari sini kita layak merenung, mengapa kita banyak kecewa dan tidak puas dalam hidup? Boleh jadi kita lebih yakin akan kemampuan diri serta pertolongan makhluk, daripada pertolongan Allah. Sungguh manusia itu sangat lemah. Ia sama sekali tidak kuasa mengatur dirinya sendiri, tidak tahu apa akan terjadi esok, serta berjuta kelemahan lainnya.

Sungguh naif jika kita terlalu mengandalkan diri yang serba terbatas dengan melupakan Allah Yang Maha Segala-galanya. Maka, keyakinan yang bulat kepada-Nya menjadi jaminan kebahagiaan hidup kita.

Setidaknya ada tiga tahap yang harus kita tempuh usaha meningkatkan kualitas keyakinan.


★ PERTAMA, ‘ILMUL YAQIN

Yaitu meyakini segala sesuatu berdasarkan ilmu atau pengetahuan. Misal, di Mekah ada Kabah. Kita percaya karena teorinya bicara seperti itu.

Di sinilah pentingnya belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sebab, semakin luas pengetahuan kita tentang sesuatu, khususnya tentang Dzat Allah Azza wa Jalla, seakan kita memiliki bekal untuk berjalan mendekat kepada-Nya.


★ KEDUA, ‘AINUL YAQIN

Yaitu keyakinan yang timbul karena kita telah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Orang yang telah menunaikan ibadah haji sangat yakin bahwa Kabah itu memang ada di Mekah karena ia telah melihatnya. Keyakinan karena melihat, akan lebih kuat dibandingkan keyakinan karena ilmu.


★ KETIGA ADALAH HAQQUL YAQIN

Orang yang telah haqqul yakin akan memiliki keyakinan yang dalam dan terbukti kebenarannya. Orang yang telah merasakan nikmatnya thawaf, berdoa di Multazam, merasakan ijabahnya doa, keyakinan akan jauh lebih mendalam. Inilah tingkat keyakinan tertinggi yang akan sulit diruntuhkan dan dicabut dari hati orang yang memilikinya. Cara meningkatkan kualitas keyakinan diri, sejatinya harus melalui proses dan tahapan-tahapan, mulai dari ‘ilmul yaqin, ‘ainul yaqin, hingga haqqul yakin.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Saudaraku, sesungguhnya semua yang ada adalah milik Allah. Sungguh rugi orang-orang yang hatinya bergantung kepada selain Allah. Yakinlah, bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Mengatur segalanya. Sungguh sayang jika kita mengatakan bahwa Allah Mahakaya, namun kita takut tidak mendapatkan rezeki. Kita tahu bahwa Allah Maha Menentukan segala sesuatu, Dia menciptakan manusia berpasang-pasangan, namun kita sering risau tidak mendapatkan pasangan hidup. Bila demikian, kita masih berada dalam tingkat ‘ainul yaqin dan belum sampai ke tingkat haqqul yaqin.

Mengapa ada orang yang keluar (murtad) dari Islam? Sebabnya, keyakinan yang dimilikinya baru sebatas ‘ilmul yaqin; sebatas tahu bahwa Islam itu baik, namun ia belum merasakan bagaimana indahnya Islam. Saudaraku, keyakinan yang hanya sebatas ilmu belum cukup membuat kita istikamah. Keyakinan kita harus benar-benar meresap ke dalam sanubari.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

CAHAYA keyakinan yang tersimpan di dalam hati ternyata datang dari khazanah kegaiban Allah Azza wa Jalla. Alam semesta ini terang benderang karena CAHAYA dari benda-benda langit yang diciptakan-Nya. Sedangkan CAHAYA yang menerangi hati manusia berasal dari CAHAYA Ilahi.

Ibnu Atha’illah mengungkapkan,

|| “CAHAYA yang tersimpan di dalam hati, datang dari CAHAYA yang langsung dari khazanah-khazanah kegaiban. CAHAYA yang memancar dari panca inderamu berasal dari ciptaan Allah. Dan CAHAYA yang memancar dari hatimu berasal dari sifat-sifat Allah.”

Dengan demikian, keterbukaan hati dalam menerima CAHAYA inilah yang harus selalu kita jaga. Bagaimana agar hati kita terbuka? Berusahalah untuk meneliti dan mengenali aneka HIKMAH di balik setiap kejadian. Jangan hanya melihat setiap kejadian dengan mata lahir saja, tapi gunakan mata hati kita. Namun, mata hati hanya akan berfungsi jika ia bersih dari noda dosa dan maksiat. Hati yang kotor sangat sulit menangkap sinyal-sinyal (signal) Ilahi. Mirip kaca. Ia tidak bisa memantulkan CAHAYA, tidak bisa merefleksikan sebuah objek jika penuh karatan. Syaratnya, ia harus BERSIH. Hati akan bersih jika kita merawatnya.

_____________________


Tajuk asal: TAHAPAN YAKIN

Shared By: Bicara Hidayah

HADIST TENTANG UJIAN DAN COBAAN


1. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

2. Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)

3. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi Saw menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)

4. Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)

5. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)

6. Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)

7. Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)

8. Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

9. Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)

10. Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, “Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

11. Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)
Penjelasan: Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah.

12. Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)

13. Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya’la)

14. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)

15. Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)

16. Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami)

17. Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)

:: KEUTAMAAN MENDOAKAN ORANG LAIN / SAUDARA SEMUSLIM




Bismillahirrahmannirahim,

Rasulullah shallahu alaihi wasalam bersabda :

" Sesungguhnya Doa orang Muslim untuk saudaranya (sesama muslim) dari tempat yang jauh (tanpa diketahuinya) akan dikabulkan. " (HR. Muslim)


.... Dan di atas orang yang berdo’a ada malaikat yang mewakili setiap seorang muslim mendo’akan saudaranya pada kebaikan, maka malaikat yang mewakili itu berkata: "doa kebaikan serupa Juga untukmu ". (HR. Muslim)


Dari Fatimah az-Zahra diceritakan :

Suatu ketika Hasan bin Ali terbangun tengah malam dan melihat ibunya, Fatimah az-Zahra, sedang khusyu’ berdoa. Hasan yang penasaran ingin tahu apa yang diminta ibunya dalam doanya berusaha untuk menguping. Namun Hasan agak sedikit kecewa, karena dari awal hingga akhir doanya, ibunya, hanya meminta pengampunan dan kebahagian hidup untuk seluruh kaum muslimin di dunia dan di akhirat kelak. ...

Selesai berdoa, segera Hasan bertanya kepada ibunya perihal doanya yang sama sekali tidak menyisakan doanya untuk dirinya sendiri. Ibunya tersenyum, lalu menjawab bahwa apapun yang kita panjatkan untuk kebahagiaan hidup kaum muslim, hakekatnya, permohonan itu akan kembali kepada kita. Sebab para malaikat yang menyaksikan doa tersebut akan berkata : “Semoga Allah mengabulkanmu dua kali lipat.”

Subhanallah ..


Dari Uwais al Qarni juga dikisahkan :
Sahabat Nabi ini di siang hari, ia bekerja keras, dan dimalam hari, ia asyik bermunajat kepada Allah SWT. Hati dan lisannya tidak pernah lengah dari berdzikir dan bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an.
Meskipun ia sedang bekerja. Ala kulli hal, ia selalu berada bersama Tuhan, dalam pengabdian kepada-Nya.

Rasulullah saw menuturkan keistimewaan Uwais al Qarni di hadapan Allah kepada Umar, ra dan Ali, bahwa dihari kiamat nanti, disaat semua orang dibangkitkan kembali, Uwais akan memberikan syafaat kepada sejumlah besar umatnya, sebanyak jumlah domba yang dimiliki Rabbiah dan Mudhar (keduanya dikenal karena mempunyai domba yang banyak).

Karena itu, Rasulullah menyarankan kepada mereka berdua agar menemuinya, menyampaikan salam dari Rasulullah, dan meminta keduanya untuk mendoakan keduanya.

Kemudian Umar dan Ali menemui sahabat Uwais dan berkata :
" Wahai sahabat , setelah kami perhatikan, andalah orang yang pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW kepada kami. Doakan kami dan berilah kami nasehat agar kami beroleh kebahagiaan dunia dan di akherat kelak.

Kemudian Uwais menjawab : " Sesungguhnya saya tidak pernah mendoakan seseorang secara khusus. Setiap hari saya selalu berdoa untuk seluruh umat Islam.



Subhanallah .. Maha Suci Allah ..
Semoga Allah memberi ampunan, karunia , rahmat dan Cinta Nya (dunia & akhirat) bagi kita, keluarga kita, orang tua kita, teman-teman kita, dan seluruh umat muslim dimanapun berada ..

Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan bagi Nabi Muhammad kekasih Allah beserta keluarga, para Nabi , dan sahabat Rasul serta alim ulama.

Aamiin ya Robbal alamin ..




Wallahu a'lam bishawab

KEAJAIBAN AL QURAN DAN KEUTAMAAN BAGI YANG GEMAR MEMBACA SERTA MENTADABURI AYAT-AYATNYA


Rasulullah SAW bersabda "

Tidak ada kebaikan sama sekali dalam suatu bacaan (Al Quran) yang tidak direnungkan (H.R. Ad. Darimi )

Dan janganlah kamu menjadi sebagaimana orang-orang munafik yang berkata : Kami mendengarkan , padahal mereka tidak mendengarkan (QS Al Anfal : 21) .... mereka itulah orang-orang yang dikunci mata hatinya oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka ( QS Muhammad : 16)

Dan apabila mereka mendengarkan apa yg diturunkan kepada Rasul , kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran Al Quran yg telah mereka ketahui (dr kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata : Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang2 yg menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad SAW) - (QS Al Maidah : 83)

Mereka itulah orang-orang yang dipuji oleh Allah SWT terhadap apa yg mereka lakukan

 
Rasulullah Saw bersabda :

AL QURAN adalah tali hubungan ALLAH yang sangat kuat , dimana keajaibannya tidak pernah habis, tidak pernah usang, sekalipun sering diulang-ulang. Barangsiapa berkata-kata dengannya maka ia akan benar & jujur. Barangsiapa yg mengamalkannya ia akan mendapatkan "Jalan Yang Lurus", barangsiapa menghukumi dengannya maka ia akan berbuat adil, dan barangsiapa berpegang teguh dengannya ia akan bisa memberikan "Petunjuk"  (HR Tirmidzi)

Alif Lam Mim, Kitab ( Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yg bertakwa, (yaitu) mereka yg beriman kepada yang gaib
(QS Al Baqarah : 1-3)

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yg menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman ( QS Al Isra : 82)

"Ya Siin, Demi Al Quran yg penuh dengan hikmah, (QS Yasin : 1-2), Itulah suatu hikmah yang sangat sempurna ( QS Al Qamar : 5)

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat nya dan supaya orang-orang yg mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran (QS Shad : 29)

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yg mempunyai hati atau yg menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikan ( QS Qaf : 37)

------------------------------

Maha Suci Engkau ya Allah ..
sayangi kami dengan Al-Qur'an ..
Jadikan Al-Qur'an Imam dan cahaya petunjuk rahmat bagi kami ..
Ajarkan dan tegurlah kami dengan mukjizat Al-Qur'an ..
Jadikanlah Al Quran syafaat indah bagi kami kelak di akhirat ..
Aamin Allahu yaa 'Aliim , yaa Sami' , yaa Bashir ....

MULAILAH DARI YANG RINGAN NAMUN ISTIQOMAH


------------------------------
--------------------

Hadits Shahih Bukhari :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنَ الأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ . فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِى وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا

Dari Aisyah r.a. bahwa ia berkata,

apabila Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya, maka beliau menyuruhnya untuk mengerjakan amalan-amalan yang sanggup mereka kerjakan. Akan tetapi kemudian mereka berkata, "Ya Rasulullah, kami ini tidak sepertimu. Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. " Maka, mendengar ucapan mereka itu, Rasulullah SAW marah hingga terlihat tanda kemarahan di wajahnya. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang paling bertaqwa dan yang mengetahui tentang Allah diantara kamu sekalian adalah aku.

Dari sahabat Rasulullah Ali bin Abu Thalib :

Hendaknya kalian lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, karena sungguh terlalu sedikit amalan yang disertai dengan takwa.

Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui proses kesungguhan hati yang panjang.

Sahabat yang dirahmati Allah .. mulaillah dari amalan-amalan yang ringan namun dilakukan dengan penuh ikhlas kecintaan dan istiqomah (berterusan) ....
Bila telah merasakan nikmat , tambahanlah sesuai kemampuan kita ...
Karena kelezatan dan nikmat ibadah adalah murni karunia Nya ..
Dan hanya Allah lah yang berkenan memberi Rahmat bagai sesiapa yang Dia kehendaki ...


MY DAD, MY HERO



Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil, tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis…. jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa “melihat” para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

Ayah benar-benar senang membantu seseorang… tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?…. mmmmhhh…” tidak terlalu mengecewakan” (^_~).

Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam… walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah

AYAH ITU MURAH HATI…..

Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan…. .

Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ….

Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka…..

Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara…

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya….

Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. .. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu….

Ayah akan berkata “tanyakan saja pada ibumu” ketika ia ingin berkata “tidak”.

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.

Ayah mengatakan “tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan”

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya….

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri….

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya…

Ayah tidak suka meneteskan air mata …. ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu…ketika kau mimpi akan dibunuh monster… tapi…..ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :” kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”

Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: “jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu”

Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: “jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu”

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu….

Ayah bisa membuatmu percaya diri… karena ia percaya padamu…

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik….

Dan terpenting adalah… Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Dan untuk semua yang sedang merindukan Ayah, ssssssssttt…!

Tau gak siii? Ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN




by Soni D,

RIBUAN HIKMAH MENGALIR DI BALIK SAKIT YANG MELANDA




HIDUP ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah taala berfirman yang artinya,
    "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan." (al-Anbiyaa: 35)
Sahabat Ibnu Abbas yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir al-Quran, menafsirkan ayat ini:
    || "Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan." (Tafsir Ibnu Jarir)
Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun di balik cobaan ini, terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat di nalar oleh akal manusia.


SAKIT MENJADI KEBAIKAN BAGI SEORANG MUSLIM JIKA DIA BERSABAR

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
    "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)


SAKIT AKAN MENGHAPUSKAN DOSA

Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah taala,
    "Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. asy-Syuura: 30).
    Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)


SAKIT AKAN MEMBAWA KESELAMATAN DARI API NERAKA

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
    "Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
    "Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka." (HR. Al Bazzar, shohih)


SAKIT AKAN MENGINGATKAN HAMBA ATAS KELALAIANNYA

Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah taala berfirman yang artinya,
    "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (al-Anam: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)


TERDAPAT HIKMAH YANG BANYAK DI BALIK BERBAGAI MUSIBAH

Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak. Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini:
    "Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari." (Lihat Doa dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)

Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
    "Sesungguhnya Allah taala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan." (HR. Tirmidzi, shohih)

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Amin.

***

Penulis: Abu Hasan Putra
______________
http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/20137-ribuan-hikmah-mengalir-di-balik-sakit-yang-melanda.html

LOVE YOU MOM



"Nak, bangun.. Sarapanmu udah mama siapin di meja.” Tradisi ini sudah berlangsung 22 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat tapi kebiasaan mama tak pernah berubah,meskipun aku hanya pulang sekali2 menjenguknya

“Mama sayang… ga usah repot-repot ma, aku sudah dewasa.” pintaku pada mama pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah.

Pun ketika mama mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya, ingin kubalas jasa mama selama ini dengan hasil keringatku.. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa mama mudah sekali sedih? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami mama karena dari sebuah artikel yang kubaca.. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak. tapi entahlah..
Niatku ingin membahagiakan malah membuat mama sedih. Seperti biasa, mama tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya “Ma, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan mama. Apa yang bikin mama sedih?” Kutatap sudut-sudut mata mama, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata mama berkata, “Tiba-tiba mama merasa kalian tidak lagi membutuhkan mama. Kamu sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Mama tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu, mama tidak bisa lagi jajanin kamu. Semua sudah bisa kamu lakukan sendiri”

Ah, Ya ALLAH, ternyata buat seorang Ibu.. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya.

Diam-diam aku merenungkan. Apa yang telah kupersembahkan untuk mama dalam usiaku sekarang? Adakah mama bahagia dan bangga pada putrinya?

Ketika itu kutanya pada mama. Mama menjawab “Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kamu berikan pada mama. Kamu tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kamu berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat mama. Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat mama. Setiap kali binar mata kamu mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.”

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap “Ampunkan aku ya Tuhan kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada mama. Masih banyak alasan ketika mama menginginkan sesuatu.” Betapa sabarnya mamaku melalui liku-liku kehidupan..

Mamaku seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Ah, maafin kami mama….. 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat mama lelah..
Sanggupkah aku Ya ALLAH?

— +++ —

“Nak, bangun nak.. sarapannya udah mama siapin di meja.. ”
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul mama sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan.. “Terimakasih mama, aku beruntung sekali memiliki mama yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan mama.” Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan..

Cintaku ini milikmu, Mama. Aku masih sangat membutuhkanmu.. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

— +++ —

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat “Aku sayang padamu.” Namun begitu, Tuhan menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai..

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita, Ibu.. Walau mereka tak pernah meminta. Percayalah.. kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia..

— +++ —

“Ya ALLAH, cintailah mamaku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan mama selagi ENGKAU mengizinkan aku hidup. Dan jika saatnya nanti mama Kau panggil, terimalah dan jagalah ia disisiMu.. Titip mamaku Ya ALLAH..”

Untuk dan oleh semua Mama yang mencintai anak-anaknya dan semua anak yang mencintai Mamanya..





Love u mom….

KETIKA TAKDIR , BAHAGIA DAN CELAKA TELAH DITENTUKAN


SESUNGGUHNYA, seorang anak Adam, telah ditentukan oleh Allah, akan dimasukkan ke Syurga atau Neraka jauh sebelum mereka dilahirkan, sebagaimana terdapat dalam hadits,

♥ ♥ ♥ ♥ “Allah menciptakan Adam, lalu ditepuk pundak kanannya kemudian keluarlah keturunan yang putih, mereka seperti susu. Kemudian ditepuk pundak yang kirinya lalu keluarlah keturunan yang hitam, mereka seperti arang.. Allah berfriman, ‘Mereka (yang seperti susu -pen) akan masuk ke dalam surga sedangkan Aku tidak peduli dan mereka (yang seperti arang-pen) akan masuk ke neraka sedangkan Aku tidak peduli.’” (Shahih; HR. Ahmad, ath-Thabrani dallam Al-Mu’jamul Kabir dan Ibnu Asakir, lihat Shahihul Jami’ no: 3233)

Dari Ali radhiyallahu ‘anhu berkata,

♥ ♥ ♥ ♥ “Kami duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membawa tongkat sambil digores-goreskan ke tanah seraya bersabda, ‘Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah ditetapkan tempat duduknya di neraka atau pun syurga.’ (HR. Bukhari dan Muslim)


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Setelah mengetahui bahwa seseorang telah ditentukan akan dimasukkan ke Syurga atau Neraka, tentu akan timbul pertanyaan dan kesimpulan berdasarkan akal logika manusia yang lemah, “Kalau begitu buat apa kita beramal. Nanti sudah capek-capek (capai) ibadah ternyata masuk neraka” atau perkataan semisal itu.

Pertanyaan semisal ini pun banyak ditanyakan oleh para sahabat di berbagai kesempatan. Salah satunya adalah pertanyaan seorang sahabat ketika mendengar pernyataan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

♥ ♥ ♥ ♥ ‘Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah ditetapkan tempat duduknya di neraka atau pun syurga.’

Maka para sahabat bertanya, ‘”Wahai Rasulullah, kalau begitu apakah kami tinggalkan amal sholeh dan bersandar dengan apa yang telah dituliskan untuk kami (ittikal)?”‘ (maksudnya pasrah saja tidak melakukan suatu usaha – pen)

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Beramallah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (HR. Bukhari, kitab at-Tafsir dan Muslim, kitab al-Qadar)


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Contoh lain adalah ketika sahabat Umar bin Khaththab bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

♥ ♥ ♥ ♥ Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Umar: Apakah amal yang kita lakukan itu kita sendiri yang memulai (belum ditakdirkan) ataukah amal yang sudah selesai ditentukan takdirnya?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bahkan amal itu telah selesai ditentukan taqdirnya.”

Umar: Jika demikian, untuk apa amal?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Umar, orang tidak tahu hal itu, kecuali setelah beramal.”

Umar: Jika demikian, kami akan bersungguh-sungguh, wahai Rasulullah!
(Riwayat ini disebutkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya no. 168 dan Penulis Kanzul Ummal, no. 1583).


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Sementara apa yang dilakukan sebagian orang dengan alasan ketetapan tersebut, kemudian mereka pasrah bahkan kemudian bermudah-mudah, bahkan melegalkan perbuatan maksiat maka hal ini tidak dibenarkan. Mereka yang melakukan ini beranggapan, bahwa mereka berbuat maksiat tersebut karena sudah ditetapkan, karena itu mereka tidak berdosa. Sungguh pendapat ini sangat jauh dari kebenaran.

Untuk menjawab kerancuan (kecelaruan) ini, bahwa seseorang ketika melakukan sesuatu, dia dihadapkan pada pilihan; melakukannya ataukah membatalkannya. Sementara saat menghadapi pilihan tersebut, ia tidak tahu apakah ia ditakdirkan melakukan kemaksiatan ataukah ketaatan. Kemudian, ketika ia memilih melakukan kemaksiatan, itu merupakan pilihannya namun keduanya terjadi berdasarkan takdir dari Allah. Lain halnya dengan orang yang dipaksa melakukan pelanggaran, ia tidak dihukum disebabkan melakukan pelanggaran tersebut, karena ia dipaksa melakukannya, bukan berdasarkan pilihannya sendiri.

Jawaban lain bagi orang yang menjadikan takdir Allah sebagai pembenaran maksiat yang dilakukannya adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh Syaikh Utsaimin, bahwa ketika terjadi kasus (kes) semacam ini, kita katakan kepadanya,

|| “Engkau menyatakan bahwa Allah telah mentakdirkanmu untuk melakukan maksiat sehingga engkau melakukannya, mengapa engkau tidak menyatakan sebaliknya, bahwa Allah mentakdirkanmu untuk melakukan ketaatan, sehingga engkau mentaati-Nya, sebab perkara takdir adalah perkara yang sangat rahasia, tidak ada yang mengetahuinya melainkan Allah ta’ala saja. Kita tidak tahu apa yang Allah tetapkan dan takdirkan itu melainkan setelah kejadiannya. Mengapa tidak engkau hentikan saja kemaksiatan itu, lalu engkau melakukan yang sebaliknya (ketaatan) dan setelah itu engkau katakan bawah hal ini aku lakukan dengan sebab takdir Allah.” (Syarah Hadits Arba’in)

Ini sebagaimana seseorang yang lapar, tentu orang itu tidak akan diam saja agar kenyang. Tetapi ia akan berusaha untuk menghilangkan rasa laparnya itu dengan makan. Tidak mungkin ia menunggu saja hanya karena ia yakin sudah ditakdirkan akan kenyang. Demikianlah, karena seseorang tidak tahu apakah yang akan terjadi atau yang telah ditetapkan untuknya. Namun orang tersebut tentu tahu, agar kenyang atau hilang rasa laparnya ia harus makan. Demikian pula seorang mukmin, ia tahu bahwa untuk masuk surga maka ia harus berbuat ketaatan kepada Allah.

Wallahu a’lam bi showab

Penulis: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust Ammi Nur Baits
________
Maraji’:
• Syarah Hadits Arba’in, Syaikh Muhammad bin Sholeh al-’Utsaimin, Pustaka Ibnu Katsir

• Fatawa Rasulullah, Anda Bertanya Rasulullah Menjawab, Ibnul Qayyim,Tahqiq dan Ta’liq Syaikh Qasim ar-Rifa’i, Pustaka As-Sunnah

• Shahih Ensiklopedi Hadits Qudsi, Syaikh Nashiruddin al-Albani, Duta Ilmu

• Tamasya ke Syurga, Ibnu Qayyim, Pustaka Arafah

MENDETEKSI SEHATNYA QALBU (QALBU SALIM/SEJAHTERA)




QALBU yang sehat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab "ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan." Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya QALBU. Sedangkan tanda QALBU yang sakit adalah sebaliknya. Santapan QALBU yang paling bermanfaat adalah keimanan dan obat yang paling manjur adalah al-Qur’an. Selain itu, QALBU yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. MENGEMBARA KE AKHIRAT

QALBU yang sehat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putra-putra akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekedar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

♥ ♥ ♥ ♥ "Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melewati suatu jalan." (HR. Bukhari)
Ketika QALBU seseorang sehat, maka dia akan mengembara menuju akhirat dan terus mendekat ke arahnya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila QALBU tersebut sakit, maka dia terlena mementingkan dunia dan menganggapnya sebagai negeri abadi, sehingga jadilah dia ahli dan hambanya.


2. MENDORONG MENUJU ALLAH SUBHANAHU WATA"ALA

Di antara tanda lain sehatnya QALBU adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah subhanahu wata’ala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tentram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.

Maka QALBU tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk menemukan ketenangan dan ketentraman bersama Ilah sembahan nya. Sehingga tatkala itulah ruh benar-benar merasakan kehidupan, kenikmatan dan menjadikan hidup lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan MENGHAMBA kepada Allah subhanahu wata’ala inilah surga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.

Abul Husain al-Warraq berkata,

|| "Hidupnya QALBU adalah dengan mengingat Dzat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."

Oleh karena itu terputusnya seseorang dari Allah subhanahu wata’ala lebih dahsyat bagi orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.


3. TIDAK BOSAN BERDZIKIR

Di antara sebagian tanda sehatnya QALBU adalah tidak pernah bosan untuk berdzikir mengingat Allah subhanahu wata’ala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah subhanahu wata’ala atau saling mengingatkan dalam kerangka berdzikir kepada-Nya.


4. MENYESAL JIKA LUPUT DARI BERDZIKIR

QALBU yang sehat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.


5. RINDU BERIBADAH

QALBU yang sehat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.


6. KHUSYU’ DALAM SHALAT


QALBU yang sehat adalah jika dia sedang melakukan shalat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah shalat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam shalat tersebut. Baginya shalat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.


7. KEMAUANNYA HANYA KEPADA ALLAH

QALBU yang sehat hanya satu kemauannya, yaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wata’ala.


8. MENJAGA WAKTU

Di antara tanda sehatnya QALBU adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang pelit terhadap hartanya.


9. INTROSPEKSI DAN MEMPERBAIKI DIRI

QALBU yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba’ah (mengontrol) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah subhanahu wata’ala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah subhanahu wata’ala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.

Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang mengindikasikan sehatnya QALBU seseorang.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Dapat disimpulkan bahwa QALBU yang sehat dan selamat adalah QALBU yang himmah (kemauannya) kepada sesuatu yang menuju Allah subhanahu wata’ala, mencintai-Nya dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai tujuan. Jiwa raganya untuk Allah, amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segenap pembicaran yang lain, pikirannya selalu tertuju kepada apa saja yang diridhai dan dicintai-Nya.

Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah subhanahu wata’ala lebih dia sukai daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat firman-Nya,


♥ ♥ ♥ ♥ "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya." (QS. 89:27-28)

Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan mendengarkannya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya QALBU tersebut di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarnai dengan sibghah (celupan) sifat KEHAMBAAN. Sehingga jadilah abdi sejati sebagai sifat dan karakternya, IBADAH menjadi kenikmatannya bukan beban yang memberatkan. Dia melakukan IBADAH dengan rasa suka, cinta dan kedekatan kepada Rabbnya.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Ketika disodorkan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka hatinya mengatakan,

• "Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengarkan, taat dan akan melakukannya. Engkau berhak dan layak mendapatkan semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu?¨


Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan,

• "Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, miskin dan membutuhkan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tak berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tak mampu untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan bagiku jika Engkau tidak menanggungku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk berlari dari-Mu?¨

Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah subhanahu wata’ala, dan dia hanya bersandar kepada-Nya. Apabila menimpanya sesuatu yang tidak dia sukai maka dia berkata,

• "Rahmat telah dihadiahkan untukku, obat yang sangat bermanfaat dari Dzat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku."

Jika dia kehilangan sesuatu yang dia sukai, maka dia berkata,

• "Telah disingkirkan keburukan dari sisiku."

Semoga Allah subhanahu wata’ala memperbaiki QALBU kita semua, dan menjaganya dari penyakit-penyakit yang merusak dan membinasakan, Amin.

Sumber: Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi Mashayid asy-Syaithan, penyusun Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi.

BERDOA DENGAN ASMA’UL HUSNA


---------------------------------------
Allah SWT berfirman,
"Hanya milik Allah Asma ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma ul husna itu " (QS Al-A'raaf 7:180)


Rasulullah SAW bersabda :
“ ALLAH memiliki 99 nama yang barangsiapa menghafalnya , berdoa dengannya dan mengamalkan maksudnya , (Insya Allah) ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil

(HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)


--------------------------

1. YAA ALLAAHU ANTA RABBUNA LAA ILAAHA ILLA ANTA :
Ya Allah , engkau Tuhan Kami, Tiada Tuhan Yang berhak disembah/ dipertuhan kecuali Engkau

2. YAA RAHMAANU NARJUU RAHMATAKA ;
Ya Tuhan Yang Maha Pemurah lagi pengasih, kami mengharap Murah-Mu dan Kasih Sayang-MU

3. YAA RAHIMU IRHAMNAA;
YA Tuhan Yang Maha Penyayang , kasih sayangilah kami / rahimilah kami.

4. YAA QUDDUUSU QADDIS FITRATANA
Ya Tuhan Yang Maha suci sucikanlah fitrah kejadian kami

5. YAA SALAAMU SALLIMNAA MIN AAFAATID DUN-YAA WA’ADZAABIL AAKHIRAH
Ya Tuhan pemberi selamat , selamatkanlah kami dari fitnah / bencana dunia dan siksa diakhirat

6. YAA MU’MINU AAMINNAA WA AAMIN AHLANAA WABALADANAA
Ya Tuhan Yang memberi keamanan, berikanlah kami keamanan, amankan keluarga kami dan amankan negeri kami

7. YAA MUHAIMINU HAIMIN ‘AURAATINAA WA AJSAADANAA
Ya Tuhan Yang Maha melindungi , lindungilah cacat dan jasad kami

8. YAA ‘AZIIZU ‘AZZIZNAA BIL’ILMI WALKARAAMAH
Ya Tuhan Yang Maha Mulia , muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan

9. YAA MUTAKABBIRU BI FADHLIKA IJ’ALNAA KUBARAA
Ya Tuhan Yang Maha megah/ Besar , Dengan anugerah-MU , jadikanlah kami orang yang berjiwa besar.

10. YAA KHAALIQU HASSIN KHALQANAA WAHASSIN KHULUQANAA
Ya Tuhan Yang Maha Mencipta / menjadikan, baguskanlah kejadian kami dan baguskanlah akhlak kami

11. YAA BAARI’U ABRI’NAA MINASY SYIRKI WALMARADHI WALFITNATI
Yaa Tuhan Yang Maha Membebaskan , bebaskan kami dari syirik , penyakit dan fitnah

12. YAA MUSHAWWIRU SHAWWIRNAA ILAA AHSANIL KHALQI WALHAALI
Ya Tuhan Yang Maha Membentuk , bentuklah kami menjadi sebaik-baik makhluk dan sebaik-baik keadaan.

13. YAA GHAFFAARU IGHFIR LANAA DZUNUUBANAA
Ya Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami.

14. YAA WAHHAABU HAB LANAA DZURRIYATAN THAYYIBAH.
Ya Tuhan Yang Maha Memberi , berikanlah kepada kami anak keturunan yang shaleh /shalehah penyejuk hati

15. YAA RAZAAQU URZUQNAA HALAALAN THAYYIBAN WAASI’AA
Ya Allah Yang Maha Memberi rezeki , berikan kami rezeki yang halal, berkah dan menyelamatkan

16. YAA FATTAHU IFTAH LANAA ABWAABAL KHAAIRI
Ya Tuhan Yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan.

17. YAA ‘ALIIMU A’LIMNAA MAA LAA NA’LAM
Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui , ajarkanlah kepada kami apa yang kami tidak mengetahuinya.

18. YAA QAABIDHU IDZAA JAA-A AJALUNAA FAQBIDH RUUHANAA FII HUSNIL KHATIMAH
Ya Tuhan Yang Maha Mencabut , jika telah sampai ajal kami , cabutlah roh kami dalam keadaan husnul khatimah

19. YAA BAASITHU UBSUTH YADAAKA ‘ALAINA A BIL ‘ATHIYYAH
Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan , luaskanlah kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian

20. YAA RAAFI’U IRFA’ DARAJAATINAA
Ya Tuhan Yang Maha Mengangkat , angkatlah derajat kami

21. YAA MU’IZZU AATINAA ‘IZZATAKA
Ya Tuhan Yang Maha Memberi kemuliaan, limpahkanlah kemuliaan-Mu kepada kami

22. YAA SAMII’U ISMA’ SYAKWATANAA
Ya Tuhan Yang Maha mendengar , dengarkanlah pengaduan kami.

23. YAA BASHIIRU ABSHIR HASANAATINAA
Ya Tuhan Yang Maha Melihat, terimalah amal ibadah kami

24. YAA KHABIIRU IHYIINA HAYAATAL KHUBARA’
Ya Tuhan Yang Maha waspada/ meneliti, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang- orang yang senantiasa waspada (akan akhirat kami)

25. YAA HALIIMU BILHILMI ZAYYINNA
Ya Tuhan Yang Maha Penyantun , hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun

26. YAA LATHIIFU ULTHUF BINAA
Ya Tuhan Yang Maha halus, berilah kami petunjuk & rahmati dengan kelembutan Mu ... dan berilah kami hati yang lembut ...

Aamiin Allahu yaa Muhaimin ...
______________

GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH TA'ALA DI HARI KIAMAT


----------------------------------------------------------------------

Rasulullah SAW bersabda :

"Tujuh golongan yang Allah naungi dibawah naungan Nya pada hari tidak ada naungan kecuali Naungan Allah adalah :

1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah,
3. Seorang laki-laki yang hatinya terikat pada masjid
4. Dua orang yang saling mencintai , berkumpul dan berpisah karena Allah,
5. Seorang laki-laki yang dirayu seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu ia mengatakan :" Aku sungguh takut kepada Allah "

6. Seseorang yang bersedekah secara diam-diam, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang didermakan oleh tangan kanannya,
7. Seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri sehingga meneteskan airmata,

Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW juga bersabda :
" Sesungguhnya Allah berkata pada hari kiamat : "Manakah orang-orang yang saling mencintai karena Aku ? Hari ini , hari yang tidak ada naungan kecuali Naungan Ku, Aku naungi mereka di bawah naungan Ku"

Dari Ubadah Ibn Shamit, Rasulullah Saw juga bersabda : Allah berfirman :
"Cinta Ku untuk orang-orang yang saling mencintai (karena Aku). Aku naungi mereka dalam naungan Arasy pada hari yang tidak ada naungan selain naungan Ku"

Dalam shahih Muslim dan beberapa riwayat yag lain, dijelaskan :
"Barangsiapa yang menangguhkan /membebaskan hutang dari orang yang sedang berkesusahan , maka kelak pada hari kiamat akan berada dalam naungan Arasy"

 
Semoga Allah memberikan rahmat, ampunan dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba Nya yang beruntung .
Aamiin Allahu yaa Karim ...

Wallahu'alam,
Barakallahufikum ...

Sabtu, 03 Desember 2011

Al-QUR'AN ADALAH CAHAYA BAGI JIWA



Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabb-mu, (Muhammad dengan mukjizatnya),
dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an). (1)

Dan mereka tidak menghormati Allah...
dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata:
"Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia".

Katakanlah (kepada mereka): "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)?"

Katakanlah (juga kepada mereka): "Allah-lah (yang menurunkannya)",

Kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Qur'an kepada mereka),
biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (2)

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis ...
di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf,
dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar,
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik,
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk,
dan membuang dari mereka beban-beban,
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya,
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang...
yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an),
mereka itulah orang-orang yang beruntung. (3)

Dan demikianlah...
Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui...
apakah Al Kitab (Al Qur'an),
dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya,
yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (4)

Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya...
ayat-ayat yang terang (Al Qur'an),
supaya Dia mengeluarkan kamu,
dari kegelapan kepada cahaya.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. (5)

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,
dan kepada cahaya (Al Qur'an) yang telah Kami turunkan.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (6)
____________
(1) QS An-Nisaa 4:174
(2) QS Al-An'am 6:91
(3) QS Al-A'raaf 7:157
(4) QS Asy-Syuura 42:52
(5) QS Al-Hadiid 57:9
(6) QS At-Taghabuun 64:8



AL-QUR’AN SUMBER CAHAYA

Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (QS. Al-Waaqiah:77-79)

Sebenarnya,
Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata...
di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami...
kecuali orang-orang yang zalim.
(QS. Al-Ankabut:49)

Dan demikianlah...
Kami telah menurunkan Al Quran yang merupakan ayat-ayat yang nyata,
dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk...
kepada siapa yang Dia kehendaki.
(QS. Al-Hajj:16)
_______________________
Peran al-Qur'an bagi mata bathin (bashirah) adalah seperti peran matahari bagi mata dzahir (al-Ghazali) ...

Ambillah sebanyak mungkin cahaya...
yang berserakan pada ayat-ayat-Nya,
Ambillah mutiara hikmah (hakikat)...
di dalam lautan syari'at sebagai bekal makrifat kepada-
Itulah awal beragama (ad-Diin) ... kemudian ...
semoga Allah SWT menganugerahi pembimbing sejati...
dari dirimu sendiri ... (al Faqir)




Gemuruh Tasbih Alam