Jumat, 05 November 2010

POHON CEMARA DAN BUNGA MAWAR, SEBUAH INSPIRASI

Konon di tengah hutan, bunga mawar menertawakan pohon cemara seraya berkata : "Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda tidak memiliki keharuman sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk mendekat."


Pohon cemara diam saja. Demikianlah bunga mawar di mana-mana menyiarkan dan menceritakan tampak buruk pohon cemara, sehingga membuat pohon cemara tersingkir dan menyendiri di tengah hutan.

Ketika musim dingin datang dan turun salju yang lebat, bunga mawar yang sombong sangat sulit mempertahankan kehidupannya. Demikian pula dengan pohon dan bunga-bunga lainnya. Hanya pohon cemara yang masih tegak berdiri di tengah badai dingin yang menerpa bumi.

Di tengah malam yang sunyi, salju berbincang-bincang dengan pohon cemara.

Salju berkata; "Setiap tahun saya datang ke bumi ini, selalu melihat kemakmuran dan keramaian di bumi berubah wajah. Hanya gersang dan sunyi senyap yang menyelimuti bumi.

Namun, kamulah satu-satunya yang dapat melewati ujian saya dan berdiri tegak hingga dapat menahan segala macam tekanan alam. Begitu pula alam kehidupan dan manusia selalu mengalami perubahan."

Demikianlah pembicaraan menarik antara pohon cemara dan salju yang terjadi di tengah malam pada musim dingin.

Sedih dan gembira selalu datang silih berganti; hanya dengan keteguhan jiwa dan pikiran, kebahagiaan itu dapat diraihnya. Caci maki dan fitnah tidak dapat menjatuhkan orang yang kuat.

Di dalam ungkapan Timur sering terdapat kata-kata :

"Menengadah ke langit dan membuang ludah." dan " Menabur debu dengan angin yang berlawanan."

Ini semua mengisahkan kebodohan-kebodohan yang dilakukan seseorang dan pada akhirnya mencelakakan dirinya sendiri. Menghadapi fitnahan dan celaan, hendaknya seseorang berlapang dada bagaikan langit besar yang tak bertepi.

Cuaca terang dan berawan selalu silih berganti. Belajar bagaikan cermin yang jernih dapat melihat keadaan sebenarnya.

Bunga mawar hanya merasakan kepuasan dan kecongkakan sejenak, tetapi pohon cemara dapat menghadapi, menerima dan menahan diri dengan tenang dan sabar.

Kita harus belajar dari sifat pohon cemara yang tegar menahan serangan, baik serangan yang bersifat tindakan, ucapan maupun pikiran, dan menjadikannya sesuatu yang sejuk, hangat dan damai.



Deden Wahyudi

KEMANA PERGINYA UCAPAN MANUSIA?

Satu kata banyak makna
Dua kata selaksa makna
Dan kodrat manusia tuk berucap kata
Tiada jejak kemana perginya kata-kata
Seolah lenyap di telan sunyi semesta
Menghilang cepat begitu bibir mengucap
Dan telingapun cukup sekali menangkap
Itulah pertanda Tuhan pada hamba-Nya Mencinta
Karena jika manusia terus dikelilingi kata-kata
Niscaya rusaklah pendengaran kita

Tapi…
Benarkah kata- kata menghilang begitu saja?
Tidakkah mereka berpencar tuk kembali bersua?
Di suatu saat dan tempat menyapa kembali tuannya?

Dan…
Tuhanpun telah berpesan dalam kalam-Nya
Bahwa setiap ucapan manusia tetaplah adanya
Selalu terpelihara atas kehendak-Nya

Tatkala ditempatkan ‘sepasang perekam suara’
Terpatri erat disisi kiri kanan setiap jiwa
Yang bekerja sepanjang usia manusia
Dan bahkan sanggup merekam
Bersit pikiran terdalam

Hingga suatu saat …
Milyaran kata memburu tuannya
Datang meminta pertanggungjawaban atas dirinya
Satu kata meminta satu pertanggungjawaban
Siapkah sang tuan menghadapinya



Agung Wibowo Tafakur)
sahabat -BC-

Diantara Lingkaran Kehidupan

Setiap orang berada didalam salah satu diantara dua lingkaran :RAHMAT dan KEADILAN.
Barangsiapa yang berada didalam lingkaran Rahmat,
Kelak akan berada didalam lingkaran Keutamaan.
Barangsiapa yang berada didalam lingkaran Keadilan
Kelak akan berada di dalam lingkaran Pembalasan

Barangsiapa yang tidak tercukupi kefakirannya dengan sedikit harta,
Maka dia tidak akan merasa cukup dengan harta yang banyak.
Barangsiapa yang tidak mendapat manfaat dari sedikit ilmu
Maka mustahil ia akan mendapatkannya dari banyak ilmu

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya daripada hak dirinya dan
teman-temannya, maka ia adalah hamba yang dekat dengan Tuhannya.
Seseorang yang selalu sibuk memebuhi hak dirinya sendiri sendiri daripada Tuhannya dan teman-temannya, maka ia adalah hamba hawa nafsunya.
Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak teman-temannya daripada hak Tuhan dan dirinya, maka ia adalah hamba kedudukan.
Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya dan teman-temannya
daripada hak dirinya, maka ia adalah pewaris para nabi

Dunia yang terpuji adalah yang menyampaikan seseorang
pada perbuatan yang baik atau menyelamatkan dari perbuatan jelek
Dunia yang diperbolehkan adalah yang tidak menyebabkan seseorang meninggalkan
perintah dan menerjang larangannya.
Dunia yang terhina dalam lisan Al-Quran dan Al-Sunnah adalah yang menyebabkan
seseorang meninggalkan ketaatan atau melakukan maksiat

Tidak akan mengerti kedudukan suatu nikmat
kecuali berada pada keadaan yang berlawanan dengan nikmat itu.
dan tidak akan terhibur seseorang yang tertimpa musibah
kecuali mengetahui ada orang lain yang tertimpa musibah seperti dirinya.

Sungguh mengherankan , seseorang yang mengejar dunia
sedangkan ia dalam kebimbangan untuk mendapatkannya,
Dan jika mendapatkannya, ia dalam keraguan untuk
mendapatkan manfaat dari apa yang didapatnya.
Ia pun dalam keyakinan akan meninggalkan dan keluar dari dunia

Barangsiapa yang terbiasa membatalkan suatu kemauan
Maka dirinya akan terhalang dari suatu keberuntungan


(Saduran bebas dari "Membuka Rahasia Ilahi" karya Allamah Sayyid Abdullah Al-Hadad)
=BC=

DOA CAHAYA

“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku.

Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untukku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku”

Ya Allah, ciptakanlah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku”

Tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”

“...dan karuniakanlah bagiku cahaya di atas cahaya”
(Doa Rasulullah SAW)

Duhai Kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...